Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 4 - 4

Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 4 - 4

Hari ini Jeong Hoon dan Direktur Choi akan menghadiri acara award karena proram berita mereka memenangkan Program of the Year. Jeong Hoon sebenarnya males banget untuk menghadiri acara itu, tapi Direktur Choi ngotot kalau dia harus datang karena dialah pentolan acara ini.


PD Kim tiba-tiba muncul, tampak cemburu karena Jeong Hoon mau pergi ke acara award itu. Jeong Hoon dengan senang hati menyerahkan tugas ini ke PD Kim. Terang saja PD Kim langsung semangat mau ganti baju.

Tapi Direktur Choi tegas mengingatkan mereka bahwa acara berita mereka memakai nama Jeong Hoon dan bukannya nama PD Kim. Orang-orang pastinya lebih mengenali Jeong Hoon, jadi harus dia yang hadir. Siapa juga yang mau melihat award ini diterima oleh seorang manajer tim yang tak dikenal.


Sakit hati, PD Kim langsung minggat dari sana lalu curhat ke seorang rekannya sambil merokok. Si rekan khawatir kalau dia bakalan ketahuan Direktur Choi merokok di tempat kerja.

PD Kim dengan gaya sok-nya berkoar-koar menyatakan tidak takut, dia akan melakukan apapun yang dia suka. Tapi saat Direktur Choi menegurnya dari belakang, PD Kim mendadak melempem dan cepat-cepat membuang rokoknya ke kaleng kopi.

Direktur Choi langsung nyinyir mengungkit janjinya PD Kim dulu, bahwa dia akan menyerahkan rekening tabungannya kalau dia merokok lagi. PD Kim panik menyangkal, dia cuma lagi kedinginan makanya mulutnya berasap.

"Oh, begitu. Kalau dingin, seharusnya kau minum itu." Direktur Choi bahkan langsung mendorong paksa kaleng kopi ke mulut PD Kim. Terang saja PD Kim jadi panik dan bergegas kabur.


Ternyata Ha Jin juga hadir di acara award itu, tampak begitu cantik dalam balutan gaun merah. Dia langsung menyapa akrab Direktur Choi dan mengaku kalau dia diundang sebagai pembaca nominasi salah satu award.

Tepat saat itu juga, Direktur Choi ditelepon atasannya dan langsung pergi meninggalkan mereka berduaan. Melihat Jeong Hoon akan menerima Program of the Year award, Ha Jin menyayangkan karena bukan dia yang akan menyerahkan award itu pada Jeong Hoon nanti.

Tapi jangan salah paham loh, dia benar-benar tidak tahu kalau Jeong Hoon bakalan hadir di acara ini. Jeong Hoon tersenyum mendengarnya.


Karena acara sudah dimulai, mereka pun berpisah dan duduk di tempat masing-masing. Dan akhirnya tibalah saatnya Jeong Hoon naik ke atas panggung untuk menerima penghargaannya.

Dia berpidato singkat dan mendedikasikan penghargaan ini untuk seluruh staf acara beritanya. Tapi kemudian MC mendesaknya untuk menyampaikan sebuah pesan pada 'seseorang' yang berada di tempat ini.

Jelas yang dimaksudnya adalah Ha Jin, bahkan para reporter langsung heboh memotreti Ha Jin. Jeong Hoon canggung dan ragu. Menyadari ekspresinya itu, Ha Jin pun tidak mengharapkan apapun dan langsung memalingkan wajahnya. Tapi yang tak disangkanya, Jeong Hoon tiba-tiba berkata.

"Kuharap hari-harimu di masa depan akan membawa kebahagiaan lebih daripada masa lalumu. Aku akan mendukungmu." Ucap Jeong Hoon tulus. Ha Jin terharu.


Mereka berbasa-basi sebentar seusai acara. Ha Jin juga berterima kasih atas ucapannya tadi. Dia mengira kalau Jeong Hoon tidak akan mengatakan apapun mengingat dia biasanya tidak suka jadi sorotan. Ha Jin merasa terharu.

Mereka pun berpisah. Kembali ke acara berita, Jeong Hoon langsung disambut tepuk tangan riuh dari para rekan kerjanya.


Sejak itu, Ha Jin jadi terus menerus menonton ulang ucapan Jeong Hoon untuknya di acara award itu. Dia benar-benar bingung dengan sikap Jeong Hoon. Kadang dia sangat manis, tapi kadang sangat dingin. Jangan-jangan dia berubah jadi playboy sejati? Atau sekarang dia sedang main jual mahal? 

Ha Kyung tidak yakin, Jeong Hoon melakukan itu pasti cuma karena seluruh negeri mengira mereka pacaran. Jeong Hoon mengucap itu cuma karena dia tidak punya pilihan.


Seperti biasanya, Il Kwon langsung menggodai Jeong Hoon. Dia sungguh tak menyangka kalau Jeong Hoon ternyata romantis. Tepat saat itu juga, eong Hoon menerima pesan dari Ha Jin.

Dia mengirim foto mereka saat ngobrol di acara award dan memberitahu kalau dia suka banget sama foto ini. Sebenarnya dia ingin banget mempostingnya di sosmed, tapi dia takut Jeong Hoon marah, makanya dia memutuskan untuk tidak mempostingnya.

Jeong Hoon tersenyum tipis membaca pesan itu dan jelas saja ekspresinya itu tak luput dari Il Kwon langsung menggodainya lagi.


Sebenarnya Ha Jin mengharapkan balasan, tapi Jeong Hoon tidak membalas pesannya sama sekali. Ha Jin jadi semakin bingung dengan sikap Jeong Hoon yang nggak jelas itu.

Ha Kyung pamit mau olahraga malam. Dia sebenarnya agak cemas meninggalkan Ha Jin sendirian, tapi Ha Jin meyakinkan kalau dia tidak akan ke mana-mana. Jadi Ha Kyung tenang saja.

Tapi begitu Ha Kyung pergi, Ha Jin mendadak memutuskan untuk keluar dan nonton sendirian. Dia santai saja berselfie ria sebelum pergi tanpa menyadari si penguntit yang sedang memotretinya lalu pergi mengikutinya.


Di kantor berita, Il Kwon sedang melihat-lihat beberapa surat dari penggemarnya Jeong Hoon. Tapi saat dia membuka salah satu surat beramplop biru, dia malah tercengang mendapati isinya adalah foto-foto paparazzi mereka berdua dengan wajah Jeong Hoon yang disayat.

Cemas, dia ingin segera menyampaikan surat itu ke Jeong Hoon, tapi tidak bisa karena Jeong Hoon masih siaran. Terpaksa dia harus menunggu sampai Jeong Hoon selesai. Melihat foto-foto itu sontak membuat Jeong Hoon teringat kembali akan masa lalu yang mengerikan. 


Ternyata dulu Seo Yeon juga pernah mengalami hal serupa. Kepolosan dan kebaikan hatinya malah berubah menjadi petaka. Suatu hari, ada seorang kasir mini market yang diperlakukan semena-mena oleh seorang pelanggan kasar.

Saat si kasir memunguti uang recehan yang berhamburan di lantai, Seo Yeon tiba-tiba datang dan membantu memungutinya. Dia benar-benar ramah dan penuh senyum biarpun mereka orang asing dan itu langsung membuat si kasir suka dan terobsesi sama dia.


Sangat terobsesi sehingga dia selalu membuntuti Seo Yeon dan memotretinya. Bahkan saat Jeong Hoon menemukan rumahnya, dia mendapati seluruh dinding rumah si kasir penuh dengan foto-fotonya Seo Yeon. Beuh! Gila!

Dan kecemburuannya pada Jeong Hoon membuatnya menyayat semua foto-foto wajah Jeong Hoon... sama persis yang dilakukan si penguntitnya Ha Jin sekarang. Bahkan ada kilasan ingatan Seo Yeon diculik oleh orang itu.


Jeong Hoon jadi cemas hal serupa mungkin akan terjadi pada Ha Jin. Dia langsung mengecek ponselnya dan jadi semakin cemas saat mendapati pesan dari Ha Jin yang memberitahu kalau keluar untuk nonton sendirian.

Dia langsung menghubungi Ha Kyung untuk menanyakan kemungkinan bioskop mana yang dituju Ha Jin dan apakah dia pernah memperhatikan ada orang mencurigakan yang selalu membuntuti Ha Jin.

"Dan apakah belakangan ini dia pernah menerima foto-foto atau surat ancaman?"

"Itu... pernah terjadi beberapa kali sampai aku tidak pernah menghitungnya lagi, karena unnie kan selebritis."


Jeong Hoon buru-buru mengecek peta dan mencari bioskop yang ada di sekitar area rumahnya Ha Jin. Menggabungkan segala petunjuk, dia akhirnya memutuskan menuju ke satu tempat yang menurutnya paling sesuai... hingga akhirnya dia menemukan Ha Jin di tengah jalan, tampak sedang diganggu 3 pria.

Cemas, Jeong Hoon langsung nekat mempertaruhkan nyawanya dengan menyeberang jalan yang padat kendaraan lalu mendorong para pria itu dan menarik Ha Jin ke dalam pelukannya dan memeluknya erat. AAAAAAA~~~ Pewarta Lee, so sweet. Ha Jin pasti baper banget nih. Hihi.😍

Bersambung ke episode 5

Post a Comment

2 Comments

  1. :-D senang banget baca sinopsisnya. Terimakasih KK

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, sama-sama... aku juga senang banyak yang suka dramanya ^^

      Delete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam