Sinopsis Loving Never Forgetting Episode 1 - 1

Sinopsis Loving Never Forgetting Episode 1 - 1


Para penonton sudah berkumpul di depan panggung acara pembukaan hotel, tapi acara masih juga belum dimulai. Ada apa ini? Sudah 2 jam, dan masih belum mulai juga. Kenapa lama sekali? Mereka pun ramai-ramai menginginkan kemunculan artis idola mereka, Zhang Mandy.

 Tanpa mereka ketahui, di dalam gedung di belakang panggung sebenarnya sedang terjadi ketegangan antar dua presdir perusahaan, Presdir Li Zhong Mou (Jerry Yan) dan Presdir Ye.

Presdir Ye berusaha mengancam Zhong Mou tentang masalah tanah dan ia berjanji akan tampil di acara itu jika Zhong Mou mau mengalah. Jika tidak, maka besok perusahaannya Zhong Mou akan muncul di berita skandal.

Tak gentar dengan ancaman itu, Zhong Mou mengingatkan Presdir Ye bawha dia memiliki 20 persen saham di perusahaannya Presdir Ye dan sekarang dia berniat untuk meningkatkannya.


Presdir Ye tak percaya. Ia tahu betul kondisi keuangan perusahaan Zhong Mou, ia tidak yakin kalau Zhong Mou akan bisa mengakusisi perusahaannya.

Zhong Mou santai mengingatkan Predir Ye bahwa Sun Group memiliki saham 32 persen di perusahaannya Presdir Ye dan selama ini mereka selalu mencari kesempatan untuk mengakusisi perusahaannya Presdir Ye.

Jika Sun Group memiliki saham yang dimilikinya, maka perusahaannya Presdir Ye sudah pasti tidak akan lagi menjadi milik keluarga Ye.

"Pikirkanlah putra anda. Jika anda bekerja sama dengan saya, putra anda mungkin masih akan mewarisi bisnis anda dan anda masih bisa mempertahankan perusahaan anda. Jika anda memaksa saya untuk bekerja sama dengan Tuan Sun, maka putra anda akan seperti orang lain, bekerja di level bawah sepanjang hidupnya." Ancam Zhong Mou.

Presdir Ye sontak galau mendengar ancamannya. "Presdir Li, tidak seharusnya kau melakukan sesuatu terlalu kasar. Apa kau tidak akan membuat jalan keluar?"

"Aku, Li Zhong Mou, tidak punya ayah ataupun anak. Jadi aku tidak perlu jalan keluar."


Ancamannya sukses, Presdir Ye akhirnya mau mengalah dan mereka pun menyepakatinya dengan jabat tangan. Tapi begitu Presdir Ye pergi, Zhong Mou membisiki Asisten Lin Jian Dong bahwa di perusahaan mereka ada mata-mata.


Mandy akhirnya muncul juga dan para reporter langsung menuntut apakah ini acara pembukaan hotel atau untuk mengumumkan 'kabar baik' antara Mandy dengan Zhong Mou. Mandy dengan bijak berkata bahwa dia memang mencintai 'dia', tapi dia lebih mencintai fans-nya yang sontak membuat para fansnya makin heboh.


Acara pembukaan hotel itu akhirnya bisa dimulai juga, Zhong Mou dan Presdir Ye muncul di atas panggung. Di antara para penonton tampak seorang ibu yang membawa dua anak. Anaknya sendiri dan anak temannya.

Tapi kemudian, anaknya mengeluh sakit perut. Si ibu jadi kesal dan berniat membawa kedua anak itu ke toilet. Tapi anak temannya, Tong Tong, menolak ikut dengan alasan kalau dia cowok dan tidak mau masuk ke toilet cewek. Pfft! Sok dewasa sekali. Tapi kayaknya alasannya dia cuma ingin menonton Mandy.


Terpaksalah si ibu harus pergi dan menyuruh Tong Tong untuk tidak berkeliaran. Setelah pemotongan pita selesai, tiba-tiba para penonton berdesakan ke panggung dan Tong Tong kecil ikut terdesak bersama mereka.

Suasana bahkan langsung ribut saat beberapa fans nekat naik ke panggung untuk mendekati Mandy. Tapi panggung ternyata rapuh lalu tiba-tiba saja roboh dan membuat beberapa orang terdekat terluka.


Zhong Mou sigap menyelamatkan beberapa orang. Tapi kemudian dia melihat Tong Tong pingsan dan kakinya bersimbah darah karena tertusuk besi panjang.

Zhong Mou berusaha memanggil-manggil ibu anak ini, tapi tak ada seorangpun yang menjawabnya. Panik, Zhong Mou pun segera melarikan Tong Tong ke rumah sakit. Mandy dan para wartawanpun langsung pergi membuntuti Zhong Mou.

Melihat Tong Tong mengerang kesakitan, Zhong Mou berusaha menenangkannya dan meyakinkannya kalau mereka akan segera tiba di rumah sakit. Di saku celananya Tong Tong, Zhong Mou menemukan fotonya Mandy.


Ibunya Tong Tong, Wu Tong (Tong Li Ya), sedang sibuk bekerja saat itu. Ternyata hari ini adalah hari ulang tahun Tong Tong dan dia berniat mau pulang cepat.

Tapi bosnya tidak mau peduli dan ngotot menyuruhnya mem-fotokopi dokumen dulu. Lagian ulang tahun kan selalu dirayakan tiap tahun, tidak masalah biarpun dia melewatkannya satu kali. Pokoknya pekerjaan ini harus selesai hari ini.

Untunglah rekan kerjanya berbaik hati menggantikannya dan menyuruh Wu Tong pulang duluan saja. Wu Tong lalu naik bis yang penuh sesak dengan membawa hadiah dan kue ultah.


Tapi di tengah jalan, tiba-tiba dia ditelepon temannya. Tapi belum sempat dia diberitahu tentang Tong Tong, ada telepon lain yang masuk.

Yang tidak disangkanya, yang meneleponnya adalah suster dari rumah sakit dan mengabarkan kalau Tong Tong terluka. Panik, Wu Tong sontak menangis dan menuntut supir untuk menurunkannya di tengah jalan.


Wu Tong berusaha mencegat taksi, tapi tak ada satupun taksi yag mau berhenti untuknya. Sialnya lagi, seorang pengendara motor tak sengaja menyenggolnya sampai hadiah dan kue ultahnya Tong Tong Tong melayang dan kepala Wu Tong terbentur aspal.

Tapi Wu Tong terlalu cemas dengan putranya hingga dia tidak mempedulikan dirinya sendiri. Dan untunglah saat itu dia akhirnya mendapatkan taksi.

 

Setibanya di rumah sakit, dokter memberitahunya bahwa Tong Tong tertusuk di pembuluh arterinya hingga dia kehilangan banyak darah. Karena itulah Tong Tong butuh transfusi darah secepatnya. Apa goldar-nya Wu Tong?

"Saya B."

"Apa di keluargamu atau kerabatmu, ada yang punya goldar sama dengan putramu?"

"Tidak. Tidak ada."

Parahnya lagi, suster memberitahu bahwa berdasarkan informasi dari bank darah, butuh waktu 5 jam untuk membawa darah kemari. Itu terlalu lama, dokter tak yakin kalau Tong Tong akan bisa bertahan sampai 5 jam.


Wu Tong sontak menangis pilu meratapi putranya. Tepat saat itu juga, Zhong Mou lewat dan menanyakan kondisi Tong Tong pada dokter. Alih-alih menjawab, suster malah kasar menyuruhnya menunggu di luar saja karena dia bukan keluarga.

Tapi Wu Tong tampaknya mengenali suara Zhong Mou dan tampak shock saat dia melihat Zhong Mou. Tapi Zhong Mou tampaknya tidak mengenalinya sama sekali dan langsung berjalan keluar.


Wu Tong tampak ragu akan sesuatu. Tapi melihat Tong Tong sekarat, Wu Tong akhirnya memantapkan diri memanggil Zhong Mou dan memohon padanya untuk menyelamatkan Tong Tong dengan cara mentransfusikan darahnya pada Tong Tong.

"Kenapa?"

"Karena kalian berdua memiliki golongan darah yang sama."

Hah? Zhong Mou jelas bingung. "Dari mana kau tahu golongan darahku?"


Wu Tong ragu menjawab, malah berlutut di kaki Zhong Mou dan terus berusaha memohon-mohon Zhong Mou untuk menyelamatkan Tong Tong. Zhong Mou menolak menolongnya kecuali Wu Tong memberinya penjelasan.

"Karena dia putramu!"

What?! Zhong Mou jelas shock mendengarnya. Mendengar itu, dokter langsung mendesak Zhong Mou untuk mendonorkan darahnya untuk Tong Tong. Tak lama kemudian, Zhong Mou akhirnya mentransfusikan darahnya untuk Tong Tong sembari menatap anak itu dengan tajam.


Wu Tong gelisah menunggu di depan ruang UGD saat Mandy menghampirinya untuk menyatakan penyesalannya atas kejadian yang menimpa Wu Tong dan menghadiahkan fotonya untuk Wu Tong karena dia dengar kalau Wu Tong adalah penggemarnya.

Wu Tong menerimanya dan hendak pergi, tepat saat Zhong Mou baru keluar dari ruang UGD. Wu Tong sontak panik dan cepat-cepat melarikan diri dari sana.

Zhong Mou berusaha mengejarnya dan tepat saat itu juga, terdengar pengumuman yang meminta Ibunya Tong Tong untuk ke UGD secepatnya. Wu Tong pun bergegas bersembunyi di bawah lift dan sukses mengecoh Zhong Mou.


Zhong Mou akhirnya keluar dari rumah sakit dan Mandy langsung mencemaskannya. Zhong Mou tidak menceritkan kejadian barusan dan cuma menyuruh Mandy pulang duluan saja. Dia berjanji akan menghubungi Mandy besok.


Dalama perjalanan pulang, Zhong Mou tanya ke Jian Dong, apa yang akan dia lakukan jika tiba-tiba ada wanita yang memberitahunya bahwa dia punya anak?

Jian Dong "Apa maksud anda?"

"Tadi di rumah sakit, ibu anak itu memberitahuku bahwa anak yang terluka itu adalah putraku."

Jian Dong jelas kaget dan berniat mau balik ke rumah sakit saja. Tapi Zhong Mou melarang dan menyuruh Jian Dong untuk menyelidiki masalah ini dulu. Kebetulan di dasinya masih ada bekas darahnya Tong Tong. Zhong Mou pun menyuruh Jian Dong untuk melakukan tes DNA.

"Aku mau lihat siapa yang berani membuat mempermainkanku." Kesal Zhong Mou

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

  1. Suka,udah pernah nonton.bgs dramanya( ada jerry yan) semangat...ditunggu lanjutannya....

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam