Sinopsis The Love by Hypnotic Episode 13 - 2

 Sinopsis The Love by Hypnotic Episode 13 - 2

Keesokan harinya, Li Qian sudah menunggu di depan sambil mondar-mandir gelisah. Ming Yue akhirnya keluar tak lama kemudian dengan membawa rantang makanan yang dia siapkan khusus untuk Zhen.


Tapi tepat saat itu juga, Yun Si mendadak muncul lagi dengan membawakan ramuan obat yang dia bawa dari Xiyue buat temannya Aimaila yang katanya sakit. Jelas dia membawa itu cuma sebagai alasan biar dia bisa ikut pergi bersama mereka.

Li Qian menolak, Yun Si kan tidak mengenal temannya itu. Tapi Yun Si dengan cepat mengklaim bahwa temannya Aimaila adalah temannya juga. Jadi wajar dong kalau dia juga harus menunjukkan perhatiannya.

Selain itu, dia juga harus ikut karena dia harus memberitahu sendiri tentang bagaimana cara meminum ramuan obat ini. Ramuan ini tidak boleh diminum secara sembarangan. Dia langsung saja masuk ke dalam kereta sebelum Li Qian sempat protes lagi dan Ming Yue juga setuju dengan Yun Si, jadilah Li Qian tak bisa berbuat apapun sekarang.


Zhen sedang baca buku saat rombongan itu tiba. Tapi Ming Yue sama sekali tidak mencurigainya, malah mengomelinya karena dia kan sedang sakit tapi malah tidak istirahat dengan baik. Seharusnya sekarang dia berbaring dan istirahat.

Zhen jelas bingung. Li Qian buru-buru memberinya isyarat mata, katanya Zhen lagi sakit parah sekarang? Kenapa dia malah bangun dan baca buku?

Zhen paham dan langsung berakting lemah sambil mengklaim bahwa tadi dia sudah berbaring di tempat tidur, tapi sekarang dia sudah merasa jauh lebih baik.

"Uhuk-uhuk, tapi sekarang aku merasa kepalaku agak sakit lagi. Sepertinya aku masih sangat lemah. Uhuk-uhuk."


Prihatin dan cemas, Ming Yue langsung membantu Zhen duduk. Li Qian dan Yun Si langsung rebutan tempat duduk dekatnya Ming Yue, tapi Yun Si berhasil mendapatkannya duluan.

Li Qian kesal. Zhen buru-buru menyela dan menyapa Yun Si, dia pastilah tamu dari Xiyue. Yunsi memperkenalkan dirinya sebagai temannya Aimaila sejak kecil. Dia dengar kalau Zhen adalah temannya Aimaila, makanya dia ikut mengunjunginya.

Ming Yue benar-benar mencemaskannya dan langsung menyodorkan semangkok sup yang dibawanya dari rumah. Zhen cemas, masakannya Ming Yue kan tidak enak. Apa Ming Yue memasak sup ini sendiri?

"Tidak. Aku menyuruh koki memasaknya."

"Sungguh?"

"Memangnya kenapa?... Kau ingin meminum sup yang kubuat sendiri yah? Lain kali akan kubuatkan." (Pfft!)

"Tidak perlu," Li Qian tiba-tiba merebut mangkok itu lalu meminumnya sendiri sambil melirik Yun Si dengan sinis. "Sup buatan Putri hanya bisa ditoleransi olehku."

 

Yun Si kesal. Tapi berhubung Zhen sakit, tidak seharusnya dia minum sup saja. Dia langsung menyodorkan sebuah kotak pada Zhen. Dia membawakan ramuan obat untuk Zhen yang dia bawa dari Xiyue. Nih, ambillah.

Zhen galau, dia berusaha menolak dengan sopan, tapi Yun Si ngotot menyuruhnya untuk menerima obat ini. Temannya Aimaila adalah temannya juga.

"Bukan cuma obat ini. Asalkan Aimaila bahagia, bahkan sekalipun Aimaila menginginkan nyawaku, aku bersedia memberikannya untuknya."

"Zhen cuma sakit. Kenapa kau malah membicarakan masalah nyawamu?"

"Aku mengutarakan niatku."


Li Qian sinis mendengarnya. Tapi tiba-tiba Jin Yu datang sambil protes ke Zhen karena mereka sdah sepakat mau mendengarkan musik di Cuihong tapi Zhen malah tidak datang-datang.

Zhen berusaha mengisyaratkannya dengan pura-pura batuk-batuk, bahkan Li Qian pun berusaha memberinya isyarat untuk pergi. Tapi Jin Yu susah nyambung, malah Ming Yue yang menyadari interaksi aneh para pria itu dan langsung paham.

Ming Yue jelas kesal dan kecewa pada mereka. Saat akhirnya Jin Yu sadar dan memhami situasi ini, dia langsung buru-buru kabur. Yun Si sinis mengonfrontasi Li Qian, apa biasanya dia juga suka membohongi istrinya seperti ini?

Li Qian jujur mengakui kalau Zhen memang tidak sakit, tapi dia melakukan ini karena dia tidak ingin Ming Yue bersama pria lain. Yun Si terus berusaha menghasut Ming Yue. Zhen buru-buru menyela, karena dia tidak sakit, jadi dia kembalikan obat ini ke Yun Si.

Ming Yue kesal. "Dasar pembohong! Kau mati saja karena sakit!"

Zhen meyakinkan bahwa dia berbohong karena dia harus melakukannya, dia berharap Ming Yue bisa memahaminya dan jangan menggunakan itu untuk memusuhi mereka.

Baiklah, Ming Yue mengalah. Tapi karena dia masih agak kesal, jadi dia pamit ke dapur untuk membuat kudapan untuk mereka.
 

Entah apa yang mau Ming Yue buat, dia terlihat mencampur beberapa jenis rempah-rempah ke dalam palung. Para pelayan dapur menatapnya dengan penasaran. Menyadari tatapan mereka, Ming Yue menegaskan bahwa ini adalah resep rahasia yang tidak boleh bocor, jadi dia meminta mereka semua untuk keluar dulu.

Terpaksalah para pelayan keluar. Tapi kemudian Yun Si datang dan melihat muka Ming Yue belepotan tepung. Yun Si gemas dan langsung menyeka wajahnya. Tapi Ming Yue tak nyaman dan langsung menjauh.

Yun Si kecewa. Melihat Ming Yue tampak begitu bahagia menguleni tepungnya, Yun Si berusaha mengingatkan Ming Yue saat Ming Yue pertama kali belajar membuat kue dulu, mukanya juga penuh tepung seperti ini.

Tapi yang tak disangkanya, Ming Yue malah berkata bahwa dia pertama kali belajar membuat kue adalah di Beixuan dan bukannya di Xiyue. Dia pertama kali membuat kue untuk Li Qian.

Yun Si tak percaya mendengarnya. Bagaimana bisa untuk Li Qian, pertama kalinya Ming Yue membuat kue adalah untuk ulang tahunnya. Waktu itu Ming Yue ingin memberinya hadiah yang dia buat sendiri.

"Kau tidak ingat?!" Yun Si sontak menarik Ming Yue dengan kasar, sebelum kemudian dia menyadari perbuatannya dan langsung melepaskan cengkeramannya. Maaf, dia pasti menyakiti Ming Yue.

"Tidak masalah. Mungkin aku lupa."


Heran, Yun Si mencoba mengingatkan Ming Yue akan seekor kuda bernama Feng. Kali ini Ming Yue ingat, dialah yang membantu kelahiran Feng, mana mungkin dia lupa. Sekarang ini Feng pasti sudah besar dan bisa berlarian di padang rumput.

"Betul. Ibu kuda tidak memiliki kekuatan karena sakit waktu itu. Semua orang mengira kalau dia tidak akan bisa terlahir. Tapi kau bertekad untuk menemaninya dan membantunya terlahir."

Tapi Ming Yue malah bingung, bagaimana Yun Si bisa mengetahuinya? Apa dia pernah memberitahu Yun Si tentang itu?

Yun Si tak percaya mendengarnya. "Aku... selalu bersamamu."

Ming Yue tambah bingung, dia tidak ingat kalau Yun Si pernah ada di sana waktu itu. Yun Si mencoba mengingatkan Ming Yue saat dia mengajari Ming Yue menembak tiga anak panah, tapi Ming Yue benar-benar lupa dan mengira bahwa ayahnya atau kakaknya-lah yang mengajarinya.

"Kau melupakan banyak hal, apa kau tidak merasa aneh?"

"Mungkin cuma ingatanku yang buruk. Yang penting aku ingat kalau kau adalah teman baikku, jadi tidak masalah. Ah, sudahlah. Jangan mengacau di sini. Keluarlah dan tunggu kuenya."


Ming Yue langsung mendorongnya keluar sebelum dia sempat mengucap apapun lagi. Tapi tak pelak percakapan mereka barusan membuat Ming Yue jadi gelisah dan kebingungan.

Jin Yu kembali tak lama kemudian dengan membawakan kue. Zhen memperkenalkan Yun Si padanya sebagai teman masa kecilnya Ming Yue.

Ming Yue baru datang saat itu dengan membawa kue buatannya yang err... tidak kelihatan menarik sama sekali. Pfft! Bentuknya cuma kotak biasa dan warnanya hitam pula. Kue apa ini?

Ming Yue dengan bangga memberitahu mereka bahwa ini adalah resep uniknya. Dia dengar bahwa istana Beixuan sering menggunakan makanan berempah obat untuk menjaga kesehatan.

Karena itulah, dia memutuskan untuk menggabungkan rasa Beixuan dan Xiyue di dalam kue ini. Dia menambahkan berbagai macam rempah-rempah obat di dalam kue ini dan dicampur dengan daging enam binatang yang biasanya di makan di Xiyue dan juga lima sayuran Beixuan. Karena mereka semua memiliki selera rasa yang berbeda-beda, jadi dia menambahkan rasa asam, manis, pahit dan pedas di dalamnya. (Hadeh, gimana rasanya tuh kue?)

Para pria jelas meragukan rasanya, bahkan tak ada seorang pun yang berani mengambilnya. Ming Yue bingung melihat mereka semua diam saja, makanlah.


Yun Si mengambilnya, tapi dia galau banget. Malah Li Qian lah yang akhirnya memberanikan diri untuk memakannya dan kontan membuat Jin Yu mual. Ming Yue antusias banget menanyakan bagaimana rasanya.

Jelas makanan itu tidak enak, tapi Li Qian tetap suka, malah santai saja memakan satu lagi. Heran, Yun Si akhirnya mencobanya dan langsung mengernyit jijik sambil mengkritik kue itu. Sayang sekali, kue tidak enak ini merusak keahlian memasaknya Aimaila.

Ming Yue tak percaya. "Pangeran sudah makan beberapa potong."

Dia akhirnya mencoba mencicipi kue buatannya itu dan jadi malu, buang sajalah. Tapi Li Qian malah mau mengambil satu potong lagi, Jin Yu sampai heran, dia sudah bosan hidup apa?


Ming Yue setuju. Kalau Li Qian mau makan camilan, dia akan pergi membeli beberapa makanan yang benar. Tapi yang tak disangkanya, Li Qian dengan manisnya berkata...

"Walaupun rasa kue ini aneh, tapi niatnya dalam. Aku suka kue ini adalannya adalah karena Ming Yue tahu bahwa beberapa orang tidak suka manis dan dia meletekkan rasa kesukaan orang itu di dalam hatinya. Manisnya kue ini tidak berada di dalam rasanya, tapi di dalam hatinya." Ujar Li Qian sambil menggenggam tangan Ming Yue. Ming Yue terharu.


Sedangkan Yun Si cuma bisa diam menahan kesal. Hujan badai tiba-tiba mengguyur deras, membuat hatinya jadi semakin muram teringat segala hal tentang dirinya yang dilupakan Ming Yue. Yun Si sontak melampiaskan amarahnya dengan memukul sembarang benda yang ada di sekitarnya sampai buku-buku jarinya berdarah.

"Aku bukan teman baikmu. Aku Yun Si-mu, aku kekasihmu, aku alasan kau tidak mau menikah. Kenapa kau mengingat segalanya tapi tidak mengingatku?!"

Tapi kemudian dia ingat Ming Yue selalu memakai gelang permata Zhuxin itu dan langsung curiga kalau Ming Yue pasti dihipnotis.

Bersambung ke episode 14

Post a Comment

0 Comments