Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 5 - 1

Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 5 - 1

Cemas melihat Ha Jin tampak diganggu tiga orang pria, Jeong Hoon nekat menyeberang jalan yang padat kendaraan, bahkan beberapa kali hampir tertabrak mobil. Untung saja dia selamat dan langsung mendorong ketiga pria itu lalu memeluk Ha Jin erat-erat.


Ha Jin tercengang. "Bagaimana kau tahu aku ada di sini?"

Tapi Jeong Hoon tidak menjawab dan terus memeluknya. Ha Jin jadi khawatir, ada apa? Apa terjadi sesuatu?

"Sudah tidak apa-apa." Ujar Jeong Hoon akhirnya. "Tidak apa-apa."


Tapi Ha Jin malah bingung apa maksudnya. Salah satu pria itu kesal, dia siapa tiba-tiba datang lalu memeluk Ha Jin?

"Kau sendiri siapa?" Balas Jeong Hoon sambil melindungi Ha Jin di belakangnya.

Tiba-tiba pria kedua mengenali Jeong Hoon, dia kan Pewarta Lee, pacarnya Ha Jin. Tapi pria pertama masih belum percaya, dia beneran pacarnya Ha Jin?

"Iya. Aku pacarnya." Tegas Jeong Hoon. Ha Jin sampai tercengang mendengarnya. "Apa yang kalian lakukan padanya?"


Ha Jin buru-buru menyela dan menjelaskan situasi yang sebenarnya adalah kecelakaan. Hah? Jadi begini ceritanya, ketiga pria itu ternyata penggemarnya yang baru selesai menonton filmnya.

Tapi di tengah jalan, Ha Jin tak sengaja menabrak bemper belakang mobil ketiga pria itu. Terus karena mereka senang banget bisa bertemu Ha Jin, makanya ketiga pria itu minta foto sama dia.


Tak lama kemudian, Ha Kyung menyelesaikan urusan mobil dengan ketia pria itu, sementara Ha Jin dan Jeong Hoon duduk di kejauhan. Ha Jin mengecek ponselnya dan langsung sumringah melihat banyak sekali misscall dari Jeong Hoon. Jeong Hoon pasti khawatir banget yah?

Malu, Jeong Hoon dengan gaya sok jaimnya mengingatkan Ha Jin untuk tidak salah paham. Siapapun pasti akan khawatir dalam situasi ini. Dia pergi ke bioskop sendirian tengah malam begini dan tidak bisa dihubungi sama sekali.

Ha Jin iyain aja deh. "Jadi begitu yah. Karena itu kau terus menghubungi Ha Kyung dan pergi sejauh itu ke bioskop? Baiklah, aku tidak akan salah paham."

"Mulai sekarang, jangan pergi sendirian. Waspadalah terhadap orang-orang."

"Orang-orang? Mereka orang baik kok. Mereka baik padaku."

"Hanya karena mereka baik padamu, bukan berarti mereka orang baik. angan mudah mempercayai orang." Tegas Jeong Hoon.

Ha Jin tercengang mendengar kekhawatirannya. "Baiklah, aku akan berhati-hati."

Jeong Hoon lalu pamit. Ha Jin janji akan mengirim chat kalau dia sudah tiba di rumah nanti, biar Jeong Hoon tidak khawatir. Dan Jeong Hoon sama sekali tidak menolaknya. Ha Jin senang.


Setibanya di rumah, Ha Jin langsung mengecek sosmed, mencai-cari foto paparazzi pelukannya sama Jeong Hoon, tapi tidak ada apapun. Sayang sekali, memang sih tidak ada banyak orang di TKP tadi.

Ha Kyung tahu tidak apa yang dikatakan Jeong Hoon pada ketiga pria itu. "Dia bilang dia pacarku. Dia mengatakannya sendiri."

"Apa?" Ha Kyung makin bingung dengan situasi ini. Apa yang terjadi sebenarnya?

"Apa lagi? Tentu saja ini romansa. Dia kan bergegas ke sana karena mengkhawatirkanku."

"Iya sih. Dia tampak sangat khawatir. Dia membuatnya seolah sesuatu terjadi padamu."


Tapi kemudian dia mendapat pesan dari Jeong Hoon yang membuatnya cemas. Tapi karena dia sendiri tak ingin Ha Jin cemas, dia langsung masuk kamar. Jeong Hoon mengiriminya gambar foto-foto ancaman itu.

Tapi Jeong Hoon meyakinkannya untuk tidak terlalu cemas dulu. Bagaimanapun, Ha Jin adalah selebritis. Mungkin saja itu fan sasaeng yang terobsesi padanya.

Yang pasti mereka harus berhati-hati dan cepat beritahu dia kalau Ha Kyung melihat ada orang mencurigakan di sekitar mereka. Dia juga akan melakukan yang sama. Dan karena tak ingin membuat Ha Jin cemas, mereka sepakat untuk merahasiakan ini dari Ha Jin.


Keesokan harinya saat baru keluar rumah, Ha Jin kaget mendapati di luar sudah ada beberapa bodyguard yang akan menjaganya. Ha Jin jelas bingung kenapa dia tiba-tiba punya pengawal? Apa yang terjadi?

Ha Kyung mengklaim kalau situasi Ha Jin sekarang sudah berubah, sekarang dia sudah semakin terkenal dan penggemarnya semakin banyak, jadi dia harus punya pengawal. Tapi Ha Jin tak yakin dengan alasannya itu.


Berniat menyelidiki foto-foto itu, Jeong Hoon mencoba mencari lokasi perkiraan salah satu foto. Il Kwon juga berusaha membantunya dengan mencari informasi ke kantor pos, tapi hasilnya nihil karena surat ini dikirim melalui mailbox sehingga tidak ada informasi pengirimnya.

Jenis amplopnya bisa mereka temukan di mana-mana, jadi sulit untuk melacaknya. Jeong Hoon memang menerima beberapa surat lagi, tapi taidak ada yang mencurigakan.
 

Di kantor agensi, Bu Park menumpuk banyak sekali skrip drama di hadapan Ha Jin. Sebenarnya ada lebih banyak, tapi Bu Park menolak beberapa skrip. Karena sekarang popularitas Ha Jin semakin meroket, jadi Bu Park menolak tawaran-tawaran pemeran utama kedua. Pokoknya sekarang dia harus jadi pemeran utama.

Tapi Ha Jin khawatir, bagaimana kalau dramanya malah gagal? Mending dia tetap jadi pemeran utama kedua saja. Bu Park meyakinkan dramanya tidak akan gagal, pokoknya Ha Jin harus jadi pusat perhatian. Berhubung jadwalnya sedang tidak terlalu padat saat ini, Ha Jin fokus saja memilih proyek drama terbarunya.

"Jadi, jadwal besok cuma fan signing?"

Bu Park mendadak canggung sambil melirik Ha Kyung, jelas dia sudah tahu. Dia memberitahu bahwa acara fan signing-nya sudah dibatalkan dengan alasan masalah tempat. Tapi sedetik kemudian, dia mendapat telepon yang sepertinya dari pihak penyelenggara acara yang marah-marah karena pembatalan acara itu.
 

Terang saja Ha Jin jadi semakin curiga dengan segala situasi aneh seharian ini dan langsung menuntut jawaban Ha Kyung. Fan signing-nya tiba-tiba dibatalkan dan mendadak dia punya bodyguard, apa-apaan semua ini?

Ha Kyung terus berusaha menyangkal, tapi Ha Jin tak percaya sedikitpun. "Aku benar-benar benci saat hanya aku yang tidak tahu apa-apa. Katakan apa yang sebenarnya terjadi?"

Tak bisa menghindar lagi, terpaksa Ha Kyung memberitahunya bahwa Pewarta Lee menerima surat ancaman berupa beberapa foto yang mungkin dikirim oleh penguntitnya Ha Jin.


Mencemaskan Jeong Hoon, Ha Jin pun meneleponnya dan senang banget saat Jeong Hoon langsung mengangkat teleponnya, tidak seperti biasanya yang harus ditelepon beberapa kali dulu, baru Jeong Hoon mengangkat teleponnya.

Berhubung Jeong Hoon pasti sibuk menyiapkan berita, jadi Ha Jin to the point mewanti-wanti Jeong Hoon untuk berhati-hati saat dia pulang nanti, jangan keluar sendirian dan pastikan rumah selalu terkunci.

"Aku sangat cemas. Jadi nanti begitu kau tiba di rumah setelah acara berita, tolong chat aku. Mengerti?"

"Apa Ha Kyung memberitahumu?"

Ha Jin mengakuinya. Ha Kyung memberitahunya tentang si penguntit dan dia juga sudah melihat foto-foto itu. Tapi setelah dipikir-pikir, justru Jeong Hoon-lah yang berada dalam abahaya lebih besar daripada dia. Karena jelas dari cara si penguntit menyayat foto wajah Jeong Hoon, si penguntit marah pada Jeong Hoon.

Jeong Hoon yakin tidak begitu. "Si penguntit itu menginginkanmu dan terobsesi padamu."


Ha Jin jadi cemas mendengarnya. Baiklah, dia janji akan berhati-hati, mereka berdua harus berhati-hati. Dia juga sudah punya bodyguard dan tidak akan menghadiri acara yang bisa membuatnya dalaam bahaya, acara fan signing-nya sudah dibatalkan. Jadi Jeong Hoon tidak perlu khawatir.

"Dan juga, jika hal semacam ini terjadi lagi, katakan saja padaku langsung, alih-alih memberitahu Ha Kyung. Aku bukan anak kecil. Aku profesional."

"Baiklah. Maafkan aku."

"Aku bukannya menginginkan permintaan maaf. Pokoknya dimulai hari ini. Begitu pulang nanti, kau harus chat aku."

"Oke."
 

Ha Jin lalu melihat-lihat foto-foto itu lagi... dan seketika itu pula, tiba-tiba dia mendapat kilasan ingatan seseorang yang wajahnya kabur, yang berkata. "Aku jatuh cinta." (Errr... jadi dia pernah bertemu pembunuhnya Seo Yeon dulu?)

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam