Semua orang jelas langsung heboh melihat Eva mendadak mencium Dong Sheng, mengira ini caranya Dong Sheng dan Eva untuk go public tentang hubungan mereka.
Jelas ini merusak rencananya Gao Quan yang kesal banget dengan perubahan situasi dadakan ini. Mereka melakukan itu cuma untuk mengalihkan perhatian publik dan menyembunyikan kecacatannya Dong Sheng.
Tapi semua orang bahkan sudah tidak peduli lagi dengan masalah indera pengecapnya Dong Sheng. Sebodo amat biarpun dia tidak punya indera pengecap, yang penting kan makanan dari perusahaannya dia enak. Mereka bahkan berharap kedua orang itu untuk menikah saja sekarang juga dan hidup happily ever after.
Eva akhirnya melepaskan diri dan membisiki Dong Sheng tentang bumbu-bumbu itu. Tapi yang tak disangkanya, Dong Sheng mengaku bahwa dia sebenarnya sudah tahu. Malah dia sudah tahu sejak awal waktu dia sedang bersiap dengan cara meneliti tiap-tiap bumbu satu per satu.
Para model itu sontak protes saking irinya, mereka berdua ngapain sih? Bikin orang cemburu saja. Masa mereka semua harus ada di sini hanya untuk menyaksikan mereka berdua pamer kemesraan mereka?
Saking cemburunya, bahkan sepakat mau minum semua cuka yang ada (asam bisa diartikan cemburu). Dong Sheng santai memberitahu mereka bahwa cuka di botol itu bukan untuk dikonsumsi.
"Aku curiga ada yang salah dengan bumbu-bumbunya, terutama menyangkut keamanan kualitasnya. Bisakah tim produksi membawa mereka untuk diperiksa? Terkait masalah keamanan pangan, bahkan detil terkecil pun tidak boleh diabaikan."
Gao Quan langsung diserang para wartawan pasca kejadian itu. Jelas mereka sekarang tidak memercayainya dan menuduhnya memfitnah Dong Sheng. Malah sekarang produk dari perusahaannya Gao Quan yang diragukan keamanannya.
Gao Quan jelas kesal dan bersumpah akan balas dendam, dia tidak akan melepaskan mereka. Sekretarisnya dengan takut-takut bertanya apakah mereka akan tetap melanjutkan rencana mereka untuk membuktikan Dong Sheng kehilangan indera pengecapnya?
"Apa kau pikir ada orang yang memedulikan masalah itu sekarang?" Geram Gao Quan. "Aku tak percaya perusahaan besar seperti perusahaan Qing tak punya cela. Bahkan sekalipun mereka tak punya cela, aku akan membuat mereka bercela!"
Video ciuman itu sontak viral. Eva jadi malu dan kesal, dia tidak mau berpartisipasi dalam acara itu lagi.
Xiao Nan geli mendengarnya. "Kalau kau tidak bersikap bak harimau lapar yang menerkam mangsanya, bagaimana mungkin mereka memiliki informasi itu? Nona Eva, seharusnya kau bersikap lebih bermartabat."
"Xiao Nan, apa kau menertawakanku juga? Aku... aku cuma... ingin menolong dia yang diperlakukan tak adil. Aku tak punya niatan lainnya."
"Benarkah? Tapi netizen tidak berpikir demikian. Sejak siaran itu, komentar di internet sangat positif. Yi Sheng couple, kau dan Ruan Dong Sheng, ranking pertama dalam daftar teratas pasangan."
Bahkan ada satu komentar yang berkata bahwa mereka pasti akan segera melahirkan seorang putra. Eva tak percaya mendengarnya, image-nya tuh gadis keren yang fashionable. Komentar semacam itu merusak image-nya.
"Image tercipta untuk rusak. Jika tidak, untuk apa diciptakan?"
"Xiao Nan, bagaimana bisa kau berkata seperti itu?"
"Hari ini ada sekitar 16 perusahaan periklanan yang datang menemuiku. Beberapa bahkan ada yang menginginkan Ruan Dong Sheng beriklan bersamamu. Bayaran iklanmu sekarang naik 3 kali lipat loh."
Makanya, sebaiknya Eva sekarang pulang dan berdiskusi sama Dong Sheng tentang pembagian bayaran mereka. Eva curiga, waktu di rumah sakit, jelas-jelas dia melihat Xiao Nan dan Dong Sheng main isyarat mata. Sejak kapan mereka berdua saling bekerja sama di belakangnya.
Xiao Nan menyangkal. Dia hanya mengkhawatirkan Eva yang selama bertahun-tahun hanya mencintai satu orang. Kalau kali ini dia melewatkan kesempatan, takutnya dia akan jomblo sampai mati. Dia hanya yang terbaik untuk Eva.
Eva stres. Kalau dia pulang sekarang, Dong Sheng mungkin akan menganggapnya tak bisa menolak cinta. Mau di taruh di mana mukanya? Ah! Mending dia beralasan kerja saja. Cepat atur perjalanan bisnis untuknya yang panjang dan sejauh mungkin.
Tidak masalah, kebetulan banget Eva memang punya pekerjaan di luar negeri. Sekarang pulanglah dan bersiap-siap, dia akan menunggu Eva di bandara.
Eva pulang sambil mengendap-endap lalu buru-buru mengambil kopernya dan mengepak barang-barangnya secepat mungkin. Berniat mau pergi dengan cara mengendap-endap lagi, tapi Dong Sheng ternyata sudah ada di depan dan menunggunya.
"Kau baru saja pulang tapi mau pergi lagi?" Sapa Dong Sheng.
Canggung, Eva mengaku bahwa dia harus melakukan perjalanan bisnis. Dong Sheng tidak perlu mengantarkannya, dadah! Tapi Dong Sheng dengan cepat menariknya kembali. Eva sudah melakukan sesuatu semacam itu padanya, tapi sekarang dia mau kabur?
"Apa maksudmu... dengan hal semacam itu?" Eva gugup.
"Apa lagi? Itu adalah sesuatu hal yang hanya bisa dilakukan oleh sepasang kekasih."
Canggung, Eva beralasan kalau dia hanya takut ketidakmampuan Dong Sheng dalam mengecap rasa akan ketahuan. Kalau sampai itu terjadi, maka saham perusahaan Qing akan turun dan bangkrut. Kalau itu sampai terjadi, maka image-nya sebagai model perwakilan mereka akan ikut hancur juga.
"Kalau begitu, lalu kenapa kau berusaha menyembunyikan diri dariku?"
Eva menyangkal, dia tidak menyembunyikan diri dari Dong Sheng kok. Dia hanya harus pergi ke Eropa untuk ambil bagian dalam fashion week. Banyak brand yang ingin bekerja sama dengannya loh. Dia sibuk banget.
"Benarkah? Brand yang mana?"
"Err... Chanel atau Dior? Aku... biar kupikirkan dulu."
"Dua brand yang sangat kompetitif itu, mengundangmu secara bersamaan. Hebat sekali kau."
Canggung, Eva pura-pura memeriksa ponselnya dan memutuskan brand-nya adalah Chanel. Tapi kemudian Dong Sheng malah menelepon perwakilan Chanel di China untuk menanyakan apakah benar mereka mengontrak Eva sebagai model.
"Apa? Siapa itu Eva? Oh, tidak apa-apa. Kapan-kapan kau akan kutraktir. Terima kasih, yah."
Eva kesal. Nggak perlu juga kali terang-terangan menunjukkan kalau Dong Sheng mengetahui kebohongannya. Hormati dia dikit dong.
Yang tak disangkanya, Dong Sheng malah dengan santainya mengaku bahwa sebenarnya dia tidak punya nomor telepon perwakilan Chanel itu. Eva sontak kesal menaboknya, dasar pembohong!
"Bukankah kau duluan yang berbohong padaku?"
"Aku bohong apa padamu?"
"Jelas-jelas kau menyukaiku. Tapi kenapa kau tidak mau mengakuinya?"
Eva sontak lebay berlutut di sofa dan mengakui kesalahannya. Dia janji akan belajar dari pengalamannya dan tidak akan lagi menggoda Dong Sheng. Tapi beneran deh, dia harus kerja dan mengejar pesawat.
"Kumohon, lepaskanlah aku."
"Kau tidak perlu belajar dari pengalamanmu. Aku ingin kau terus berusaha belajar. Pergilah, semoga kau beruntung. Aku akan menunggumu di rumah." Dong Sheng mendadak melepaskannya.
Eva sampai bingung. Dia beneran bisa pergi sekarang? Saking tak percayanya, dia terus menerus menatap ke belakang. Tapi Dong Sheng benar-benar membiarkannya pergi.
Eva pun kabur secepatnya. Tapi dia benar-benar merasa aneh. Biasanya Dong Sheng tidak akan melepaskannya semudah ini. Xiao Nan benar-benar heran mendengar Eva memikirkan Dong Sheng terus. Sudah sejauh mana sebenarnya Dong Sheng membuatnya terobsesi?
Tiba-tiba seorang pramugari mendatangi mereka dan memberitahu bahwa kursi mereka sudah di-upgrade ke First class. Aneh, bagaimana bisa mereka mendadak mendapat keberuntungan ini? Rasanya ada yang tidak beres.
"Tuan Xiao, Nyonya Ruan. Silahkan ikuti saja untuk menunggu di ruang tunggu First class untuk check-in." Ujar si pramugari.
Eva bingung, "kau panggil aku apa barusan?"
"Nyonya Ruan, suami anda - Ruan Dong Sheng adalah klien black card kami. Dialah yang meng-upgrade kursi kalian."
Pfft! Eva berusaha menjelaskan kalau dia bukan istrinya Dong Sheng. Tapi bahkan sebelum dia sempat mengucap apapun, Xiao Nan langsung saja menyela dan menyeret Eva pergi ke First class bersamanya.
Eva masih ngambek setibanya di Thailand. Dia sudah tahu kalau Dong Sheng tidak akan melepaskannya semudah itu. Ternyata dia sudah membuat rencananya sendiri sejak lama. Apa Xiao Nan tidak bisa melihat plotnya Dong Sheng ini?
"Aku tidak bisa melihat plotnya, tapi aku bisa meraskan hatinya. Tidak usah terlalu dipikirin lah."
Tepat saat itu juga, tiba-tiba mereka elihat sekumpulan fans-nya Eva sudah menunggu di depan. Eva tercengang, mengira Xiao Nan menyewa para fans-nya itu untuk datang kemari, apa Xiao nan punya uang sebanyak itu?
Xiao Nan menyangkal. Tapi Eva tidak mendengarnya dan langsung saja keluar untuk menyapa para fans-nya dan menerima hadiah-hadiah mereka. Yang tak disangkanya, para fans itu tiba-tiba memanggilnya sebagai 'Nyonya Ruan' dan mengaku bahwa mereka disuruh sama Dong Sheng untuk memberikan bunga ini untuk Eva. Pfft! Eva jelas kesal dan langsung memberikan isyarat mata pada Xiao Nan.
2 Comments
Lanjut...
ReplyDeleteLanjut shayyy
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam