Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 15 - 3

Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 15 - 3

Jadilah mereka ditahan dan diomeli sama Pak Satpam. Leng membela diri dan meyakinkan Pak Satpam bahwa Xiao Qi duluan yang menyerangnya. Xiao Qi tidak terima, kalau Leng tidak mendorongnya ke tembok maka mereka pasti tidak akan diciduk kayak begini. Mereka sontak ribut berdebat bolak-balik saling menyalahkan satu sama lain sampai Pak Satpam bingung.


Hmm, sepertinya obatnya mulai bereaksi, Leng mendadak mulai kepanasan. Katakan saja apa yang harus mereka lakukan untuk mengakhiri masalah ini, dia masih ada urusan lain soalnya.

Xiao Qi tidak setuju, urusannya dengan Leng belum selesai, Pak Satpam tidak boleh melepaskannya. Begini saja, Pak Satpam menyuruh mereka untuk menulis surat permintaan maaf dan penjelasan atas perbuatan mereka. Setelah itu mereka boleh pergi.

Baiklah, kalau Xiao Qi meminta maaf padanya setulus, Leng akan memaafkannya. Xiao Qi tidak terima, Leng sendiri yang janji akan memberikan apapun yang dia minta.

"Aku mengompensasimu tapi bukan berarti kau bisa melakukan apapun semaumu."

"Siapa juga yang semaumu?!"

Pak Satpam buru-buru menengahi mereka. Begini saja, berhubung dia sedang sibuk sekarang ini, jadi mereka berdiskusi berdua saja lalu beritahu dia apapun hasil diskusi mereka. Pak Satpam lalu keluar meninggalkan mereka dan dengan sengaja mengurung mereka berdua di dalam.


Efek obatnya mulai membuatnya jadi semakin gelisah dan kepanasan. Tak menyadari keanehan Leng, Xiao Qi berkata kalau dia mau-mau saja minta maaf atas kejadian di toilet, tapi Leng harus janji dulu untuk bekerja sama dengannya dan membiarkannya melakukan sesuatu. Jika tidak, dia takut tak punya kesempatan untuk dekat dengan Leng lagi.

Leng setuju, maka Xiao Qi santai saja pindah ke dekat Leng lalu menempelkan kepalanya di d~~a Leng. Leng yang sedang sangat sensitif, sontak dia menjauh dengan panik sembari memperingatkan Xiao Qi untuk tidak menyentuhnya.

"Kenapa? Kau menyesal?"

"Tidak. Aku hanya sedang tidak enak badan. Sebaiknya kau jaga jarak dariku."

Cemas, Xiao Qi malah memanfaatkan kesempatan untuk semakin mendekat dan meraba-raba d~~anya yang jelas saja membuat Leng makin panik tak karuan. Dia mau melarikan diri tapi malah mendapati pintunya terkunci. Wkwkwk!


Makin lama Leng semakin lemas. Xiao Qi cemas, apa ada yang salah sama obatnya. Leng heran, obat apa yang dia minum tadi.

"Obat yang bisa meningkatkan detak jantung."Jawab Xiao Qi polos."Katanya obat itu tidak ada efek sampingnya, kenapa malah jadi begini?"

Leng tak percaya mendengarnya. "Demi menggodaku kau memberiku obat semacam itu?"

"Aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya ingin meningkatkan detak jantungmu. Aku sama sekali tidak punya pikiran lain, bagaimana bisa jadi begini?"
 

Xiao Qi santai saja meraba-raba d~~a Leng lagi... saat tiba-tiba saja Leng terjatuh lemas. Xiao Qi jadi semakin merasa bersalah melihatnya seperti ini. Tapi saat dia berniat mau pergi memanggil dokter, Leng dengan cepat menariknya dan merangkulnya.

"Peluk aku seperti ini," pinta Leng.

Prihatin, Xiao Qi akhirnya duduk menemaninya dan meyakinkan Leng kalau dia tidak akan ke mana-mana. Parahnya lagi, saat dia mau menelepon seseorang, Xiao Qi baru sadar kalau dia meninggalkan tasnya di restoran.

Dia mencoba merogoh 2 dan jelas saja perbuatannya itu membuat Leng langsung protes dan menjauhkan tangannya. Dia hampir saja tergoda karena kedekatan mereka, tapi dia berusaha sekuat tenaga untuk bertahan dan mengomeli dirinya sendiri untuk menjauh dari Xiao Qi.


Dia sontak mendorong Xiao Qi darinya dengan kesal. "Chai Xiao Qi, aku membencimu. Kenapa kau membuat masalah bagiku setiap kau muncul? Kita berasal dari dunia yang berbeda. Tapi kenapa kau tetap tinggal dan tidak mau pergi? Apa kau tahu, aku selalu merasa marah setiap kali melihatmu. Aku ingin menyingkirkanmu sejauh mungkin dariku."

Xiao Qi sedih mendengar kata-kata kejam itu. Dia tahu kok, makanya dia ingin mengeluarkan alat isyaratnya. Setelah dia pergi, leng tidak akan membencinya sebesar ini.

"Benar, tidak seharusnya aku terlalu lunak padamu. Tidak seharusnya aku dekat denganmu. Aku harus tetap sadar."

Benar, seandainya sejak awal Xiao Qi tidak pernah bertemu dengan Leng. Jika mereka tak pernah bertemu, maka dia tidak akan menyelamatkan Leng, tidak akan tinggal di sini, dan tidak akan menjadi pacarnya Leng. Leng pun tidak perlu melindunginya lagi dan lagi.


Tapi itu dulu, sekarang Leng sangat berbeda. Leng yang sekarang membuatnya berpikir kalau Leng hanyalah imajinasi. Tapi Leng sudah terlalu lemah untuk mendengarkan semua curhatnya... dan tiba-tiba saja kepalanya terkulai di bahu Xiao Qi.


Sementara itu di cafe milk tea, Jiang Xue mulai tak sabaran menunggu Leng yang tak kunjung datang, teleponnya juga tidak bisa dihubungi. Akhirnya dia menghubungi Asisten Han tapi malah diberitahu kalau Leng keluar karena ada janji temu dengan Xiao Qi. Leng bahkan memerintahkan untuk tidak diganggu sampai urusannya selesai. Tapi Jiang Xue tetap bertekad untuk menunggu Leng dan meminta Asisten Han untuk menyampaikan hal itu pada Leng saat Leng kembali nanti.


Xiao Qi sampai ketiduran bersama Leng. Saat dia terbangun, dia berusaha mendorong kepala Leng darinya dan hrndak menggunakan kekuatannya. Tapi Leng tiba-tiba bergerak memeluknya lagi dan sontak kekuatan Xiao Qi punah.

 Xiao Qi berusaha membangunkannya, tapi Leng tetap tidur nyenyak di bahunya. Xiao Qi terpesona. Sebenarnya bagus juga seperti ini, karena kalau Leng bangun, Leng pasti takkan mau bicara dengannya.

Tapi efek obatnya pasti sudah hilang sekarang, sudah tidak mungkin lagi jantung Leng berdetak untuknya. Xiao Qi langsung mengubah posisi untuk meraba d~~anya dan akhirnya jadi keenakan sendiri menikmati posisinya itu hingga akhirnya mereka pun tertidur saling berangkulan.


Bahkan sampai cafe itu mau tutup, Leng masih juga belum datang. Pelayan berusaha mengusirnya, tapi Jiang Xue ngotot tetap di sini karena yang dia tunggu-tunggu masih belum datang.

Menatap milk tea yang tak tersentuh di meja membuatnya sedih teringat masa lalu saat mereka masih sekolah dulu. Jiang Xue-lah yang selalu jatuh cinta dan terkagum-kagum padanya, sementara Leng cuek dan lebih memilih fokus belajar.

Seseorang akhirnya datang, tapi bukan Leng melainkan Asisten Han. Dia tidak bisa menemukan Leng dan sepertinya tidak akan datang. Jadi dia menawarkan diri untuk mengantarkan Jiang Xue pulang. Jiang Xue menolak.

Asisten Han mengaku bahwa sebelum Leng keluar tadi, Leng memberitahunya bahwa dia ada janji dengan Jiang Xue dan menyuruhnya untuk mengingatkan Leng nanti. Leng tidak akan membatalkan janji jika tidak ada situasi spesial yang terjadi.

"Apa dia menyuruhmu untuk mengingatkannya akan janji temunya dengan Chai Xiao Qi?"

"Tidak, janji temu itu diatur sendiri oleh Tuan Fang. Saya tidak tahu alamatnya."

Jiang Xue sinis mendengarnya. "Dia butuh pengingat untuk bertemu denganku tapi tidak butuh pengingat untuk bertemu dengannya. Menurutmu siapa yang paling penting dalam pikirannya?"

"Pikiran seseorang adalah hal yang paling sulit untuk diperkirakan ataupun untuk dikontrol di dunia ini. Nona Jiang, kenapa juga anda menyusahkan diri anda sendiri."

Emosi, Jiang Xue sontak membanting gelasnya dan mengusir Asisten Han. Tapi begitu Asisten Han pergi, dia langsung menghubungi seorang reporter dan mengumumkan kalau dia dan Leng pacaran.

 

Sontak saja itu langsung jadi berita besar di media keesokan harinya dan Jiang Xue sendiri yang dengan senang hati menerima semua wawancara mereka dan mengonfirmasi hubungannya dengan Leng seolah selama ini mereka menjalin hubungan rahasia.


Leng terbangun gara-gara tangan nakal Xiao Qi yang meraba d~~anya. Kaget mendapati dirinya sedang memeluk Xiao Qi, Leng sontak menjauh dengan kesal, apa yang terjadi pada mereka semalam?!

"Memangnya apa yang bisa terjadi tengah malam, yah tidur lah. Kau bersandar padaku dan membuat leherku sakit."

"Kalau aku tidak salah ingat, kau memberiku obat. Tipuan apa yang sedang kau mainkan? Kalau kau ingin uang, aku bisa memberimu. Kenapa kau memainkan trik murahan semacam ini?"

Astaga! Xiao Qi baru ingat kalau dia belum mengambil alat isyaratnya. Mana dia tahu kalau Leng ternyata lemah dan demam sepanjang malam sampai dia lupa tentang apa yang seharusnya dia lakukan.

"Apa yang harus kau lakukan? Apa yang sebenarnya kau inginkan?"

"Seharusnya aku yang khawatir kalau kalau kau melakukan sesuatu padaku."

"Menurutmu apa yang bisa kulakukan padamu?"

 

Pak satpam baru balik saat itu dan bingung sendiri melihat mereka masih di sini. Leng dan Xiao Qi sontak ribut lagi saling menyalahkan satu sama lain. Pak satpam sampai heran melihat mereka, kenapa pasangan muda jaman sekarang begitu impulsif.

"DIAM! Siapa yang pasangan?!" Sentak Leng dan Xiao Qi kompak.

Bersambung ke episode 16

Post a Comment

3 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam