Sinopsis Well Intended Love Season 2 Episode 7 - 1

Sinopsis Well Intended Love Season 2 Episode 7 - 1

Yi Zhou dengan santainya mondar-mandir menata barang-barangnya di kamar, benar-benar sudah menganggap ini rumahnya sendiri. Xia Lin gregetan banget melihatnya, apalagi waktu dia mau minum, Yi Zhou langsung minta dibuatin minum juga.


Xia Lin jadi merasa dia diperlakukan bagai pembantu dan menolak membuatkannya minum. Dia membuat segelas minuman hangat untuk dirinya sendiri dan mengabaikan protes Yi Zhou yang terus ngotot ingin mencicipi minumannya.


Yi Zhou pantang menyerah. Kesal, Xia Lin langsung saja menyodorkan minuman panas itu ke d~~a Yi Zhou yang kontan membuat Yi Zhou heboh kepanasan. Xia Lin kontan panik menyuruh Yi Zhou untuk emmbuka kemejanya, mengusap-usapnya d~~anya dengan heboh... sebelum kemudian dia sadar dan kontan tambah heboh mengatai Yi Zhou c~~~l. Cepetan pakai baju!

"Kau sendiri yang menyuruhku melepaskannya."

"Kenapa juga kau menuruti omonganku?"

"Kulakukan karena kau yang menyuruh."

"Aku menyuruhmu pulang, terus kenapa kau tidak pulang?! Ling Yi Zhou, aku sudah bersabar menghadapimu selama 3 jam. Kau menganggap ini rumahmu sendiri, bahkan memperlakukanku bagai pembantu. Yah, kuakui kalau aku menumpahkan minuman panas itu dengan sengaja, terus kenapa? Akan kubayar bajumu. Aku sanggup membayarnya, besok aku akan cari orang untuk menyingkirkan semua barang-barangmu besok! Kau minggat sekarang!"

Tapi tidak ada jawaban, soalnya Yi Zhou sudah masuk ke kamar mandi dan mengabaikan semua protesnya. Xia Lin kesal.


Saat Yi Zhou keluar tak lama kemudian, Xia Lin dengan sengaja menjauhinya ke ujung sofa. Yi Zhou santai saja duduk di ujung lainnya lalu pelan-pelan mengulurkan tangannya untuk mengganti channel TV ke drama I Cannot Hug You yang kebetulan menampilkan adegan ciuman.

Xia Lin sontak melempar tatapan setajam golok padanya dan langsung mengganti channel TV-nya. Tapi parahnya lagi, channel yang ini malah menampilkan singa lagi kawin. Wkwkwk!

Geli, Yi Zhou langsung mengganti channel-nya lagi dan kali ini berita di TV menyiarkan tentang ciuman Xia Lin dan Yi Zhou di toko baju waktu itu. Kesal, Xia Lin langsung mematikan TV-nya dan mengusir Yi Zhou lagi.


Yi Zhou ngotot menolak dengan alasan di bawah ada paparazzi. Kalau Xia Lin mengusirnya tengah malam begini, bisa-bisa besok berita di media massa akan memberitakan bahwa mereka benar-benar tinggal bersama.

"Kau suruh saja Wen Li menangani mereka."

"Mumu, Wen Li juga manusia. Dia butuh istirahat dan butuh waktu untuk mengejar cintanya. Mumu, lihatlah. Bahkan Wen Li sudah pergi mengejar kebahagiaannya. Bukankah kita juga harus begitu...?"

"Baiklah. Kau menang. Akan kuserahkan kamarku untukmu. Aku akan tidur di kamar tamu." Kesal Xia Lin lalu masuk kamar tamu dan membanting pintunya.


Terbangun keesokan harinya, Xia Lin masuk ke kamar mandi dalam keadaan setengah sadar sampai-sampai dia tidak sadar dan tidak melihat Yi Zhou yang ada di shower sampai saat Yi Zhou sendiri yang mengetuk pintu untuk menarik perhatiannya.

Kaget, Xia Lin sontak menarik paksa Yi Zhou keluar dari kamar mandinya. Dan dia baru sadar kalau perlengkapan mandinya menghilang dan diganti perlengkapan mandinya Yi Zhou sendiri. Xia Lin kesal setengah mati padanya.

Saking kesalnya, dia sengaja mengabaikan Yi Zhou selama sarapan. Bahkan saat Yi Zhou mencoba menanyakan password pintu rumahnya, Xia Lin cuma memberinya jawaban ambigu 6 digit.

Tapi yang tak disangkanya, Yi Zhou ternyata mengetahui password-nya: 180716. Itu adalah tanggal 16-07-2018, tanggal yang sangat bermakna bagi Xia Lin karena pada tanggal itu dia menerima penghargaan aktris pendatang baru terbaik, itu adalah award pertama yang Xia Lin dapatkan dalam karirnya di industri entertainment.

"Aku tidak akan pernah lupa saat kau naik ke atas podium untuk menerima penghargaan dan mengucap ucapan terima kasih. Kau benar-benar sangat mengagumkan. Yang lain tidak sebanding denganmu."

Xia Lin sok meremehkannya, itu cuma penghargaan kecil... tapi tunggu dulu. Bagaimana Yi ZHou bisa tahu? Aneh sekali, Xia Lin mendadak curiga sekarang. Sejak kapan Yi Zhou mulai mengenalnya?

Yi Zhou seketika tegang menyadari dirinya keceplosan dan buru-buru mengalihkan topik melarang Xia Lin bicara selama makan, tidak baik untuk perut.


Sementara Xia Lin pergi bekerja, Yi Zhou mengerjakan pekerjaan rumah dengan berbelanja di supermarket terdekat. Beberapa wanita mengenalinya dan langsung memotretnya buat di unggah ke sosmed.


Chu Yan sedang syuting adegan yang menceritakan dia marah-marah karena seorang pria lain yang lebih dulu mendapatkan wanita yang dia cintai. Adegan itu memang sangat sesuai dengan situasi sekarang sehingga dia jadi terbawa emosi beneran.

Syuting sampai harus break sebentar biar Chu Yan bisa menenangkan emosinya. Mungkin itu karena dia tadi melihat berita tentang Yi Zhou yang sekarang tinggal di rumah Xia Lin.


Tapi lamunannya dengan cepat tersela saat asistennya memberitahukan kabar buruk, ayahnya Chu Yan terkena serangan jantung dan sekarang dilarikan ke rumah sakit.

Setibanya di rumah sakit, Dokter memberitahu Chu Yan bahwa ayahnya drop karena kelelahan, tapi sekarang kondisinya sudah mulai membaik. Tapi beliau masih perlu diopname untuk sementara waktu. Dan beliau juga tidak boleh kelelahan dan harus istirahat total untuk sementara waktu ini.


Sekretaris Tuan Chu memberitahu Chu Yan bahwa beberapa waktu yang lalu, perusahaan mengalami kerugian besar. Karena itulah Tuan Chu belakangan ini jadi lebih sering lembur dan kurang tidur.

Sebenarnya beliau pernah mendapatkan serangan jantung sebelumnya, tapi kondisi beliau membaik setelah minum obat, makanya beliau melarangnya memberitahu Chu Yan agar tidak membuat Chu Yan khawatir. Tuan Chu bersikeras bahwa beliau pasti bisa melewati situasi ini sesulit apapun, dia tidak akan membiarkan jerih payahnya tersia-sia.

Chu Yan tak percaya mendengarnya. Sikap ayahnya ini benar-benar tidak masuk akal, dia pikir dia masih muda apa? Jerih payah? Memangnya dia tidak punya hal penting lainnya selain pekerjaan?

"Tuan muda, yang paling penting bagi beliau sebenarnya adalah anda. Beliau mempertahankan perusahaan ini demi anda. Jika nanti anda sudah tidak menjadi aktor lagi di masa depan, anda tetap bisa hidup nyaman dan tanpa khawatir."


Ucapannya itu membuat Chu Yan mulai memperhatikan ayahnya dan kondisi fisiknya yang sudah semakin menua. "Ayah benar-benar sudah jadi orang tua sekarang."

Ayah terbangun saat itu, tapi beliau benar-benar tak ingin membuat Chu Yan khawatir dan meyakinkan Chu Yan bahwa ia baik-baik saja. Ini cuma penyakit lama.

"Penyakit lama? Ayah dibawa ke IGD. Tidak bisakah ayah meninggalkan masalah perusahaan?"

uan Chu bersikeras menolak. Bagaimanapun, itu adalah jerih payahnya seumur hidup. Jadi tentus aja beliau tidak bisa melepaskannya begitu saja.

Tapi menurut Chu Yan, perusahaan Tuan Chu terlalu tradisional dan kuno. Dia bisa kok mencari uang melalui akting. Dia bisa menyokong hidup Tuan Chu melewati masa tuanya.

Tuan Chu menolak dengan penuh harga diri, bersikeras mengklaim kalau ia punya uang dan tidak butuh uangnya Chu Yan. Chu Yan canggung mendengarnya, menyadari dia juga pernah mengucap kata-kata itu pada Tuan Chu dulu.

Tuan Chu tersenyum mendengarnya. "Dasar bocah. Pulanglah. Aku sudah tua. Aku tahu kau menjadi aktor karena marah padaku dulu. Tapi kau tidak bisa selamanya melarikan diri. Aku sudah tidak sekuat dulu lagi."

Perusahaan pelan-pelan akan mengurangi produksi, mereka tidak bisa menghasilkan banyak uang, asalkan bisa bertahan dan hidup dengan nyaman saja itu cukup. Chu Yan lakukan saja apapun yang dia inginkan.

Tuan Chu juga sudah melakukan apapun yang ia inginkan dalam hidupnya. Meski pada akhirnya ia tidak memiliki apapun, tapi setidaknya ia sudah melakukan apapun yang ia inginkan.

"Kau adalah anakku, kau harus menjadi seseorang dan jangan melarikan diri lagi." Ujar Tuan Chu. Chu Yan berkaca-kaca penuh haru mendengarnaya.



Setelah syuting usai, Nona Jiang langsung mengonfrontasi Xia Lin tentang berita dia tinggal bersama Yi Zhou itu. Tapi Xia Lin tak ada waktu untuk menjelaskan apapun karena tepat saat itu juga, dia di-chat Wen Li yang memberitahu bosnya mabuk, makanya dia meminta Xia Lin untuk segera datang.

Wen Li memberitahu kalau masalah perusahaan sudah teratasi dengan baik, makanya Yi Zou sama direktur Cheng minum-minum sampai mabuk. Wen Li langsung menyerahkan YI Zhou ke Xia Lin biar Wen Li yang mengurus Direktur Cheng.

Dengan susah payah Xia Lin mendudukkannya di kursi penumpang. Tapi lucunya, Yi Zhou mendadak menjerit heboh mencari setirnya. Di mana setirnya? Dia mau pulang.

Geli, Xia Lin langsung saja merekam aksi gilanya itu sambil berbohong setirnya ada di depannya. Yi Zhou ulurkan saja tangannya. Dan Yi Zhou langsung saja menurutinya dan menggerakkan tangannya ke udara mengira dia sedang pegang setir.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments