Sinopsis Love The Way You Are Episode 24 - 2 [END]

 Sinopsis Love The Way You Are Episode 24 - 2 [END]

Pulang dari dukcapil dengan membawa akta pernikahan mereka, Dong Sheng pun dengan antusias membawa istrinya ke kamar mereka. Dan yah begitulah, mari kita tinggalkan mereka yang sedang berbahagia. 😁😁😁


Beberapa hari kemudian, mereka meresmikan pembukaan toko fashion barunya Yuan Yuan. Dalam pidatonya, Yuan Yuan mengucap terima kasih pada orang-orang yang banyak berjasa untuknya. Seperti Jason dan Xiao Nan yang selalu mendukungnya untuk mewujudkan impiannya.


Tak lupa dia mengucap terima kasih pada cinta sejatinya. Dan Yuan Yuan sekalian memanfaatkan saat itu untuk mengumumkan kejutan tentang mereka yang sekarang sudah resmi suami-istri. Dan mereka akan segera menggelar acara resepsi. Semua orang terkejut, termasuk Xiao Nan.

"Dulu aku bertanya-tanya pada diriku sendri, bagaimana aku harus menjalani hidup ini? Sekarang, aku bisa memberi jawaban pada gadis 16 tahun itu. Yaitu hidup bersama orang yang kucintai. Itulah hidup yang harus kujalani."


Mereka mengakhiri acara itu dengan penuh kebahagiaan. Tapi begitu mereka semua pulang, kedua oang itu duduk bersila di sofa bak dua anak kecil yang sedang dihukum sama orang tuanya.

Xiao Nan tidak terima. Bisa-bisanya dia tidak tahu apa-apa tentang pernikahan mereka berdua dan baru mengetahuinya bersama orang lain. Teganya mereka melakukan ini padanya?! Yi Ren juga kesal, seharusnya Dong Sheng kasih tahu dia dong.

Tapi Yuan Yuan dan Dong Sheng sama sekali tidak memedulikan mereka berdua dan saling menatap satu sama lain dengan penuh cinta seolah dunia milik berdua. Xiao Nan jadi tambah kesal melihat itu, bisa-bisanya mereka malah main mata dan pegangan tangan di depan matanya. Hormati dia dikit dong! Yi Ren setuju, mereka berdua sudah menyakiti perasaan Xiao Nan.

 

Yuan Yuan mengaku salah pada Xiao Nan dan Kakak Ipar karena tidak memberitahu mereka dulu sebelum mendaftarkan pernikahan mereka.

"Kakak ipar berdua, akulah yang salah tidak segera memberitahu kalian. Salahkan saja aku. Jangan salahkan Yuan Yuan."

Yi Ren canggung mendengar nama panggilannya dan langsung protes, menolak dipanggil seperti itu. Jangan bicara ngawur. Xiao Nan protes tidak terima, apanya yang ngawur? Mereka sudah benar memanggil Yi Ren sebagai kakak ipar.

"Kau yang ngawur! Aku tidak ngawur! Presiden Ruan, Eva, biar kuulangi. Aku bukan kakak ipar."

Yuan Yuan dan Dong Sheng sontak berpandangan penuh arti dan kompak menjawab. "Kau memang Kakak Ipar!"

Stres, Yi Ren buru-buru menggunakan pekerjaannya sebagai alasan untuk melarikan diri secepatnya. Xiao Nan pun langsung pergi mengejarnya.


Nyonya Wu termenung sedih menatap foto keluarganya saat mereka masih lengkap dulu. Tapi saat teringat tuduhan Dong Sheng, Nyonya Wu langsung berkendara dengan membabi buta sambil menangis. Dia benar-benar tidak bohong. Tiba-tiba ada mobil dari arah lain yang memotong jalannya dan jadilah kedua mobil itu bertabrakan.


Dong Sheng dan Yuan Yuan bergegas ke rumah sakit setelah mendapat kabar itu. Dokter memberitahu bahwa pasien masih dalam kondisi kritis. Dokter juga menyerahkan kalung liontin yang dibawa Nyonya Wu saat kecelakaan itu terjadi.

Dong Sheng termenung sedih menatap kalung itu. "Ini kalung yang diberikan Ayah pada ibuku. Ini tidak seberapa berharga. Aku tidak tahu kalau dia selalu menyimpannya."

Suster keluar tak lama kemudian, memberitahu bahwa pasien membutuhkan transfusi darah secepatnya. Masalahnya, bank darah sekarang sedang krisis golongan darah A. Siapa di antara mereka yang bisa transfusi darah?

Golongan darah Dong Sheng tidak sama, maka Yuan Yuan lah yang akhirnya mengajukan diri karena golongan darahnya sama. Tapi suster meragukan berat badannya yang kurus, beratnya minimal harus 50 kg baru dia bisa donor darah.


Yuan Yuan sontak lari mau menggemukkan badannya. Tapi Dong Sheng dan yang lain sontak mencegahnya, takut Yuan Yuan tidak bisa kembali kurus lagi. Dong Sheng tidak mau Yuan Yuan membahayakan dirinya. Dia bisa minta bantuan darah dari rumah sakit lain.

"Tidak ada waktu. Ibumu sedang sekarat di sana. Kalau kau tidak membiarkan aku melakukannya, kau akan menyesal seumur hidupmu."

Dia sama sekali tidak peduli bagaimana dengan tubauhanya sekarang ini, dia tidak bisa melihat Ibunya Dong Sheng terbaring sekarat di sana dan tidak melakukan apapun.

"Aku tahu kalian masih saling menyayangi. Kalian berdua masih punya banyak hal untuk dikatakan pada satu sama lain. Masih banyak kesalahpahaman yang perlu diselesaikan."

Mereka berdua dulu terpisah satu sama lain selama sepuluh tahun hanya karena kesalahpahaman. Yuan Yuan tidak mau Dong Sheng dan ibunya terpisah karena kesalahpahaman juga. Terharu, Dong Sheng pun langsung memeluknya erat.


Setelah menggemukkan dirinya, Yuan Yuan akhirnya bisa mendonorkan darahnya. Dan setelah operasinya berhasil, Nyonya Min dan Yuan Yuan ditempatkan dalam satu kamar.

Menatap kalung liontin itu, Dong Sheng akhirnya mengembalikan kalung itu ke tangan Nyonya Min dan menggenggamnya erat. Dan sentuhan itu membuat Nyonya Wu tersadar.

Sekarang sikapnya mulai melunak pada Nyonya Wu walaupun masih agak canggung. Dia menyuruh Nyonya Wu istirahat saja. Tapi Nyonya Wu tidak mau dan ngotot untuk mengutarakan pikirannya.

Dulu dia pikir tak ada yang penting selain karir dan uang, tapi sekarang dia menyadari kalau dia telah kehilangan anggota keluarga yang begitu berharga. Tapi Dong Sheng meyakinkan Nyonya Wu bahwa dia tidak kehilangan keluarganya. Sekarang Dong Sheng menyadari kalau Nyonya Wu tidak pernah meninggalkannya dan ayahnya.


Nyonya Wu akui bahwa sebelum kecelakaan itu terjadi, Ayah memang menemuinya. Tapi bahkan sebelum Ayah sempat mengatakan apapun, seorang pegawai terburu-buru memanggil Nyonya Wu untuk memberitahukan masalah darurat terkait keuangan perusahaan mereka.

Gara-gara itu, Ayah jadi tak tega untuk mengutarakan masalahnya sendiri dan langsung pergi tanpa mengucap sepatah kata. Mungkin Ayah waktu itu juga tahu kalau Nyonya Wu berada dalam kondisi sulit, makanya Ayah tak ingin membebaninya.


"Sheng Sheng, kau harus percaya padaku."

"Aku memercayaimu... Ibu."

Nyonya Wu sontak menangis haru mendengar Dong Sheng memanggilnya Ibu. Yuan Yuan terbangun saat itu. Senang, Dong Sheng langsung menggenggam tangan kedua wanita dalam hidupnya itu.


Setelah sudah kurus kembali, Yuan Yuan spa bareng Yi Ren sambil membahas resepsi pernikahannya Yuan Yuan yang akan datang. Tapi Yuan Yuan mengeluh sebal karena sudah 3 hari dia belum bertemu Dong Sheng.

Yi Ren mengingatkan bahwa itulah aturannya, pengantin pria dan wanita dilarang bertemu satu minggu sebelum pernikahan. Masalahnya, sejak dipisahkan dari Dong Sheng, Yuan Yuan terpaksa harus diet. Dan sekarang dia sudah tidak tahan lagi, perutnya kelaparan.

"Pikirkanlah demi pernikahan, bersabarlah selama 2 hari lagi."

Yi Ren lalu minta dibawakan air. Yuan Yuan santai saja menikmati minumannya dengan mata tertutup... dan langsung terbelalak kaget menyadari itu bukan air putih, melainkan jus buah.


Gawat! Dia bisa jadi gemuk. Yi Ren buru-buru mengusir semua orang sebelum Yuan Yuan berubah. Yi Ren meyakinkan Yuan Yuan untuk tidak cemas. Nanti kalau Yuan Yuan berubah, mereka akan pergi lewat pintu belakang dan dia akan segera mencarikan baju ukuran jumbo untuk Yuan Yuan.

Yuan Yuan pun hendak beranjak bangkit. Tapi tunggu dulu... Aneh! Kenapa dia tidak jadi gemuk? Dia juga tidak merasakan ada perubahan aneh dalam tubuhnya yang biasanya dia rasakan sebelum berubah.

Bingung, Yi Ren langsung menyuruh Yuan Yuan minum jus buahnya lagi untuk percobaan. Padahal karbohidrat yang terkandung dalam jus itu melebihi batas loh. Tapi anehnya, Yuan Yuan benar-benar tidak berubah jadi gemuk lagi.

Yi Ren menduga mungkin ini karena Yuan Yuan mendonorkan darahnya untuk Ketua Wu waktu itu, dan itu mengubah tubuhnya Yuan Yuan. Ditambah lagi, beberapa hari ini Yuan Yuan belum makan, makanya dia sekarang sembuh?

Yuan Yuan tercengang. "Apakah aku sembuh? Aku sudah sembuh!"

Kedua wanita itu sontak saling berpelukan saking bahagianya. Yuan Yuan jadi menggila sejak itu dan memakan segala macam makanan yang selama ini tak bisa dimakannya, dan dia benar-benar tidak berubah jadi gemuk tak peduli sebanyak apapun yang dia makan.


Malam harinya, Dong Sheng mendadak muncul mengagetkan Yuan Yuan. Dia sudah mendengar kabar tentang Yuan Yuan yang katanya sudah sembuh, apa itu benar?

"Benar. Apa kau tiba-tiba merasa kau sudah tidak diperlukan lagi, makanya kau datang kemari secepatnya untuk mempertahankan kekuatanmu yang tersisa?"

"Betul. Tuan Ruan tidak bahagia sekarang. Jadi Nyonya Ruan, apa kau tahu apa yang harus kau lakukan sekarang?"

Yuan Yuan mengecup pipinya tapi Dong Sheng tidak puas dan minta lebih di bibir. Yuan Yuan langsung saja menyeretnya... keluar kamar, bersikeras mempertahankan tradisi tidak boleh bertemu sebelum pernikahan.

Tapi begitu Dong Sheng mengumumkan mau balik ke kamarnya, Yuan Yuan mendadak membuka pintu lagi, berniat mau protes karena Dong Sheng tidak mengucap selamat malam padanya. Tapi begitu pintu terbuka, Dong Sheng langsung mendorong Yuan Yuan ke dalam bersamanya.


Hari pernikahan pun tiba. Para tamu undangan mulai berdatangan satu per satu. Tapi si dalam, Yi Ren sedang kerepotan gara-gara gaun pengantin itu agak kekecilan di tubuh Yuan Yuan.

Ini pasti gara-gara Yuan Yuan makan terlalu rakus belakangan ini. Tidak seharusnya dia begitu biarpun sekarang dia sudah sembuh.

"Aku salah. Lalu apakah nantinya aku akan jadi gemuk kalau makan masakannya Ruan Dong Sheng? Kalau begini, mending sakit kayak dulu."

"Bicara apa kau. Langkah terakhir. Tarik napas!" Perintah Yi Ren lalu menarik korsetnya Yuan Yuan sampai dia sesak napas.


Acara pernikahan pun dimulai dengan pidato pembukaan dari Jason. Pengantin wanita memasuki altar dengan diantarkan sang ayah. Dong Sheng terpana melihat pengantinnya yang cantik, baik saat dia kurus maupun saat dia gemuk.

Ayah akhirnya menyerahkan putrinya pada Dong Sheng dan kedua pengntin pun mulai saling mengikrarkan janji setia sehidup semati pada satu sama lain. Dan setelah mereka dinyatakan sah sebagai suami dan istri, Dong Shen pun mencium pengantinnya, baik yang versi kurus maupun yang versi gendut.

~TAMAT~

Terima kasih pada semua pembaca yang setia menunggu dan membaca sampai akhir. Sebenarnya aku udah mulai boring sama drama ini mulai pertengahan episode. Kemistrinya sih oke, pesan moralnya bagus. Tapi ceritanya kebanyakan muter-muter aja.

Seandainya episodenya lebih pendek, mungkin lebih baik. Tapi kupikir yah sudahlah selesain aja, toh cerita dramanya juga nggak berat, cuma rada boring. Hehe. Sekali lagi, terima kasih semuanya dan jangan lupa jaga kesehatan yah. Semoga kita semuanya sehat. Aamiin ^^

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam