Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 19 - 1

Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 19 - 1

Tersentuh mendengar pengakuan Leng, Xiao Qi mencoba kembali mengerahkan kekuatannya hingga akhirnya dia berhasil menyalakan listrik kembali. Tapi itu benar-benar menguras tenaganya hingga Xiao Qi pingsan.


Cemas, Leng langsung membopongnya tanpa mempedulikan para pegawai yang melihat mereka dan membawa Xiao Qi pulang ke rumahnya. Dia membaringkan Xiao Qi di kamarnya dan membelai wajahnya dengan lembut saat tiba-tiba bel pintunya berbunyi.



Lie datang dengan cemas setelah mendengar apa yang terjadi pada Xiao Qi. Dia mau langsung masuk untuk membawa Xiao Qi pergi bersamanya, tapi Leng dengan cepat mencegahnya. Xiao Qi sedang istirahat sekarang.

Lie terus terang mengaku pada Leng kalau dia menyukai Xiao Qi. Karena itulah, dia memohon agar Leng berhenti dekat-dekat dengan Xiao Qi.

"Ini bukan sesuatu yang bisa dijadikan candaan."

"Aku tidak bercanda. Dulu aku berniat membuatmu marah, karena itulah aku berakting dengan Xiao Qi."

Lie akui kalau awalnya dia menganggap Xiao Qi hanya sebagai teman. Tapi sekarang, dia ingin melindungi Xiao Qi dengan segenap hatinya. Leng sudah cukup banyak menyakiti Xiao Qi, jadi lepaskanlah dia.

"Itu urusan antara aku dan dia."

"Karena itulah aku kemari untuk memohon padamu."


Sejak mereka masih kecil, Lie selalu kalah dalam segala hal dari Leng. Apapun yang dia lakukan, apapun yang dia inginkan, jika Leng menginginkannya, maka Lie takkan pernah bisa memilikinya. Tapi kali ini, dia sepenuh hati memohon agar Leng memberikan Xiao Qi padanya. Xiao Qi baru keluar dari kamar saat itu dan Lie langsung menyeretnya pergi.

"Lepaskan dia!" Sentak Leng. "Xiao Qi manusia yang punya pikirannya sendiri. Kau pikir aku akan memberikannya sesuai permintaanmu?"

Xiao Qi bingung, mereka ngomongin apa sih? Apa yang mereka perdebatkan? Katakan! Baiklah, Lie langsung blak-blakan tanya pada Xiao Qi.

"Siapa yang akan kau pilih antara aku atau kakakku?"

"Memilih untuk apa? Kalian bertengkar lagi?"

"Kau mau pergi dengan dia atau tinggal di sini bersamaku?"


Xiao Qi galau. Tapi akhirnya, dia hanya mengucap terima kasih pada Leng lalu memilih pergi bersama Lie walaupun sebenarnya rasanya berat. Dia bahkan terus memandang rumah itu sampai mereka tiba di luar.

"Kenapa? Berat meninggalkan kakakku?"

"Jangan sebut kakakmu. Dia kutukan bagiku. Kecelakaan lift tadi karena aku, dia hampir saja mati. Syukurlah dia baik-baik saja."

"Kau hebat itu. Kecelakaan sebesar itu berhubungan denganmu. Sedangkan kakakku... tuh dia datang."

Xiao Qi sontak panik menyembunyikan dirinya di belakang Lie, padahal Lie cuma menggodanya. Tuh kan tidak terjadi apa-apa, tidak terjadi kecelakaan apapun kan. Xiao Qi tercengang, iya juga, tangannya sudah tidak lagi kumat biarpun mendengar nama Leng. Coba Lie sebut lagi nama kakaknya.

Lie menurutinya dan menyebut nama Leng berulang kali, dan ajaibnya, kekuatan Xiao Qi benar-benar sudah tidak menggila lagi. Hebat!

"Gadis bodoh. Sekarang tidak ada reaksi, dan tidak akan pernah lagi. Aku akan menjauhkanmu dari kakakku dan membuatmu melupakannya selama-lamanya."


Tapi senyum Xiao Qi seketika menghilang begitu mendengar kata 'melupakan' itu. Dia tidak akan bisa melupakan Leng. Seperti yang pernah Lie bilang. Dia akan semakin mengingat seseorang yang ingin dilupakannya.

Waktu di dalam lift tadi, Leng justru memilih tinggal bersamanya alih-alih pergi meninggalkannya. Saat itulah, Xiao Qi merasa dia mulai belajar untuk mengendalikan dirinya sendiri.

"Dokter bilang bahwa saat seseorang mulai semakin mengenalku dan peduli padaku, aku akan belajar untuk mengendalikan diriku dan menerima diriku yang sebenarnya."

"Dia peduli padamu. Lalu bagaimana denganmu, apa kau peduli padanya?"

"Aku selalu berpikir kalau aku tidak punya perasaan. Alasan aku menangis dan tidak kehilangan kontrol diri adalah karena sistemku berantakan. Tapi kemudian aku menyadari bahwa sistemku tidak salah, melainkan perasaan normal saat seseorang mencintai orang lain. Kurasa aku benar-benar menyukainya."


"Kalau kau menyukainya, lalu kenapa kau keluar denganku? Apa kau tidak ingin tinggal bersamanya?"

"Menyukai seseorang, bukankah itu urusanku sendiri."

Memang kadang begitu, tapi bisa sangat menyakitkan. Manusia memiliki bermacam perasaan. Biar Xiao Qi tidak terluka... bagaimana kalau Xiao Qi mencoba untuk menyukainya saja?

Xiao Qi dengan polosnya berkata kalau dia menyukai Lie kok. Dia mulai menyukai Lie sejak pertama kali mereka bertemu. Jika dia tidak menyukai Lie, ngapain juga dia membantu Lie.

"Maksudku bukan 'suka' semacam itu. Kuharap suatu hari, kau akan kehilangan kontrol karena aku."

"Lebih baik tidak, demi kedamaian planet ini."



Allen mengirimi Jiang Xue foto saat Leng membopong Xiao Qi yang jelas saja membuat Jiang Xue kesal dan memutuskan untuk melindungi dirinya sendiri dengan cara menghancurkan apa yang Leng inginkan.

Dia langsung mendatangi Tuan Fang untuk mengadukan foto-foto itu dengan muka melas. Dia mengklaim bahwa ayahnya sebenarnya ingin menemui Tuan Fang, makanya dia datang karena dia tidak ingin mereka memiliki kesalahpahaman.

"Saya pikir jika saya mencintainya, maka dia akan balas mencintaiku. Aku sungguh tidak menyangka hasilnya akan jadi begini."

Tuan Fang benar-benar malu dan kesal pada putranya itu. Dia tidak mendidik putranya itu dengan baik. Dan ternyata Xiao Qi itu sudah membodohi mereka. Tapi jangan khawatir, kebaikan pasti akan menang. Xiao Qi tidak akan bisa membodohi siapapun lagi.

Tuan Fang senang karena Jiang Xue memutuskan untuk memberitahukan masalah ini padanya, ini menunjukkan bahwa Jiang Xue sudah mempercayainya seperti ayahnya sendiri. Tuan Fang janji akan menyuruh Leng untuk memberi penjelasan pada Jiang Xue dan keluarganya.


Di kantor, Leng baru saja menyelesaikan dokumennya saat dia melihat sebuah amplop besar di antara dokumen-dokumennya. Amplop itu ternyata berisi sertifikat penghargaan atas donasi besar yang diberikan Xiao Qi pada mereka.

Maka Leng pun memutuskan pergi ke restoran dengan alasan untuk menyerahkan sertifikat penghargaan itu pada Xiao Qi. Xiao Qi senang, tapi ujung-ujungnya mereka jadi canggung pada satu sama lain.

Tak ingin mereka terus canggung begini, Xiao Qi berterima kasih pada Leng. Dia tahu kalau kemarin Leng memintanya untuk tetap tinggal karena Leng baik, tapi Xiao Qi tidak ingin lagi merepotkan Leng.

"Kau ingin menarik batas denganku?"

"Kita tidak bisa jadi musuh terus menerus, kan? Aku sudah memikirkannya. Tidak masalah mengalami suatu masalah, tidak perlu mencemaskan bagaimana hasilnya. Iya kan?"

Xiao Qi lalu memberinya makanan dan memberitahu Leng kalau dia sudah memaafkan Leng terkait insiden Leng mengomelinya di kantor waktu itu. Dia lalu pamit setelah Leng menerima makanannya.

Tapi Leng sengaja menunggu sampai dia melihat lampu kamarnya Xiao Qi menyala, baru dia berjalan pergi.
 

Melihat itu, Nona Chai pun masuk ke kamarnya Xiao Qi tak lama kemudian dengan membawakan segelas susu hangat untuk Xiao Qi dan memberitahu Xiao Qi bahwa ada 3 hal di dunia ini yang tak bisa disembunyikan.

"Yaitu bersin, kemiskinan, dan cinta. Aku bisa melihat kau begitu putus asa akan Fang Leng, lalu kenapa kau menyerah sekarang?"

"Apa yang bisa kulakukan selain menyerah? Dia sudah bersama Jiang Xue. Lagipula, aku dan Fang Leng tidak akan punya masa depan."

"Kau harus berjuang untuk masa depanmu. Lagipula, aku merasa Fang Leng dan Jiang Xue sangat aneh sebagai pasangan. Pernahkah kau melihat pasangan yang hanya hidup di media?"

Lagipula hanya Jiang Xue seorang yang mengekspos hubungan mereka. Leng memang tidak pernah menyangkalnya, tapi dia juga tidak pernah mengakuinya. Pernahkah Leng bilang sendiri ke Xiao Qi kalau dia dan Jiang Xue adalah pasangan? Dan pernahkah dia melihat kedua orang itu melakukan kontak fisik semisal gandengan tangan atau pelukan?

Bersambung ke part 2

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam