Sinopsis Lucky's First Love Episode 1 - 3

Sinopsis Lucky's First Love Episode 1 - 3

Xia Ke mimpi buruk kalah telak dari Xing Yun dalam game. Tapi saat dia terbangun, dia lebih kaget lagi mendapati He Yu sedang tidur sambil mendekap dirinya. Pfft!


Xia Ke sontak menendangnya dari kasurnya dengan kesal. Ngapain He Yu ada di sini? Dia mau panggil sekuriti. He Yu langsung panik menghentikannya dan berusaha menjelaskan kalau dia terlalu banyak minum semalam dan kebetulan rumahnya Xia Ke lebih dekat, makanya dia datang ke sini.


Tapi jangan khawatir. He Yu janji bahwa sebelum dia punya 28 mantan, dia tidak akan pernah muntah di rumahnya Xia Ke. Ngomong-ngomong, kemarin dia dapat laporan bahwa ada seorang direktur yang berbakat dan hebat sedang makan di restoran bersama seorang wanita caantik, kabarnya restoran itu biasanya terkenal dipakai sebagai tempat kencan.

"Ku boleh mendapatkannya." Santai Xia Ke.

"Jadi beneran kau?"

Wah! Tumben-tumbennya. Kenapa kemarin Xia Ke tidak membawa gadis itu pulang? Males mendengar ocehannya, Xia Ke mau langsung memanggil sekuriti lagi sampai He Yu harus menghentikannya dan buru-buru menjelaskan bahwa kedatangannya kemari adalah untuka engajak Xia Ke bekerja sama.

Dia mencoba menawarkan proposalnya sambil nyerocos panjang lebar tentang keuntungan jika mereka berdua bekerja sama, tapi Xia Ke menolak. Malah dengan santainya dia membuat He Yu membuntutinya sampai ke pintu depan... lalu mendorongnya paksa keluar dari rumahnya.


Xing Yun mulai mempresentasikan proposalnya, dia lalu minta istirahat 30 menit. Dan selama itu, dia sengaja memanfaatkan waktu untuk mengelilingi meja rapat.

Dan saat mereka memulai kembali rapatnya, dia memberitahu mereka bahwa hanya 3 orang dari mereka yang membuka aplikasi game mereka selama waktu istirahat tadi. Itu pun cuma sebentar sebelum kemudian ketiga orang ini membuka aplikasi lain.

Baru-baru ini dia melakukan sebuah penelitian dan mendapati bahwa pada saat para pengguna beristirahat, minum kopi, menunggu seseorang, dsb... kebanyakan orang akan membuka aplikasi game.

Plot cerita game mereka saat ini lebih rumit dibanding yang lain dan makan waktu agak lama untuk masuk. Intinya, mereka kurang memanfaatkan sistem pembagian waktu dengan baik.

Karena itulah, idenya Xing Yun adalah menambahkan modul pembagian waktu 1 menit dari yang awalnya 5 menit yang bisa meningkatkan durasi penggunakan di dalam game mereka.

Semua orang kagum dengan presentasinya. Bahkan Xia Ke pun tampak bangga. Tapi kemudian, salah satu direktur mengomentari kencan butanya Xing Yun yang dia lakukan demi proyek ini, senyum Xia Ke menghilang seketika.



Begitu rapat usai, Yi Yi langsung penasaran dengan hasilnya. Xing Yun tak yakin. Dua direktur memujinya, tapi Xia Ke diam saja. Rekan pria mereka berkomentar bahwa hanya Xing Yun yang mempersiapkannya dengan sungguh-sungguh.

Sistem voting seperti ini sebenarnya tak pernah ada dalam industri game. Dia rasa kalau ini adalah cara sadis Xia Ke untuk mendorong departemen perencanaan mereka.

Wah! Xing Yun sontak ngomel-ngomel merutuki Xia Ke... tanpa menyadari Xia Ke sedang berdiri di belakangnya. Pfft! Yi Yi dan pria sampai harus memberinya isyarat tentang kedatangan Xia Ke.

Memahami isyarat mereka, Xing Yun buru-buru mengklaim bahwa maksudnya adalah bos yang ada di lantai 4 itu loh. Dia tuh bos yang kejam, tidak seperti bos mereka yang baik, tampan, dan kaya.

"Direktur Xia, baru selesai meeting, yah?" Sapa Xing Yun sok manis.

Tapi Xia Ke cuma diam yang jelas saja membuat Xing Yun jadi tambah ketakutan. Parahnya lagi, tiba-tiba dia menyuruh Xing Yun untuk datang ke ruangannya. Xing Yun langsung mengikutinya dengan lemas. Tamatlah riwayatnya.


"Katakan saja kalau kau masih punya keluhan," ujar Xia Ke.

Canggung, Xing Yun langsung berusaha menjilatnya dengan mengklaim bahwa setelah dia menenangkan diri, dia baru mengerti bahwa apa yang dilakukan Xia Ke adalah demi melatih mereka. Tidak penting perencanaannya berhasil atau gagal, yang penting adalah proses kita dalam mengerjakannya. Belajar dan berkembang.

"Direktur Xia, anda benar-benar bijaksana."

"Serahkan tugas kelompok senimu ke Maggie."

Mungkin mengira Xia Ke mau menyingkirkannya dari proyesk ini, Xing Yun berusaha memohon maaf dan mengingatkan Xia Ke akan kesetiannya yang telah menemani Xia Ke sejak saat perusahaan ini baru berdiri.


Xia Ke geli mendengarnya. Kalau Xing Yun tidak mau menyerahkannya ke Maggie juga tidak apa-apa, dia bisa menyerahkan transkripnya pada orang lain. Hah? Xing Yun kaget, maksudnya...

"Saya terpilih?"

"Perencanaannya masih butuh perbaikan. Selama 3 bulan ke depan, tidak boleh cuti sampai revisimu bisa memuaskanku."

"Baik! Terima kasih, Direktur Xia." Xing Yun langsung lari keluar sambil terkekeh lucu.


Malam harinya, Xia Ke dan He Yu berjalan melewati sebuah tempat yang temboknya dilukis gambar kartun. Sepertinya tempat itu cukup populer jadi tempat selfie. Dari percakapan mereka, ternyata gambar kartun itu dilukis oleh perusahaannya Xia Ke.

He Yu yakin transkrip promosi ini memiliki nilai tambah untuk mereka dan akan menjadi lebih populer daripada sekarang. Lalu apakah orang yang bertanggung jawab untuk perencanaan sudah terpilih? Xia Ke mengiyakan. He Yu penasaran, terpilih melalui sistem voting, apa istimewanya hal itu?

"Bagaimana menjelaskannya yah? Memang sangat istimewa, sangat layak dinanti."


Keesokan harinya di kantor, Xia Ke melempar transkripnya Xing Yun dan mengkritiki isinya. Ini game tentang cinta tapi tidak ada sedikit pun atmosfer cinta.

Tapi Xing Yun benar-benar tidak mengerti apa sebenarnya atmosfer cinta yang Xia Ke maksud, bisakah dia lebih spesifik. Ini sudah revisi ketiga kalinya loh.

"Bukankah kau mengumumkan kalau kau sekarang sedang jatuh cinta?"

Xing Yun langsung canggung mendengarnya. Sebenarnya, kehidupan cintanya agak berbeda dari orang lain. Padahal waktu mereka kencan buta waktu itu, Chu Nan dengan jelas berkata kalau mereka sangat cocok dan ingin mereka saling mengenal lebih jauh.

Tapi sampai sekarang dia bahkan tidak pernah menerima telepon, sms, dll. Dia ingin mengajak Chu Nan nonton, tapi hal semacam itu kan seharusnya Chu Nan duluan yang berinisiatif mengajaknya. Dia jadi penasaran, bagaimana dulu Xia Ke dan mantannya menjalani hubungan mereka?

Tapi Xia Ke malah cuma menatapnya dengan tajam, Xing Yun sampai jadi canggung dibuatnya. Maaf, dia terlalu banyak bicara, dia akan segera mengeditnya lagi.


Tapi Xia Ke tiba-tiba minta pinjam ponselnya sebentar... lalu sengaja mengirim chat ke Chu Nan, mengajaknya nonton bareng. Chu Nan membalas dengan cepat, tanya kapan Xing Yun pulang kerja, nanti dia akan menjemput Xing Yun.

Wah, Xing Yun senang. Xia Ke hebat, terima kasih. Dia langsung pergi sambil terkekeh lucu, sama sekali tidak menyadari wajah cemberutnya Xia Ke.

 

Malam harinya, Yi Yi cs terkagum-kagum melihat mobilnya Chu Nan yang sudah menunggu di depan. Mereka santai saja membandingkan Chu Nan dan Xia Ke, bahkan menggosipkan Xia Ke yang kabarnya melakukan kencan buta dengan adik perempuan seorang investor.

Mereka sama sekali tidak menyadari kalau Xia Ke sebenarnya ada di belakang mereka... sampai saat Xia Ke memutuskan untuk ikutan nimbrung. Kaget, mereka buru-buru menjilatnya habis-habisan.


Tapi tepat saat itu juga, perhatian Xia Ke teralih melihat Xing Yun berlari menghampiri pacarnya. Hmm... tapi sepertinya Xia Ke mengenal Chu Nan dan langsung cemas melihat mereka bersama. Dia berniat mengejar mereka, tapi terlambat.

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

0 Comments