Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 22 - 1

Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 22 - 1

Xiao Qi tercengang mendengarnya, tapi dengan cepat dia menguasai diri dan menghindari kontak mata dengan Leng. Baiklah kalau Leng memang ingin bikin perkara. Kalau begitu, Xiao Qi akan cari cara untuk menyiksa mereka berdua setiap hari.


"Aku sungguh tidak mengerti kenapa kau tidak mau pergi?" Gerutu Xiao Qi.

Tapi saat Leng tanya apakah dia sungguh-sungguh menginginkan Leng pergi, Xiao Qi malah tidak bisa menjawabnya. Lie hendak kembali ke mereka saat itu, tapi langkahnya mendadak terhenti saat mendengar percakapan mereka.

Leng mengaku bahwa belakangan ini dia memikirkan masalah resep parfum buatan Xiao Qi. Dia penasaran kenapa dia sangat familier dengan bau parfum itu, seolah dia pernah merasakan bau itu sebelumnya.

"Karena itulah aku pergi ke pembuat parfum, dan dia bilang kalau parfum itu adalah aku. Waktu kau membuat parfum itu, kau memikirkanku, bukan?"


Leng sungguh tidak mengerti. Xiao Qi jelas-jelas peduli padanya, lalu kenapa tiba-tiba Xiao Qi malah mendorongnya menjauh? Apa yang sebenarnya Xiao Qi pikirkan? Tidak sanggup lagi mendengar percakapan mereka itu, Lie akhirnya pergi.

"Apapun yang kupikirkan, apa itu penting? Segalanya tidak seperti apa yang kupikirkan sejak aku datang kemari. Aku membencimu, tapi malah jadi pacarmu. Aku ingin pulang, tapi tidak bisa... karena seseorang. Aku merasa seperti mengejar bayangan. Aku terus berlari."

Dia kira dia bisa mendapatkan apa yang kuinginkan dengan segera. Tapi pada akhirnya, dia menyadari kalau dia bahkan kehilangan dirinya sendiri. Dia hanya lelah dan ingin berhenti. Dia ingin menemukan dirinya sendiri. Tapi kenapa Leng terus mendorongnya?

Kecewa dan patah hati, Leng berjanji bahwa dia tidak akan lagi mendatangi Xiao Qi mulai sekarang. Xiao Qi mau sendirian atau bersama siapapun, dia tidak akan ikut campur lagi.

"Tapi aku akan tetap menunggumu sampai kau datang sendiri ke padaku." Ujar Leng lalu pergi.



Xiao Qi pulang dengan langkah lesu. Tapi Nona Chai malah merecokinya saking penasarannya tentang hubungan Xiao Qi dengan Leng. Jangan bilang kalau Xiao Qi mau mencintai Lie?

"Nona Chai, jika kau sudah memutuskan sesuatu, apakah kau harus melakukannya sampai akhir?"

"Kurasa begitu. Kenapa?"

"Lalu kenapa sekarang aku sangat sedih? Aku sangat bingung."

Tapi dengan cepat Xiao Qi menguasai diri sambil menyemangati dirinya sendiri, besok segalanya pasti akan baik-baik saja.


Keesokan harinya, Lie bersikap sangat dingin pada Xiao Qi. Xiao Qi mencoba mengajaknya ngobrol dengan ceria seperti biasanya dan mengomentari kepergian Lie yang mendadak dari lapangan tenis kemarin. Dia kira Lie kenapa-kenapa gara-gara dia mengalahkan Lie kemarin.

"Kau menjelaskan sebanyak ini, apa kau takut kalau aku akan berpikir aku peduli tentangmu?" Dingin Lie.

Canggung, Xiao Qi pun pamit. Tapi Lie belum selesai bicara, dan tiba-tiba saja memutuskan kalau dia sudah menghentikan proyek parfum ini.

Kaget, Xiao Qi jelas tidak terima begitu saja. Mereka kan sudah berusaha keras dalam proyek itu. Dan bukankah perusahaan juga sudah menyetujuinya. Kenapa Lie mendadak menghentikannya?

"Atasanmu membuat keputusan, haruskah aku menjelaskannya pada bawahanku? Aku hanya menganggapnya untuk bersenang-senang, sekarang sudah cukup. Makanya aku ingin berhenti."

"Tapi..."

"Cukup! Aku tidak akan mengubah keputusanku. Pergilah."

Tak bisa membantah lagi, terpaksalah Xiao Qi pergi dengan keheranan. Perasaan kemarin Lie masih baik-baik saja, tapi hari ini dia mendadak seperti berubah jadi orang lain. Aneh sekali.


Jiang Xue menelepon Allen sambil nyinyir, masa Allen belum mendapatkan apapun tentang Xiao Qi sampai sekarang. Allen santai meyakinkan kalau dia justru sangat sibuk menyelidiki semua CCTV hanya demi menyelidiki Xiao Qi.

"Nona Jiang, apa kau percaya bahwa seseorang bisa menghilang begitu saja?"

"Apa maksudmu?"

Maka kemudian Allen mengiriminya salah satu video saat Xiao Qi datang membawakan makanan pesanan Leng dulu. Satu detik dia tampak di kamera, tapi detik berikutnya dia mendadak menghilang tanpa jejak.

"Ini jadi semakin menarik."


Manajer Kang sepertinya sudah mulai beraksi. Saat itu pula, sebuah program acara gosip di TV menanyangkan berita tentang Leng itu dan seketika itu pula para reporter langsung menyerbu gedung kantor mereka. Rumahnya Leng bahkan tak luput dari sasaran.

Mereka bahkan menuduh Leng merahasiakan penyakitnya ini selama bertahun-tahun demi menjadi pewaris Group F. Sekarang masalah ini sangat mempengaruhi perusahaan. Tuan Fang kaget saat menonton berita itu.


Leng baru datang tak lama kemudian, sontak para wartawan itu langsung menyerbunya dengan heboh. Tapi Leng santai saja mengabaikan mereka. Manajer Kang menyambutnya di lobi sambil nyinyir.

Hebat juga Leng merahasiakan masalah ini dari perusahaan selama bertahun-tahun. Sekarang dewan direksi sangat murka dan menunggu penjelasan Leng. Leng tak gentar sedikitpun, tentu saja dia bisa langsung tahu Manajer Kang lah pelakunya.


Lie yang cemas, langsung menanyakan kebenaran berita itu, tapi Leng menolak menjawab apapun. Lie tidak mengerti kenapa Leng tidak pernah memberitahukan masalah ini padanya selama ini?

"Kau tidak lihat para reporter di depan? Perusahaan sekarang ini sedang kacau."

"Lalu bagaimana denganmu?"

"Aku tidak penting, yang penting mempertahankan perusahaan. Jagalah dirimu sendiri."


Xiao Qi baru datang saat itu dan langsung mencemaskan Leng saat mendengar para wartawan itu menyebut-nyebut tentang amnesianya Leng.


Para dewan direksi sedang heboh luar biasa waktu Leng masuk ruang meeting. Mereka sontak ribut menuntut penjelasan Leng akan berita itu.

Leng tetap tenang mengakui bahwa berita itu memang benar dan dia akan bertanggung jawab terhadap segala efek negatif karena berita ini.

Sontak saja para direktur itu makin ribut tak mempercayainya, bagaimana caranya dia akan bertanggung jawab. Merahasiakan masalah sebesar ini dari perusahaan, apa Leng tak pernah memikirkan hasilnya. Entah apakah dia masih punya masalah lain lagi.

Tuan Fang cepat-cepat menyela dan menyatakan kalau dia juga akan bertanggung jawab terhadap masalah ini, tapi dia meminta mereka untuk memberikan kesempatan kedua bagi Leng. Terutama karena Leng tak pernah membuat kesalahan apapun selama dia menjabat jadi CEO.

Para kroninya Manajer Kang jelas menolak dan bersikeras kalau Leng tidak boleh lagi menjadi CEO. Apa jadinya kalau orang-orang tahu mereka mempekerjakan seorang penderita amnesia jadi presiden perusahaan.


Pokoknya mereka harus segera mengadakan rapat dewan direksi untuk memilih CEO baru. Berakting sok bijak, Manajer Kang cepat-cepat menyela dan meminta mereka untuk mendengarkan Leng dulu.

"Saya setuju untuk memilih CEO baru." Ujar Leng. "Sekarang karena perusahaan bermasalah dari di dalam dan di luar, ditambah dengan banyaknya gosup dan penolakan terhadap saya dari internal perusahaan, saya rasa hanya jika saya mengundurkan diri dari posisi CEO maka semua masalah akan selesai."

Setelah dia pergi, maka semua masalah pasti akan terselesaikan. Tapi... sebelum dia pergi, dia harap mereka memberinya waktu satu minggu. Mengundurkan diri adalah permasalahan besar, pastinya dia harus menyerahkan beberapa pekerjaan pada para eksekutif terlebih dulu.

Selain itu, dia ingin mengumumkan sendiri pada media dan khalayak ramai tentang masalah pengunduran dirinya. Tapi sebelum itu, dia harap mereka semua merahasiakannya dari media. Para direktur setuju, Tuan Fang pun terpaksa menyetujuinya.


Tapi setelah rapat usai, Tuan Fang langsung bicara berdua dengan Leng. Seberapa serius sebenarnya penyakitnya Leng. Apa itu mempengaruhi kehidupan pribadinya. Kenapa Leng tak pernah memberitahunya, dia kira berita itu palsu. Kalau saja Leng memberitahunya sejak awal, segalanya pasti takkan jadi seburuk hari ini.

"Jika aku memberitahu Ayah tentang penyakitku ini, apa Ayah akan tetap membiarkanku jadi CEO?"

"Kau salah satu dari keluarga Fang. Bahkan sekalipun kau mengundurkan diri, kau takkan bisa dikeluarkan. Kau benar-benar menghancurkan segala yang telah kubangun bertahun-tahun."

Leng tak percaya mendengarnya. Bahkan setelah mengetahui penyakitnya, Tuan Fang ternyata lebih mempedulikan bisnisnya daripada anaknya sendiri.


Tertohok mendengar ucapan Leng, Tuan Fang penasaran bagaimana bisa Leng mendapatkan penyakitnya ini. Apa ini berhubungan dengan ibunya. Tuan Fang ingat sepeninggal ibunya Leng dulu, kondisi Leng memang tidak stabil. Tapi setelah itu, Tuan Fang kira segalanya sudah baik-baik saja. Bagaimana bisa ini terjadi?

"Ayah selalu sibuk bekerja, apa pernah Ayah memikirkanku? Pernahkah?"

Tuan Fang ingin menyentuhnya, tapi Leng sontak menjauh dan berubah sikap seolah mereka hanya atasan dan bawahan di perusahaan. "Pak Ketua, saya akan mengurus segalanya di sini. Silahkan anda pergi."

Bersambung ke part 2

Post a Comment

3 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam