Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 6 - 2

Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 6 - 2

Keesokan harinya usai menyelesaikan jadwalnya di siaran radio, Ha Jin langsung minta pulang saja. Ha Kyung heran, tumben Ha Jin hari ini tidak membahas tentang Jeong Hoon? Biasanya setiap kali datang ke acara radio, dia pasti selalu berpikir untuk menelepon Jeong Hoon. Apa terjadi sesuatu dengan mereka berdua?


Ha Jin menyangkal dan mengklaim kalau dia cuma lelah. Tapi tepat saat itu juga, tiba-tiba dia melihat Jeong Hoon yang baru keluar ke lobi. Ha Jin sontak panik mendorong Ha Kyung untuk bersembunyi bersamanya di balik tembok

"Kau bilang tidak terjadi apa-apa? Lalu kenapa sekarang kita bersembunyi?"

"Iya juga. Kenapa aku bersembunyi? Aku kan tidak melakukan kesalahan apapun?"

"Kau pasti melakukan kesalahan. Saat meeeting dengan Sutradara dan Penulis Hwang, apa kau mengacau di depan Pewarta Lee?"

"Tidak! Aku tidak melakukan kesalahan apapun! Benar juga, untuk apa aku menghindarinya? Aku tidak melakukan kesalahan apapun. Aku bisa menyapanya. Kami bisa saling menyapa."


Dengan tekad itu, Ha Jin pun memutuskan keluar dari persembunyiannya, tapi malah tercengang mendapati Jeong Hoon sedang bersama Tae Eun. Jeong Hoon dan Tae Eun pun kaget bertemu dengannya di sini.

Ha Jin penasaran apakah mereka berdua saling mengenal? Kenapa mereka bisa bersama? Dan pertanyaannya terjawab dengan sendirinya saat Il Kwon datang menyapa Tae Eun sebagai temannya Jeong Hoon.

"Teman? Dokter Yoo dan Pewarta Lee adalah teman?"

Il Kwon dengan ceria mengajak mereka semua untuk makan siang bersama. Dan Ha Jin langsung setuju biar dia alasan untuk menanyai mereka berdua.

 

Jadilah mereka semua duduk di restoran sushi. Tapi Il Kwon dan Ha Kyung duduk berjauhan dari ketiga orang itu. Ha Kyung dengan santainya memesan 3 set sushi untuk meja seberang dan 3 set sushi untuk meja mereka. Satu set buat Il Kwon dan dua set untuk dirinya sendiri. Pfft! Il Kwon sampai tercengang mendengarnya bisa makan sebanyak itu.

Mengalihkan perhatiannya ke meja seberang, dia bisa merasakan keanehan ketiga orang di meja seberang itu, tapi Ha Kyung menyangkal, bahkan dengan tegas menyuruh Il Kwon untuk berhenti memikirkan ketiga orang di meja seberang itu karena itu bukan urusan Il Kwon.


Jeong Hoon dan Tae Eun benar-benar canggung dan gugup berhadapan dengannya. Ha Jin memberitahu Jeong Hoon bahwa Tae Eun adalah konselornya selama dua tahun. Dia pernah bilang kan, dia punya masalah dengan ingatannya. Tapi mereka kehilangan kontak sejak dia mulai jadi aktris karena tidak baik jika orang-orang tahu dia berkonsultasi dengan dokter.

Ngomong-ngomong, sejak kapan kalian berteman? Jeong Hoon dengan canggung mengaku sejak lama, dia dan Tae Eun berteman sejak berusia 11 tahun. Mendengar itu, Ha Jin langsung minta bicara berdua dengan Jeong Hoon usai makan siang nanti.


Tak lama kemudian, mereka duduk di ruang konferensi kosong di mana Ha Jin bertanya-tanya apakah Jeong Hoon sebenarnya sudah tahu tentang kondisinya dan bahwa Tae Eun adalah konselornya. Jeong Hoon jujur mengakuinya.

"Jadi karena itu kau sangat baik padaku? Karena kau mengasihaniku?"

Jeong Hoon menyangkal. "Aku tidak pernah mengasihanimu. Aku tidak berhak mengasihani siapapun dan tidak ada alasan bagimu untuk dikasihani."

Ha Jin merasa Jeong Hoon benar-benar sulit dipahami. Dia seperti mengucap kejujuran, tapi tidak terdengar jujur. Dia mendengar banyak hal dari Jeong Hoon tapi seperti tidak mendengar apapun. Kadang itu membuatnya frustasi.  Tapi di sisi lain, dia juga ingin tahu lebih banyak.

"Kau benar-benar sulit dipahami, Pewarta Lee."


Dia lalu menghubungi Tae Eun dan mengajaknya ketemuan di kedai langganan mereka dulu. Sudah lima tahun berlalu sejak mereka terakhir kali bertemu, Ha Jin senang bertemu dengannya kembali.

Tapi dia penasaran apa yang dikatakan Jeong Hoon tentang dia pada Tae Eun. Karena mereka berteman, mereka pasti ngobrol banyak hal. Pasti bukan hal-hal yang baik yah?

"Sebenarnya, aku sangat menyukainya. Tpi dia tidak mau menerima perasaanku. Rasanya tidak adil dia menjauhiku setelah membingungkanku dengan memberiku harapan. Aku selalu bertanya-tanya kenapa dia bersikap seperti itu. Tapi sekarang, kurasa aku mengerti... Berkat Dokter Yoo."

"Apa maksudmu?"

Dia masih ingat dulu Tae Eun pernah bercerita bahwa ada seorang temannya yang menderita suatu penyakit yang membuatnya tidak bisa lupa.

Flashback.

 

Setelah Ha Jin hilang ingatan, dia mengaku jadi semakin bingung karena dia ingat melakukan banyak hal menyenangkan tapi tidak ingat dengan siapa dia melakukan semua itu.

Berusaha menyemangatinya, Tae Eun meyakinkan bahwa dia tidak perlu mengingat segala hal. Semua orang lupa dan melanjutkan hidup, dan itu normal. Tanpa menyebutkan siapa, dia memberitahu Ha Jin bahwa ada sahabat lamanya yang tidak bisa melupakan apapun karena suatu penyakit.

Flashback end.


Tae Eun kaget mendengarnya dan reaksinya itu jelas membuktikan dugaan Ha Jin bahwa Jeong Hoon-lah sahabatnya Tae Eun yang dia maksud dulu. Pewarta Lee juga sering bilang bahwa ingatannya sangat bagus.

Dari sekian banyak hal yang dia dengar dari Te Eun selama sesi konsultasinya dulu, dia tidak pernah bisa melupakan cerita tentang sahabatnya Tae Eun itu.

"Kurasa itu karena terdengar sangat istimewa bagiku. Kurasa aku akhirnya memecahkan teka-tekiku. Nama penyakit itu Hyperthymesia, bukan?"


Sambil menonton acara beritanya Jeong Hoon, Ha Jin meng-googling tentang penyakitnya Jeong Hoon itu, dan mendapati penyakit itu tidak ada obatnya.


Seusai acara, Jeong Hoon termenung memikirkan ucapan Ha Jin tentang dirinya. Tiba-tiba Tae Eun menghubunginya dan mengajaknya bertemu di rooftop. Dia memberitahu kalau Ha Jin sudah mengetahui kondisi Jeong Hoon gara-gara dia pernah cerita pada Ha Jin dulu. Sungguh tak disangka kalau Ha Jin ternyata masih mengingat itu biarpun dia cuma menyebutnya satu kali. Maaf.

"Penyakitku bukan salahmu. Tidak ada alasan untuk merahasiakan ini selamanya. Tapi seberapa banyak yang dia ketahui tentang kondisinya sendiri? Kenapa dia berpikir ada masalah dengan ingatannya?"

Tae Eun mengaku itu karena Ha Jin berpikir bahwa dia terluka parah, koma dan hilang ingatan saat terbangun, itu karena kecelakaan motor. Apa Ha Jin pernah bercerita pada Jeong Hoon tentang kondisinya? Apa Ha Jin bilang kalau dia tidak normal?

"Iya. Dia masih berpikir ada masalah dengan ingatannya. Dan sepertinya dia bingung."

"Kenapa kau tidak memberitahuku?"

Karena Jeong Hoon pikir bahwa Ha Jin tidak ingin orang lain tahu, makanya dia merahasiakannya. Tae Eun benar-benar cemas. Kalau Ha Jin sampai mengingat Seo Yeon, keadaannya pasti akan semakin memburuk. Dia tidak ingin melihat Jeong Hoon dan Ha Jin terluka. Jangan melakukan sesuatu yang akan dia sesali.

"Aku berusaha semampuku. Aku juga tidak ingin dia terluka. Jangan khawatir."


Keesokan harinya, Ha Kyung ditelepon Jeong Hoon yang ingin melihat rekaman CCTV di halaman depan rumah mereka. Tapi berhubung dia dan Ha Jin sedang berada di gym, jadi Ha Kyung menyuruh Moon Chul untuk mengecek CCTV.

Tapi si Moon Chul ini kok mulai mencurigakan. Saat dia sadar ada kamera di depan rumah, dia mendadak panik sendiri. Apalagi saat dia melihat rekaman yang menunjukkan seorang pria memasuki halaman depan rumah, dia langsung menghapus rekaman itu. Dan saat Ha Kyung menelepon, dia berbohong bahwa pangaturan kamerannya bermasalah jadi tidak ada yang terekam.


Di stasiun TV, Direktur Choi penasaran dan Jeong Hoon dan Il Kwon yang belakangan ini tampak sangat sibuk. Apa mereka punya berita besar baru? Jeong Hoon menyangkal, tapi jawabannya malah membuat Direktur Choi semakin curiga.

Tepat saat mereka sedang menunggu lift, mereka tak sengaja bertemu dengan rombongannya Ha Jin yang hendak pulang. Bu Park langsung antusias menyalami Jeong Hoon dan Direktur Choi bak ketemu calon menantu dan calon besan.

Ha Jin datang kemari hari ini karena ada meeting dengan penulis dan sutradara terkait drama barunya. Direktur Choi dengan senang hati menawarkan bantuannya untuk Ha Jin sebagai balas budi karena Ha Jin mau membantu mereka dalam proyek dokumenter itu.

Mendengar itu, Bu Park langsung minta izin agar Ha Jin melakukan penelitian untuk perannya di sini. Ha Jin dan Jeong Hoon canggung seketika, tapi Direktur Choi langsung setuju tanpa ragu. Ha Jin boleh datang kapan saja. Kalau begitu, Bu Park memutuskan agar Ha Jin datang besok saja mumpung jadwalnya besok kosong.


Mereka pun pamit dan berpisah. Tapi kemudian Jeong Hoon melihat Moon Chul dan seketika itu pula dia mulai curiga lagi, teringat apa yang dikatakan Ha Kyung tentang laporan Moon Chul tentang rekaman CCTV-nya tadi.

Saat mereka hendak berangkat, Chul mendapat pesan entah dari siapa, tapi itu membuatnya tampak gelisah. Tepat saat itu juga, Ha Jin tiba-tiba ditelepon Sutradara Ji. Ha Kyung berusaha melarangnya mengangkat telepon itu, tapi Ha Jin tak mengindahkannya dan santai saja menjawabnya.

 

Tak lama kemudian, Ha Jin datang ke studionya Sutradara Ji yang dindingnya dipenuhi dengan berbagai foto artis, termasuk foto-fotonya Ha Jin.

Dia memanggil Ha Jin kemari untuk menunjukkan skrip film terbarunya dan menginginkan Ha Jin membintangi film terbarunya itu. Dia bicara seolah keputusan itu sudah final dan langsung nyerocos menjelaskan tentang perannya Ha Jin.

Tapi Ha Jin dengan cepat menyela dan menolak dengan sopan  karena dia justru akan membintangi dramanya Penulis Hwang. Tapi Sutradara Ji tidak mau terima penolakan dan terus membujuk Ha Jin untuk membaca naskahnya dulu mumpung dia belum teken kontrak dengan drama itu.

Bahkan saat Ha Jin bersikeras menolak, dia mendadak jadi agresif mencengkeram erat tangan Ha Jin dan memaksanya untuk membaca skripnya. Untung saja Ha Kyung mendadak datang saat itu. Sutradara Ji sontak berubah sikap sok alim lagi.


Begitu keluar dari sana, Ha Kyung sontak ngomel-ngomel kesal merutuki orang itu. Sementara itu di dalam, Sutradara Ji benar-benar marah dengan hasil meeting yang tidak sesuai harapannya barusan dan sontak melempar naskah itu ke fotonya Ha Jin.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam