Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 5 - 2

Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 5 - 2

Hari ini saatnya Jeong Hoon akan mewawancarai Sutradara Ji. Seperti biasanya sebelum acara dimulai, dia pergi ke ruang tunggu untuk menyapa si bintang tamu, tapi malah bingung karena mendapati tempat itu kosong.


PD Kim mendadak muncul sambil mengomel kesal mengeluhkan Sutradara Ji yang tadi dia lihat berkeliaran di studio dengan membawa kamera. Dia pikir ini studio punya bapaknya apa?

Ngomong-ngomong, PD Kim penasaran dengan surat amplop biru itu, apa isinya? Kenapa Il Kwon membawa amplop biru itu ke mana-mana? Apa ada seseorang yang ngasih tip pada Jeong Hoon?

Jeong Hoon diam saja, malas menanggapinya. Dan untung saja dia tiba-tiba punya alasan untuk pergi saat mendapat chat dari Direktur Choi yang menyuruhnya datang ke kantornya.


Ternyata Sutradara Ji ada di sana, sedang memotreti Direktur Choi dengan berbagai pose bak model. Jelas Direktur Choi sebenarnya tak senang dan langsung lega saat Jeong Hoon datang.

Jeong Hoon berusaha tetap sopan dan mengusirnya secara halus dengan alasan menyuruhnya bersiap-siap sebelum acara dimulai. Direktur Choi menyuruh Jeong Hoon tetap tinggal, ada yang mau dia bicarakan soalnya, penting!


Direktur Choi benar-benar bisa bernapas lega setelah Sutradara Ji pergi, tuh orang aneh banget. Tiba-tiba saja tadi Sutradara Ji masuk ke ruangannya, sumbar tentang dirinya sendiri selama 10 menit, lalu mulai memotretinya. Dia pikir kalau dia menurutinya, Sutradara Ji akan cepat pergi, tapi Sutradara Ji malah semakin menjadi-jadi.

Tapi ngomong-ngomong, apa Sutradara Ji dan Ha Jin dekat? Soalnya dia bicara seolah dia tahu sesuatu dan terus tanya-tanya tentang hubungan palsu mereka. Jepng Hoon jadi cemas mendengarnya.


Acara hampir dimulai. Saat Jeong Hoon masuk studio, dia malah mendapati Sutradara Ji duduk di tempatnya dan menyapanya sok akrab. Dia bahkan mencoba memancing raksi Jeong Hoon dengan mengungkit Ha Jin, bukankah dia sangat cantik?

"Ya, dia sangat cantik di mataku." Santai Jeong Hoon.

Tapi Sutradara Ji tak mau berhenti dan menasehati Jeong Hoon untuk mengawasi Ha Jin. Wanita yang penuh semangat seperti Ha Jin itu biasanya tidak pernah betah bersama satu pria saja. Makanya Ha Jin punya banyak skandal dengan berbagai pria. Tidak semua pria bisa menangani wanita seperti Ha Jin.

Makanya jika memikirkan semua fakta itu, Sutradara Ji masih sulit percaya, apa hubungan mereka serius? Foto-foto yang dia lihat di artikel gosip tampak agak aneh. Dia rasa mereka palsu.

Jeong Hoon diam saja, berusaha tidak terpengaruh, dan untung saja acara akhirnya dimulai dan acara wawancara itu berlangsung dengan lancar tanpa kerusuhan apapun. Sutradara Ji mengklaim kalau dia belum menentukan proyek film selanjutnya.

Ha Jin dan Ha Kyung juga nonton acara itu, dan Ha Kyung langsung sinis mendengar perkataan Sutradara Ji, soalnya belakangan ini Sutradara Ji sebenarnya selalu mendesak Ha Jin untuk menentukan proyek selanjutnya.


Setelah acara usai, Ha Kyung menasehati Ha Jin untuk mengirim pesan ke Sutradara Ji dan puji penampilannya. Tapi bahkan sebelum Ha Jin sempat melakukannya, tiba-tiba dia ditelepon Sutradara Ji yang mengajaknya ketemuan.

Jeong Hoon juga diundang, dan mendapati Ha Jin sudah ada di sana saat dia datang. Keduanya sama-sama tak tahu akan bertemu di sini. Jeong Hoon diam saja, tapi Ha Jin terang-terangan tanya kenapa Sutradara Ji tidak bilang-bilang padanya kalau dia mengundang Jeong Hoon juga.

Jelas Sutradara Ji sedang menguji mereka dan beralasan kalau dia pikir mereka sama-sama sudah tahu. Bukankah mereka pasangan? Pasangan kan biasanya saling menghubungi satu sama lain sepanjang hari dan selalu tak sabaran untuk saling berjumpa?

Dia lalu mengajak Jeong Hoon untuk minum. Jeong Hoon berusaha menolak, tapi Sutradara Ji terus saja mendesaknya. Terpaksa Jeong Hoon menurutinya. Tapi bahkan sebelum gelas itu menyentuh bibirnya, Ha Jin mendadak menyambar gelasnya dan menggantikan Jeong Hoon meminum alkohol itu. Pfft!

Pewarta Lee benar-benar tidak bisa minum, dia juga harus menyetir, jadi tolong dimengerti yah. Sutradara Ji jelas tak senang dengan itu dan langsung mengatai Jeong Hoon membosankan. Jeong Hoon iyain sajalah.

Tapi Ha Jin tidak terima dan sontak membela prianya. "Tidak kok. Dia tuh lucu banget loh. Kau pasti akan tahu kalau bertemu dengannya beberapa kali."


Frutasi, Sutradara Ji mau minum lagi tapi malah mendapati minumannya sudah habis. Dia langsung membuka pintu untuk memanggil pelayan untuk minta tambah. Ha Jin dan Jeong Hoon memanfaatkan saat itu untuk bisik-bisik sambil ketawa-ketiwi yang jelas saja membuat Sutradara Ji jadi semakin cemburu.

Saat dia pergi ke toilet, Jeong Hoon melihat tasnya dan seketika itu pula dia memanfaatkan situasi untuk mengecek kameranya dan menyuruh Ha Jin mengawasi pintu.

Ha Jin kaget melihat perbuatannya. Dia mau apa?... "Kau tidak akan mencuri apapun kan?"

"Tidak. Kau pikir aku ini apa? Terus awasi, cepat!"

Tapi dia tidak mendapati ada foto-foto aneh apapun, buku jurnalnya juga tidak ada catatan aneh apapun. Tiba-tiba Ha Jin melihat Sutradara Ji kembali, dia langsung panik menyuruh Jeong Hoon menyudahinya.


Dia sendiri bergegas kembali ke tempat duduknya... dan hampir saja terjatuh kalau Jeong Hoon tidak sigap menangkapnya. Dan Sutradara Ji masuk tepat saat mereka dalam posisi yang tampak mesra itu yang jelas saja membuatnya makin cemburu.

Karena Sutradara Ji sudah mabuk, Jeong Hoon memanfaatkan saat itu untuk usul agar mereka pulang saja sekarang. Ha Jin setuju. Tapi saat dia beranjak bangkit, Sutradara Ji tiba-tiba menghadangnya dan menuntut bicara berdua dengannya. Dia bahkan mencoba menyeret paksa Ha Jin.

Untung saja Jeong Hoon cepat bertindak menyelamatkannya. Dia langsung melepaskan tangan Sutradara Ji dari Ha Jin dan mendorongnya sekuat tenaga sampai Sutradara Ji tersungkur ke lantai.


Tak lama kemudian, Ha Kyung dipanggil untuk mengantarkan Sutradara Ji pulang. Ha Jin sendiri pulang bersama Jeong Hoon. Dia penasaran kenapa Jeong Hoon memeriksa barang-barangnya Sutradara Ji dan marah padanya.

"Apa kau sering bertemu dengannya?" Tanya Jeong Hoon.

"Kami bertemu setiap hari saat syuting film itu, dan cukup sering saat promosi film. Tapi sekarang tidak lagi. Kami tidak punya alasan untuk bertemu. Tapi kenapa kau tiba-tiba tanya?"

"Apa kau tidak tahu kalau dia menyukaimu?"

"Aku? Tidak mungkin."

"Siapapun bisa tahu. Kau cukup lamban dalam masalah ini."

"Tidak. Aku cepat tanggap."

Sebentar... Apa mungkin Jeong Hoon mengira kalau Sutradara Ji yang mengirim foto-foto ancaman itu? Itu tidak mungkin, kenapa juga Sutradara Ji melakukan itu, bukan dia. Jeong Hoon tak yakin, bukankah dia sudah pernah bilang jangan mudah percaya sama orang lain.


"Lalu bagaimana denganmu? Bisakah aku memercayaimu?"

Jeong Hoon tersenyum mendengarnya. "Entahlah. Jangan terlalu memercayaiku. Tapi yang pasti aku bukan penguntitmu."

Di rumahnya Ha Jin, ada seseorang yang menyusup masuk. Sepertinya dia sudah akrab dengan rumah itu dan langsung tahu kamarnya Ha Jin. Dia masuk ke sana lalu membelai boneka teddy-nya Ha Jin. (Aduh dia mau ngapain? nginstal spy camera di boneka? Tapi kalau Sutradara Ji lagi mabuk dan dianterin pulang sama Ha Kyung, berarti bukan Sutradara Ji dong?)

Bersambung ke part 3

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam