Sinopsis Lucky's First Love Episode 4 - 3

 Sinopsis Lucky's First Love Episode 4 - 3

Pernah suatu malam, Xia Ke hendak menemui seorang calon investor di sebuah restoran. Tapi dia tampak tidak enak badan begitu keluar dari restoran dan mendapati Xing Yun setia menunggunya di depan dengan membawakan sebotol minuman untuknya.


Mengira pembicaraan mereka gagal, Xing Yun menawarkan diri untuk membantu Xia Ke minum-minum dan meyakinkan si investor. Tapi Xia Ke malah memberitahu kalau si calon investor bahkan tidak datang ke restoran.

Xing Yun akhirnya menjadi supir untuk Xia Ke. Tiba-tiba gerimis dan gara-gara dia kesulitan mencari wipernya, tak sengaja dia menabrak bumper belakang mobil seseorang yang ternyata adalah calon investor mereka yang selama ini begitu sulit mereka temui.


Menurut Yi Yi, ini bukan masalah keberuntungannya Xing Yun, melainkan kesetiaannya. Dia tetap setia menunggui Xia Ke tak peduli walaupun saat itu sudah tengah malam.

"Itu karena kontrak itu sangat penting pada masa-masa awal perusahaan kita berdiri, aku hanya cemas kalau Pak Xia... kalau aku akan kehilangan pekerjaanku jika sampai terjadi sesuatu padanya." Ujar Xing Yun buru-buru meralat kalimat terakhirnya, takut Shen Qing cemburu padanya.

Tapi Yi Yi dan Amy belum selesai dengan cerita mereka. Contoh lainnya adalah waktu mereka sedang berusaha mendapatkan hak cipta atas game mereka.

Flashback.


Waktu itu, Yi Yi menemani mereka berdua untuk menemui klien mereka. Tapi klien mereka itu tetap saja menolak memberikan hak cipta untuk game mereka. Yi Yi merasa sepertinya mereka takkan punya harapan.

Xing Yun tak setuju, menurutnya, orang itu sepertinya bukan orang yang tamak. Dia yakin kalau orang hanya tidak yakin pada mereka, mungkin dia tidak yakin kalau mereka akan bisa sukses.

Jika mereka bisa menunjukkan ketulusan mereka dan membuatnya yakin kalau mereka bisa menciptakan karakter-karakter yang sesuai keinginannya, maka orang itu pasti akan setuju.

Bagaimana kalau mereka menggambarnya, Xing Yun mengaku kalau dia sudah memikirkan ide ini selama beberapa kali. Tapi saat dia mau balik ke kantor untuk menggambar, Xia Ke melarangnya. Dia punya ide yang lebih bagus.

Malam harinya, mereka membawa peralatan gambar ke tempat itu lalu mulai menggambar tembok gedung itu dengan gambar karakter kartun. (Gambar yang kita lihat di episode satu) Bahkan sampai sekarang, gambar itu jadi populer di kalangan para pemain game mereka.

Flashback end.


"Pantas saja orang itu merasa sangat tersentuh oleh lukisannya Xing Yun." Komentar Shen Qing. "Sepertinya kau dan Pak Xia saling memahami satu sama lain. Itu bukan sesuatu yang bisa kau dapatkan hanya dari kerja keras saja. Pantas saja dia tidak bisa apa-apa tanpamu."

Yi Yi terus saja nyerocos membangga-banggakan Xing Yun itu tanpa menyadari ketidaknyamanan Xing Yun yang takut Shen Qing cemburu padanya. Dia bahkan mencoba ngasih kode mata pada Xia Ke agar dia memberi penjelasan pada Shen Qing, tapi Xia Ke cuek.

Cemas dan tak nyaman, Xing Yun buru-buru pamit balik ke hotel dengan alasan capek. Tapi baru juga dia berjalan beberapa langsung, Xia Ke mendadak berteriak lantang memanggil Shen Qing sebagai 'Kakak'.


Jelas saja semua orang kaget, Shen Qing sebal, sandiwaranya gagal deh. Tapi tentu saja semua orang kebingungan, mereka kakak-adik tapi kok nama marga mereka beda? Shen Qing menjelaskan bahwa kedua orang tua mereka meninggal sejak mereka masih kecil, makanya demi mengenang kedua almarhum, Shen Qing memutuskan untuk memakai nama marga ibunya.

Dan seketika itu pula, Xing Yun yang tidak perlu lagi takut Shen Qing cemburu padanya, mendadak mengurungkan niatnya balik ke hotel dengan alasan sudah tidak capek lagi.


Begitu kembali ke hotel tak lama kemudian, mereka mendapati Chu Nan sudah menunggu di lobi hotel. Xing Yun pun langsung memperkenalkan Chu Nan pada Yi Yi dan Amy.

Tapi alangkah kagetnya Chu Nan saat melihat Xia Ke dan Shen Qing, dan Xing Yun memperkenalkan Xia Ke sebagai bosnya.

"Bosmu adalah Xia Ke."

Xing Yun heran. "Kalian saling mengenal?"

Chu Nan begitu tercengang melihat Shen Qing sampai dia kehilangan kata-kata. Petugas hotel menyela saat itu untuk memberikan kunci kamarnya Chu Nan dan Xing Yun. Yang tak disangka, mereka diberi suite room yang pastinya harganya mahal banget dan itupun atas permintaan Chu Nan sendiri.

Shen Qing yang cemburu, memutuskan untuk pesan suite room juga untuk dirinya sendiri. Xing Yun benar-benar penasaran, apakah mereka saling mengenal?

"Tidak!" Kompak Chu Nan dan Xia Ke sambil melempar tatapan tajam pada satu sama lain.


Malam harinya, semua orang berkumpul makan malam bersama. Tapi setiap kali Xing Yun ingin mengambilkan lauk untuk Chu Nan, Xia Ke langsung menyambar apapun yang ingin diambilnya.

Xing Yun jelas kesal padanya. "Pak Xia, saya rasa saya tidak melakukan apapun yang menyinggung anda."

"Nggak sengaja, enak."

Para pelayan masuk lagi, membawakan hidangan bebek panggang. Xing Yun mendadak tersenyum licik. Sebelum Xia Ke mengambil bebek itu, Xing Yun langsung berbaik hati mengambilkan hidangan itu sesuai seleranya Xia Ke... lalu memberikannya ke Chu Nan sambil tersenyum mengejek Xia Ke. Pfft!


Usai makan malam, mereka berkumpul untuk main game. Yi Yi mengumumkan bahwa game-nya bernama Never and Ever. Aturannya, jika salah satu pemain bilang 'aku tidak pernah melakukan sesuatu', maka siapa saja yang pernah melakukannya, wajib minum.

"Pak Xia, bagaimana kalau dimulai dari anda?"

Semua orang sontak heboh menyoraki Xia Ke. Tapi Xia Ke dengan cepat merusak suasana dengan mengingatkan mereka kalau dia bos, mereka berani mendengar rahasianya?

Xing Yun protes tidak terima, maksudnya Xia Ke tidak mau ikutan dan hanya mau menonton sambil menertawai mereka, gitu? Yi Yi buru-buru usul agar Xia Ke jadi juri saja, bagaimana? Xia Ke setuju.


"Sebelum mulai, kuperingatkan kalian semua, tidak boleh bohong! Kalian harus minum kalau sudah pernah melakukannya. Yang bohong akan jomblo seumur hidup." Kutuk Amy.

Game dimulai dari Yi Yi yang berkata, "aku tidak pernah bertemu dengan seseorang yang membuatku ingin menikah sejak pandangan pertama."

Mendengar itu, Chu Nan langsung melirik Shen Qing... lalu meminum wine-nya. Tapi yang lain jadi salah paham, mengira Chu Nan ingin menikahi Xing Yun, pantas saja dia meng-upgrade kamar mereka ke suite room. Sontak semua orang langsung bersorak heboh menyuruh mereka menikah sekarang saja.


Sekarang giliran Amy, "aku tidak pernah ditolong oleh seorang pria tampan."

Mendengar itu, Xing Yun sontak melirik Xia Ke... teringat dulu saat Xia Ke menyelamatkannya saat dia hampir tertabrak mobil. Maka Xing Yun pun langsung menenggak habis wine-nya, tapi yang lain salah paham mengira orang yang Xing Yun maksud adalah Chu Nan.

Sungguh kisah cinta yang romantis, yang cowok jatuh cinta pada pandangan pertama, yang cewek diselamatkan cowok ganteng. Kalau begitu, Xing Yun dan Chu Nan harus minum nih.

Tapi Xing Yun buru-buru menjelaskan kalau yang dia maksud bukan Chu Nan... melainkan salah satu temannya. Xia Ke sepertinya sadar dirinyalah yang Xing Yun maksud dan langsung senang.
 

Dong Dong tidak puas, biarkan dia mengatakan sesuatu yang lebih menarik. "Aku... tidak pernah tidur di ranjang pria."

Terang saja para wanita langsung minum, Xing Yun agak ragu-ragu sebenarnya. Shen Qing tercengang melihatnya mau minum, mengira mereka sudah melakukannya, mereka cepat sekali. Tapi Chu Nan langsung menyangkal. Dong Dong jadi penasaran, jadi Xing Yun tidak tidur dengan Chu Nan? Terus sama siapa? Ayo, katakan!

Xing Yun galau, soalnya dia cuma pernah tidur di ranjangnya Xia Ke, tapi yah cuma tidur. Memahami kegalauan Xing Yun, Xia Ke sontak mengalihkan perhatian dengan memerintahkan Dong Dong untuk mengambilkan mereka fruit salad, sekarang, cepetan!



Semakin tak nyaman dengan situasi ini, Xing Yun buru-buru pamit dengan alasan sudah capek. Tapi Yi Yi dan Amy mendadak punya ide lalu bergegas menyeret Xing Yun pergi bersama mereka untuk spa.

Dan spa yang mereka maksud ternyata adalah mendadani Xing Yun plus pakai baju tidur s~~si untuk persiapan menghabiskan malam bersama Chu Nan nanti. Tepat saat mereka menuntun Xing Yun ke lift, Xia Ke muncul sambil memapah Shen Qing yang sudah mabuk dan jelas kaget melihat penampilan Xing Yun.

Bersambung ke episode 5

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam