Sinopsis Lucky's First Love Episode 9 - 1
Xing Yun dengan antusias minta dibelikan garage kit saja. Dia bahkan sengaja mengatur perjalanan wisata Xia Ke ke Hangzhou karena di sanalah letak toko garage kit yang diinginkannya. Jadi kalau Xia Ke lewat sana dan kebetulan menemukan toko, tolong mampirlah ke toko itu.
Perjalanan dari Shanghai ke Hangzhou kan cuma dua jam, Xia Ke bisa sekalian jalan-jalan dan mengunjungi tempat wisata yang indah di sana.
Tepat saat itu juga, ada sepasang kekasih yang datang di sebelahnya Xia Ke. Si pria memberitahu kekasihnya bahwa tempat seindah apapun, tidak akan berarti jika mereka tidak menikmatinya bersama-sama.
Mendengar itu, Xia Ke tiba-tiba menyuru Xing Yun untuk mengecek penerbangan paling awal besok. Tapi dia ngomongnya nggak enak banget. Bukannya ngomong baik-baik bahwa dia ingin Xing Yun datang kemari, malah dengan ketusnya dia berkata bahwa dia menyuruh Xing Yun kemari buat beli garage kit-nya sendiri, dia bukan kurir.
Xing Yun kecewa, dia sudah menduga Xia Ke tidak akan mau. Sepertinya dia tidak akan bisa memiliki garage kit-nya.
Xia Ke galau memikirkan perasaannya sendiri, apa yang barusan dia lakukan? Dia inin Xing Yun datang kemari? Memikirkan pertanyaan Xing Yun tentang apakah dia puas dengan hidupnya, Xia Ke menjawab tidak, dia tidak puas.
Keesokan harinya di kantor, He Yu mendapati para pegawai TIG sedang bermain game. Xing Yun menjelaskan kalau ini adalah permainan tradisional perusahaan. Siapapun pemenangnya bisa dapat hadiah.
Permainannya bisa macam-macam setiap bulannya. Yi Yi biasanya ahli dalam permainan mesin capit dan bisa mendapatkan 8 hadiah dalam waktu 10 menit. Hu yang paling ahli main game tembak-tembakan. Sedangkan Xia Ke biasanya ahli dalam lomba balapan mobil, dia tak terkalahkan siapapun lawannya. Tapi Xia Ke biasanya tidak mau menerima hadiah dan hanya mau terima pujian.
Bulan ini mereka main game VR Zombie Asylum mode sulit. Siapa yang bertahan hidup paling lama dan berhasil melewati semua level, dialah pemenangnya.
He Yu jelas ragu karena kalau dia ikut, maka kebohongannya tentang takut hantu bakalan ketahuan. Tapi Xing Yun dan Amy saling bekerja sama mendesaknya untuk ikut main. Baiklah, He Yu akhirnya setuju mendaftarkan namanya.
"Kau... belum memberitahu semua orang?"
"Saya tidak se-nganggur itu. Itu kan bukan sesuatu yang bisa dibanggakan, kenapa juga saya bilang-bilang ke orang lain." Bohong Xing Yun.
Salah satu pria jadi kesal dan langsung ganti menargetnya. Tapi wanita itu langsung memelintir tangannya dan menendang itunya. Pria kedua mau menyerangnya, tapi Xia Ke dengan cepat turun tangan menyerang si pria kedua.
Wanita itu kaget melihatnya. "Xia Ke?"
"Hai, Yao Qing. Lama tak bertemu."
Jadilah mereka saling bekerja sama menghajar kedua pria ca~~l itu. Setelah puas berkelahi, mereka pun berjalan pulang bersama. Dari percakapan mereka, Xia Ke, He Yu dan Yao Qing dulu teman se-geng semasa kuliah di luar negeri.
Tapi karena pekerjaan, mereka pun berpisah saat Yao Qing harus dipindahtugaskan ke Shanghai. Dulu mereka bertiga sama-sama magang di Jiawo, tapi hanya Xia Ke yang kemudian memutuskan pindah pekerjaan hingga akhirna menjadi presdir perusahaan game.
Yao Qing sungguh tidak menyangka, setelah sekian lama tak bertemu, mereka malah bertemu lagi dalam situasi tak mengenakkan seperti tadi. Dia juga sudah dengar dari He Yu tentang proyek kerja sama mereka. Xia Ke penasaran sejak kapan Yao Qing belajar bertarung, tapi Yao Qing menghindari pertanyaan itu dengan langsung ganti topik.
Tak lama kemudian, mereka tiba di hotelnya Xia Ke. Yao Qing minta izin mampir sebentar agar dia bisa membersihkan diri, Xia Ke tak keberatan sama sekali dan langsung mengundangnya masuk.
Tapi ternyata yang menelepon adalah Amy yang jelas tercengang mendengar ada wanita di kamarnya Xia Ke. Parahnya lagi, Yao Qing dengan santainya bilang kalau Xia Ke lagi mandi. Amy jadi semakin salah paham.
"Tidak ada. Aku hanya terpesona melihat wibawamu sebagai presdir. Sudah selarut ini dan kau masih bekerja?"
"Aku tak punya pilihan."
Tapi Xia Ke sepertinya sadar dengan apa yang hendak dikatakannya, maka dengan cepat dia memotongnya dan mengucap perpisahan.
Di kantor keesokan harinya, Amy menceritakan masalah kemarin pada kedua temannya. Xia Ke bersama seorang wanita di kamar hotel jam 22.42, ditambah dengan fakta bahwa Xia Ke lagi mandi waktu itu, maka bisa dipastikan kedua orang itu pasti lagi melakukan cinta satu malam.
Semua orang langsung keluar dengan antusias untuk menyaksikan pertandingan itu. Hu peserta pertama yang main. Tapi biarpun ini game tembak-tembakan yang seharusnya adalah keahliannya, tapi zombie-zombienya terlalu menakutkan bagi Hu sampai-sampai dia menyerah kalah dengan cepat. Seharusnya sekarang giliran He Yu. Tapi Xing Yun rasa dia tidak akan datang, dia lagi meeting di Jiawo.
"Siapa bilang?" He Yu mendadak muncul dari belakangnya dan langsung menggodanya. "Kau mengkhawatirkanku yah?"
"Bukan begitu. Ada banyak orang yang menonton. Pikirkan baik-baik. Anda yakin mau main?"
"Demi membalas dukunganmu, aku harus memberanikan diriku. Jangan terlalu tersentuh. Pikirkan saja bagaimana kau akan membalas budi padaku nanti."
He Yu pun mulai main dan benar-benar keasyikan sampai lupa waktu. Dua jam lamanya baru dia berhenti main dan pastinya menjadi pemenang. Tapi dia mendedikasikan hadiahnya untuk mentraktir semua orang.
Tapi saat dia menuntut balas budinya Xing Yun, Xing Yun dengan santainya mengungkit tentang He Yu yang pernah masuk ke wahana rumah hantu di Jepang.
He Yu mendadak ksal mendengarnya, jadi Xing Yun sebenarnya sudah tahu kalau dia cuma pura-pura waktu pemadaman listrik waktu itu? Siapa yang kasih tahu Xing Yun kalau dia pernah ke wahana itu? Xia Ke yang bilang? Jadi Xing Yun sebenarnya cuma memanfaatkannya biar dia memenangkan game untuk mentraktir semua orang dengan pura-pura mengkhawatirkannya?
"Kau membohongiku sekali, aku memanfaatkanmu sekali. Kita seri sekarang."
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam