Sinopsis Lucky's First Love Episode 10 - 1

Sinopsis Lucky's First Love Episode 10 - 1

Yao Qing baru tiba di lobi kantor dan langsung bertemu dengan He Yu. Dia sudah dengar gosip terbaru bahwa He yu, si playboy paling terkenal di kantor mereka ini, baru saja membeli buket bunga raksasa untuk seseorang. Dia benar-benar sesuatu, masalah apapun tak bisa menghentikannya untuk jatuh cinta.


"Karir dan cinta itu dua hal yang berbeda dan tidak saling berhubungan."

"Kupikir kau tidka akan datang untuk rapat hari ini."

Dia baru akan masuk kerja tiga hari lagi. Tidak ada gunanya mengeluh. Sekarang ini adalah masa-masa pentingnya setelah menyatakan cinta. Ini adalah strateginya untuk mendapatkan cintanya. Setelah menyatakan cinta, dia akan tiba-tiba menghilang dan tidak bis dihubungi. Lalu saat si cewek hendak menyerah, dia akan tiba-tiba muncul lagi.

"Kalau saja kau menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja, segalanya pasti akan baik-baik saja."

"Tapi jika aku tidak mengacau, kau tidak akan punya kesempatan untuk kontak dengan Xia Ke lagi. Bagaimana perjalanmu dengan Xia Ke di Shanghai."


Yao Qing malas banget menanggapinya. Saat mereka rapat dengan atasan mereka, He Yu dengan bangga memberitahu bahwa dia sudah bicara dengan si fotografer dan mereka sudah setuju untuk menarik tuntutan mereka dan menyelesaikan masalah ini secara private.

Tapi atasan mereka tetap tidak senang karena mereka tetap harus bayar kompensasi yang jumlahnya cukup besar. He Yu meyakinkan kalau mereka masih bisa berdiskusi lebih lanjut.

Yao Qing punya ide lain. Kabarnya si fotografer menyukai lukisan seorang pelukis ternama, Zach Brook. Dari empat seri lukisan musimnya, hanya lukisan The Winter yang dibeli oleh seorang kolektor domestik. Dan kalau di tidak salah ingat, lukisan The Winter itu ada di rumahnya He Yu.

He Yu sontak protes tak setuju, dia suka banget sama lukisan itu. Tapi si atasan sontak memaksanya untuk bertanggung jawab dan menyelesaikan masalah ini dengan baik. Dia kasih waktu satu minggu.

Dan tentang proyek mereka dengan TIG, Xia Ke ngotot menuntut He Yu untuk jadi manajer proyeknya. Dia bahkan mengancam akan mengakhiri kerja sama mereka jika dia diganti orang lain.

Tapi jangan senang dulu. Kantor pusat menaruh perhatian besar dalam kasus ini. Yao Qing bahkan dikirim dari Shanghai untuk membantu He Yu menangani masalah ini.


Ling Shan sepertinya sudah berhasil mengambil hati Xiao Xi. Saat Xiao Xi diganggu beberapa temannya yang memaksanya main bola, Ling Shan mendadak muncul sambil memamerkan keahliannya memainkan bola.

Xiao Xi kagum dan sontak memanggilnya ayah. Senang, Ling Shan berjanji akan membawa Xiao Xi main bola mulai sekarang. Shen Qing galau melihat pemandangan itu. Kenapa Ling Shan datang hari ini?

Ling Shan mengaku kalau dia sebenarnya sering datang kemari diam-diam. Dia bahkan sudah hapal jadwal pelajarannya Xiao Xi sekarang. Maaf, dia hanya ingin bertemu Xiao Xi dan menebus absennya selama ini sebagai ayahnya Xiao Xi. Dia ingin menemani Xiao Xi tumbuh setiap hari, dia tidak ingin melewatkannya lagi.


He Yu akhirnya menyerah juga terkait lukisan itu. Dia bahkan langsung menelepon si fotografer untuk berdiskusi lebih lanjut dengan mengiming-iminginya lukisan itu. He Yu penasaran, dari mana Yao Qing bisa tahu kalau orang itu menyukai lukisan Zach Brook.

"Seandainya kau menaruh perhatian padanya alih-alih pada para wanita, maka kau pasti akan tahu banyak. Kau akan tahu bahwa pacarnya yang sekarang adalah mantan pacarmu."

Yao Qing tidak tahu siapa, tapi pastilah mantan yang putus dengan He Yu karena perselisihan. Jika tidak, mana mungkin orang itu tetap mengintai karyanya He Yu biarpun bukan He Yu yang bertanggung jawab.

Melampiaskan stresnya, He Yu mendatangi pub dengan membawa beberapa barang mewah dan mengajak para wanita main. Mereka boleh ambil satu barang dengan menyebutkan satu anime yang mereka sukai. Hmm... jelas ia melakukannya karena Xing Yun suka anime.


Sesuai perkiraan Xia Ke, He Yu terus menerus mengirimi Xing Yun bunga. Tapi dia sengaja memerintahkan resepsionis untuk mengirimkan bunga-bunga itu langsung ke ruangannya, tak peduli biarpun itu memicu alerginya dan dia harus pakai masker terus menerus.

Yi Yi rasa kalau He Yu beneran serius sama Xing Yun. Tapi Amy sama sekali tidak mengerti apa maksud Pak Xie dengan menaruh semua bunga itu di ruangannya. Apalagi Xia Ke selalu membuat Xing Yun jadi super sibuk.


Demi mengejar Xing Yun, He Yu benar-benar serius mempelajari tentang anime. Dia bahkan mulai membaca komik-komik di toko buku. Si pemilik toko buku heran melihatnya. Apa wanita pecinta anime itu sulit banget didapatkan sampai He Yu mempelajari semua ini?

"Sulit? Justru ini adalah bagian paling menarik dari sebuah hubungan. Yang paling sulit itu bukan sekarang, melainkan saat mempertahankan hubungan tanpa merasa bosan."


Tapi saat dia datang ke kantor TIG tak lama kemudian, dia malah menemukan bunga-bunganya ada di ruangannya Xia Ke. Kedua pria itu sontak saling menatap dengan kesal.

Tanpa menyadari ketegangan antar kedua pria itu, Xing Yun lega melihatnya datang, mereka harus segera menyelesaikan draft pertama laporan mereka. Kapan He Yu akan menyelesaikannya?

"Kau tahu kalau aku akan menyelesaikannya kalau mood-ku lagi bagus." Nyinyir He Yu, jelas ditujukan pada Xia Ke.

Xing Yun nggak nyambung. "Cuaca hari ini sedang bagus, jadi mood-mu pasti bagus."

"Jika kau ditolak seseorang, apa mood-mu akan bagus? Apalagi saat melihat bunga-bunga yang kupilih dengan hati-hati, ternyata malah dikirim ke ruang kantor seorang pria. Mood-ku jadi semakin buruk."

Xia Ke menyuruh Xing Yun keluar dulu, tapi He Yu menghadangnya. Sekarang dia mengerti. Karena Xing Yun adalah maskotrnya Xia Ke, jadi dia tidak punya kebebasan untuk jatuh cinta. Apapun hubungannya dengan pegawainya Xia Ke, apakah dia perlu melaporkannya pada Xia Ke?

"Apapun yang kau lakukan dengan pegawaiku di kantor, wajib dilaporkan padaku."


Oh, kalau begitu mereka keluar kantor saja. He Yu langsung saja melancarkan rayuan gombalnya pada Xing Yun, mengklaim bahwa belakangan ini Xing Yun banyak memberinya dukungan aik dalam kehidupan pribadinya dan pekerjaannya. Karena itulah dia ingin membalas kebaikan Xing Yun dengan mentraktirnya makan enak.

Xing Yun bingung, "aku mendukungmu?"

"Mungkin mood-ku akan membaik setelah makan. Pak Xia, kalau makan saja kau tidak setuju, aku akan curiga kalau kau punya niatan lain."

Mendengar itu, Xia Ke malah memerintahkan Xing Yun untuk pergi bersama He Yu biar He Yu bisa segera menyerahkan konsep iklan yang sempurna. Xing Yun jelas tercengang mendengarnya. He Yu senang dan langsung menyeret Xing Yun ke restoran mewah.


Xing Yun malas banget sebenarnya, dia sebentar lagi ada meeting, tidak bisakah mereka makan di restoran fast food saja? He Yu ngotot kalau steak di restoran ini enak banget, dia harus mencobanya.

Kalau begitu dia makan mie saja. Si pelayan mulai menyebutkan berbagai macam menu spaghetti, tapi Xing Yun dengan santainya pesan yang paling cepat dan paling murah saja. He Yu sampai heran mendengarnya, Xing Yun memperlakukan restoran mewah ini bagai warung kaki lima saja.


Xing Yun ingin membahas tentang kejadian malam itu, tapi He Yu dengan cepat menyela dan menegaskan bahwa dia serius.

"Xiao Xing Yun, aku benar-benar menyukaimu. Kau wanita pertama yang membuatku ingin berumah tangga."

"Kau? Berumah tangga?"

"Sebenarnya ada banyak cara mengejar wanita. Kuncinya adalah misterius. Trik yang biasanya kugunakan adalah mengirim bunga setelah menyatakan cinta untuk membuat para gadis penasaran dan bingung. Lalu aku bisa bertindak berdasarkan reaksinya."

"Kenapa kau memberitahukannya padaku?"

"Hanya kau yang membuatku meninggalkan semua taktik-taktik cinta itu."

"Jangan kau pikir kau bisa menunda draft awalmu dengan melakukan ini."

"Aku tidak akan memberimu kesempatan untuk menyalahpahami ketulusanku."

Saat itu juga dia menelepon sekretarisnya dan memerintahkannya untuk mengiim draft awal mereka ke Xing Yun. Tak butuh waktu lama, Xing Yun langsung menerima email-nya.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments