Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 2 - 2

Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 2 - 2

Direktur Choi kembali hanya untuk pamit, tapi dia menginstruksikan Jeong Hoon untuk tetap di sini dan meminta maaf dengan tulus pada Ha Jin. Mereka santai saja di sini dan bersenang-senang, dia sudah memesankan satu botol lagi untuk mereka.


Maka Jeong Hoon pun cepat-cepat meminta maaf pada Ha Jin. Dan begitu Ha Jin tak mempermasalahkannya, Jeong Hoon langsung memutuskan untuk mengakhiri pertemuan ini sampai di sini. Urusan mereka sudah selesai, jadi tidak ada alasan untuk nongkrong.

Tiba-tibe pelayan datang membawakan satu botol lagi plus kudapan gratis untuk mereka. Ha Jin langsung menggunakan alasan ini agar mereka tetap nongkrong dulu di sini. Kudapan ini gratis, sayang kalau disia-siakan.

Stres, Jeong Hoon memutuskan minum segelas air putih yang ada di hadapannya... dan langsung terbatuk-batuk karena ternyata itu air oplosan. Wkwkwk! Ha Jin sebenarnya ingin menghentikannya tapi terlambat. Dia ada jadwal besok, makanya dia harus minum.

"Apa hobimu menyembunyikan alkohol di mana-mana?"

"Maaf. Aku lupa menyingkirkan gelas berisi air."

Tak tahan lagi, Jeong Hoon cepat-cepat pamit, entah akan jadi sekonyol apa keadaannya jika dia terus bersama Ha Jin. Tidak terima, Ha Jin langsung mengejarnya dan menghalanginya sebelum dia naik taksi.


Jeong Hoon kesal. "Apa kau tertarik padaku?"

"Omong kosong macam apa...?"

"Kalau tidak, lalu kenapa kau melakukan ini? Kita baru bertemu hari ini dan bekerja sama baru sekali ini. Kita bahkan tidak saling mengenal, jadi kenapa juga kita duduk bersama dan ngobrol selarut ini? Kenapa kau mencegahku pergi hanya untuk membicarakan ini?"

Ha Jin hanya berpikir akan lebih baik jika mereka jadi teman. Tapi Jeong Hoon tidak mau berteman dengan Ha Jin, karena dia tidak menyukai Ha Jin. Dia benci sama orang yang ceroboh, tidak bijaksana dan tidak pengertian seperti Ha Jin.


Menjadi teman dia bilang? Pria dan wanita dewasa mana mungkin jadi teman atau semacamnya. Jika Ha Jin ingin makan atau minum bersamanya, seharusnya dia tanya dulu padanya apakah dia bersedia untuk berkenalan lebih jauh tidak. Tidak seharusnya Ha Jin memanfaatkan atasannya untuk membuatnya datang kemari.

Kaget mendengar tuduhannya, Ha Jin ingin membela diri dan menjelaskan. Tapi mereka mendadak tersela karena kedatangan Ha Kyung yang mencari Ha Jin. Jeong Hoon pun langsung memanfaatkan saat itu untuk pergi.Ha Jin masih tercengang menatap kepergiannya, entah apa yang dia pikirkan.


Keesokan harinya, Jeong Hoon terbangun gara-gara telepon dari Il Kwon yang mengabarkan sebuah berita besar... Jeong Hoon terlibat dengan skandal cinta dengan Ha Jin. What?!

Jeong Hoon mengira kalau Il Kwon cuma bercanda, tapi Il Kwon meyakinkan kalau dia sangat serius. Berita itu yang paling banyak dicari sekarang dan komentarnya membludak. Dia bahkan mendapat banyak telepon dari para reporter lain yang menanyakan masalah ini.

Kaget, Jeong Hoon langsung mengecek internet dan mendapati foto-fotonya saat dia berdebat dengan Ha Jin di depan bar semalam, sekarang viral di internet. Jeong Hoon langsung menyangkal dan meyakinkan Il Kwon kalau berita ini tidak benar.

Il Kwon jadi bingung, kalau memang tidak benar dan mereka tidak ada hubungan apapun... lalu kenapa Ha Jin mengklaim sebaliknya. Hah?


Pada saat yang bersamaan, Ha Kyung heboh mengonfrontasi kakaknya itu... karena ternyata ada artikel yang menyebutkan kalau Ha Jin mengakui hubungannya dengan Jeong Hoon. Pfft! Ha Jin seperti biasanya, santai-santai saja dan mengakui kalau dia memang bilang begitu pada reporter, bahwa dia dan Pewarta Lee sedang dalam tahap saling mengenal lebih jauh.


Jeong Hoon kaget mendengar itu dari Il Kwon dan langsung kesal mengatai Ha Jin orang gila yang caper. Parahnya lagi, waktu dia baru tiba di lobi kantor, dia mendadak dikepung sekumpulan wartawan entertainment yang penasaran dengan hubungan cinta mereka.


Dia berhasil melepaskan diri dari mereka tanpa menjelaskan apapun, tapi kemudian PD Kim mendorongnya ke ruang kosong di mana sudah ada seorang wartawan entertainment lain yang pastinya datang untuk mewawancarainya perihal skandal cinta itu. Jeong Hoon langsung melempar tatapan kesal pada PD Kim.

Si wartawan penasaran karena Ha Jin mengakui hubungan mereka begitu cepat sedangkan Jeong Hoon belum mengatakan apapun. Karena itulah awalnya banyak yang menduga kalau Ha Jin melakukan itu hanya untuk membuat sensasi guna mempromosikan film terbarunya. Tapi kemudian banyak saksi mata yang melihat mereka bersama.

PD Kim dengan cepat menyela dan to the point tanya, mereka beneran pacaran atau tidak? Jeong Hoon menyangkal, tapi PD Kim dengan cepat menyela dan mengingatkan bahwa jika dia menyangkal, maka itu artinya dia mencampakkan Ha Jin di hadapan semua orang dan orang-orang akan menyebut Jeong Hoon sebagai playboy. Maka Jeong Hoon memutuskan untuk diam saja lalu pergi.


Dari Direktur Choi-lah Jeong Hoon akhirnya tahu pertemuan mereka semalam adalah idenya Direktur Choi sendiri dan bukannya Ha Jin, soalnya Direktur Choi ingin Jeong Hoon minta maaf pada Ha Jin setelah apa yang dia lakukan pada Ha Jin.

Direktur Choi penasaran apa yang terjadi dengan mereka berdua setelah dia pergi semalam. Jeong Hoon meyakinkan bahwa dia dan Ha Jin tidak ada hubungan spesial apapun dan foto-foto itu diambil sebelum mereka pergi sendiri-sendiri.

"Kau yakin tidak membuatnya bingung? au yakin tidak melakukan sesuatu yang membuatnya berpikir kalau kau tertarik padanya?"

"Aku tidak bersalah."

Jadi kesimpulannya mereka berdua tidak berkencan tapi seluruh negeri berpikir sebaliknya. Kalau begitu, Direktur Choi menyarankannya untuk merilis artikel untuk menyangkal berita itu.


Jeong Hoon juga ingin melakukan itu. Tapi masalahnya, foto-foto itu diambil malam hari dan banyak saksi mata yang melihat mereka bersama. Ditambah lagi, Ha Jin mengakui hubungan mereka. Kalau dia langsung menyangkalnya, maka dia akan kelihatan seperti orang brengsek.

Benar juga. Sebenarnya banyak orang yang tidak menyukai Ha Jin. Jeong Hoon tidak akan mendapatkan keuntungan apapun dari hubungan itu, tapi menyangkal skandal ini juga tidak akan terlihat baik baginya. Jadi kenapa Ha Jin mengakuinya? Jangan-jangan Ha Jin suka sama Jeong Hoon.

Jeong Hoon yakin tidak begitu. Ha Jin mungkin melakukan ini untuk menjatuhkannya. Direktur Choi jelas tak percaya, mana mungkin seorang wanita - selebritis lagi, mengakui hubungan palsu untuk menjatuhkan seorang pria.

Ah terserahlah, pokoknya Jeong Hoon selesaikan sendiri masalah ini dan jangan sampai skandal ini memengaruhi program acara mereka.


Keluar dari kantor Direktur Choi, Il Kwon mendadak muncul dan langsung menggodanya. Dia jadi yakin kalau Jeong Hoon memang beneran pacaran sama Ha Jin. Kapan mereka mulai pacaran?

Jeong Hoon sontak kesal menyudutkannya ke tembok dan menyuruhnya untuk mencarikannya nomor teleponnya Ha Jin, nomor pribadinya dan bukan nomor manajernya.

"Kau tidak tahu? Jadi kalian tidak pacaran?"

"Tidak! Seharusnya kujahit saja mulutmu! Sebaiknya kau mendengarkanku selagi aku masih baik. Dapatkan nomornya apapun caranya, mengerti?"


Tak lama kemudian, Jeong Hoon akhirnya mendapatkan nomornya Ha Jin dan langsung meneleponnya, dia ingin bertemu untuk membicarakan masalah ini.

Tapi dia tidak tahu kalau saat itu Ha Jin sedang syuting interview di luar dan si MC yang melihat Ha Jin sedang bicara di telepon, bisa menduga kalau dia sedang bicara dengan Jeong Hoon dan langsung menyuruh semua kameramen untuk mendekat dan merekam percakapan telepon ini.

Dia bahkan menyela percakapan mereka dan meminta Jeong Hoon untuk bersorak buat Ha Jin dan mendukung film terbaru Ha Jin. Tak punya pilihan, terpaksa Jeong Hoon menurutinya dan mengucap kalimat dukungan untuk Ha Jin dengan setengah hati. Canggung, Ha Jin buru-buru menutup teleponnya, nanti dia akan telepon lagi.


Tae Eun sedang membaca berita skandal itu saat asistennya datang membawakan jadwalnya Tae Eun. Tapi saat dia melihat berita yang sedang dibaca Tae Eun, Asisten bertanya-tanya apakah Jeong Hoon mengetahui kondisi Ha Jin?

Dari ucapan si asisten, ternyata Ha Jin dulu pernah menjadi pasiennya Tae Eun. Tapi Tae Eun memperingatkan si asisten bahwa mereka tidak berhak untuk mengungkap informasi pasien.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

0 Comments