Sinopsis The Love by Hypnotic Episode 13 - 1

Sinopsis The Love by Hypnotic Episode 13 - 1

Li Qian menurunkan Ming Yue di ranjang lalu membantu melepaskan sepatunya, sebelum kemudian mulai melepaskan pakaiannya sendiri. Ming Yue mendadak panik, Li Qian mau apa?


"Katanya kau cuma menganggapku sebagai..."

Ming Yue jadi sebal sendiri mengingat masalah itu. Sudahlah, Li Qian pasti cuma khawatir Kaierbi curiga kalau mereka pasutri palsu makanya Li Qian melakukan ini dan menyuruhnya untuk bekerja sama.

"Pertanyaan yang barusan kau utarakan, apa kau tidak ingin mendengar jawabannya?"

"Pepatah lama di Xiyue mengatakan bahwa jika kau berpikir terllau keras, maka hatimu akan lelah. Kalau kau bicara terlalu lantang, maka mulutmu akan lelah. Jadi kenapa Pangeran berusaha terlalu keras?"

Li Qian teringat nasehat Zhen untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk lebih memperhatikan Ming Yue dan membuatnya tahu kalau dia bukan cuma sekedar bidak bagi Li Qian.

Awalnya agak ragu, tapi tak lama kemudian Li Qian mengakui insiden jatuhnya Ming Yue tadi adalah kesalahannya. Tercengang mendengar itu, Ming Yue dengan canggung mengaku kalau dia juga salah karena tidak berhati-hati.

"Apa luka di bahumu sakit lagi?"


Saat Ming Yue tak menjawab, Li Qian tiba-tiba menyingkap sedikit bajunya untuk mengecek lukanya. Tapi Ming Yue tetap memalingkan mukanya dan menolak menatap matanya.

Tiba-tiba Li Qian menggenggam tangannya seperti saat dia menggenggam tangan Ming Yue saat mereka tidur bersama di tenda waktu itu.

"Sedang apa kau?"

"Aku ingat kau akan merasa lebih baik dengan cara ini."

Ming Yue sontak mendorong tangannya dan ketus menolak, "sudah tidak sakit lagi kok."

"Lalu kenapa kau tidak bisa tidur?"

"Aku terganggu."

Teringat ciuman mabuk Ming Yue waktu itu, Li Qian sontak protes tidak terima dengan perlakuan Ming Yue padanya setelah apa yang Ming Yue lakukan padanya malam itu.

Tapi Ming Yue tidak nyambung maksudnya dan hanya mengira kalau yang Li Qian maksud adalah saat dia muntah di bajunya Li Qian, itu kan cuma masalah sepele.

"Sepele? Kau melakukan sesuatu seperti itu padaku, bagaimana bisa itu disebut sebagai masalah sepele? Aku tidak pernah melakukan itu dengan orang lain."

"Memangnya apa yang kulakukan padamu?!"

 

Maka Li Qian langsung menjawabnya dengan mencium mesra Ming Yue. Larut dalam suasana, Ming Yue pun membalasnya. Tapi Li Qian dengan cepat tersadar dan melepaskan diri.

"Sekarang kita impas," ucap Li Qian lalu tidur membelakanginya.

Ming Yue bingung, apa sebenarnya niatan Li Qian dengan melakukan ini padanya? Apa maksudnya dengan impas? Apa sebenarnya yang terjadi malam itu? Dan kenapa dia tidak mendorongnya tadi? Apa yang kuharapkan? Mungkin itu karena pengaruh hipnotisnya lagi dan Li Qian pasti tidak serius.


Keesokan harinya, Ming Yue curhat ke Tan Li tentang sikap Yun Si yang agak aneh belakangan ini. Yang Li Qian yang moody itu, dia benar-benar tidak mengerti apa sebenarnya yang Li Qian pikirkan? Menyebalkan!

"Saya kan sudah bilang sebelumnya, Pangeran cemburu tapi anda tidak percaya."

Ming Yue ngotot tak mempercayainya, Yunsi itu teman baiknya. Kalau Li Qian cemburu pada Yun Si, berarti pikirannya Li Qian terlalu sempit. Lagipula Li Qian tidak pernah menganggapnya sebagai istri, jadi Li Qian tidak mungkin cemburu padanya.


Yun Si datang lagi dan berkata kalau dia membelikan sebuah peternakan kuda di pinggir kota untuk Ming Yue. Bagaimana kalau mereka berkuda sekarang? Ming Yue langsung setuju dengan senang hati.

Tan Li cemas, apa Ming Yue mau memberitahu Li Qian dulu? Yun Si jelas menghasur Ming Yue untuk tidak memberitahu Li Qian. Jika Li Qian tahu, maka Li Qian pasti akan menghentikannya atau Li Qian bakalan ikut juga. Mereka tidak akan bisa bersenang-senang kalau begitu caranya.

Ming Yue setuju. Mereka pun sepakat pergi saat itu juga. Tapi bahkan sebelum mereka sempat melangkah melewati pintu, Li Qian mendadak muncul dan memberitahu Ming Yue bahwa mereka berdua dipanggil Kaisar ke istana untuk mengunjungi Kaisar.

Ming Yue tak percaya. Mana ada acara engunjungi Kaisar di sore hari? Mengabaikan protesnya, Li Qian langsung menarik Ming Yue pergi bersamanya.


Curiga dengan Ming Yue yang menganggapnya sebagai teman saja, Yun Si langsung mengonfrontasi Kaierbi, ancaman apa yang Kaierbi gunakan pada Ming Yue untuk menyetujui pernikahan ini dan membuat Ming Yue merasa asing padanya?

"Aku tidak pernah memintanya untuk mengasingkanmu."

"Kau tahu sendiri kalau aku mencintainya. Saat aku pergi berperang, kau malah menikahkannya begitu jauh ke Beixuan. Dia sekarang memandangku sebagai orang asing. Kenapa begitu?!"

"Aku sudah bilang padamu ribuan kali bahwa Ming Yue sendiri yang bersedia menikah dengannya."

Yun Si tak percaya. "Kau tidak bisa membohongiku. Aku pasti akan mengetahuinya cepat atau lambat!"

"Tidak masalah kau percaya atau tidak. Sekarang, Ming Yue hanya memiliki Li Qian di dalam hatinya. Kuperingatkan kau, jangan lagi punya motif tersembunyi pada Ming Yue! Apa kau mau menghancurkan kebahagiaannya?!"

Tapi Yun Si langsung pergi tanpa mengindahkan peringatannya.


Li Qian jelas bohong tentang klaimnya yang bilang bahwa Kaisar memanggil mereka tadi. Nyatanya Kaisar sendiri heran melihat Li Qian membawa Ming Yue datang hari ini.

Li Qian santai beralasan bahwa tadi Ming Yue bilang sudah lama dia tidak mengunjungi Kaisar dan Selir. Makanya mereka datang berkunjungi sekarang. Maaf sudah mengganggu waktu santai Kaisar dan Selir. Kaisar dan Selir justru senang dengan kedatangan mereka. Memang sudah waktunya mereka menemani Kaisar makan.

Li Qian berniat sok perhatian pada Ming Yue, tapi Ming Yue dengan cepat menghindari sentuhannya. Kaisar dan Selir jelas heran melihat itu, ada apa dengan Ming Yue.

Li Qian beralasan kalau ini pasti karena mereka datang terburu-buru dan Ming Yue cuma memakai baju tipis, jadi dia pasti kedinginan dan tak nyaman dalam perjalanan tadi.

Dia langsung merangkul Ming Yue mesra dan mengomelinya karena Ming Yue tidak bilang-bilang padanya sejak awal. Dia berbisik meyakinkan Ming Yue kalau dia tidak berakting, dia benar-benar khawatir Ming Yue kedinginan.


Selir menyarankannya untuk minum sup hangat kalau dia kedinginan. Li Qian sigap mengambil mangkok sup itu lalu menyuapi Ming Yue.

Tapi Selir heran, mereka semesra ini dan sudah cukup lama menikah, tapi kenapa belum ada tanda-tanda Ming Yue hamil? Ming Yue sontak terbatuk-batuk mendengarnya.

Benar juga, Kaisar pasti akan lupa kalau Selir tidak mengungkit masalah itu. Karena itulah, Kaisar menyarankan Li Qian untuk tidak terlalu sibuk dengan pekerjaannya, dia harus lebih perhatian dengan Putri agar mereka bisa segera punya momongan.

"Kurasa itu akan sedikit sulit saat ini," gumam Ming Yue sebal.

Kaisar jelas penasaran dengan maksud ucapannya itu. Apa mungkin... ada masalah sama Li Qian? Wkwkwk! Ming Yue geli mendengarnya. Selir dengan bijak mengingatkan Kaisar bahwa Li Qian masih sangat muda, mana mungkin dia punya masalah itu.

Selir rasa, mereka hanya butuh bantuan eksternal biar Ming Yue cepat hamil. Selir bahkan menyarankan sebaiknya mereka segera menyuruh Li Qian dan Ming Yue cepat pulang saja. Sepertinya mereka berdua terlalu gelisah di sini, itu adalah tanda cinta suami-istri mereka.

Baiklah, Kaisar setuju. Ia senang mereka berdua saling mencintai. Tapi ia mengingatkan mereka bahwa keluarga kerajaan tidak seperti keluarga biasa. Anak-anak sangatlah penting. Jadi mereka pulang saja dan cepat lahirkan cucu kerajaan.

Li Qian langsung menyeret Ming Yue bangkit untuk berterima kasih dan pamit. Tapi sebelum mereka pergi, Selir memberi mereka bungkusan besar berisi obat kesuburan. Kalau nanti itu habis, Selir akan kirim lebih banyak lagi. Li Qian dan Ming Yue berterima kasih dengan canggung lalu pamit.


Saat mereka pulang, mereka mendapati Yun Si masih ada di sana untuk mengajak Ming Yue berkuda dan panahan besok. Ming Yue sudah mau menyetujuinya, tapi Li Qian dengan cepat melarang.

"Kenapa?!" Protes Ming Yue.

"Apa kau lupa perintah Ayahanda? Karena kau sudah memutuskan untuk minum obat kesubutan itu, jadi panahan dan berkuda tidak cocok untuk kau lakukan."

Pantang menyerah, Yun Si langsung ganti rencana menuntut janjinya Ming Yue yang katanya mau membawanya ke restoran yang dia sukai, mereka bisa pergi besok.

"Tidak akan terjadi apapun besok, jadi biarkan aku pergi."

Li Qian ngotot melarang lalu membuat-buat alasan bahwa Zhen lagi sakit. Jadi besok dia mau membawa Ming Yue menjenguk Zhen. Dia bahkan mengancam akan bilang ke Zhen bahwa Ming Yue tidak mau menjenguknya karena Ming Yue ingin bersenang-senang.

Ming Yue mempercayainya dan langsung cemas, kenapa Li Qian tidak bilang sedari tadi kalau Zhen lagi sakit, malah mau menunggu besok.

 

Malam harinya, Ming Yue mencoba meminum obat kesuburan itu... dan langsung memuntahkannya kembali ke mangkok saking pahitnya. Hamil apaan, bahkan obat paling mujarab sekalipun takkan bisa membantunya hamil tanpa ada tindakan apapun. Mana harus minum 3 mangkok lagi. Seharusnya Li Qian saja yang meminum semuanya.

Baru diomongin, Li Qian muncul lagi di kamarnya dan langsung mau copot baju, mau tidur di sini lagi. Ming Yue menolak, dia tidak mau tidur sama Li Qian.

"Kau adalah istriku, jadi wajar kalau kita tidur bersama."

"Kalau begitu jelaskan. Kenapa kau selalu berusaha menghalangi pertemuanku dengan Kakak Kedua dan Yun Si?"

"Kau tahu sendiri apa alasannya."

Kesal, Ming Yue sontak menarik paksa Li Qian dan ranjangnya dan menuntut penjelasan sekarang juga. Dia tidak bisa tidur bersama Li Qian.

Mendengar itu, Li Qian sontak menariknya ke ranjang. "Li Ming Yue, kau pikir aku siapa?"

Ming Yue cepat-cepat melepaskan diri darinya. Terserah kalau Li Qian mau tidur di sini, dia mau tidur sama Tan Li saja. Ming Yue langsung pergi sebelum Li Qian sempat mencegahnya.


Cemas, Li Qian langsung memanggil Que Yan dan menyuruhnya untuk mengantarkan bantal dan selimutnya Ming Yue ke kamarnya Tan Li.

Tengah malam, Li Qian terbangun dan dalam keadaan tak sadarnya, dia mendadak menyibak rambut panjangnya dengan gaya melambai. Wkwkwk! Dia lalu menimang gulingnya dan menciumnya seolah itu bayi.

Dia bahkan menghabiskan ketiga mangkok obat kesuburan itu, termasuk yang habis dimuntahin sama Ming Yue. Wkwkwk! Setelah itu dia membelai perutnya dan berjalan kembali ke ranjang sambil memegang pinggangnya bak ibu hamil.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

5 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam