Sinopsis Love The Way You Are Episode 8 - 2

Sinopsis Love The Way You Are Episode 8 - 2

Kembali ke kantor, Dong Sheng memulangkan para anak buahnya lebih cepat. Bahkan saat Asisten Ni mencoba membujuknya untuk menaikkan gajinya, dia langsung setuju untuk menaikkan gajinya 50%.


Tapi, dia juga memberikan tugas tambahan untuk Asisten Ni. Mulai sekarang, dia harus membuntuti Eva. Jika Eva melakukan sesuatu yang mencurigakan, segera lapor ke dia. Jika dia bisa melakukan pekerjaan ini dengan baik, dia akan menaikkan gajinya Asisten Ni sebesar 50% lagi. Woah! Dobel dong?


Yang tidak mereka ketahui, Rebecca juga membayar orang untuk membuntuti Eva setiap saat. Dia curiga sama Eva karena setelah Yuan Yuan menubruknya waktu itu, dia melihat seorang pria keluar dari toilet dalam keadaan setengah tel~~~~ng mencari-cari seorang gadis gemuk sambil membawa bajunya Eva. Karena itulah dia bergegas ke rooftop dan meyaksikan Dong Sheng mencium si gadis gemuk.

"Gadis gemuk dan Eva... sungguh menarik." Gumamnya.


Asisten Ni pun mulai melaksanakan tugasnya dengan memakai samaran... dan langsung ketahuan dengan cepat. Wkwkwk! Eva bahkan dengan santainya masuk ke dalam mobilnya untuk menawarinya makanan dan minuman.

Asisten Ni pasti capek yah membuntutinya sepanjang hari sejak kemarin. Dia sungguh bersimpati karena Asisten Ni harus bekerja pada bos semacam Dong Sheng.

"Saya... saya memakai penyamaran terbaik saya, bagaimana anda bisa tahu?"

"Kau mengendarai mobilnya Ruan Dong Sheng. Apa ini tidak terlalu mewah?" Santai Eva. Wkwkwk! Asisten Ni langsung menabok kepalanya sendiri menyadari kebodohannya.

Eva tidak akan mengganggunya lagi deh, dia makan saja sarapannya yah. Asisten Ni panik memintanya untuk merahasiakan masalah ini dari bosnya. Jika tidak, dia akan kehilangan 50% gajinya. Oke, Eva setuju. Eva pun pergi tanpa menyadari ada orang lain yang tengah membuntutinya dan diam-diam memotretinya.


Xiao Nan sedang galau gara-gara Yi Ren yang masih memblokirnya. Sandy datang tak lama kemudian, Xiao Nan langsung tanya. Jika seorang wanita memblokir nomor seorang pria di chat dan menolak permintaan add friend-nya, bagaimana pendapat Sandy tentang masalah itu dari sudut pandang seorang wanita?

"Cowok itu pasti sangat jelek." (Pfft!)

Xiao Nan tersinggung. "Dia tidak jelek sedikitpun!"

"Kalau begitu, dia pasti seorang buaya darat."

Hadeh! Xiao Nan stres. Balik kerja sana! Aman sendirian, Xiao Nan langsung mengecek dirinya di kamera. Dia jelek? Buaya darat? Luo Yi Ren ini tidak tahu apa-apa!


Tak lama kemudian, Yi Ren mendapat kiriman makanan yang disertai pesan manis dari Xiao Nan yang menyuruhnya untuk berdiri dan bergerak, jangan cuma duduk diam saja di tempat. Makanlah makanan yang sehat dan bergizi biar dia cepat pulih.

Kesal dan tersinggung, Yi Ren langsung memberikan makanan itu pada rekannya sambil berpesan bahwa jika lain kali ada orang yang mengirim makanan lagi, tolak saja.

Tepat saat itu juga, datang seorang kurir mencari Yi Ren. Dia membawakan kiriman obat-obatan untuknya, dan dengan lantang memberitahu bahwa obat-obatan yang dibawanya adalah obat wasir. Wkwkwk!

Para pegawai langsung heboh menertawainya diam-diam. Malu, Yi Ren mengklaim kalau dia salah kirim obat lalu membuang semua obat itu ke tong sampah.


Tak lama kemudian, Xiao Nan akhirnya ditelepon juga sama Yi Ren dan langsung menggodanya dengan rayuan gombal. Sungguh tak disangka kalau Yi Ren bakalan meneleponnya duluan. Dicintai oleh Yi Ren seperti ini, dia jadi merasa takut. Yi Ren berusaha tetap tenang seperti biasanya dan tanya apa sebenarnya yang Xiao Nan inginkan.

"Aku membelikanmu makanan, apa kau sudah memakannya? Apa obat yang kubeli untukmu efektif? Lihatlah, aku memperlakukanmu dengan sangat baik. Apa kau merasa tersentuh olehku? Kalau kau ingin membalas kebaikanku, bagaimana kalau kau menambahkan akun wechat-ku?"

"Presiden Xiao, saya benar-benar sangat berterima kasih. Saya sarankan agar orang kaya raya dan gabut seperti anda, sebaiknya mengurus anak-anak terlantar saja. Saya tidak butuh kebaikan anda, terima kasih."

Yi Ren langsung menutup teleponnya lalu memblokirnya. Xiao Nan sudah senang saja bisa membuat Yi Ren marah. Tapi saat dia berusaha menelepon balik, dia malah mendapati dirinya diblokir. Yi Ren memblokirnya di semua saluran sekarang?


Hari itu saat di lokasi pemotretan, Eva melihat Asisten Ni sekarang membuntutinya secara terang-terangan. Eva kesal, menurut Xiao Nan, bagaimana caranya untuk menghentikan si penguntit ini?

"Kau berbohong satu kali, jadi kau perlu 100 kebohongan untuk menutupi satu kebohongan itu. Kalau dia terus menggunakan cara ini, lama-lama kita akan kecapekan sendiri. Kapan kau akan menjelaskan segalanya padanya?"

"Menjelaskan? Aku sama sekali tidak berniat menjelaskan apapun padanya. Kenapa juga aku harus menjelaskannya? Apa aku harus bilang bahwa aku adalah Zhen Yuan Yuan si gadis gendut itu dan kelebihan asupan kalori bisa mengungkap jati diriku yang sebenarnya. Jika aku bilang begitu, apa mungkin dia akan memercayaiku? Lagipula, aku belum mempersiapkan diriku untuk menemuinya sebagai Zhen Yuan Yuan.

"Tapi kebenaran tetaplah kebenaran. Sekarang ini aku sedang berbohong. Sampai saat itu, segalanya akan tetap sama." Ujar Xiao Nan sambil ketawa-ketiwi sendiri menatap ponselnya.


Heran dan penasaran, Eva langsung merebut ponselnya dan mendapati Xiao Nan ternyata sedang stalking akun medsosnya Yi Ren. Sejak kapan Xiao Nan jadi stalker?

Xiao Nan menyangkal dan beralasan bahwa dia melakukan itu hanya demi mengenal musuh mereka. Kenali musuhmu dan kenali dirimu sendiri, maka kau akan memenangkan ratusan pertempuran dan tak terkalahkan.

Eva tak percaya. Jujur aja deh. Kali ini hati Xiao Nan pasti telah terketuk oleh Yi Ren, kan? Ayo ngaku, Xiao Nan suka sama Yi Ren, kan? Xiao Nan sok jaim menyangkal. Si cewek yang hobi blokir orang itu, selalu saja menantang kesabarannya lagi dan lagi. Kalau kali ini dia kalah dari cewek itu, bagaimana bisa dia bertahan dalam cinta?

"Wah! Tak disangka. Kau yang punya sejarah panjang dalam percintaan, ternyata bisa gagal juga. Sudah waktunya sih," ejek Eva.


Xiao Nan tersinggung, dia tak mungkin bisa terkalahkan. Dia cuma main-main saja sama Yi Ren. Kalau dia serius mau mengejar Yi Ren, maka Yi Ren pasti sudah menyerah padanya sekarang.

"Pede amat. Baiklah, mari kita bertaruh. Bagaimana kalau kau tidak bisa memenangkannya?"

Xiao Nan setuju. Dia pasti bisa, kenapa juga tidak bisa? Kalau dia gagal, maka Eva akan jadi kakaknya dan dia akan jadi adiknya Eva. Deal!


Suatu hari, Dong Sheng mendapati Xiao Nan sedang mengintai kantor mereka. Heran, dia langsung memanggil Asisten Ni untuk menanyainya tentang kedatangan Xiao Nan itu. Apa Xiao Nan datang kemari mencarinya?

Asisten Ni rasa tidak. Dia dengar dari satpam kalau Xiao Nan datang mencari Yi Ren, tapi Yi Ren tidak mau menemuinya. Malah sejauh yang dia tahu, setiap kali datang kemari, Xiao Nan selalu mencari Yi Ren dengan membawa makanan atau obat-obatan. Intinya kedatangan Xiao Nan kemari tidak pernah ada hubungannya dengan pekerjaan.

"Lalu untuk apa dia datang mencari Manajer Luo?" Tanya Dong Sheng masih belum nyambung juga.

Maka Asisten Ni pun menjawabnya dengan menunjukkan finger heart. Pfft! Dong Sheng sontak bergidik ngeri menyadari maksudnya.


Malam harinya, Eva pulang dengan dikuntit oleh Asisten Ni. Tapi Asisten Ni tak bisa melanjutkan lebih jauh lagi karena mendadak terhalang oleh satpam yang melarangnya parkir di sana.

Gara-gara itu, tidak ada satpam yang menjaga pintu, si penguntitnya Eva pun dengan mudahnya masuk ke dalam gedung apartemen itu.

Begitu masuk rumah, Eva langsung masuk ke kamar mandi tanpa menyadari si penguntit yang menyelinap masuk ke rumahnya dengan mudah. Dia memotret koleksi sepatunya Eva lalu masuk ke kamarnya Eva untuk memotreti baju-bajunya.


Saat itulah Eva melihatnya dan langsung panik, apalagi dia tidak bawa ponselnya. Akhirnya dia nekat keluar dan berusaha lari secepat mungkin, tapi si penguntit dengan cepat menangkapnya.

Eva berusaha memberontak hingga berhasil terlepas darinya dan meraih ponselnya. Tapi pria itu berhasil menangkapnya dengan cepat dan langsung menarik kakinya.

Tapi untung saja dia sempat menghubungi nomornya Dong Sheng dan langsung teriak-teriak minta tolong. Dong Sheng sendiri baru tiba di depan gedung saat Eva meneleponnya.

Panik mendengar jeritannya, Dong Sheng langsung naik lewat tangga darurat. Dia berusaha lari secepatnya, sementara Eva tengah sekarat dicekik kuat-kuat oleh pria itu.

Untung saja Dong Sheng cepat datang dan langsung menendang pria itu. Pria itu langsung menghantam kepala Dong Sheng pakai lampu meja lalu kabur secepatnya.


Tak lama kemudian, mereka melaporkan insiden ini ke kantor polisi. Dari CCTV di sekitar gedung, mereka melihat ada satu orang yang menurut polisi mencurigakan karena orang itu terlihat mengintai di depan gedung apartemen mereka.

Bahkan menurut keterangan satpam apartemen, orang itu selalu menguntit Eva selama beberapa hari ini. Dan tepat saat itu juga, Asisten Ni baru datang... terlihat sama persis dengan orang mencurigakan yang dicurigai pak polisi. Pfft! Terang saja pak polisi mengira Asisten Ni-lah pelakunya.


Eva jadi kesal sama Dong Sheng. Kasihan sekali Asisten Ni sekarang harus diinvestigasi. Apa sih sebenarnya tujuan Dong Sheng menyuruh Asisten Ni membuntutinya?

"Kenapa? Kau yang paling tahu apa alasannya."

"Aku... Mana aku tahu? Oh, aku tahu. Kakak ipar, kita mungkin punya perasaan pada satu sama lain, tapi janganlah merusak pedoman moral. Jangan bertindak sembarangan satu detik yang pada akhirnya hanya akan menghancurkan reputasi seumur hidup. Aku pergi duluan yah, dadah!"

Dong Sheng sontak menjerit heboh pura-pura kepalanya sakit lagi, dan sukses membuat Eva balik saking cemasnya. Tadi kepalanya tidak sakit, kenapa sekarang sakit lagi? Eva mau menggendongnya ke rumah sakit saja. Dong Sheng sontak memanfaatkan kesempatan untuk memeluk Eva dan menolak pergi ke rumah sakit, dia benci rumah sakit.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

0 Comments