Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 13 - 2

Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 13 - 2

Lie baru saja mendapatkan milk tea-nya saat Jiang Xue menelepon yang to the point mengaku kalau dialah pelaku yang mengungkapkan kasus batu safir itu. Dia beralasan kalau dia melakukannya hanya untuk membantu menyadarkan Leng bahwa di perusahaannya ada mata-mata.


Tapi bukannya membuat Xiao Qi mempertanggungjawabkan perbuatannya, Leng malah menyelidiki pelaku penyebaran kasus itu. Hanya Lie yang bisa membantunya sekarang.

Laporan investigasi itu ada di dalam kantornya Leng, Lie bantu dia mengambil laporan itu sebelum kakaknya kembali... atau Lie bantu dia mendapatkan sidik jarinya Leng saja.

Lie menolak. "Aku tidak bisa berbohong pada kakakku."

"Aku menyukai kakakmu selama bertahun-tahun, aku tidak bisa menghancurkan diriku sendiri karena masalah ini."

"Jiang Xue, apa kau tahu kalau kau membuatku merasa aneh sekarang?"

"Aku masihlah aku. Aku bahkan mengekspos pencurian yang dilakukan Chai Xiao Qi. Aku tidak mengada-ada ataupun menjebaknya. Fang Lie, bantulah aku. Sama seperti dulu saat kau membawakanku milk tea. Tak peduli seberapa jauh, kau akan membelikannya untukku."


Lie jadi galau gara-gara itu. Di rumah, dia memperhatikan Xiao Qi tersenyum lebar banget menatap tangannya sambil melirik Leng. Di tengah kegalauannya memikirkan permintaan Jiang Xue, Leng tiba-tiba saja menatapnya. Kaget, Lie tak sengaja menjatuhkan satu botol parfum sampai pecah. Bahkan jarinya sampai berdarah gara-gara pecahannya.

Xiao Qi jadi cemas dan langsung menyeret paksa Lie untuk dia obati. Dia santai saja melakukan itu tanpa memperhatikan kecemburuan Leng.


Tapi Xiao Qi bahkan tidak tahu bagaimana cara mengobati Lie. Bukannya dikasih betadine atau sejenisnya, dia malah mengeluarkan banyak pil lalu menyuruh Lie meminumnya. Lie sampai bingung, apa lukanya seserius itu sampai harus minum obat segalanya.

"Menurut informasi, saat permukaan luar kulit manusia robek maka bakteri akan masuk."

"Ini cuma luka kecil. Luka ini bahkan tidak sebesar mata kakakku. Apa kau tidak lihat matanya tadi?" Ujar Lie sambil menirukan pelototan kakaknya.

Xiao Qi setuju banget. Setiap kali Leng menatapnya, rasanya seolah dia mau dibunuh sama Leng. Tapi dia langsung bahagia banget begitu menatap tulisan di tangannya itu. Lie heran melihatnya, dia kan cuma pergi ke toko kue, bagaimana bisa sikap Xiao Qi mendadak berubah pada Leng.

Soalnya, biarpun Leng itu playboy, tapi Xiao Qi merasa kalau Leng memperlakukannya dengan istimewa. Bahkan waktu itu jantung Leng berdetak sangat kencang, Xiao Qi jadi berpikir kalau Leng sepertinya benar-benar menyukainya. 


"Kau itu cuma bego. Kurasa itu cuma impuls-nya dia. Kuberitahu kau, kau harus jaga diri. Jangan menyerah duluan. Jika tidak... kau akan terluka dan tidak bisa mengenali dirimu sendiri lagi."

Dia meyakinkan bahwa pria biasanya impulsif terhadap sesuatu yang dia sukai atau tidak dia sukai. Menurut Xiao Qi, justru itu bagus, jadi dia tidak perlu khawatir.

"Tapi jika dia serius... hihihi!" Xiao Qi tersipu malu.

"Dasar bodoh. Kalau dia beneran serius, mana mungkin dia akan mendorongmu? Jika seorang pria menyukai seorang wanita, maka wanita itu pasti bisa merasakannya. Apa kau merasakannya?"

Xiao Qi tidak mengerti apa maksudnya, merasakan apa? Kalau yang Lie maksud adalah merasakan arus listriknya atau arus air, dia bisa merasakannya dengan cepat. Nih, minum obatnya.


Tapi melihat gelas itu membuat Lie mendadak punya ide untuk membantu Jiang Xue mendapatkan sidik jarinya Leng. Maka kemudian dia membawa gelas air itu dan mencoba menawarkannya ke Leng.

Leng menolak, tapi Lie terus memaksa dengan alasan kalau dia menawarkan air ini sebagai permintaan maaf karena sudah membawa Xiao Qi keluar. Ucapannya itu akhirnya sukses membuat Leng luluh hingga akhirnya dia mau juga memegang gelas itu tanpa curiga apapun.

Sidik jarinya sudah ada di sana. Lie sekarang tambah galau. Tapi akhirnya, dia lebih memilih mengkhianati Leng dan membantu Jiang Xue. Terlebih dulu dia mengucap maaf pada Leng lalu pergi membawa gelas itu.
 

Xiao Qi heran melihat Lie, ada apa sebenarnya dengannya. Leng lebih penasaran apa yang mereka berdua bicarakan di dalam tadi? Xiao Qi berusaha menyangkal, tapi Leng malah menatapnya tajam sampai Xiao Qi jadi ketakutan.

"Kami cuma membicarakan tentang beberapa masalah emosional."

"Masalah emosional apa?"

"Saat topan datang, apa kau akan menyatakan cinta padaku?" Tanya Xiao Qi blak-blakan.

Jantungnya Leng kan berdetak kencang waktu itu, apa Leng sebenarnya punya perasaan padanya? Leng heran, apa sikap aneh Lie padanya cuma gara-gara masalah ini?

"Entahlah. Kau yakin jantungmu tidak berdetak kencang karena kau menyukaiku?"

"Apa menurutmu pantas membicarakan masalah ini sekarang?"

"Kenapa tidak? Kan cuma ada kita berdua. Kasih tahu aku bagaimana caranya membuat jantungmu berdebar?"

"Kadang aku penasaran apa kau punya hati?" Heran Leng lalu beranjak pergi dan pastinya membuat Xiao Qi kebingungan.


Orang suruhan Jiang Xue datang mengambil benda itu. Lie pun menelepon Jiang Xue untuk mengabarkan kalau barang itu sudah dibawa oleh orang suruhannya.


Xiao Qi bingung saat tidak melihat kedua kakak beradik itu di mana-mana. Bagaimana bisa mereka menghilang tanpa mengucap sepatah kata.

"Apa perangnya sedang jeda?" Tanya Tuan Sun.

"Maaf mengganggu anda."

Tuan Sun tidak masalah kok. Di sini jarang-jarang suasananya terasa begitu hidup seperti sekarang ini. Xiao Qi heran, kenapa pikiran manusia itu sangat rumit. Terutama membuat jantung seseorang berdetak.

"Maksudmu Fang Leng?"

Wah! Kok Tuan Sun bisa tahu? Tuan Sun memberitahu Xiao Qi bahwa membuat jantung seseorang berdebar itu mudah sebenarnya. Dia lalu memberikan parfum kesukaan Leng. Xiao Qi heran, katanya ini cuma ada satu untuk koleksi pribadi?

"Justru karena ada satu, jadi harus diberikan pada orang yang paling tepat. Membuat jantung seseorang berdebar itu tidak sulit. Hal yang jauh lebih menarik daripada bebauan adalah seseorang yang kau sukai."

"Maksudnya... rayuan?"


Tapi bagaimana caranya merayu Leng? Xiao Qi pun mencoba mempraktekkan berbagai macam gaya-gaya sok imut untuk merayu Leng tanpa menyadari kalau Leng sebenarnya ada di luar dan mendengarnya mengucap berbagai kata-kata rayuan gombal dengan berbagai gaya imut.

Dia membiarkan Xiao Qi menggila selama beberapa saat sebelum akhirnya mengetuk pintunya. Xiao Qi langsung semangat bersiap diri untuk merayu Leng. Tapi begitu membuka pintu, dia malah mendadak galau dan lalu buru-buru keluar.


Tanpa menyadari Lie sedang ada di dalam mobil, Xiao Qi santai saja berkaca di jendela mobilnya Lie sambil mengumam sendiri.

"Apa parfum ini benar-benar bisa membuat jantung berdebar kencang? Coba saja!"

Xiao Qi langsung menyemprot parfum itu ke dirinya sendiri lalu latihan menyatakan cinta sekali lagi berdasarkan tips-tips yang dia baca di internet. Geli melihat tingkah anehnya Xiao Qi, Lie akhirnya menurunkan kaca jendelanya dan menampakkan dirinya pada Xiao Qi. Xiao Qi malu.

"Kalau kau ingin kakakku menyukaimu, percuma melakukan semua itu."

"Lalu apa yang bisa?"

"Cemburu."


Kebetulan Leng keluar saat itu, Lie dengan sengaja memanas-manasinya dengan menci~m lembut kening Xiao Qi. Tanpa dia sadari, sentuhan kulit secara langsung itu sontak mempengaruhi pertahanan kulitnya Xiao Qi.

Dan itu memang sukses membuat Leng jadi cemburu hingga dia langsung pergi. Xiao Qi sontak panik dan langsung lari mengejar Leng.

"Kali ini kakakku jadi gila. Kuharap kau tidak bersamanya." Gumam Lie.


Tapi langkah Xiao Qi terhenti di tengah jalan saat tangannya gemetar hebat gara-gara sentuhan tadi. Tak lama kemudian, Leng akhirnya mulai tenang. Tapi saat dia keluar, dia malah tidak melihat Xiao Qi di mana-mana.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam