Sinopsis Lucky's First Love Episode 9 - 2
He Yu tidak terima dipermainkan seperti ini, dia bahkan sengaja meninggalkan rapat reguler di Jiawo hanya supaya dia bisa datang kemari tepat waktu. Dia mengorbankan pekerjaannya hanya supaya dia bisa melihat Xing Yun merasa tersentuh dan terharu olehnya. Dia bahkan sudah menyiapkan kamera untuk merekam momen itu. Xing Yun tak percaya mendengarnya, dia kekanak-kanakan banget.
"Aku bisa lebih kekanak-kanakan lagi. Aku lagi bad mood sekarang dan tidak ingin bekerja. Jadi kurasa draft rencana promosinya harus kau tunggu lebih lama."
Xing Yun langsung panik mendengarnya dan buru-buru membujuk He Yu. Dia akan kasih setengah jatah traktiran minumnya untuk He Yu deh. He Yu menolak, dia tidak mau berada di kantor ini selama setengah bulan ke depan.
"Terus anda mau apa?"
"Carikan restoran yang suasananya bagus dan traktir aku makan malam. Biar kau bisa minta maaf dengan tulus padaku!" Ketus He Yu lalu pergi.
Xing Yun sebal. "Kau duluan yang memulai semua ini!"
Xia Ke baru keluar hotel dan mendapati Yao Qing sudah menunggunya di luar. Hari ini dia sengaja ambil cuti khusus untuk mengajak Xia Ke keliling Shanghai, dan dia tidak terima penolakan.
Berhubung hari ini Jiawo akan mengadakan konferensi pers, jadi Yao Qing nanti harus melakukan video call dengan He Yu. Xia Ke jangan sampai menampakkan diri, Yao Qing males banget melihat muka gosipnya He Yu.
He Yu memerintahkan Xing Yun untuk mencarikan sebuah USB di laci mejanya lalu menyuruh Xing Yun untuk membawakan USB itu ke ballroom Hotel Qianxi tempat konferensi pers itu diadakan.
Xing Yun keberatan, acara itu kan bukan tanggung jawab TIG. Dia akan kirimkan lewat kurir saja. Tapi He Yu mengklaim bahwa di dalam USB itu tersimpan data-data top secret, hanya Xing Yun satu-satunya yang dia percayai. Xing Yun mau protes, tapi He Yu sudah menutup teleponnya.
"Manajer He? Nih, daftar restoran bagus yang kau minta. Kau mau booking meja?"
"Tentu saja. Aku harus mengakhirinya malam ini juga."
Ditengah kesibukannya menata tempat acara, He Yu mendapat video call dari Yao Qing tanpa menyadari seorang wanita bernama Alice sedang memperhatikannya dengan penuh ketertarikan.
Yao Qing menuntut He Yu untuk memperlihatkan tempat acaranya. Tapi tepat dia mengalihkan kamera ke pintu masuk, Xing Yun kebetulan baru datang. Terang saja Xia Ke yang awalnya diam saja, langsung mengambil alih video call itu untuk memprotes He Yu, tidak terima sumber daya perusahaannya dimanfaatkan oleh He Yu.
He Yu buru-buru menghindar dengan alasan sibuk, dia juga tidak ingin mengganggu kencan mereka berdua, sudah dulu yah, dadah! Yao Qing canggung meyakinkan Xia Ke untuk tidak usah memedulikan omongan He Yu. Ngomong-ngomong, Xia Ke mau ke mana lagi sekarang? Xia Ke ingin pergi ke Hangzhou, apa sempat jika mereka pergi sekarang dan pulang pada hari yang sama?
Alice sontak sumringah saking antusiasnya melihat He Yu yang berjalan ke arahnya sambil senyum. Dia sudah kepedean banget mengira He Yu akan mendatanginya... sampai saat Xing Yun mendadak muncul di antara mereka dan menghampiri He Yu.
Dia menyerahkan USB-nya dan mau langsung pergi. Tapi He Ye dengan cepat mencegahnya. Mumpung dia sudah di sini, tunggulah sampai acaranya selesai, produk mereka sangat cocok loh buat Xing Yun. Produk anti keriput. Wkwkwk! Soalnya Xing Yun kan suka sekali mengerutkan keningnya, jadi produk ini cocok banget buat dia.
"Selamat tinggal!"
"Hei, tunggu! Apa kau sudah membooking tempat untuk malam ini?"
"Jam 7 malam. Alamatnya nanti kukirim lewat chat. Bolehkan saya pergi sekarang, Tuan He?"
Tepat saat itu juga, seorang pegawai panik memberitahu He Yu bahwa bintang tamu mereka bertengkar dengan para model gara-gara keterbatasan tempat. Xing Yun pun pergi dan He Yu pun bergegas untuk menyelesaikan masalah. Tapi terlebih dulu dia menitipkan USB-nya pada si pegawai dan menginstruksikannya untuk memutar video yang tidak ada tanggalnya.
Tapi Alice yang sedari tadi cemburu melihat interaksi mereka, langsung mengejar He Yu lalu dengan agresifnya dia mendorong He Yu ke ruang kosong dan memeluknya erat. Dia kangen. Ah! Ternyata dia mantannya He Yu yang baru diputusin 3 bulan yang lalu dan tidak terima dengan perpisahan mereka.
He Yu panik mendorongnya denan alasan sibuk, dia akan hubungi Alice kapan-kapan. Tapi Alice tiba-tiba mendorongnya, mengambil ponselnya lalu mengurung He Yu di dalam, tak peduli biarpun dia sadar betul kalau He Yu sedang sibuk.
Apalagi kemudian dia melihat pesan di ponselnya He Yu dari
Keberuntungan Kecil. Alice jadi makin cemburu dan semakin bertekad tidak akan membiarkan He Yu bertemu si keberuntungan kecil itu.
He Yu jadi tidak bisa dihubungi gara-gara itu padahal acaranya sudah mulai. Dan yang jadi masalah, si pegawai yang dititipi USB tadi, lupa sama instruksinya He Yu. Parahnya lagi, di USB itu ada dua file video yang judulnya sama, cuma bedanya yang satu ada tanggalnya dan yang satu tidak ada tanggalnya. Dia benar-benar lupa video mana yang mesti diputar.
Si pegawai lainnya tak mau ambil pusing dan langsung menyuruh rekannya untuk memutar salah satu. Terpaksalah mereka memutar salah satu video... yang ada tanggalnya. Hadeh!
Sesampainya di Hangzhou, Xia Ke benar-benar mendatangi toko garage kit dan berhasil mendapatkan garage kit yang diinginkan Xing Yun. Harganya mahal banget, tapi Xia Ke tak peduli.
Yao Qing penasaran. "Kau mau membelikan ini untuk siapa? Apa ada seseorang yang kau sukai?"
Xia Ke canggung mengklaim kalau ini titipan orang dan dia hanya membantu membelikannya. Tapi kemudian dia melihat benda lain yang menarik perhatiannya, patung kucing keberuntungan maneki neko yang lucu yang pastinya mengingatkan Xia Ke pada Xing Yun. Xia Ke langsung saja memutuskan untuk membeli patung itu.
Saat akhirnya Alice membuka pintunya, dia panik banget karena ternyata acara konferensi pers itu jadi kacau. Alice tidak tahu apa masalahnya, tapi kliennya He Y tampak sangat kecewa saat mereka pergi. Alice menyesal, dia cuma ingin main-main saja dengan He Yu tadi.
Ternyata gara-gara kesalahan pemutaran file video tadi, sekarang mereka harus berhadapan dengan kasus hak cipta karena di video yang mereka putar tadi terdapat gambar-gambar milik seorang fotografer.
Parahnya lagi, mereka kemudian disuruh menghadap atasan mereka yang mengomeli mereka habis-habisan. Tapi He Yu dengan besar hati menyelamatkan kedua rekannya dengan menyatakan bahwa ini tanggung jawabnya sendiri. Dia bahkan tidak mengatakan hal sebenarnya saat si atas menanyakan alasan absennya dia dari acara itu. Kesal, si atasan pun memutuskan untuk menskors He Yu.
Xing Yun sudah lama menunggu saat He Yu akhirnya menghubunginya. Dia minta maaf kaarena hari ini dia ada urusan. Dia mengira kalau Xing Yun sudah pergi, tapi tiba-tiba Xing Yun ngomel-ngomel kesal.
Sadar kalau Xing Yun masih menunggunya, He Yu pun bergegas ke sana tanpa memedulikan hujan yang mendadak mengguyur deras. Saat akhinya dia tiba, dia mendapati Xing Yun masih setia menunggunya di luar sambil menggigil kdinginan.
"Apa kau bodoh? Apa kau menungguku selama ini?"
"Hei kakak, ini tuh restoran buffet dinner. Ada batas waktunya."
"Kalau begitu jangan menunggu sendirian di sini seperti orang bodoh."
"Tuan He, lihatlah keliling anda. Memangnya ada tempat lain? Bagaimana kalau anda datang mencari saya? Saya kan sudah janji sama Pak Xia kalau saya akan menunggu anda."
He Yu terharu mendengarnya dan langsung memeluknya. "Kau manis banget!"
Bersambung ke part 3
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam