Sinopsis Memory Lost Season 3 Episode 11 - 2
R melapor ke S bahwa polisi sudah mendapat informasi kalau Su Mian sekarang berada di Gudang No 1. Polisi melihat titik keberadaan Su Mian di peta, tapi mereka belum curiga apapun karena mereka tidak melihat adanya pergerakan Su Mian.
Tak sengaja Han Chen menyenggol gelang sampai jatuh berkeping-keping. Seketika itu pula perasaannya jadi tak enak. Apalagi kemudian dia mendapat kabar tentang kecelakaannya Prof Xu.
Bai Jin Xi ternyata Sepupunya Su Mian yang wajahnya mirip sangat amat mirip Su Mian bak saudara kembar (Kok kayaknya nggak masuk akal, yah? Ah, terserahlah).
Hari itu, dia keluar karena dipanggil dua orang polisi. Tapi mereka bukan polisi, melainkan A dan L yang menyamar jadi polisi.
A menyinggung tentang Su Mian dan menegaskan bahwa apapun yang akan dia katakan, Jin Xi tidak boleh memberitahukannya pada siapapun. Dia bahkan menyuruh Jin Xi untuk bersumpah. Jin Xi menurutinya tanpa curiga dan bersumpah.
A berkata kalau Su Mian tengah menjalankan misi rahasia dan penyamarannya hampir terbongkar. Karena wajah mereka yang sangat mirip, mereka butuh bantuan Jin Xi untuk menyelamatkan Su Mian.
Mendengar sepupunya dalam bahaya, Jin Xi langsung menyetujuinya tanpa pikir panjang. A pun langsung menyuruh Jin Xi berkemas sekarang juga dan ikut bersama mereka dan sekali lagi mengingatkan Jin Xi untuk tidak memberitahu siapapun.
Jin Xi meminta mereka untuk menunggunya di gerbang. Menyadari dirinya akan melakukan misi berbahaya, Jin Xi hendak menelepon pacarnya. Tapi pada akhirnya dia berubah pikiran dan akhirnya hanya mengirim sms minta putus.
Jin Xi keluar tak lama kemudian. Sebelum pergi, dia menoleh menatap gedung akademinya untuk yang terakhir kalinya.
Di rumah sakit, Nan Bo diberitahu polisi bahwa CCTV di sekitar TKP kecelakaan Prof Xu rusak, jadi mereka tak punya petunjuk apapun.
Prof Xu sadar tak lama kemudian dan Nan Bo langsung berakting pura-pura lega melihat ayahnya sudah sadar. Tapi Prof Xu to the point menuntut apakah Nan Bo terlibat dalam kasus ini.
"Tatap mataku dan katakan dengan lantang kalau kau tidak tahu apapun."
Tapi Nan Bo sama sekali tak menyangkalnya. Dia menyadari sejak saat Prof Xu mengetahui bahwa pandangan mereka berdua saling bertolak belakang, Prof Xu sudah tidak lagi menganggapnya sebagai anak.
"Tapi pernahkah ayah berpikir bahwa mungkin ayah sudah tua, jadi ayah tidak bisa menerima pandangan baru seperti pandanganku. Mungkin di masa depan, bidang ini akan mengetahui bahwa akulah yang yang benar." Ujar Nan Bo sambil membuka jendela.
"Kita memang harus dekat (dengan kejahatan) untuk mengetahui kebenaran di balik kejahatan. Tapi penegak hukum dan penyidik harus tahu batasan mereka. Dengan begitu, mereka bisa melindungi pendirian mereka. Kusarankan padamu..."
"Yang ayah katakan memang benar. Dalam pandangan kita berdua, hanya poin ini saja yang sama. Kita harus cukup dekat untuk memahami situasi. Di sisi lain, aku sudah membawa penelitian psikologi kriminal ke tingkat yang paling tinggi!" Ujar Nan Bo dengan senyum liciknya.
Dia keluar tak lama kemudian. Setelah memastikan tak ada siapapun yang memperhatikannya, dia langsung pergi dengan santai.
Suster datang ke kamar Prof Xu tak lama kemudian. Tapi Prof Xu tak ada di ranjangnya dan jendelanya terbuka. Saat dia melongok keluar jendela, dia malah shock mendapati Prof Xu sudah mati berlumuran darah.
Polisi mendapat kabar kalau prof Xu terjun dari gedung. Mendengar itu, Detektif Xin yakin pasti terjadi sesuatu pada Su Mian, tapi dia malah memberitahu anak buahnya untuk tidak memberitahu Han Chen. Tapi polisi itu bilang kalau dia sudah memberitahu Han Chen barusan saat mereka papasan di lorong.
Sesuai dugaan, Han Chen langsung panik menghadap Komisaris untuk minta izin menyelamatkan Su Mian sekarang juga. Tapi Komisaris menentang habis-habisan dan bersikeras menyuruh Han Chen untuk tetap tenang. Jika tidak, bisa-bisa mereka justru akan membahayakan Su Mian.
"Aku hanya tahu kalau kita tidak bergerak sekarang, maka dia akan mati!"
Komisaris bersikeras kalau mereka pasti akan menyelamatkan Su Mian, tapi mereka tidak boleg gegabah. Kesal, Han Chen langsung memutuskan mengundurkan diri saat itu juga.
"Sekarang aku orang biasa. Cuma seorang pria biasa dan aku hanya ingin menyelamatkan wanitaku dan tidak ada hubungannya dengan profesiku."
Han Chen langsung pergi sambil mengingat informasi keberadaan Su Mian yang saat ini tengah berada di Gudang No 1. "Su Mian, kau harus menungguku."
Tiba-tiba Detektif Xin meneleponnya. Ternyata dia sudah berhasil membujuk Komisaris dan menyuruh Han Chen untuk bergerak dan menyelamatkan Su Mian sekarang juga.
Su Mian semakin ketakutan karena sampai sekarang masih belum ada respon balik dari Prof Xu. Pintu tiba-tiba terbuka dan S masuk. Su Mian pura-pura tenang memasukkan semua barangnya kembali ke tas.
S tiba-tiba memegang kedua bahunya dan berkata kalau dia tidak mau lagi menunggu di suatu tempat tanpa keberadaan Su Mian.
Dia lalu membawa Su Mian ke ruang rahasia yang sama persis dengan kamar pernah kita lihat di kapal pesiar, yang penuh dengan berbagai foto candidnya Su Mian dan foto mendiang Ayahnya Su Mian.
"Siapa kau sebenarnya?"
"Iblis yang ingin ayahmu tangkap saat dia masih hidup... adalah ayahku."
"Maksudmu... ayahku..."
"Benar. Ayahku lah yang membunuh ayahmu. Maaf."
Su Mian sontak mencengkeram bajunya dan menuntut S untuk mengatakannya sekali lagi. S berkata bahwa sebelum dia bertemu Su Mian, dia tidak pernah merasa kalau ayahnya salah membunuh orang lain.
"Tapi melihatmu begitu terluka sekarang, aku sangat menyesalinya. Seharusnya aku menghentikannya membunuh ayahmu."
Lebih tepatnya, Ayah Su Mian mati karena melindunginya. Karena itulah, dia ingin bertemu anaknya. Dan saat dia melihat Su Mian di makam, saat itulah dia memutuskan untuk melindungi Su Mian.
"Di mana ayahmu sekarang? Di mana dia?!"
"Su Mian. Aku bersumpah aku akan menggunakan seluruh sisa hidupku untuk menebus..."
"Aku tanya di mana dia?! Dimana?!"
S tiba-tiba menghentikannya dengan memeluk Su Mian erat-erat, bersikeras kalau mereka bisa memulai segalanya dari awal jika Su Mian tidak ingat pernah kehilangan ayahnya dan dia tidak ingat kalau dia penjahat.
Su Mian berusaha memberontak, tapi S langsung mendorongnya ke sofa sampai cincin tunangannya Su Mian terlepas. Su Mian buru-buru mengambil kembali cincin itu dan mundur menjauhi S.
S mengerti Su Mian tidak bisa menerimanya sekarang. Tapi tak lama lagi, Su Mian akan merasakan apa yang dia rasakan. S lalu keluar dan mengurung Su Mian di sana.
"Sebentar lagi, kau akan tahu bagaimana rasanya cinta yang tak terbalas."
Su Mian semakin gemetar ketakutan memahami apa maksudnya. "Han Chen, kau harus baik-baik saja."
Han Chen dan timnya bergegas menuju Gudang No 1. Tapi itu bukan tempat Su Mian disekap. Yang menunggunya di sana hanya T. Dia membidik Han Chen dari kejauhan, tapi dia kemudian menembak polisi di belakangnya Han Chen.
Melihat T di gedung seberang, Han Chen sontak melepaskan tembakan. Tapi T berhasil menghindarinya dengan mudah. Dia terus menembak dan melindungi rekan-rekannya agar mereka bisa menyelamatkan yang tertembak.
T balas menembak. Tapi Han Chen tiba-tiba menghilang di balik tembok. Saat dia kebingungan mencari Han Chen, tiba-tiba Han Chen menembaknya dari tempat lain.
T buru-buru menghindar dan membidik dari tempat lain. Tembak-tembakan terus berlangsung dengan sengitnya. Tapi Han Chen lincah menghindari semua pelurunya T dan dengan cepat bergerak menuju tempat T.
Saat itu juga, T diperintah S untuk mundur, dia tidak akan bisa menang. Tapi Han Chen sudah ada di sana dan mereka pun bertarung dan menembak dengan sengit. Tepat saat Han Chen tengah mengganti magazine pistolnya, T memanfaatkan kesempatan singkat itu untuk melarikan diri. Han Chen sempat menembak lengannya, tapi T menghilang dengan cepat.
Su Mian semakin panik, mondar-mandir kebingungan tak tahu harus bagaimana. Frustasi, Su Mian pun hanya bisa menjerit dan menangis.
A dan L membawa Jin Xi ke markas mereka dan langsung menyuruhnya ganti baju yang sama persis dengan bajunya Su Mian.
Saat dia selesai ganti baju, dia malah mendapati kedua polisi tadi, tiba-tiba sudah ganti pakai baju biasa dan ada sebuah pistol di meja. A mengomentari kemiripannya dengan Su Mian, dia sangat mirip, takkan ada yang bisa membedakannya.
"Kalau begitu, mari kita bergegas dan menyelamatkan kakak."
"Tak perlu buru-buru. Kami akan membawamu bertemu dengannya sekarang. Dan karena kau harus menggantikan Su Mian, maka kau tidak boleh membiarkan para penjahat itu mengenali perbedaan di antara kalian berdua. Ambil ini, kau akan membutuhkannya." Ujar L sambil menyodorkan pistolnya.
Bersambung ke episode 12
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam