Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 28 - 1

Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 28 - 1

Leng mulai memasak di dapur restoran. Dia mau menyuruh Xiao Qi mengambilkannya sesuatu, tapi malah heran melihat Xiao Qi sudah bersiap dengan tabung pemadam kebakaran. Pfft! Ngapain dia sekhawatir itu?


"Kau lupa yah. Terakhir kali kita berdua di dapur, kita hampir membakar tempat ini. Aku sampai butuh waktu sangat lama untuk membujuk Nona Chai agar mengizinkanku memakai dapur ini."

Leng geli teringat waktu itu. Jangan khawatir, dia tidak akan membiarkan Xiao Qi membantunya masak.


Satu per satu masakan Leng akhirnya jadi. Xiao Qi pengen banget, boleh yah mencicipi dikit? Leng melarang, tapi Xiao Qi malah tak peduli dan langsung saja buka mulut untuk menggigit ayam.

Leng sontak menjitak kepalanya dan mengomelinya habis-habisan. Tapi jangan khawatir, Leng punya sesuatu untuk Xiao Qi... segelas minuman berwarna pink. Xiao Qi mencoba mencicipinya, enak, Leng beli di mana?

"Aku buat sendiri. Waktu aku studi di luar negeri, aku tidak terbiasa dengan makanan di sana, jadi aku harus masak sendiri. Aku belajar membuat minuman ini juga."


"Astaga, kau punya berbagai macam keahlian! Kau hebat dalam pekerjaan dan juga di dapur. Karena kau sudah masak banyak, aku boleh mencicipinya dikit, kan?"

"Nggak boleh! Kau benar-benar ingin makan? Kalau begitu, berjanjilah padaku. Kau harus kembali lain kali, aku akan memasak sendiri untukmu."

"Sungguh? Aku pasti akan kembali tak peduli sejauh apapun aku berada hanya demi mencicipi masakanmu."

Oke, janji jari kelingking. Tapi Xiao Qi tidak puas cuma sedekar mengaitkan jari kelingking dan langsung membujuk Leng untuk mengubahnya jadi tanda cinta.


Heran karena Leng dan Xiao Qi lama banget di dapur, Lie pun pergi mengecek mereka dan meninggalkan Nona Chai berduaan dengan Dokter Zhang. Nona Chai penasaran, sebenarnya, di mana kampung halamannya Xiao Qi? Kenapa mengantarkannya pulang saja rasanya seperti masalah antara hidup dan mati?

Dokter Zhang juga merasa aneh dengan hal ini. Menurutnya, Xiao Qi itu agak aneh. Nona Chai setuju. Xiao Qi kan kurus, tapi dia mampu mengangkut sekarung beras di bahunya.

Lalu pernah suatu hari, Nona Chai hampir saja jatuh dari tangga. Padahal waktu itu Xiao Qi lagi di dapur loh. Tapi mendadak saja dia muncul dan membantunya. Aneh banget kan. Dokter Zhang kan dokter, apa Dokter Zhang bisa menjelaskannya? Dokter Zhang tak punya ide, tapi dia setuju kalau Xiao Qi memang bukan cewek biasa mengingat dia mampu menaklukkan Leng.

 

Yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul juga dengan membawa semua makanan dan minuman. Tapi jangan makan dulu! Xiao Qi dengan antusias memotret semua makanan itu. Semuanya pada protes, tapi waktu Xiao Qi mau memotret mereka juga, sontak mereka langsung pose.

"Kenapa kau membosankan sekali?" Protes Leng.

"Aku bisa lebih membosankan loh. Sini! Mendekatlah!"

Xiao Qi langsung mengajaknya selfie bareng, bahkan membujuk Leng untuk berpose imut dan Leng dengan senang hati menuruti semua kemauannya. Tapi saat Xiao Qi membujuk untuk senyum pada kamera, Leng mendadak berpaling padanya dan menciumnya. Xiao Qi sampai malu dibuatnya.

"Kalian mengundang kami bukan untuk makan tapi untuk melihat kemesraan kalian. Cukuplah, aku mau muntah nih." Protes Lie.


Xiao Qi lalu meng-upload foto barusan ke statusnya Leng dan dalam sekejab saja langsung mendapat banyak like. Tapi Nona Chai sedih, karena ternyata dia tidak punya kontaknya Leng.

Yang tak disangkanya, Leng dengan senang hati memberikan kontaknya pada Nona Chai yang sontak antusis bukan main. Tapi Leng tiba-tiba mau menghapus statusnya barusan, jelas saja Xiao Qi langsung merebut ponselnya sambil protes tak setuju.

Leng kan sudah janji untuk membangun ulang bank memorinya. Memangnya ada yang lebih baik untuk menunjukkan cinta Leng pada Xiao Qi selain posting di status? Tapi Leng tak peduli dan langsung merebut ponselnya kembali.

"Kau benar-benar mau menghapusnya?" Xiao Qi sedih.

Tapi yang tak disangkanya, Leng ternyata memposting lebih banyak foto-foto mereka. Xiao Qi bahagia... tapi ujung-ujungnya dia sedih juga gara-gara semua orang kompak tak mengizinkannya makan.

 

Lie agak mabuk setelah makan malam usai. Xiao Qi menyeretnya keluar karena dia punya hadiah untuk Lie.

"Nggak usah. Lain kali kau bawa saja gadis alien yang imut sepertimu. Itu hadiah yang sempurna. Hehe~~"

"Jangan mimpi. Nih, aku menggambar peta langit." Ujar Xiao Qi sembari memperlihatkan hadiahnya yang berupa lukisan luar angkasa. Ini adalah beberapa galaksi yang tidak bisa dilihat dari bumi. Xiao Qi harap ini bisa memberi Lie inspirasi.

"Kau benar-benar memahamiku, Xiao Qi. Aku jadi semakin tidak rela kau pergi. Hiks!" Lie terharu dan langsung memeluk Xiao Qi... tepat saat Leng keluar dan jelas cemburu melihat mereka.

"Hei! Fang Lie, siapa yang mengizinkanmu memeluk Xiao Qi?!"

"Kak, aku cuma menginginkannya satu menit saja. Satu menit saja."

"Sudah waktunya!" Bentak Leng.

Lie sontak melepaskan pelukannya. "Xiao Qi, terima kasih atas hadiah yang indah ini. Aku juga punya hadiah spesial untukmu. Tungguin, yah."


Dokter Zhang dengan cepat menyeret Lie keluar. Leng langsung menuntut hadiah untuknya juga. Tapi saat Xiao Qi hendak naik untuk mnegambil hadiahnya, Leng tiba-tiba saja membopongnya dan dengan romantisnya berkata..."Kaulah hadiahku."


Xiao Qi ketiduran sesampainya di rumah Leng. Sepelan mungkin tanpa membangunkannya, Leng membopong dan membaringkan Xiao Qi di ranjangnya, mencium lembut kening Xiao Qi, sebelum kemudian berbaring di sisi Xiao Qi.

Dia lalu menautkan kedua tangan mereka dan mengikat tangan mereka dengan tali baju tidurnya, mungkin biar Xiao Qi tidak mendadak menghilang tanpa sepengetahuannya.


Tapi saat tengah malam, Xiao Qi mendadak terbangun gara-gara mendengar gumaman gelisah Leng dalam tidurnya yang takut ditinggal pergi Xiao Qi. "Jangan pergi, jangan pergi, jangan pergi, jangan tinggalkan aku. Jangan tinggalkan aku, kumohon."

Berusaha menenangkannya, Xiao Qi langsung memeluknya erat dan berusaha meyakinkan kalau dia tidak akan pergi, dan baru saat itulah Leng akhirnya mulai bisa tenang dalam tidurnya.


Xiao Qi terjaga sampai pagi tiba. Leng terbangun tak lama kemudian dan langsung bahagia melihat Xiao Qi di sisinya.

"Kuharap aku bisa melihatmu setiap pagi saat aku bangun tidur."

"Aku juga."

"Pesawat ruang angkasanya akan segera datang, bukan?"

"Aku sudah memikirkannya sepanjang malam. Aku bisa tetap tinggal kok."

"Tidak boleh. Lebih baik kalau kau pulang dengan lancar."

Leng mau keluar dan membuatkan minuman untuk Xiao Qi, tapi baru sadar kalau tangan mereka masih terikat tali. Leng melepaskan talinya, tapi Xiao Qi menolak melepaskan tautan tangan mereka. Maka Leng mengecup mesra tangannya sebelum kemudian pergi ke dapur.


Xiao Qi tidak mau berpisah dan langsung menyusul ke dapur lalu memeluk erat Leng. "Jangan usir aku. Aku akan bersikap baik. Aku akan melakukan apapun yang kau suruh, aku akan makan sesuai perintahmu."

"Sungguh? Kalau begitu, ambilkan susu di kulkas."

Xiao Qi langsung menurut dengan antusias... saat tiba-tiba saja langkahnya terhenti dengan tegang begitu melihat angin menghembus tirai. Leng jadi cemas, seperti apa saat pesawat ruang angkasanya datang.

"Pertama-tama akan ada angin, lalu mungkin pesawatnya akan muncul."


Mendengar itu, Leng langsung menggenggam erat tangannya dan berniat mengantarkan Xiao Qi pergi. Tapi Xiao Qi ngotot mencegahnya dan terus memohon-mohon pada Leng untuk tidak mengusirnya. Dia pasti bisa hidup dengan baik kok biarpun dia tidak memakai kekuatan supernya.

"Bahkan sekalipun aku bisa menyelamatkanmu, aku tidak bisa menjagamu."

"Kenapa? Kau tidak menyukaiku?"

"Gadis bodoh. Kenapa tidak? Puisi lama bilang, 'aku mengangkat pandanganku ke bulan, aku menundukkan kepalaku dan memikirkan rumah'. Tapi kau selalu ada di sini setiap saat. Setiap kali kau menatap ke angkasa, kau tetap memikirkan rumahmu. Orang-orang di sana adalah kaummu. Apa kau mau tinggal di sini sebagai alien? Ayo!"

Bersambung ke part 2

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam