Sinopsis Long For You Episode 12

Sinopsis Long For You Episode 12

Jiang Huai bergegas pulang mencari Xue Ji, tapi malah mendapati rumah kosong. Teringat foto Shan Ai (ibunya Xue Ji) yang sangat mirip Xue Ji, Jiang Huai tiba-tiba mencurigai sesuatu dan langsung masuk ke kamarnya Xue Ji untuk mencari foto itu.


Ada tulisan di balik foto itu dan tiba-tiba dia kepikiran untuk membandingkan tulisan tangan Shan Ai dengan tulisannya Xue Ji sendiri dan mendapati kedua tulisan tangan itu sama persis, yang jelas menunjukkan kalau itu tulisan tangan orang yang sama.

Tercengang, seketika itu pula dia langsung teringat akan pertanyaan Xue Ji tentang pendapatnya jika ada seseorang yang bisa hidup sampai ribuan tahun.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Xue Ji yang mendadak muncul.

Kaget, Jiang Huai jadi ketakutan padanya sekarang dan langsung melarikan diri. Xue Ji langsung terjadi lemas menyadari Jiang Huai sudah mengetahui tentang dirinya dan ketakutan. Tapi dia tetap berusaha menghibur dan mengingatkan dirinya sendiri dirinya sendiri. "Ini bukan kali pertama hal seperti ini terjadi. Masa kau masih takut kalau orang lain takut padamu?"


Berduaan di rumah, Xue Ji menyibukkan dirinya dengan main baduk, sementara Chun Shan main gitar. Xue Ji mengajaknya main, tapi Chun Shan menolak, dia tidak bisa. Apa Xue Ji bisa main gitar?

"Tidak. Tapi aku bisa main kecapi."

"Kecapi?" Chun Shan heran mendengarnya. "Sungguh tak terduga. Padahal kau bukan tipe wanita cantik tradisional."

"Memangnya aku tipe yang bagaimana?"

"Tipe yang tidak cantik." Canda Chun Shan dan langsung dapat lemparan batu baduk dari Xue Ji.

Mengalihkan topik, Chun Shan penasaran kenapa Jiang Huai belum pulang-pulang juga. Dia sudah lapar, ingin makan masakannya Jiang Huai. Canggung, Xue Ji beralasan kalau Jiang Huai mungkin sedang sibuk dengan urusan pribadi.

"Sudahlah. Aku mau makan, mau ikut?"

"Tidak."

"Oh yah, aku akan mulai bekerja dalam beberapa hari mendatang. Kau sendirian di rumah, ingatlah untuk menjaga dirimu sendiri dengan baik." Chun Shan ppun pergi dan seketika itu pula wajah Xue Ji kembali bersedih.


Shi Yi sekarang sudah mendapat kontrak iklan. Kedua temannya jadi iri, kapan giliran mereka? Apa karen Shi Yi tampan? Kenapa semua orang menyukai Shi Yi? Perusahaan iklan suka dia, Xue Ji juga suka dia.

Tai Hou bahkan didatangi sama Bei La yang tanya-tanya tentang Shi Yi. Shi Yi heran mendengarnya, apa yang ditanyakan Bei La tentangnya?

"Sepertinya dia sangat tertarik dengan kehidupan pribadimu. Tertarik akan hubunganmu dengan Xue Ji. Tak kusangka kalau dia ternyata kepo banget."

"Menurutku bukan kepo, tapi peduli." Ujar Min Ze. Shi Yi jadi gelisah mendengar semua itu.


Xue Ji datang saat Shi Yi sedang pemotretan dan refleks membuat Shi Yi sumringah. Bei La diam-diam mengintip mereka dari pintu. Xue Ji tiba-tiba merasakan kehadiran orang yang sedang mengintipnya itu. Tapi begitu dia berbalik, Bei La cepat-cepat menyembunyikan dirinya.

Tapi Xue Ji sepertinya sempat melihat wajahnya. Jelas dia mengenal Bei La, tapi sepertinya dia tidak tahu kalau Bei La sama seperti dirinya yang hidup abadi. Makanya sekarang dia kebingungan, "Bagaimana mungkin ada orang yang mirip sekali dengannya? Apa aku salah lihat?"


Bingung, Xue Ji memutuskan untuk tidak memikirkannya lebih jauh. Saat break pemotretan, Xue Ji menitipkan sekantong minuman pada salah satu staf dan mengaku kalau dia adalah penggemarnya Shi Yi.

"Oh, Shi Yi sangat beruntung memiliki penggemar secantik dirimu."

Xue Ji tersipu malu mendengarnya. Shi Yi geli mendengar si staf menyebut Xue Ji sebagai penggemarnya. "Dia bukan penggemarku. Dia wanita yang kusukai."


Berduaan di ruang ganti, Xue Ji langsung perhatian memberikan sebotol air dan tanya apakah Shi Yi lapar? Kalau Shi Yi lapar, Xue Ji akan pulang dan memasakkan sesuatu yang enak untuk Shi Yi.

Jelas Shi Yi ragu mengingat bagaimana rasa kue buatan Xue Ji waktu itu. Mending dia pesan makanan di luar saja dan menghangatkannya di microwave, itu juga bisa disebut masak kok.

Xue Ji tersinggung. "Kau terlalu meremehkanku. Kuberitahu kau, aku pintar dalam segala hal. Sungguh."

"Aku sudah terbiasa dengan gayamu ini."

"Akan kubuktikan padamu di rumah. Ganti bajulah dulu."


Di rumah, Xue Ji langsung masuk dapur dan dengan penuh percaya diri memberitahu Shi Yi bahwa dia akan memasak makanan yang sering dia buat selama dia tinggal di pulau. Tunggu saja!

Tapi faktanya, dia bahkan tidak tahu cara menyalakan kompor. Pfft! Melihat itu, Shi Yi tiba-tiba memeluknya dari belakang sambil berdalih membantu Xue Ji menyalakan kompornya. Xue Ji jadi gugup dibuatnya.

Sementara Xue Ji mulai sibuk, Shi Yi membantu sambil mesam-mesem menatapnya. Mereka benar-benar menikmati kebersamaan mereka. Makan sambil bercanda tawa, jalan-jalan ke pantai dan bermain di berbagai wahana di taman hiburan.


Tapi saat mereka sedang makan es krim, tiba-tiba sekumpulan wanita muncul. Mereka mengenali shi Yi si artis baru dan langsung heboh emotretinya. Shi Yi langsung menyembunyikan Xue Ji di balik punggungnya.

Tapi para wanita itu tidak henti-hentinya memotreti Shi Yi. Tak nyaman, Xue Ji bergegas kabur dengan kepala tertunduk lesu. Shi Yi jadi tak enak padanya hingga akhirnya dia cepat-cepat pergi meninggalkan sekumpulan fans itu untuk mengejar Xue Ji dan menggenggam tangannya.

"Oh yah, kenapa belakangan ini kau tidak pernah lagi membicarakan tentang mimpi itu lagi?"

"Oh, karena hal itu sudah tidak penting lagi sekarang." Ujar Xue Ji. Shi Yi senang.


Tapi sekarang ada masalah baru, foto-foto kencan Shi Yi beredar di internet dan itu kontan membuat si manajer jadi marah-marah mengomelinya. Baru juga debut, baru mulai terkenal, tapi Shi Yi malah pacaran. Masalah ini bisa sangat memengaruhi image Shi Yi.

Siapa sebenarnya pacarnya Shi Yi itu hingga dia begitu melindunginya? Manajer agak pangling dengan pacarnya Shi Yi, sepertinya dia pernah melihat wanita ini. Jangan-jangan pegawai perusahaan ini yah? Shi Yi menyangkal.

Bei La datang saat itu. Si Manajer pun langsung menunjukkan foto-foto itu. Tapi yang tak disangkanya, Bei La sama sekali tidak marah. Dia justru sangat mengerti, memang sulit mengontrol diri sendiri saat sedang jatuh cinta.

Karena itulah, dia menasehati Shi Yi untuk tidak menyalahkan dirinya sendiri, dia tidak akan ikut campur dalam kehidupan cinta Shi Yi. Dan Manajer juga tidak perlu marah pada Shi Yi, masa depan Shi Yi masih panjang membentang. Sedikit skandal bisa jadi bagus.

Tapi kemudian dia membisiki peringatan di telinga Shi Yi. "Sekarang kalian bisa lanjut berpacaran, waktu kalian bersama di masa depan tidak akan lama."

Shi Yi jelas heran mendengarnya. Tapi Bei La buru-buru beralasan bahwa maksudnya cuma Shi Yi akan semakin sibuk di masa depan nanti.


Sekretarisnya Li Zhe sudah mendapatkan beberapa infomasi tentang Bei La dan tidak mendapati ada satupun informasi kalau Bei La pernah melakukan oplas. Dia baru bergabung di perusahaan Yin Hua awal tahun ini dan Bei La bertanggung jawab untuk men-training para trainee.

Berdasarkan foto paspor lama dan barunya, jelas menunjukkan wajahnya tidak pernah oplas. Tapi ada yang aneh, mereka juga menemukan sebuah foto parpor lama, tapi foto ini diambil sekitar 20 tahun yang lalu, dan wajahnya tidak tampak berubah sedikitpun.


Maka Li Zhe pun memutuskan untuk menemui Xue Ji dan tanya apakah mungkin di dunia ini ada orang lain yang sama seperti Xue Ji? Seseorang yang spesial seperti Xue Ji.

"Aku tidak tahu. Kuharap tidak ada orang lain. Menjadi spesial seperti ini bukanlah sesuatu yang bagus. Jika kita menggunakan kekuatan spesial untuk melakukan hal jahat, maka konsekuensinya sulit dibayangkan. Orang sepertiku hidup di dunia ini hanya akan membuat orang lain ketakutan. Kau datang hari ini cua untuk menanyakan hal ini? Merepotkan sekali."

"Juga datang untuk mengunjungimu."

Xue ji penasaran dengan amplop besar yang dibawanya itu. Tapi Li Zhe berbohong kalau itu cuma informasi tentang artis-artisnya. Xue Ji malah jadi tambah penasaran ingin membukanya, tapi Li Zhe dengan cepat merebutnya.

Xue Ji menduga kalau dia pasti mau tanda tangan kontrak sama Shi Yi. Berapa banyak yang dia tawarkan? Banyak? Gregetan, Li Zhe menegaskan kalau dia tidak akan tanda tangan kontrak dengan Shi Yi.

"Dia tidak seganteng aku."

"Aku pergi aja. Dah!"
 

Masih menyembunyikan diri di rumah ibunya, Jiang Huai mendadak penasaran menanyakan ibunya Xue Ji pada ibunya. Bukankah dulu mereka dekat? Ibu menyangkal, tidak sedekat itu kok. Xue Ji memang baik pada semua orang, tapi susah untuk dekat dengannya. Kenapa Jiang Huai menanyakan dia?

"Aku ingat waktu kecil, Bibi sangat baik padaku. Tapi waktu itu aku masih sangat kecil, jadi aku tidak ingat bagaimana wajahnya."

"Kalau kau tidak ingat, maka lihat saja Xue Ji. Dia sangat amat mirip dengan ibunya. Bahkan sikap, gerak-geriknya dan matanya sama persis."

Jiang Huai bingung. Bukankah Xue Ji itu anak adopsi, bagaimana bisa wajahnya sangat mirip. Apa mungkin Ibu barang lain yang berhubungan dengan Shan Ai? Ibu memberitahu kalau Xue Ji itu paling tidak suka difoto. Foto itu saja diambil karena Ibu yang memaksa.

Dulu waktu mereka masih muda, handycam baru saja tercipta. Semua orang antusias, tapi Xue Ji selalu menyembunyikan wajahnya setiap kali berhadapan dengan kamera. Makanya kamera mereka cuma bisa merekam wajahnya selama 2 detik.

Jiang Huai langsung penasaran ingin melihat video itu. Biarpun sangat singkat, tapi Jiang Huai jelas bisa mengenali Shan Ai adalah Xue Ji dan bergegas pergi ke rumahnya Xue Ji.


Xue Ji senang, tapi juga canggung berhadapan dengannya. Xue Ji to the point mengonfrontasinya, dia Shan Ai kan? Xue Ji jujur mengakuinya. Dia tidak memberitahu Jiang Huai karena dia takut kalau dia akan membuat Jiang Huai ketakutan. Bukankah itu yang Jiang Huai katakan padanya saat dia tanya apa pemdapat Jiang Huai jika ada orang yang bisa hidup ribuan tahun.

"Jiang Huai, apa kau tidak takut padaku?"

"Waktu aku pertama kali mencurigainya, memang benar aku takut. Tapi setelah memikirkannya beberapa lama, aku sudah tidak takut lagi. Xue Ji, biarpun kau hidup begitu lama, tapi akau sama seperti manusia lainnya. Kau tahu tentang kesedihan dan kebahagiaan. Kau juga bisa makan dan tidur. Kau hidup seperti manusia normal. Lagipula, Xue Ji sangat baik. Bagaimana bisa aku takut padamu?"

Xue Ji terharu mendengarnya. "Kau tidak akan melarikan diri lagi, kan?"

"Aku tidak akan pergi lagi. Aku ingin tinggal di sini dan memasak makanan enak untukmu setiap hari."

"Aku lapar."

"Aku akan memasak untukmu."


Tuan Wu menghubungi Bei La setelah menerima foto-foto itu. Dia benar-benar penasaran dengan orang yang mengirim foto-foto itu. Dan siapa wanita yang ada di foto ini? Apa yang dia pegang itu? Apa wanita ini yang membunuh ibunya?

"Kau tertarik tentang aku atau orang yang di dalam foto?" Dingin Bei La.

"Ibuku mati karena kanker, kan?"

"Tidak. Dia dibunuh. Tapi Tuan Wu, apa kau tidak marah ibumu dibunuh orang? Apa kau akan melepaskan si pembunuh begitu saja. Jika kau ingin tahu lebih banyak, aku akan memberitahumu."

Tapi tiba-tiba dia tersela oleh kedatangan sekretarisnya yang mengabarkan kedatangan Li Zhe.

Bersambung ke episode 13

Post a Comment

0 Comments