Sinopsis Well Intended Love Season 2 Episode 6 - 2

 Sinopsis Well Intended Love Season 2 Episode 6 - 2

Saat Xia Lin terbangun keesokan harinya, Yi Zhou nge-chat untuk mengeceknya sudah bangun atau belum. Seketika itu pula Xia Lin baru ingat tentang permintaan Yi Zhou dan apa yang dia lakukan pada Yi Zhou semalam.


Duh, malunya! Apa yang harus dia lakukan sekarang? Xia Lin memutuskan untuk menjawab chat-nya dulu, dan Yi Zhou malah to the point menanyakan jawaban Xia Lin tentang tawarannya semalam.


Xia Lin langsung menceritakan masalah ini pada Jia Fei. Mendengar itu, Jia Fei dengan gaya dramatisnya memepringatkan Xia Lin tentang apa saja yang akan terjadi jika mereka tinggal bersama.

Setelah tinggal bersama, maka takkan ada apapun yang bisa mereka sembunyikan dan akan bisa melihat sisi satu sama lain yang biasanya tidak bisa mereka lihat. Seiring berjalannya waktu, mereka akan semakin saling memahamia satu sama lain.

"Lalu pada akhirnya, melalui tanda atau ciri-ciri, kalian akan mengetahui bahwa kalian adalah kakak-adik yang terpisah bertahun-tahun." Canda Jia Fei.

"Ampun deh. Bisakah kau mengatakan sesuatu yang lebih bisa dipercaya?"


Yah intinya setelah mereka tinggal bersama, hubungan mereka akan semakin dekat. Mereka akan saling memahami selera masing-masing, mereka akan semakin saling mengenal dan memahami satu sama lain.

Dan yang paling penting adalah tubuh. Setelah hidup bersama, mereka akan semakin menyatu dengan membara bagai api dan kayu.

"Cukup! Bisa tidak kau jangan mengucap candaan jorok?"

"Tapi para penonton suka."

Tapi gomong-ngomong, Jia Fei sungguh tidak mengerti kenapa Xia Lin menolak cinta Bos Ling? Dia kan tampan, latar belakang keluarganya juga baik dan cuma Xia Lin yang dia cintai. Bukankah dia suami sempurna dambaan semua wanita? Kenapa Xia Lin menolaknya? Ucapan Jia Fei itu kontan membuat Xia Lin mulai serius memikirkan Yi Zhou.


Yi Zhou akhirnya kembali ke kantornya dan menginstruksikan Wen Li untuk tidak membiarkan dewan direksi mengetahui penandatanganan kontrak dengan Risheng Retail. Oh yah... dia dengar terjadi sesuatu pada Wen Li dan Jia Fei?

Wen Li malu mendengarnya. "Bos tahu juga yah."

"Tidak apa-apa. Berhati-hatilah saat mengemudi, kau harus punya SIM." Ujar Yi Zhou penuh arti.


Yang tidak mereka ketahui, ternyata Nona Jiang menyadap kantornya Yi Zhou dan mendengar perintah Yi Zhou pada Wen Li tadi. Sepertinya sekarang dia hendak berbalik melawan Yi Zhou.

Dalam flashback, ternyata Wei Ning terus menerus menemuinya. Jelas sedang berusaha menarik Nona Jiang ke pihaknya dengan menyerahkan sebuah dokumen tentang sebuah kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada tanggal 28 Mei 2017.

Dia lalu menyerahkan sebuah kado pada Nona Jiang, dan menyuruh Nona Jiang menyerahkannya pada Xia Lin. Kado itu adalah casing hape couple yang Xia Lin kira dari penggemarnya, padahal sebenarnya di dalam casing itulah ada alat sadap.


Di tempat lain, Wei Ning pergi mengunjungi makam ibunya. Dulu Wei Ning tak sempat bertemu ibunya saat beliau meninggal dunia saking sibuknya bekerja di dapur. Sekarang dia memberitahu mendiang ibunya bahwa dia sudah melaksanakan janjinya.


Para dewan direksi sudah berkumpul di ruang meeting saat Yi Zhou baru datang. Dia langsung to the point mengumumkan tujuan dari meeting ini ada dua. Pertama adalaha mambahas hasil dari laporan investigasi terhadap dirinya. Dan kedua adalah kontrak investasi dengan perusahaan lain.

Berdasarkan investigasi itu, dia dinyatakan tidak pernah melakukan pelanggaran apapun. Sedangkan tentang orang yang memfitnahnya, dia sudah mengumpulkan bukti-bukti dan sudah menyerahkannya pada pengacara untuk proses tuntutan.

Direktur Jin dengan cepat menyela dan menuntut Yi Zhou untuk menjelaskan pada mereka tentang penandatanganan akuisisi Risheng Retail yang dia lakukan tanpa persetujuan dewan direksi. Dia bahkan dengan penuh semangat menghasut para direktur tentang perbuatan licik Yi Zhou ini.


Tapi  Yi Zhou tidak tampak panik sedikitpun. Bahkan dengan santainya dia menyuruh mereka untuk membuka halaman 5 dalam laporan yang ada di hadapan mereka itu... karena ternyata kontrak akuisisi itu belum ditandatangani. 

Malah laporan yang ada di tangan mereka itu masih sebatas proposal dan saat ini mereka masih dalam tahap negoisasi. Mereka baru bisa menyelesaikan akuisisi ini hanya setelah mereka lolos voting dari para dewan direksi. Dia sama sekali tidak melakukan pelanggaran apapun.

Direktur Jin sontak shock dan kesal setengah mati dengan situasi tak terduga ini. Seorang direktur sontak mengomeli Direktur Jin, dia sebenarnya percaya pada Yi Zhou, tidak mungkin Yi Zhou akan melakukan sesuatu yang membahayakan perushaan.

"Terima kasih atas kepercayaan kalian semua. Saya juga berharap agar semua orang terus mendukung dan memercayai Lingshi Group. Jika ada seseorang yang ingin berdiri sendiri, aku tidak akan memaksanya untuk tinggal. Benar kan, Direktur Jin?" Sindir Yi Zhou. Dan Direktur Jin cuma bisa mesem canggung.


Gara-gara itu, dia sontak marah-marah pada Wei Ning karen memberinya informasi palsu. Wei Ning berusaha membela diri dan meyakinkan kalau informasi ini benar-benar bisa dipercaya. Tapi Direktur sama sekali tak memercyainya. Dia bahkan menyatakan kerja sama mereka berakhir sampai di sini mulai sekarang.

"Kuperingatkan kau. Jangan coba-coba lagi melakukan hal sekecil apapun di belakangku. Aku punya bukti-bukti tentangmu." Ancam Direktur Jin lalu pergi.


Yi Zhou bisa membuat kejutan untuk Direktur Jin itu karena dia sebenarnya sudah mengetahui tentang alat sadap itu waktu dia memamerkan casing hape couple itu pada Wen Li.

Tak sengaja waktu itu dia membuka casing hape itu dan langsung kaget mendapati ada alat sadap tersembunyi di dalamnya. Wen Li ingin langsung merusaknya waktu itu, tapi Yi Zhou melarang. Dan begitulah bagaimana kemudian mereka mulai saling bekerja sama ngobrol tentang rencana-rencana bisnis mereka, padahal semua itu cuma informasi palsu.

Tak lama kemudian, Wen Li datang menyerahkan surat pengunduran dirinya Direktur Jin. Yi Zhou lalu menyuruhnya untuk menyingkirkan alat sadap itu. Wen Li lega, kalau bukan berkat alat ini, mereka pasti harus memikirkan banyak solusi lain/

Tapi Yi Zhou tidak bisa tenang begitu saja. Dia merasa masalah ini tidak se-simple yang mereka kira. Dia yakin ada masalah lebih penting yang harus mereka selesaikan.


Xia Lin masih galau memikirkan pertanyaan Jia Fei. Tapi tidak, dia Xia Lin, dia tidak akan tersentuh oleh keindahannya Yi Zhou. Suami sempurna? Memangnya seberapa sempurna dia itu?

Baru juga dipikirin, Yi Zhou mendadak datang bersama Wen Li. Dia datang untuk menjemput Xia Lin... Xia Lin kan sudah setuju untuk pindah ke rumahnya. Hah?!

"Kapan aku bilang setuju?"

"Kau sudah melakukannya, bukankah kau harus bertanggung jawab padaku?"

"Ada banyak orang yang bisa bertanggung jawab padamu, kau tidak perlu aku."

"Tapi kau beda."

"Tidak bisa, kita sudah terpotret waktu itu. Bagaimana kalau kita terpotret lagi?"

Wen Li dengan senyum geli mengingatkan Xia Lin bahwa Xia Lin dan bosnya sudah bertunangan. Jadi kalau mereka terpotret, maka para fans mereka akan menganggap mereka pasangan romantis.

Xia Lin menolak dengan alasan barang-barangnya sangat banyak. Dan lagi, rumahnya Yi Zhou sangat jauh dari kantornya. Tidak nyaman kalau harus dia harus pindah rumah.


Hmm, benar juga. Yah sudah, Yi Zhou memutuskan dia saja yang pindah ke rumahnya Xia Lin. Dia bahkan sudah membawa serombongan anak buah yang membawakan semua kopernya. Dengan begini, Xia Lin tidak perlu repot-repot berkemas dan beradaptasi dengan lingkungan baru.

Xia Lin jelas gregetan sama dia. "Kau sudah merencanakannya sejak awal yah?"

"Kau benar Mumu. Aku memang punya rencana terhadapmu." Yi Zhou langsung mengulurkan tangan mau menyentuhnya, tapi Xia Lin sigap menghindar.

Xia Lin berusaha memperingatkan bahwa Yi Zhou tidak akan nyaman tinggal bersamanya, tapi Wen Li santai meyakinkan Xia Lin bahwa bosnya ini pintar beradaptasi.

"Tempat ini jauh dari kantormu."

"Nona Xia jangan khawatir, saya akan mengantar-jemput Bos setiap hari."

"Pidan ada di sini. Dia kan takut anjing."

"Itu aku tahu. Aku dan Pidan sekarang sudah jadi teman baik kok. Iya kan, Pidan?"

Dan Pidan langsung menjawabnya dengan gonggongan. Xia Lin kesal sama Pidan, dasar pengkhianat. Wen Li usul bagaimana kalau mereka memanggial Jia Fei untuk merayakan kepindahan Yi Zhou hari ini?

"Bagaimana menurutmu, Mumu?"

"Keluar!"

Epilog:


Saat Xia Lin tertidur setelah mabuk malam itu, Yi Zhou masuk ke kamarnya dan mengecup lembut keningnya. Tiba-tiba Xia Lin bergerak memeluknya... lalu menggigit lehernya. Wkwkwk!

Gara-gara itu, leher Yi Zhou harus ditempel hansaplas keesokan harinya dan kontan menarik perhatian semua pegawai.

Bersambung ke episode 7

Post a Comment

0 Comments