Sinopsis The Love by Hypnotic Episode 6 - 1

Sinopsis The Love by Hypnotic Episode 6 - 1

Pulang dari kediaman Li Qian, Hui Xin langsung pergi ke kios penjual lentera dan memilih sebuah lampion. Sekarang setelah mengetahui Li Qian menderita penyakit aneh, Hui Xin bertekad ingin membantu menyembuhkannya.


Dulu, dia dan Li Qian menjadi dekat berkat lampion ini. Karena itulah dia berharap lampion ini bisa membantu memperbaiki hubungan mereka kembali.

Hui Xin terus menunggu dan menunggu, orang-orang berlalu lalang melewatinya, tapi Li Qian belum juga nampak. Tapi saat dia hampir menyerah, Li Qian akhirnya lewat.

"Hui Xin, sedang apa kau di sini?" Sapa Li Qian ramah.

Hui Xin senang. "Setiap kali aku merasa tertekan, aku selalu datang ke pasar terdekat untuk membeli lampion. Apa kau masih ingat kisah tentang lampion ini?"

Senyum Li Qian menghilang seketika, dia sudah lupa karena itu sudah lama sekali. Dia ingin cepat-cepat menghindar, tapi Hui Xin bersikeras mengungkit masa lalu mereka.


"Waktu kita masih kecil, kau dan aku saling menemani satu sama lain sepanjang hari. Waktu itu kau pemalu dan sering dibuli pangeran lain. Aku menghadiahkan lampion ini untukmu dengan harapan memberimu ketenangan."

Li Qian jadi makin penasaran mendengar ceritanya dan menyuruhnya untuk terus bercerita. Maka Hui Xin pun bercerita tentang saat Li Qian begitu putus asa, makanya dia memberikan lampion ini untuknya.

Li Qian penasaran, apa itu terjadi saat dia berada dalam lautan api? Tapi Hui Xin sepertinya tidak tahu apa-apa tentang hal itu dan sama sekali tidak mengerti apa maksud Li Qian. Pokoknya itu terjadi sebelum Li Qian kehilangan ingatannya.

"Jika aku benar-benar orang yang pemalu sebelum amnesia, berarti kenangan yang seperti khayalan itu kemungkinan benar-benar terjadi." Pikir Li Qian.


Pikirannya tiba-tiba tersela saat Hui Xin menggenggam tangannya untuk menyerahkan lampion itu dan berkata bahwa walaupun dulu Li Qian hanya menganggapnya sebagai teman bermain masa kecil, tapi dia selalu menganggap Li Qian sebagai cinta satu-satunya.

"Baik saat aku memberimu lampion ataupun saat aku membantumu menyalin kitab hari ini, asalkan aku bisa membantu memecahkan masalahmu, aku merasa senang."

Dia mengaku kalau tadi dia bertemu Ming Yue dan Ming Yue yang memberitahunya kalau Li Qian menderita penyakit aneh, makanya dia khawatir dan menunggu Li Qian di sini. Dia sungguh berharap lampion ini bisa membuat Li Qian mengingat kembali masa lalu mereka.

Tapi Li Qian langsung mengembalikan lampionnya, berterima kasih atas kepeduliannya lalu pergi. Patah hati, lampion itu terjatuh dari tangan Hui Xin hingga akhirnya terbakar sampai habis.


Ming Yue lagi asyik leyeh-leyeh saat Tan Li teburu-buru datang dan mengumumkan kedatangan Li Qian. Ming Yue langsung panik berakting seolah dia sibuk menulis salinan kitab itu sedari tadi tapi dia tidak sadar kalau tulisannya sendiri kentara jelas sangat berbeda dari tulisan-tulisannya Hui Xin.

"Putri sudah bekerja keras seharian, tapi hanya menulis dua kata." Sinis Li Qian.

Ming Yue tidak terima, apa maksudnya cuma dua kata, Li Qian tidak bisa lihat kalau dia menulis satu lembar penuh ini?

"Putri baru menyalin satu hari, tapi kaligrafinya banyak perkembangan. Di masa depan nanti, dia bisa menyalin sepanjang hari dan semalam suntuk."

Kesal, Ming Yue langsung balas melabrak perbuatan Li Qian yang suka menyelinap masuk ke dalam kamarnya tiap malam dan melanggar kontrak mereka. Dia menghajar Li Qian itu cuma pertahanan diri, kenapa juga dia harus dihukum?


"Kalau begitu..." Li Qian mendadak mendekatkan wajahnya sangaaat dekat dan tanya. "...Apa maumu?"

Pertama, Li Qian tidak boleh lagi memaksanya untuk menyalin kitab. Kedua, dia tidak boleh menyebarkan alasan yang sebenarnya tentang kenapa tangannya terluka. Ketiga, tidak boleh lagi menyelinap masuk ke kamarnya.

"Dan keempat... pekerjakan seorang tukang masak yang ahli memasak makanan Xiyue."

"Setuju."

"Kenapa tidak?... Hah? Kau setuju? Kau benar-benar setuju? Tanpa imbalan apapun?"


Li Qian menjawabnya dengan mengangkat Ming Yue yang memakai gelang permata hipnotisnya lalu membawa Ming Yue ke kolam ikan dan menyuruhnya ngasih makan ikan.

Tak sengaja tangan mereka saling bersentuhan saat hendak mengambil makanan ikan dan mereka sama-sama jadi canggung karenanya. Tapi lama-lama Ming Yue bingung sendiri saat Li Qian terus menerus memberi mereka makan. Apa tidak kebanyakan?

"Menurutmu, seberapa banyak kita bisa memberi mereka makan sampai mereka berhenti makan?" Tanya Li Qian.

"Aku pernah dengar dari para nelayan bahwa ikan bisa cepat mati kalau kebanyakan makan. Selama kau terus memberi mereka makan, mereka akan terus makan."

"Ikan bisa cepat mati gara-gara makan berlebihan karena ingatan mereka pendek. Sama seperti manusia, jika dia tidak ingat masa lalunya, dia tidak akan bisa menghadapi masa depan. Sama sepertiku."

Li Qian mengaku bahwa saat dia berumur 9 tahun, tiba-tiba dia sakit. Dan sejak itu, tiba-tiba dia tidak bisa mengingat masa lalunya... sampai saat dia bertemu Ming Yue, baru dia mulai mendapatkan beberapa ingatannya kembali.

Atau lebih tepatnya hipnotisnya Ming Yue-lah yang membuatnya teringat kenangan masa lalunya dan orang seperti apa dia sebelumnya. Rasanya sulit dipercaya. Tapi hari ini, dia benar-benar menyadari bahwa anak aneh dan canggung itu benar-benar dirinya di masa lalu.

Makanya dia bersedia memenuhi semua permintaan Ming Yue sebagai ganti satu hal, dia ingin Ming Yue membantunya menemukan masa lalunya yang hilang melalui hipnotisnya.


Ming Yue setuju. Memulihkan ingatan, menghipnotis, dan membuatnya bermimpi itu adalah keahliannya. Dia akan membantunya. Ming Yue pun menyuruh Li Qian menatap matanya, mengusap daun telinganya, sebelum kemudian mulai menghipnotis Li Qian dengan permatanya.

"Sekarang kau hanya bisa mendengar suaraku, tidak bisa mendengar yang lain. Kau akan kembali ke tempat yang paling kau takuti. Katakan padaku, selain kau, apa ada orang lain di sana?"

Ingatan Li Qian kembali pada malam kebakaran itu. Lagi-lagi dia melihat si anak lain yang menyeretnya pergi dan menyelamatkannya dari api, tapi Li Qian masih belum bisa mengingat wajah anak itu.

"Siapa kau?" Gumam Li Qian. "Kenapa kau tampak samar-samar?"

Mendengar itu, Ming Yue semakin menyemangatinya untuk mengingat wajah orang lain itu perlahan-lahan. Li Qian mulai semakin berkonsentrasi... hingga akhirnya dia bisa mengingat wajah anak itu dengan lebih jelas, dia Li Xun.


Ming Yue menyadarkannya saat itu juga dan Li Qian sontak terengah-engah dan seluruh tubuhnya gemetar hebat saking shock-nya menyadari Li Xun-lah anak itu. Mungkin dia berpikir Li Xun berniat membunuhnya.

"Kau gemetar hebat, apa yang kau lihat?"

"Aku tidak bisa melarikan diri dari api, lalu seseorang menyeretku dan mencengkeramku dengan erat."

"Siapa orang itu?"

"Li Xun. Api itulah penyebab hilangnya ingatanku. Perebutan kekuasaan sangat sengit, aku tiba-tiba jatuh sakit dan tidak bisa mengingat apapun setelah aku terbangun. Ibuku juga tiba-tiba meninggal dunia karena sakit."

"Lalu apa yang akan kau lakukan?"

Li Qian meminta Ming Yue untuk merahasiakan masalah beberapa ingatannya yang kembali ini. Jika Li Xun benar-benar ingin membunuhnya, Li Qian bersumpah akan balas dendam. (Tapi kalau Li Xun pelakunya, ngapain Li Xun nyelametin dia?)


Li Qian lalu menceritakan masalah ini pada Zhen. Sayangnya, Cheng yang dia suruh untuk menyelidiki sejarah istana juga tidak mendapatkan apapun. Tapi percakapan mereka tersela saat  Cheng datang membawakan kabar dari istana.

Kaisar menyuruh para menteri untuk menunjuk seorang pengawas untuk menangani proyek pengalihan Sungai Xuanhe untuk mengatasi banjir. Zhen rasa, ini kesempatan bagus untuk Li Qian. Tapi Li Qian bingung, masalahnya, penduduk setempat ngotot tidak mau dipindahkan. Tidak usah khawatir, Zhen punya ide untuk menangani rintangan itu.


Belum sempat mereka bicara, Jin Yu mendadak muncul dengan panik. Dia sedang melarikan diri dari kejaran Kang Le dan Ming Yue. Kang Le tuh sudah gila, dia menyeret Ming Yue ke seluruh penjuru kota untuk menangkapnya. Dia benar-benar tidak punya tempat bersembunyi selain di sini.

Mengabaikannya, Zhen membuka selembar lukisan yang bisa membantu proyek peralihan sungai Xuanhe. Belum sempat membicarakannya lebih lanjut, mereka mendadak mendengar suara Kang Le mencari-cari Jin Yu.


Jin Yu sontak menyembunyikan diri di balik tembok, sementara kedua temannya melindunginya dengan mengklaim kalau mereka tidak melihat Jin Yu. Tapi sedetik kemudian, Ming Yue malah tak sengaja menemukan kipasnya Jin Yu yang ketinggalan. Tahulah mereka kalau Jin Yu pasti sedang bersembunyi di sana.

Jin Yu berusaha melarikan diri, tapi malah tak sengaja menjatuhkan barangnya. Zhen berusaha menarik perhatian Kang Le, tapi gagal. Kang Le akhirnya memergoki Jin Yu dan langsung kesal menjewer kupingnya.

Ternyata Kang Le kesal gara-gara Jin Yu tidak memenuhi janjinya untuk melihat bunga bersama, malah pergi ke rumah bordir. Jin Yu sontak mewek lebay mengklaim bahwa hatinya hanya memikirkan Kang Le seorang.

"Aku yang salah. Aku akan mengompensasimu."

"Bagaimana kau akan mengompensasiku?"


Li Qian buru-buru menyudahi masalah ini dengan menyuruh Kang Le kembali saja, masih ada urusan yang harus mereka diskusikan di sini. Dan sebaiknya Ming Yue pulang juga. Dia sudah banyak membuat masalah di rumah setiap hari, apa dia mau menyalin kitab lagi? Kesal, terpaksalah Ming Yue harus menyeret Kang Le pergi bersamanya. Ketiga pria itu akhirnya bisa lega.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments