Sinopsis Well Intended Love Season 2 Episode 3 - 1



Tak mau ada anjing di rumahnya, Yi Zhou langsung pasang peringatan gambar anjing di tangga. Xia Lin sendiri sudah keluar membawa si anjing dan saat kru acara menanyakan Yi Zhou, dia berbohong kalau Yi Zhou sedang diare.


Seketika itu pula seorang staf langsung heboh berkoar-koar pakai speaker, mengumumkan bahwa Yi Zhou diare karena tidak cocok dengan lingkusan di sini. Pfft!

Tapi tak lama kemudian, Yi Zhou akhirnya muncul pakai jas hujan padahal mereka cuma mau memandikan si anjing. Xia Lin kesal banget melihat tingkah nyentriknya.

"Kita kan cuma mau memandikan Pidan. Tidak perlu berpakaian begini juga kali!" Bisiknya kesal.

"Pidan?"

"Nama yang kuberikan pada anjing itu. Nanti aku yang pegang anjingnya, kau siram dia dari sini. Dengan begini, kau bisa agak jauh darinya."

"Aku tidak takut anjing."

"Kalau begini, kau mandiin dia saja. Cepetan!"


Tapi waktu Yi Zhou mencoba memutar selang airnya, dia malah tak sengaja menyemprotkannya ke Xia Lin dan otomatis membuat Xia Lin kesal, mengira Yi Zhou sengaja melakukannya.

Dia sontak berusaha merebut selangnya dan ujung-ujungnya mereka jadi keasyikan main perang air berdua dengan seru tanpa memedulikan kru acara yang merekam setiap pergerakan mereka.


Tak lama kemudian setelah ganti baju, mereka duduk untuk wawancara. Si MC penasaran sudah berapa lama mereka bersama karena kelihatannya Xia Lin tidak tahu kalau Yi Zhou takut sama anjing.

Xia Lin canggung mendengarnya, "pantas saja dia tidak pernah memperbolehkanku memelihara anjing baik di rumah maupun di kantor. Aku berterima kasih pada kru acara yang membantu kami untuk semakin mengenal satu sama lain dengan lebih baik."

"Tuan Ling, menurut anda bagaimana penampilan Xia Lin hari ini?" Tanya si MC.

"Penampilannya hari ini... menurutku dia menjadi dirinya sendiri. Dia berbeda dari yang biasanya kalian lihat di depan kamera. Dia menunjukkan dirinya yang sebenarnya hari ini. Dia sangat lancang, tapi aku merasa dia sangat imut." Ucap Yi Zhou, dia benar-benar tulus. Xia Lin pun tampak tersentuh mendengarnya.


Mereka akhirnya bisa masuk kamar malam harinya. Tapi saat Yi Zhou mau berbaring di kasur, Xia Lin sontak mendorongnya. "Kau kotor!"

"Apanya yang kotor? Ini tidak kotor!"

PD datang saat itu untuk memberitahu bahwa air panas di penginapan ini hanya tersedia sampai jam 8.20 malam. Jadi sekarang mereka hanya punya waktu 20 menit sebelum persediaan air panasnya dimatikan. Yi Zhou pun mempersilahkan Xia Lin untuk mandi duluan.

"Baguslah kau masih punya hati nurani," nyinyir Xia Lin.

Tapi begitu masuk kamar mandi, Xia Lin langsung heboh lagi gara-gara kamar mandinya tidak ada pintunya. Yi Zhou malah senang-senang saja dengan fakta itu, desainnya bagus.

Malah nanti setelah pulang, dia mau menyingkirkan semua pintu kamar mandi di rumahnya karena itu sangat sempurna... biar mereka berdua bisa keluar-masuk kamar mandi dengan mudah.

"Apa maksudmu?!" Heboh Xia Lin.


Yi Zhou tiba-tiba memeluknya sambil berbisik memperingatkan Xia Lin tentang kamera-kamera di di atas kamar yang masih merekam mereka. Biarpun kamar mandinya tidak ada kamar, dia tidak perlu berteriak keras-keras kan?

Kesal, Xia Lin terpaksa harus menahan diri dan pura-pura bicara dengan nada lebih lembut. "Baiklah, kau pasti lelah hari ini. Kau akan istirahat dengan baik kalau kau memakai penutup mata."


Dan jadilah Yi Zhou dikurung di toilet dengan tubuh diikat selimat dan mata ditutup biar dia tidak bisa mengintip selama Xia Lin mandi. Tapi Yi Zhou dengan nakalnya mengingatkan Xia Lin bahwa biarpun dia tidak bisa melihatnya, tapi dia masih bisa mendengar.


Saat gilirannya mandi tak lama kemudian, dia mengklaim kesulitan mencari shampo dan ngotot meminta Xia Lin untuk mencarikan shamponya. Tapi saat Xia Lin berbalik menghadapinya, dia malah mendapati Yi Zhou cuma pakai selembar handuk.

Parahnya lagi, saat dia berniat menghindari Yi Zhou, dia malah tak sengaja menarik handuknya Yi Zhou sampai terlepas. Xia Lin sontak menjerit super heboh sampai-sampai Sutradara yang sedang pakai headphone, harus cepat-cepat melepaskan headphone-nya.


Demi menghindari kamera, Xia Lin menyembunyikan diri di dapur untuk menelepon Jia Fei dan curhat tentang Yi Zhou. Dia malu banget sampai-sampai dia mau bunuh diri saja kalau memikirkan harus menghabiskan 3 hari 2 malam bersama Yi Zhou.

Dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana sekarang. Sepertinya dia akan mengacaukan segalanya, bahkan para netizen pn menghujatnya. Tidak seharusnya dia menandatangani perjanjian itu.

"Nona Xia, sudah terlambat untuk menyesalinya. Yang harus kau pikirkan adalah apa yang akan kau lakukan kedepannya."

"Aku tidak tahu, aku hampir saja mengungkap hubungan kami yang sebenarnya. Aku bahkan tidak tahu kalau dia takut anjing."

"Tapi kau sudah berpartisipasi di acara itu, tidak mungkin kan kau keluar di tengah jalan."

Nona Jiang mengirim pesan saat itu, memberitahukan reaksi netizen yang semakin banyak mempertanyakan kebenaran hubungan mereka karena mereka tidak tampak seperti pasangan betulan dilihat dari sedikitnya interaksi mereka.

Xia Lin galau. Tapi dia berjanji akan berusaha sebaik mungkin untuk menampilkan akting terbaiknya. Jia Fei dan Nona Jiang sama-sama menasehatinya untuk tidak mengeluh saat ini, lanjutkan saja.

Ingat! Tujuan utamanya ikut acara ini adalah untuk membuktikan hubungan mereka. Setelah dia berhasil melewati dua hari ke depan dengan lancar, baru setelah itu mereka bisa mengumumkan bahwa mereka sudah putus dan Xia Lin bisa bebas lagi.


Benar juga. Baiklah, Xia Lin pun bertekad untuk melanjutkan aktingnya. Saat dia keluar dari dapur, kebetulan dia berpapasan dengan dengan PD yang baru turun. Xia Lin penasaran apakah mereka akan terus merekam bahkan saat mereka tidur?

"Tidak, tidak. Anda salah paham." Ujar si PD.


Mendengar itu, Xia Lin akhirnya kembali ke kamar dengan hati tenang. Bertekad untuk berakting sebaik mungkin, dia berbaik hati menawarkan diri untuk memijat Yi Zhou.

Dia terus memijat dan memijat tak peduli biarpun tangannya pegal dan ulai terkantuk-kantuk... sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 22.30. Seketika itu pula Xia Lin mengakhiri pijatannya bersamaan dengan semua kamera yang berhenti merekam.

Yi Zhou yang keenakan banget menikmati pijatannya, jadi kepedean mengajak Xia Lin tidur. Kesal, Xia Lin sontak menendangnya dari kasur. "Kau tidur di bak mandi!"


Keesokan harinya saat mereka baru turun, terdengar suara-suara sorakan yang sangat ribut dari luar, meneriakkan nama Chu Yan. Bahkan para kru acara pun terkejut melihat kedatangan Chu Yan yang mengunjungi Xia Lin dan Yi Zhou. Tapi Yi Zhou tidak mendengarkannya karena masih ngantuk dan langsung tidur lagi di meja.

Chu Yan benar-benar masih sulit memercayainya, mereka beneran bertunangan? Kapan mereka saling mengenal? Kapan mereka tunangan? Xia Lin bingung harus jawab apa.

Chu Yan jadi curiga melihat reaksinya, apa ada sesuatu yang Xia Lin sembunyikan darinya? Jika tidak, tidak mungkin mereka bertunangan secepat ini. Lalu apa Xia Lin akan berhenti dari karir aktingnya?

"Jangan tanya sekarang, suatu hari nanti akan kuberitahu kau."

Xia Lin lalu buru-buru mengalihkan topik mengajak Chu Yan sarapan. Masih penasaran dengan mereka, Chu Yan langsung menemui PD dan menawarkan diri untuk jadi bintang tamu.

Yi Zhou tidak setuju. PD berusaha menjelaskan bahwa kehadiran bintang tamu bisa membantu meningkatkan hubungan mereka, dan itu sudah sering dilakukan pada para peserta sebelum-sebelumnya yang dikunjungi oleh teman-teman para peserta.

Tapi Yi Zhou menegaskan bahwa Chu Yan bukan temannya, dia malah tidak mengenal Chu Yan. Apa dia temannya Mumu? Tapi kenapa dia tidak pernah mendengar Mumu membahas tentang Chu Yan?

"Bos Ling, bukannya kalian sudah bertunangan. Kenapa kau memperlakukanku, teman baik tunanganmu, seburuk ini? Apa mungkin kau sebenarnya tidak menyukai Xia Lin, makanya kau tidak menghormati teman baiknya?" Sinis Chu Yan.

Xia Lin sontak memelototinya dengan kesal seolah melabraknya karena bikin perkara di sini, apa maunya Chu Yan sebenarnya?! Dan Chu Yan santai membalasnya dengan senyum manis seolah berkata kalau dia hanya ingin membantu Xia Lin.

Tak suka melihat interaksi mereka, Yi Zhou langsung mengalihkan pandangan Xia Lin kembali padanya dan tanya apakah menurut Xia Lin dia seperti yang dituduhkan Chu Yan?

"Mana mungkin, temanku adalah temanmu juga... Yi Zhou sayang~~~"

Yi Zhou senang dan akhirnya setuju Chu Yan jadi bintang tamu. Dia akan memperlakukan Chu Yan sebagai temannya untuk sementara waktu.


Maka PD pun memberitahukan misi mereka selanjutnya. Kru acara tidaak menyiapkan makan siang untuk mereka. Jadi kedua tamu pria diminta untuk memasak makan siang, lalu Xia Lin disuruh mencicipinya kedua masakan dan tebak masakan yang mana yang merupakan masakan pacarnya.

Yang tidak mereka ketahui, sebenarnya misi ini adalah idenya Chu Yan waktu dia menemui PD tadi. Chu Yan beralasan bahwa misi ini bukan cuma bisa menggugah rasa penasaran penonton, sekaligus untuk membuktikan keaslian hubungan Xia Lin dan Yi Zhou. Dia percaya diri banget karena dia yakin Yi Zhou tak mungkin tahu apa makanan kesukaan Xia Lin.

Yi Zhou tak suka mendengar PD menyebut 'kedua tamu pria' dan menegaskan bahwa tamu pria di sini hanya dia seorang. Chu Yan adalah temannya tamu... "Iya, teman?"

"Betul, Yi Zhou sayang!" Balas Chu Yan sinis.


Jadilah ketiga orang itu belanja ke supermarket bersama. Di rak snack, Xia Lin tertarik melihat keripik kentang. Tapi dia memutuskan untuk tidak membelinya.

Melihat itu, Yi Zhou langsung saja memasukkan keripik kentangnya ke keranjang, tapi Chu Yan malah mengembalikannya ke rak. Jadilah kedua pria itu perang mengeluarkan dan memasukkan keripik itu sambil saling sindir-sindiran dengan sengit.

"Bukankah kau dulu tidak suka makanan yang kemasannya menggembung?" Heran Chu Yan.

"Tapi Mumu suka."

"Apa kau ingin menghancurkan karir aktingnya Xia Lin?"

"Aku hanya memenuhi kebutuhan Nyonya Ling-ku!"

"Ling Yi Zhou, kau benar-benar tidak tahu malu."

"Kau juga tidak tahu malu, tidak seharusnya kau muncul di sini."

"Aku datang untuk mengeksposmu."

"Tapi kau tidak tahu apa-apa."


Chu Yan sudah menonton video waktu konferensi pers. Dia bisa melihat Xia Lin mau-mau saja difoto bersama Yi Zhou dalam keadaan panik dan kebingungan. Jelas-jelas Yi Zhou membodohinya waktu itu.

"Dia memang panik dan kebingungan. Tapi apa kau tahu karena apa? Karena hatinya berdegup kencang."

Perdebatan mereka tersela saat Xia Lin mendadak kembali dengan membawa sebotol jus dan langsung setuju saat melihat Yi Zhou mau beli keripik kentang. Jus dan keripik kentang memang perpaduan yang sempurna. Yi Zhou sontak melempar senyum penuh kemenangan pada Chu Yan.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam