Sinopsis Lucky's First Love Episode 6 - 3
Shen Qing baru kembali ke rumah sakit malam harinya dan mendapati ada sekotak makanan di meja. Suster memberitahu bahwa Chu Nan lah yang mengirimkan makanan itu untuknya. Lebih baik Shen Qing memakannya saja, lagipula jam segini kantin rumah sakit juga sudah tutup, cuaca juga sedang buruk. Suster melihat sendiri tadi Chu Yan membungkus makanan dan minuman itu dengan bajunya biar tetap hangat.
Shen Qing terharu mendenganrya, apalagi makanan itu masih tetap hangat. Tiba-tiba petir menggelegar hebat. Suster prihatin, Chu Yan pasti kehujanan, dia baru saja pergi tadi.
Cemas, Shen Qing langsung keluar mencari Chu Yan. Tapi saat dia hendak mendekat, tiba-tiba dia melihat ibunya Chu Yan muncul memayungi putranya itu. Shen Qing jadi tidak berani mendekat karenanya dan memutuskan kembali ke rumah sakit.
Ibu penasaran apakah Xing Yun tidak komplain karena Chu Yan pergi ke rumah sakit terus setiap hari? Ibu memperingatkan bahwa Xing Yun adalah menantu yang ia inginkan, jadi jangan sampai Chu Yan mengecewakannya.
Ibu memang prihatin pada Xiao Xi dan ibunya, hidup mereka pasti sulit. Seandainya ini tentang orang lain, Ibu tidak akan segan membantu mereka. Tapi Chu Yan adalah putranya dan Ibu tidak setuju jika dia menikah dengan janda satu anak.
Chu Yan sontak menatap ibunya dengan kesal. "Baiklah." Ucapnya singkat lalu pergi.
Suatu hari, Xing Yun dipaggil Chu Nan ke suatu tempat. Awalnya dia mengira kalau mereka cuma mau makan bareng, tapi ternyata Chu Nan membawanya ke toko bridal dan memintanya untuk mencoba gaun pengantin.
Xing Yun jelas tercengang mendengarnya. Tapi alih-alih merasa bahagia, Xing Yun justru semakin tak tenang. Dia sadar betul sikap Chu Nan jadi sangat aneh sejak pulang dari outing.
Si pegawai toko memberitahu bahwa dia tidak perlu membelinya, menyewanya saja juga boleh. Dengan begini, dia tetap bisa memiliki pernikahan yang sempurna. Xing Yun pun memutuskan untuk mencoba salah satu gaun.
Xing Yun keluar tak lama kemudian, tampak begitu canik memakai gaun pengantinnya. Chun Shan kagum melihat kecantikannya.
Sementara itu, Shen Qing sedang berdiskusi dengan seorang kliennya. Tapi begitu si klien pergi, senyum di wajahnya luntur seketika karena ternyata dia sebenarnya tahu Chu Nan hendak melamar Xing Yun.
Waktu itu tak sengaja dia mendengar Ibu bicara di telepon tentang Chu Nan yang mengambil cincin untuk melamar Xing Yun. Frustasi, Shen Qing pun melampiaskan kesedihannya dengan minum-minum.
Xia Ke ke rumah sakit tapi malah mendapati Xiao Xi sendirian. Parahnya lagi, saat hendak mencarikan baterei untuk mobil mainannya Xiao Xi, dia tak sengaja menemukan sebotol obat penenang. Xiao Xi dengan polosnya memberitahu Xia Ke bahwa kata ibunya, itu adalah vitamin yang harus diminumnya setiap hari.
Sudah mulai mabuk setelah menghabiskan sebotol wine, Shen Qing langsung menelepon Xia Ke dan minta dijemput. Xia Ke jadi kesal sama Chu Nan sehingga alih-alih pergi menjemput Shen Qing, dia memutuskan menelepon Chu Nan.
Tapi bahkan sebelum Xing Yun sempat mengucap sepatah kata, Xia Ke mengira dia Chu Nan dan langsung marah-marah mengomelinya karena Shen Qing sekarang harus minum obat penenang setiap hari gara-gara Chu Nan.
"Kau harus membuat keputusan sekarang. Kalau kau memilih Xing Yun, maka jangan lagi muncul di hadapan Shen Qing. Jika kau memilih Shen Qing, maka datanglah ke Hotel Shanhuang sekarang juga!"
Dan seketika itu pula, Chu Nan tanpa ragu memilih Shen Qing dan langsung pergi meninggalkan Xing Yun yang semakin tercengang dengan semua ini.
"Kenapa kau banyak minum?" Cemas Chu Nan.
"Bahkan suaramu pun kedengaran seperti suaranya. Apa lamaranmu sukses?"
"Tidak."
"Kenapa? Dia sederhana dan polos. Sebenarnya aku bahagia melihat kalian bersama."
"Tapi aku suka wanita yang sifatnya buruk."
"Lihatlah, akhirnya kau jujur juga. Kau pikir sifatku buruk."
Xia Ke baru tiba di sana dan langsung menutupi pandangan Xing Yun dengan payungnya. "Kenapa kau ada di sini?"
"Cinta pertamaku... sudah berakhir."
"Xing Yun, dia bukan cinta pertamamu."
Xing Yun mulai kesal pada Xie Ke dan langsung menampik payunganya. Xia Ke pasti sudah tahu segalanya, iya kan? Kenapa Xia Ke tidak memberitahunya? Sekarang dia mengerti kenapa Xie Ke mengacaukan kencan butanya dan juga waktu dia ke rumah Chu Nan, waktu mereka outing dan juga hari ini. Semuanya Xia Ke lakukan demi kebaikan kakaknya, iya kan?!
'Aku hanya tidak ingin kau terluka."
"Kau mencemaskanku? Kau anggap aku ini apa?! Peliharaanmu atau maskotmu?! kau sudah terbiasa mengambil keuntungan dariku! Kau tidak berhak mengambil keputusan untuk hidupku!"
Xia Ke berusaha menenangkannya, tapi Xing Yun tidak mau dengar dan langsung pergi. Pantang menyerah, Xia Ke berusaha mengejarnya dan meminta Xing Yun untuk masuk mobilnya. Dia bahkan mengancam akan memotong bonus bulanan Xing Yun kalau Xing Yun tidak mau naik mobilnya.
"Aku tidak peduli! Aku tidak mau bonus bulan ini ataupun bulan berikutnya!" Kesal Xing Yun sambil menendang mobilnya Xia Ke.
"Apa kau tahu berapa biaya perbaikan mobil ini?"
"Potong saja dari gajiku! Aku tidak mau melihatmu lagi!" Isak XinG Yun lalu pergi dengan berlinang air mata.
Karena Ibu tidak mau menerima Shen Qing hanya karena dia janda, jadi dia berencana menikahi Xing Yun lalu menceraikannya biar dia juga berstatus duda. Shock mendengar pengakuan Chu Nan, Shen Qing sontak menamparnya keras.
"Jahat sekali kau!" Kesal Shen Qing lalu pergi.
Xia Ke sukses mendapatkan kesepakatan bisnisnya berkat membiarkan calon investor mereka menang di lapangan golf. Tapi He Yu heran melihatnya yang hari ini tampak murung. Dan di mana si maskot yang biasanya ikut dengannya ke mana-mana itu?
"Dia tidak mengangkat teleponnya, lagi patah hati."
"Patah hati? Pasti kau yang membuat mereka putus demi Shen Qing, kan?"
"Nggak ada hubungannya denganku."
"Aku sungguh-sungguh minta maaf karena menyakitimu."
Xing Yun tiba-tiba ingat tentang pendapat Xia Ke waktu tu, bahwa mereka berdua lebih mirip seperti rekan satu tim yang sedang berusaha menyelesaikan misi menjalin hubungan cinta. Sekarang dia merasa ucapan Xia Ke itu ada benarnya.
"Entah kenapa aku merasa sangat lega setelah aku minta putus. Mungkin kita sudah salah paham tentang makna dari 'menjalin hubungan'. Mungkin tidak seharusnya kita menyebut ini sebagai sebua hubungan." Ujar Xing Yun lalu pergi.
Bersambung ke episode 7
1 Comments
Lanjut
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam