Sinopsis The Sand Princess Episode 8 - 1
Begitu Ki datang, Aff langsung pura-pura mewek seolah dia sangat sedih karena barusan putus dengan Ji. Dia belum memberitahu ayahnya tentang masalah ini, mereka memutuskan untuk merahasiakannya.
Dia bilang ke Ji kalau dia sendiri yang akan bicara pada ayahnya, jadi dia bilang ke ayahnya kalau dia tidak mau menikah dengan Ji. Dia bahkan berbohong kalau sekarang ayahnya marah besar padanya dan mereka bertengkar hebat, lalu ayahnya mengusirnya.
Ki mempercayainya begitu saja dan jadi prihatin. Dia meyakinkan Aff untuk tidak sedih. Bagaimanapun ayahnya Aff sangat menyayanginya jadi sia tidak mungkin mengusir aff tak peduli semarah apapun dia.
Ki menawarkan bantuan untuk bicara pada ayahnya Aff, tapi tentu saja Aff menolak dengan alasan ayahnya akan semakin ngamuk kalau ayahnya tahu dia bertemu Ki.
Aff tidak tahu harus pergi ke mana sekarang. Dia tidak punya tempat tujuan. Jadi, bolehkan dia menginap di rumahnya Ki malam ini? Dia akan bicara dengan ayahnya besok, semoga saja ayahnya sudah lebih tenang saat itu. Akting sedihnya benar-benar bagus sampai Ki kasihan dan pada akhirnya tak sanggup menolaknya.
Kot jelas kaget dan kesal saat Ki memberitahu kalau Aff mau menginap di rumah mereka malam ini. Ki heran, kenapa Kot membesar-besarkan masalah ini sih? Canggung, Kot mengklaim kalau dia hanya tidak mau tidur di kamarnya Ki lagi.
"Cuma semalam, kumohon. Aff benar-benar sedang dalam masalah."
"Dia sedang berusaha untuk CLBK." Nyinyir Kot.
"Kenapa? Kau cemburu?"
Kot menyangkal, kenapa juga dia cemburu? Padahal mukanya kelihatan jelas asem banget. Pfft! Geli, Ki menjelaskan kalau Aff bertengkar hebat dengan ayahnya, makanya dia kasihan. Tapi kalau Kot tidak setuju dia datang kemari, yah baiklah, dia akan suruh Aff pergi.
Canggung, Kot akhirnya berubah pikiran. Bagaimanapun ini rumahnya Ki, Ki boleh melakukan apapun yang ia suka, ngapain juga Ki tanya sama dia.
"Karena kau istriku. Aku harus menghormati keputusanmu."
Kot senang. "Kalau begitu, aku juga akan menghormati keputusanmu."
Jadilah Aff datang ke rumah mereka, Kot sudah menyiapkan kamar tamu untuknya. Aff berterima kasih sambil beralasan sekali lagi bahwa dia tidak punya tempat tujuan. Dia bisa saja tinggal di hotel, tapi dia tidak mau kena skandal lagi.
"Tidak masalah. Itu cuma kamar kok, kau boleh meminjamnya. Lagipula aku tidur di kamar Ki. Anggap saja rumah sendiri. Sudah kusiapkan baju untukmu dan segala hal yang mungkin kau butuhkan."
"Terima kasih. Aku sungguh menghargainya." Ucap Aff sok manis.
Kot mengajak Moji tidur sekamar dengan mereka sambil berusaha membujuk Moji untuk tenang biar tidak mengganggu Ki, tapi Moji terus melesat kesana-kemari. Ki geli melihatnya, ini pertama kalinya Moji tidur di kamar ini, wajar kalau dia tidak terbiasa.
Dia menawarkan diri untuk membacakan cerita untuk Moji, tapi Kot tak enak. Ki kan sibuk, jadi tidak usah lah. Dia pasti bisa segera menidurkan Moji kok. Kalau begitu, Ki kerja di luar saja biar mereka bisa tidur.
Bom kaget waktu Ji mengaku kalau dia dan Aff sudah putus, dan Aff tak punya pilihan selain menerimanya karena dia tidak mau menikah dengan Aff. Bom kurang setuju dengan tindakannya, seharusnya dia jangan gegabah begini.
"Apa boleh buat, mumpung ada kesempatan, aku harus segera memanfaatkannya."
"Apa karena Kot? Apa dia menyuruhmu untuk cepat-cepat putus hubungan dengan Aff? Aku penasaran bagaimana Aff sekarang? Apa menurutmu dia akan mencoba balikan dengan kakakmu?"
"Biarin aja. Dengan begitu, Kot akan jadi milikku."
"Dasar licik."
Aff melihat Ki sibuk meneruskan pekerjaannya di ruang tengah. Kesempatan, dia langsung mendekati Ki dengan wajah melas dan berkata kalau dia tidak bisa tidur karena banyak pikiran. Tentang Ji, tentang pekerjaan, dan juga tentang ayahnya.
Dia tidak ingin segalanya jadi seperti ini, dia tidak ingin hubungan Ki dengan ayahnya memburuk. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan, ini sungguh sulit baginya. Dia langsung saja memeluk Ki, dan Ki bahkan membiarkannya saja saking kasihannya.
Pada saat yang bersamaan, Kot akhirnya sukses membuat Moji tertidur. Maka kemudian dia keluar untuk menemui Ki tapi malah kaget mendapati Ki sedang berpelukan dengan Aff. Parahnya lagi, Aff tiba-tiba saja menci~m Ki. Shock, Kot langsung kembali ke kamar dan menangis.
Dia tidak tahu kalau Ki sebenarnya langsung mendorong Aff dan memperingatkan Aff untuk tidak melakukan ini lagi.
"Kenapa? Aku masih mencintaimu."
"Aku sudah menikah. Istri dan putriku sedang tidur di kamar. Kuharap kau mengerti."
Kot pura-pura tidur waktu Ki masuk kamar. Ki benar-benar galau tak tahu harus bagaimana.
Keesokan harinya, Kot memberikan sepiring cemilan untuk Ki dengan muka jutek. Di mana Aff, sudah pergi? Ki santai berkata kalau Aff masih tidur, memangnya kenapa?
"Cuma nanya. Aku cuma penasaran apakah aku harus tidur di kamarmu lagi."
"Kenapa? Kau tidak mau tidur sekamar denganku?"
"Bukan. Hanya saja seorang pria dan wanita yang tidak saling mengenal dengan baik, tidak seharusnya tidur sekamar. Tidak pantas."
"Tapi aku membayarmu."
"Memang benar aku menikah denganmu demi uang, tapi aku punya standarku sendiri. Aku sudah pernah sekamar denganmu sekali."
"Apa karena kau tidak mempercayaiku? Atau karena kau tidak ingin Ji cemburu?"
"Lihatlah dirimu. Kau sendiri membiarkan mantanmu menginap. Kau yang terburuk! Kalau kau mau balikan sama dia, bilang aja biar aku tahu bagaimana aku harus bersikap."
Ki mulai terpancing emosi, urusannya sama Aff tidak ada hubungannya dengan Kot, mending Kot mencemaskan urusannya sendiri saja.
Tepat saat itu juga, Aff muncul dan langsung ikutan nimbrung, mereka lagi ngobrolin apa? Kedengarannya seru. Dia mendadak memperlakukan Kot bagai pembantu dengan memesan berbagai menu sarapan. Apalagi Aff sok romantis dan perhatian banget sama Ki selama mereka sarapan bersama.
"Kau tidak kelihatan seperti seseorang yang sedang bertengkar dengan keluargamu." Sinis Kot.
"Terus aku kelihatan seperti apa?"
"Seperti tamu hotel."
"Kalau aku membuatmu merasa begitu, maaf. Aku tidak bermaksud begitu."
Kot benar-benar harus berusaha keras bersabar menghadapinya. Tapi Aff masih belum puas cari perkara dengannya, kali ini dia mengkritiki salad yang Kot sajikan itu. Dia beli di mana sih, saladnya tidak segar sama sekali, rasanya kayak rumput.
Wah! Kot sakit hati mendengarnya. "Bagaimana kau tahu rasa rumput? Kau pernah makan rumput sebelumnya?" (Wkwkwk!)
Kesal, Aff dengan sengaja memanas-manasi Kot dengan menyuapi Ki saladnya yang nggak enak itu. Gimana? Nggak enak kan? Jus jeruknya juga terlalu asam. Habis sudah kesabaran Kot! Dia sontak murka melempar salad itu ke kepala Aff...
Err, nggak ding! Ternyata semua itu cuma khayalannya Kot. Wkwkwk! Ki heran melihatnya malah melamun dan langsung menyadarkannya. Tapi Kot benar-benar lagi emosi, dan langsung saja dia menyuruh Ki untuk mengurus Moji sendiri lalu pergi tanpa bilang mau ke mana. Aff senang.
Kot pergi ke rumah Maew dan curhat kesal tentang Aff. Maew geli melihatnya, Kot kelihatan kayak istri yang sedang cemburu. Apa Kot jatuah cinta sama Ki?
Baru menyadari keanehan dirinya, Kot ngotot menyangkal. Dia cuma... memainkan perannya. Maew jelas tak terpedaya, jangan bohong padanya. Ingat, dia temannya Kot.
Kot jadi galau. "Apa menurutmu aku menyukainya? Terus apa yang harus kulakukan?"
Kot benar-benar gelisah memikirkan percakapannya dengan Maew tadi. Tiba-tiba dia mendapat telepon dari Chot yang mengundangnya datang ke rumah Chot dan bertemu Chon, soalnya Chon ingin sekali bertemu Kot. Kot langsung setuju, kebetulan dia lagi suntuk.
Aff akhirnya pamit pulang dan berterima kasih pada Ki dengan muka melas. Dan dia titip ucapan terima kasih juga untuk Kot. Ki menyuruh Moji mengucap salam pada Aff, tapi tampak jelas Aff tidak menyukainya.
Ki laluberusaha menghubungi Kot tapi tidak dijawab. Ki jadi gelisah, apa Kot marah padanya gara-gara perdebatan mereka tadi? Apa yang harus dia lakukan? Bagaimana caranya berbaikan dengan Kot? Tapi kemudian dia melihat Moji dan seketika itu pula dia punya ide.
Bersambung ke part 2
1 Comments
Lanjut......
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam