Sinopsis The Sand Princess Episode 10 - 1
Saking bahagianya karena Ki memberinya topi dan membawakan bawaannya yang berat, Kot dengan senang hati membantu membawakan barang bawaan Maew.
Tapi Ji mendadak menghadang Kot. Bukan... bukan untuk menyatakan cinta, tapi untuk memerintahkan Kot memayunginya, panas soalnya. Kot nggak mau, tapi Ji langsung menyodorkan uang. Kot sontak mengambil uang itu dan sigap membuka payung untuk Ji.
Hmm, tapi sepertinya Ji melakukan itu hanya sebagai alasan untuk membantu membawakan barang bawaan Kot yang berat lalu pergi duluan meninggalkannya. Sayangnya Kot nggak nyambung maksudnya dan bingung sendiri melihat Ji pergi begitu saja setelah memberinya perintah.
Malah Bom yang memberitahu Kot bahwa Ji sebenarnya hanya tidak ingin Kot kepanasan karena membawa barang-barang berat itu, hanya saja Ji takut untuk mengatakan yang sebenarnya.
"Dua pangeran berusaha menyenangkanmu, kau benar-benar seperti seorang putri." Goda Maew.
Kot canggung menyangkal. "Putri apaan? Aku lebih mirip seorang budak."
Malam harinya, mereka pesta BBQ tapi Ji terus saja memerintah Kot ini dan itu dengan iming-iming uang. Walaupun kesal, tapi Kot tak bisa menolak tawaran uangnya dan jadilah dia menuruti semua kehendak Ji.
"Kapan dia akan berhenti mempekerjakan Kot sebagai alasan? Kapan dia akan menyadari apa yang sebenarnya dilakukannya?" Heran Bom.
"Memangnya apa yang dilakukan Ji?" Tanya Maew penasaran.
"Dia sebenarnya ingin membantu Kot, makanya dia membayar Kot untuka melakukan segala hal buat dia sebagai alasan."
Flashback.
Dulu, semasa mereka masih kuliah, Ji pernah menyuruh Kot untuk membelikannya 2 seragam. Tapi kemudian dia pura-pura lupa kalau dia menyuruh Kot beli dua, maka dengan alasan kebanyakan, dia memberikan satu seragamnya gratis buat Kot. Dia bahkan tidak pernah minta kembalian dari semua uang yang dia bayar ke Kot.
Bahkan saat Ji menyuruh Kot untuk mengerjakan beberapa laporan untuknya dengan imbalan uang, sebenarnya Ji sudah selesai mengerjakannya sendiri dan sudah mengumpulkannya. Dia sengaja melakukannya biar bisa membantu Kot membiayai biaya kuliahnya.
Bom heran, kalau Ji memang berniat membantunya, kenapa dia tidak membiarkan Kot meminjam uangnya saja daripada repot-repot menyuruh-nyuruh Kot melakukan ini dan itu.
"Wanita seperti dia tidak akan mau menerima uang tanpa imbalan apapun. Dia terlalu angkuh untuk itu."
"Benar juga. Tapi sebaiknya jangan melakukan ini terlalu sering, bisa-bisa dia membencimu dan kau akan jadi manja."
Flashback end.
Wah! Maew sungguh tak menyangka kalau Ji ternyata seorang hero. Lalu apa Ji sebenarnya menyukai Kot? Bom rasa begitu, tapi Maew jangan kasih tahu Kot loh. Biarkan mereka berdua sendiri yang membicarakan perasaan mereka.
Maew mengiyakannya saja. Padahal begitu berduaan dengan Kot, Maew langsung memberitahukan informasi ini pada Kot. Seketika itu pula Kot mulai teringat kembali kenangan masa kuliahnya dulu.
Flashback.
Pernah suatu hari Ji menyuruhnya beli makanan mahal. Tapi begitu dia membelinya, Ji mendadak menyatakan kalau berubah pikiran dengan alasan lagi diet dan memutuskan untuk memberikan semua makanan itu untuk Kot.
Tapi waktu itu Kot langsung menggerutu panjang lebar dan memutuskan untuk menerima semua makanan itu karena merasa sayang kalau dibuang, sama sekali tidak kepikiran kalau Ji sebenarnya sengaja memberikan makanan-makanan enak itu untuknya. Kot tentu saja senang mendapat makanan enak gratis tanpa menyadari Ji yang tampak terpsona padanya.
Flashback end.
Maew sekarang mau mendukung tim Ji aja. Ji suka Kot, Kot juga pernah menyukai Ji. Kot menyayangi Moji seperti anak sendiri dan Ji adalah ayah Moji. Jadi kalau mereka bersama maka semua pihak akan untung. Tapi masalahnya, Kot sudah tidak menyukai Ji lagi.
"Terus kaua mau pilih siapa? Pangeran yang dingin nan sempurna atau pangeran kecil yang imut?"
"Kau gila apa? Mereka berdua mungkin tidak menyukaiku. Semua itu cuma spekulasimu saja."
"Kalau begitu akan kubuktikan!"
Maka kemudian, Maew mengajak mereka semua main game
Jujur atau Bohong. Cara mainnya gampang banget. Mereka cuma perlu memutar botol dan pada siapapun botol itu mengarah, maka orang itu harus mengatakan kejujuran yang ingin diketahui semuanya orang. Dan jika tidak mau jawab, maka mereka harus m inum.
Maew berbisik memberitahu Kot kalau dia berencana mau membuat Ki mabuk. orang bilang kan omongan saat mabuk itu ucapan jujur. Bom juga diam-diam membisiki Ji untuk memanfaatkan game ini untuk mengatakan yang sejujurnya pada Kot dan menyingkirkan rival cintanya.
Game pun dimulai. Botol diputar... dan berakhir ke arah Kot. Maew antusias mau mendengar apa yang ditanyakan Ki, tapi Ki malah cuma tanya apa warna favoritnya Kot.
Ji langsung sinis, nggak asyik banget nih game. Apaan, masa cuma tanya warna favorit. Maew menyarankannya untuk menanyakan sesuatu yang rahasia, atau memalukan, pokoknya pertanyaan yang bisa bisa membuat Kot ingin minum saja daripada jawab jujur.
Tapi Ki tidak mengerti pertanyaan seperti apa yang dia maksud. Bom ngasih contoh, tanya apakah Kot pernah pacaran sama dua orang secara bersamaan atau tanya apakah Kot pernah naksir seseorang, gitu.
Ji mulai memutar botolnya lagi, kali ini mengarah ke Ki dan Ji sontak menyerangnya dengan pertanyaan tentang hubungannya dengan Aff. Kenaoa mereka putus dan apakah Ki masih cinta sama Aff? Jelas saja semua pertanyaannya itu membuat semua orang jadi canggung.
"Dia sedang berusaha membuat keretakan dalam hubungan mereka," gumam Bom.
Maka Ki pun menjawab. "Aku benci pembohong, terutama jika mereka adalah orang yang kucintai. Karena itulah aku putus dengannya."
OMG! Kot cemas, dia kan memang menyimpan kebohongan besar dari Ki.
Ki memutar botolnya dan kali ini mengarah ke Ji. Maew sontak mengambil kesempatan itu untuk menanyai Ji, apakah Ji baik pada Kot karena dia menyukai Kot?
Semua orang sontak tegang menanti jawaban Ji. Dan Ji tanpa ragu terus terang menyukainya, dia sangat menyukai Kot. Kot tercengang.
Permainan terus berlanjut, dan kali ini mengarah ke Kot. Maka Ji pun tanya apakah benar Kot pernah menyukainya? Dan apakah Kot masih menyukainya sekarang?
Kot galau, benar-benar tak tahu harus menjawab apa. Semua orang tegang menanti jawabannya, tapi akhirnya Kot menolak menjawab dan lebih memilih minum. Ji kecewa.
Dia lalu memutar botol lagi, tapi malah mengarah dirinya sendiri lagi. Wkwkwk! Kali ini Ki yang tanya. Kot menyukai Ji dan punya anak dengan Ji, tapi kenapa dia malah membiarkan Ji tunangan sama Aff?
Tak bisa menjawab lagi, Kot akhirnya minum lagi dan mengusulkan untuk menghentikan permainan ini. Tapi tak ada yang setuju, maka Kot pun mulai memutar botol lagi... dan berakhir ke dirinya lagi. Wkwkwk!
Sekarang giliran Bom yang tanya. "Kot, antara P'Ki dan Ji, siapa yang paling kau sukai sekarang?"
Tapi pandangan Kot mulai tidak fokus saat dia mulai menjawab. "Aku... suka... i..." lalu pingsan.
Ki dan Ji sontak rebutan ingin mengurus Kot. Awalnya Ki mengalah... tapi saat melihat Kot dalam pelukan Ji, dia langsung mengklaim haknya sebagai suami dan memaksa Ji untuk mundur lalu memapah Kot ke dalam tenda.
Saat dia membaringkan Kot, seketika itu pula dia tiba-tiba terpesona menatap wajah damai Kot dalam tidurnya. "Berapa kali aku harus melihatmu mabuk? Kau... menyukai Ji atau Ki?"
Tenggelam dalam perasaannya, Ki mendekat dan mencium mesra Kot tanpa menyadari Ji menyaksikan bayangan mereka dari luar tenda yang jelas saja membuat Ji sedih. Dan seketika itu pula, Kot tiba-tiba sadar lalu balas menciumnya.
Keesokan harinya, Kot bangun paling belakangan dalam keadaan kacau dan tidak ingat kejadian semalam. Hmm, kayaknya tidak terjadi apa-apa antara dia dan Ki semalam.
Ki bahkan mengklaim tidak terjadi apa-apa semalam. Ji dengan sinisnya mensyukuri lupanya Kot, bagus Kot lupa, memang tidak ada yang pantas diingat kok. Tapi tiba-tiba Kot heran melihat bibir Ki berdarah. Kenapa dengan bibirnya? Apa dia habis gelut? Apa Ji menonjok Ki?
Ki terdiam canggung. Jadi ceritanya, saat mereka berciuman semalam, Kot tiba-tiba saja menggigit ganas bibir Ki lalu pingsan lagi. Wkwkwk!
"Mungkin digigit anjing." Nyinyir Ji.
"Kayaknya nggak ada anjing di sekitar sini." Kot tambah bingung.
"Hei, Kot. Jangan pernah lagi mabuk dan kehilangan kontrol dirimu sendiri lagi." Omel Ji.
"Jangan ceramahi aku! Simpan saja kata-kata itu untuk dirimu sendiri. Sudah berapa kali minum-minum menghancurkan hidupmu?"
"Setidaknya aku tahu apa yang kulakukan saat aku mabuk." Kesal Ji lalu pergi.
Bersambung ke part 2
1 Comments
Lanjut.......
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam