Sinopsis Lucky's First Love Epiosde 2 - 1

Sinopsis Lucky's First Love Epiosde 2 - 1

Chu Nan dan Xing Yun ke bioskop, tapi Xing Yun malah jadi teringat kenangannya bersama Xia Ke saat mereka nonton bersama dulu. Tapi Chu Nan sendiri tampaknya tidak menikmati kencan mereka karena dia malah ketiduran.


Saat Shen Qing tiba di rumah, dia mendapati Xia Ke sudah menunggunya di sana. Dari percakapan mereka, ternyata Chu Nan itu pacarnya Shen Qing. Makanya Xia Ke penasaran, apa mereka sudah putus.


Tapi Shen Qing menolak membahasnya, malah sengaja mengalihkan topik ke makanan. Dia bahkan langsung berniat mau membuat kue yang baru dipelajarinya di New York.

Tapi Xia Ke dengan cepat menghentikannya dan menuntut apa sebenarnya alasan mereka putus. Apa Shen Qing masih mencintai Chu Nan?

Shen Qing awalnya bersikeras menolak menjawab. Tapi pada akhirnya dia mengaku kalau ibunya Chu Nan tidak menyetujui hubungan mereka karena dia pernah menikah dan punya anak.


Chu Nan meminta maaf karena ketiduran tadi. Belakangan ini dia agak sibuk dan kecapekan. Xing Yun tidak mempermasalahkannya, dia mengerti kok. Begini saja, lain kali mereka nonton film yang Chu Nan sukai saja. Dia suka film apa?

"Aku suka film dokumenter."

"Oh, baiklah. Kalau begitu, lain kali kita nonton film dokumenter saja."

"Tapi bioskop biasanya tidak menanyangkan film dokumenter."

"Terus di mana?"

"Di rumah. Ap kau mau ke rumahku akhir pekan nanti?"

"Oke!" Refleks Xing Yun.

Segampang itu dia setuju untuk datang ke rumah seorang pria sampai Chu Nan kaget dibuatnya. Apa Xing Yun sudah memikirkannya dengan baik. Baru sadar, Xing Yun mengingatkan kalau mereka kan cuma mau nonton film, bukan melakukan yang lain-lain. Sebenarnya Xing Yun belum pernah menonton film dokumenter, makanya dia sangat menantikannya.


Saat Xing Yun pulang, dia mendapati meja makan mereka dihiasi lilin-lilin ala candlelight dinner... lalu tiba-tiba saja ibunya muncul sambil joget tango. Pfft!

Niatnya mau joget tango buat suaminya, tapi karena gelap, Ibu jadi tidak melihat siapa yang datang dan jelas saja Ibu jadi kaget saat melihat penontonnya ternyata Xing Yun. Ngapain Xing Yun pulang secepat ini, katanya dia nonton bioskop?

Xing Yun penasaran, ayah dan ibunya selalu saja punya perayaan, apa-apa dirayain. Terus hari ini hari perayaan apa sampai Ibu joget tango begini.

"Perayaan satu tahun kami liburan ke Spanyol."

Eh, tapi bagaimana kencannya Xing Yun dengan Chu Nan? Xing Yun mengaku kalau Chu Nan mengundangnya datang ke rumahnya untuk nonton film dokumenter. Wah! Ibu langsung senang, ini langkah besar dalam hubungan mereka.


Ayahnya Xing Yun akhirnya pulang tak lama kemudian... pakai kostum Zoro. Pfft! Pasangan yang romantis.


Keesokan harinya, Xing Yun menceritakan masalah ini pada Yi Yi. Yi Yi senang mendengarnya, sepertinya hubungan mereka berjalan sangat lancar. Terus, apa Xing Yun sudah menyiapkan segalanya? Xing Yun bingung, apanya yang musti disiapkan?

Tak lama kemudian, Yi Yi membawa Xing Yun shopping ke toko daleman wanita buat beli daleman s~~si. Wkwkwk! Dia bahkan memilihkan banyak sekali daleman ntuk Xing Yun tak peduli biarpun Xing Yun kurang suka dengan semua ini.

Xing Yun menegaskan kalau dia akan pergi ke rumahnya Chu Nan buat nonon film dokumenter dan bukan untuk melakukan hal yang aneh-aneh.

Astaga! Xing Yun nih naif amat. Dia percaya gitu kalau mereka bakalan cuma nonton film dokumenter? Biarpun dia tidak berpengalaman dalam cinta, tapi dia pasti pernah baca komik cewek kan? Pikir dong!


Xing Yun terus saja berusaha protes, tapi Yi Yi langsung mendorongnya hingga dia tak sengaja menjatuhkan salah satu daleman. Tapi yang tak disangka-sangka, Xia Ke mendadak muncul di hadapan mereka. Ngapain Xia Ke di sini?

Tapi Xia Ke lebih tertarik memperhatikan barang yang Xing Yun jatuhkan dan langsung menggodainya. Sungguh tak disangka kalau Xing Yun ternyata maskot yang seperti itu *wink-wink*.

Xing Yun sontak protes tak terima dikatai maskot lagi. Dia juga punya kemampuan bekerja, dia bukan cuma pintar menggambar. Dia pasti bisa memberikan jawaban yang memuaskan untuk konsep kali ini.

Tapi kemudian Yi Yi malah memberitahu Xia Ke bahwa kali ini ada acara spesial yang mengharuskan Xing Yun untuk belanja daleman... buat kencan. Senyum Xia Ke pudar seketika, Xing Yun mau ke rumah pacarnya?!


Xing Yun canggung menjelaskan kalau mereka cuma mau menontin film dokumenter. Tepat saat itu juga, Shen Qing memanggil Xia Ke dan menyuruh Xia Ke membayar belanjaannya.

Terang saja kedua gadis itu jadi penasaran dengan wanita yang bersama Xia Ke itu. Apalagi mereka menyaksikan wanita itu memaksa Xia Ke untuk memilihkannya stoking. Kesal, Xia Ke asal saja memilih yang transparan.

Mereka sontak urung membeli semua itu dan bergegas melarikan diri dengan panik. Xia Ke melihat mereka pergi, Shen Qing penasaaran apa yang dia lihat.

"Pacar barunya Chu Nan." Ujar Xia Ke. Xing Yun jelas kaget mendengar Chu Nan sudah punya pacar baru.


Baru setelah mereka aman di luar, Xing Yun mulai bingung kenapa sebenarnya mereka melarikan diri. Yi Yi yakin sekali kalau wanita itu pasti pacarnya Xia Ke. Yi Yi sungguh tak menyangka, padahal selama ini dia mengira kalau wanita yang Xia Ke sukai itu Xing Yun loh.

Soalnya selama ini Xia Ke suka sekali menggodai Xing Yun. Lalu saat Xia Ke tahu Xing Yun kencan buta, Xia Ke tiba-tiba berubah jadi tidak normal. Bahkan waktu Xia Ke mendengar Xing Yun mau ke rumahnya Chu Nan, wajah Xia Ke langsung berubah jadi hijau. Xing Yun tak percaya. Xia Ke bukan orang semacam itu.

"Jangan buru-buru membantah. Coba pikirkan baik-baik. Seorang pria yang punya karir sukses, apa kau suka?"

Jelas suka dong. Tapi yang dimaksud Xing Yun adalah dia suka karena selama dua tahun bekerja pada Xia Ke, dia 4 kali naik gaji. Susah payah dia mendapatkannya dan tidak akan melepaskannya.

Hadeh! Yi Yi stres mendengarnya. Kalau Xing Yun baru sadar nanti, mungkin segalanya sudah terlambat. Bagi Xing Yun, yang penting dia bisa mempertahankan hubungan pekerjaan dengan Xie Ke secara jangka panjang, itu saja dia sudah puas. Lagian kan sekarang dia punya Chu Nan.

"Tunggu dan lihatlah nanti. Malam ini, Direktur Xia pasti akan berpikir keras tentang bagaimana caranya menghalangimu."

Xing Yun heran sama dia, tadi Yi Yi bilang mau membantunya untuk menyukseskan acara kencannya malam ini dengan Chu Nan. Ah, baiklah. Dia harus sukses melakukan itu malam ini, jangan sampai Xia Ke berhasil menghalanginya. Ayo cari daleman di toko lain buat bertempur nanti malam.


Tapi sesampainya di rumah Chu Nan, Xing Yun malah terkejut mendapati acara kencan mereka bukan cuma kencan berdua melainkan pertemuan dengan calon mertua. Ibunya Chu Nan langsung suka sama dia dan benar-benar menyambutnya dengan antusias.

Lucunya lagi, Ibu tiba-tiba saja memberitahu Xing Yun bahwa mereka sudah menyiapkan rumah pernikahan untuk Xing Yun dan Chu Nan. Ia bahkan terus nyerocos menanyakan apa-apa saja yang Xing Yun inginkan untuk mendesain rumahnya.

Parahnya lagi, saat mereka mulai makan, Ibu menasehati Xing Yun untuk tidak memikirkan diet. Itu bisa bermasalah kalau dia ingin hamil. Jika seorang wanita ingin punya anak, maka mereka harus melakukannya sesegera mungkin.

Xing Yun benar-benar jadi canggung dengan semua ini, bahkan Chu Nan pun merasa tak enak pada Xing Yun dan langsung memprotes sikap ibunya yang terlalu mendesak mereka.


Mengalihkan topik, Ayahnya Chu Nan penasaran dengan pekerjaannya Xing Yun, katanya dia bekerja di perusahaan game yah? Xing Yun antusias membenarkan dan memberitahu mereka tentang pekerjaannya yang membuat game, mereka pernah membuat sebuah game yang sangat populer.

Tapi Ayah salah paham mengira kerjaannya Xing Yun adalah main game dan menasehatinya untuk berhenti main game, game itu bisa bikin orang kecanduan. Ibu santai memberitahu Ayah bahwa setelah mereka berumah tangga dan punya anak, Xing Yun akan sibuk mengurusi anaknya dan takkan ada waktu main game.

Chu Nan buru-buru menjelaskan bahwa bermain game dan membuat game itu beda. Kerjaannya Xing Yun adalah sebagai kreator gambar di perusahaannya, tugasnya menggambar bukan bermain game.

Ibu tambah senang mendengarnya. Jadi nanti kalau mereka punya anak, Xing Yun bisa mengajari anaknya menggambar. Oh yah, Xing Yun suka anak laki-laki atau perempuan. Xing Yun bingung harus jawab apa, dia benar-benar tak nyaman dengan semua ini.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments