Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 17 - 2

Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 17 - 2

Duduk di hadapan Ibu Tiri, Xiao Qi malah menatap intens tasnya Ibu Tiri, mungkin berpikir kalau di situ ada banyak uangnya.


Tapi kemudian Ibu Tiri menyebut nama Leng yang kontan membuat Xiao Qi hampir kehilangan kontrol akan kekuatannya.

Ibu Tiri sok perhatian mengungkit putusnya Xiao Qi dengan Leng, apa dia baik-baik saja?

"Kenapa? Apa anda akan memberiku uang?" Tanya Xiao Qi blak-blakan.

Ibu Tiri tak percaya mendengarnya. Ternyata Xiao Qi lebih pintar daripada dugaannya. Xiao Qi mau uang? Tidak masalah. Dia bisa memuaskan Xiao Qi. Wah! Xiao Qi jadi berpikir kalau omongan Nona Chai tadi ternyata benar.

Tapi tentu saja Ibu Tiri tidak akan memberi uang secara cuma-cuma.

"Begini, kau dan Fang Leng..."

"Aaaarrrgh!" Xiao Qi sontak berjengit heboh mendengar nama itu lagi. "Bi-bisakah anda berhenti menyebut nama Fang Leng? Begitu anda menyebut namanya, saya... saya jadi alergi."

"Anak malang. Kau anak yang baik tapi tersakiti seperti ini. Tapi jangan khawatir, aku akan menegakkan keadilan untukmu."

Xiao Qi mendadak cemas. "Anda mau apa?"


Bukankah Xiao Qi menginginkan uang. Dia bisa memberi Xiao Qi uang sebanyak apapun yang Xiao Qi inginkan asalkan Xiao Qi mau bekerja sama dengannya.

Xiao Qi kan sudah cukup lama bersama Leng, jadi dia pasti tahu banyak hal tentang Leng. Misalnya, apakah ada sesuatu yang Leng sembunyikan dari mereka. Atau...apakah dia punya penyakit tertentu.

"Anda berpikir berlebihan, dia tidak melakukan kesalahan apapun. Dia hanya tidak suka sama saya."

"Itu aku tahu."

 Orang sakit seperti Fang Leng, kau bersamanya untuk membantunya menutupi rahasianya, bukan?"

Xiao Qi mendadak cemas menyadari maksud pembicaraan Ibu Tiri. Maka dia pura-pura tidak mengerti maksud Ibu Tiri dan berusaha melarikan diri. Tapi Ibu Tiri tak melepaskannya begitu saja dan langsung menyudutkan Xiao Qi.

Mereka kan sudah putus, buat apa dia melindungi Leng terus. Xiao Qi sudah melakukan banyak hal demi Leng, tapi pada akhirnya Leng tetap menendangnya dan melupakannya.

Dia terus saja nyerocos tanpa memperhatikan ketegangan Xiao Qi yang semakin menjadi-jadi setiap kali dia menyebut nama Leng... sampai akhirnya Xiao Qi tidak tahan lagi dan langsung membentak Ibu Tiri. Baiklah, dia akan menuruti permintaan Ibu Tiri.

Bagus, Ibu Tiri pun menyuruh Xiao Qi untuk menemui Tuan Fang dan mengungkap rahasianya Leng langsung pada Tuan Fang. Puas mendapatkan apa yang dia inginkan, Ibu Tiri pun pergi.



Xiao Qi langsung berteleportasi ke kantor dan menemui Leng yang kebetulan baru selesai meeting. Tapi Leng bahkan tak memberinya kesempatan untuk bicara dan langsung pergi mengabaikannya. Bahkan saat Xiao Qi bersikeras mengejarnya, Leng malah memerintahkan para pegawainya untuk memanggil sekuriti.


Xiao Qi akhirnya kembali ke restoran tanpa hasil. Nona Chai sudah menunggunya sedari tadi, bagaimana hasilnya? Leng tidak menyalahkan Xiao Qi kan?

"Tidak. Dia bahkan tidak mau bicara denganku sama sekali."

"Apa? Bagaimana bisa itu terjadi? Berdasarkan pengalamanku, seharusnya di saat seperti ini dia membantumu memberontak melawan keluarganya."

"Ini bukan salahnya sih. Aku sendiri yang membuat masalah ini, jadi tentu saja aku harus menyelesaikannya sendiri. Hanya saja, aku terlalu bergantung padanya. Setiap kali aku dalam masalah, aku selalu berpikir untuk berpaling padanya. Nona Chai, apa menurutmu lebih baik aku segera melarikan diri saja? Kalau ibunya Fang Lie tidak bisa menemukanku, dia akan menyerah."

"Apa kau tidak mengerti? Yang ditarget si ibu itu adalah Fang Leng. Bahkan sekalipun kau tidak ada di sini, dia akan menggunakan orang lain. Kau pasti tidak ingin Leng dalam masalah, bukan?"

Memang iya... tapi Xiao Qi dengan cepat berubah jaim dan mengklaim kalau dia tidak peduli. Lagian Leng sendiri yang tidak ingin bicara dengannya. Nona Chai menasehatinya untuk tidak egois, cinta tidak boleh egois, cinta itu hebat dan toleran.

"Cinta sejati, tak peduli seberapa buruk pasanganmu memperlakukanmu, kau akan berbakti padanya tanpa syarat." Ujar Nona Chai dengan gaya lebay-nya.

Xiao Qi nggak mudeng, "Nona Chai, tolong bicaralah dalam bahasa manusia."


Maksudnya, Nona Chai hanya ingin Xiao Qi tetap mempertahankan Leng. Xiao Qi rasa itu tidak mungkin. Bahkan sekalipun dia membantu Leng, tapi Leng tidak akan berterima kasih padanya. Bagi Leng, dia hanya sebuah noda yang ingin Leng hapus.

"Apa kau tidak ingin membuktikan dirimu sendiri?"

Asal Xiao Qi tahu saja, harga seorang wanita bukan berdasarkan atas apa yang orang lain berikan, tapi berdasarkan pada dirinya sendiri. Bahkan sekalipun bukan demi Leng, apa Xiao Qi tidak ingin mengangkat kepalanya tinggi-tinggi di hadapan orang tuanya Leng.

Wah! Xiao Qi kagum juga mendengar nasehat Nona Chai itu. Kenapa dia tidak pernah memikirkan hal-hal semacam pemikiran wanita seperti itu. Eh, tapi dia kan sejak awal bukan makhluk bumi. Dia berasal dari Planet Cape Town. Dia dikembangbiakkan...

"Stop! Stop!" Nona Chai males banget mendengar kegilaannya Xiao Qi kumat lagi. Pokoknya besok Xiao Qi temui saja kedua orang tuanya Leng dan bilang pada mereka kalau Leng tidak salah apa-apa. Dengan begitu, Xiao Qi bisa sekalian menebus kesalahannya hari ini.

"Setelah mendengarkanmu, tiba-tiba aku punya sebuah pemikiran di kepalaku."


Maka keesokan harinya, Xiao Qi pun pergi menemui kedua orang tua Leng. Tapi dia berlagak jadi cewek matre dan menuntut Tuan Fang untuk memberinya uang jika dia menginginkan informasi tentang Leng darinya.

Ibu Tiri sudah antusias saja mengharap Xiao Qi untuk mengungkapkan rahasianya Leng. Tapi yang tak disangkanya, Xiao Qi malah cuma mengklaim kalau dia bersama Leng hanya demi uang.

Dia bahkan mengklaim kalau dia bukan tipe orang yang akan mencintai seseorang dengan serius. Dia menganggap Leng hanya sebagai dompet berjalan. Tapi masalah, Leng itu pelit banget. Leng cuma fokus pada pekerjaannya dan tak pernah peduli padanya.

Padahal dia menjual seluruh jiwa raganya untuk mendapatkan seorang cowok playboy yang mau menghamburkan kekayaan keluarganya untuknya, tapi Leng sama sekali tidak punya selera. Kerjaannya kerja terus.

Makanya dia putus sama Leng. Jika tidak, dia tidak akan melepaskan seorang pria tampan dan mapan seperti Leng. Kalau mereka mau menyalahkan seseorang, salahkan saja dia yang terlalu memuja uang.


Ibu Tiri jelas kesal dan berusaha mendesak Xiao Qi untuk mengungkap masalahnya Leng, bukankah Xiao Qi bilang kalau Leng sakit. Kenapa juga dia menyembunyikannya.

Canggung, Xiao Qi mengklaim kalau Leng memang punya masalah psikologi. Dia menderita... insomnia. Pfft! Leng tidak bisa tidur gara-gara stres dengan pekerjaannya. Mereka juga sebagai orang tua malah tidak perhatian padanya.

Tuan Fang sontak menatap istrinya dengan heran. "Apa ini masalah besar yang ingin kau sampaikan?"

Canggung, Ibu Tiri mengklaim kalau dia hanya peduli tentang Leng. Baiklah, Tuan Fang janji akan menyuruh orang untuk mentransfer uang untuk Xiao Qi nanti. Tapi dengan syarat, Xiao Qi tidak boleh lagi mengganggu Leng. Tuan Fang langsung pergi duluan.


Xiao Qi lega dan berniat mau melarikan diri. Tapi Ibu Tiri tiba-tiba melayangkan tangan menampar Xiao Qi. Ibu Tiri kesal, berani sekali Xiao Qi mempermainkannya.

"Demi Fang Lie, aku tidak akan mendebat anda. Lagipula apa yang saya katakan hari ini benar. Terserah anda percaya atau tidak."

"Kau pikir dengan menyembunyikannya dariku, dia akan menerimamu lagi? Kuberitahu kau, selama aku masih hidup, kau takkan pernah bisa masuk ke dalam keluarga Fang!"

"Kalau begitu kuperingatkan kau. Kalau kau berani menyakiti Fang Leng lagi, kalau kau berani mengancamku lagi, aku tidak akan melepaskanmu. Jangan pikir aku takut padamu." Geram Xiao Qi dengan gaya soknya, padahal sebenarnya dia tegang banget.


Leng menemui Jiang Xue untuk menggantikan kencan mereka yang batal sebelumnya di cafe yang sama. Jiang Xue senang. Leng ingin membahas tentang apa yang terjadi di rumahnya waktu itu, tapi Jiang Xue meyakinkannya untuk tidak meminta maaf.

Ini kencan pertama mereka, apa Leng tidak berpikir untuk menyiapkan sesuatu untuknya. Leng jadi canggung mendengarnya, Jiang Xue mengklaim kalau dia cuma bercanda kok. Leng masih sangat simple seperti dulu.

Dulu mereka sering duduk di meja ini, Leng selalu diam dan terlihat serius dan tidak pernah mengucap sepatah kata. Tapi anehnya, semakin Leng tidak bicara padanya, semakin dia ingin dekat dengan Leng.


"Boleh aku tanya? Kenapa kau menyukaiku?" Tanya Leng.

Leng sama sekali tidak percaya ada perasaan yang abadi di dunia ini, bahkan sekalipun perasaan cinta pada keluarga atau pada seseorang yang kita cintai. Seiring berjalannya waktu, segala hal tentang orang itu akan memudar. Walaupun mereka pernah saling mencintai, tapi sudah beberapa tahun berlalu. Kenapa Jiang Xue masih menyimpannya di dalam hati.

"Karena kita orang yang sama. Aku tidak pernah bertemu dengan pria sehebat dirimu. Aku yakin di sekitarmu tak ada seorang pun yang bisa menggantikanku. Bukankah kita pasangan yang serasi."

"Pasangan yang serasi?"

Dia tahu Leng tidak percaya dengan cinta imajiner, dia juga begitu. Cinta adalah tentang kerja sama yang saling menguntungkan. Hanya jika kedua orang sama-sama hebat bagi satu sama lain, maka mereka akan saling tertarik. Bukankah begitu.

Tapi tampak jelas Leng tidak memikirkan hal yang sama dengannya dan tanpa menanggapi opini Jiang Xue, dia cepat-cepat mengubah topik.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

4 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam