Sinopsis The Sand Princess Episode 7 - 1

Sinopsis The Sand Princess Episode 7 - 1

Kot penasaran apakah Ki masih menyukai Aff? Dia beralasan kalau dia ingin tahu cuma supaya dia tahu bagaimana harus bersikap terhadap Ki.


"Aff dan aku sudah jadi masa lalu. Bagaimana denganmu dan Ji? Apa kalian sudah menyelesaikan hubungan kalian? Aku melihatnya memelukmu."

"Kami cuma bicara. Ji menyuruhku untuk menganggapnya hanya sebagai teman."

Ki tampak jelas senang. Tapi dia masih penasaran, biarpun Kot sudah jelas akan perasaannya. Tapi bagaimana dia yakin kalau Ji juga sama? Kot yakin Ji cuma menganggapnya hanya sebagai teman?

"Tentu saja." Yakin Kot.


Hmm, sayangnya dia tidak tahu kalau Ji sama sekali tidak berpikiran sama seperti dia. Ji mengaku pada Bom kalau ini cuma rencananya doang biar Kot percaya padanya dan tidak menghindari dia lagi.

"Apa kau sudah sepenuhnya menerima fakta kalau kau menyukainya?"

"Iya, dan aku akan menjadikannya milikku."

Ji bertekad mau menunjukkan pada Kot tentang kebaikannya sebagai seorang teman dan seorang ayah. Ji yakin kalau Kot melihat kebaikannya, Kot pasti akan berpaling padanya dan mereka akan kembali menjadi keluarga. Happy ending!

"Lalu bagaimana dengan Aff? Jangan lupa kalau Kot sudah menikah dan kau sudah bertunangan."

Iya sih, tapi Kot kan mencintainya. Bom mengoreksi, itu dulu. Ji ngotot kalau Kot pasti akan bisa jatuh cinta padanya lagi dengan mudah. Bom nyerah deh, terserah Ji saja. Tapi ingat, cinta bisa dikalahkan oleh jarak yang lebih dekat.

Bibi menelepon saat itu, mengabarkan kalau ia menginap bersama Moji. Ki jadi semakin bertekad untuk mengambil kembali haknya sebagai ayahnya Moji secepatnya.


Maka keesokan harinya, Ji datang ke rumah Ki dengan membawa banyak sekali hadiah dan makanan untuk Moji.

"Apa maumu?"

"Tidak ada. Aku hanya ingin jadi ayah yang baik. Di mana Moji?"

"Masih tidur dengan Bibi," sahut Ki.

Bibi juga baru keluar saat itu. Ji langsung penasaran Bibi semalam tidur di kamar mana? Tentu saja di kamar tamu, jawab Ki. Ji kaget, terus Kot tidur di mana?

"Tentu saja sama suaminya," santai Bibi. "Lihatlah mata panda mereka, Moji sebentar lagi pasti akan jadi kakak."

Wkwkwk! Kot dan Ki cuma bisa tersenyum malu-malu mendengarnya. Ji tidak senang dan langsung menyeret Kot untuk menuntut penjelasan, dia benar-benar tidur bersama Ki semalam?


"Bibimu ada di sini, memangnya apa yang bisa kulakukan?"

"Buat alasan apapun lah! Atau kau memang ingin tidur dengannya?"

"Kalau kau tidak ingin aku tidur dengan saudaramu, bawa bibimu pulang."

"Tidak usah!" Sahut Ki tiba-tiba. "Baguslah Bibi ada di sini, dia bisa menjaga Moji untuk kita hari ini. Kita bisa pergi untuk membicarakan detil acaranya. Kita punya janji dengan Aff dan staf."

Ji penasaran, "acara apa? Kenapa Kot juga harus pergi?"

"Karena dia adalah istriku." Ujar Ki sambil merangkul Kot seolah mengklaim Kot adalah miliknya seorang. "Sedangkan kau, cobalah urus putrimu sekali saja. Ayo bersiap."


Ki langsung menyeret Kot ke kamar, tampak jelas dia benar-benar terbawa emosi. Kot tidak mengerti kenapa dia harus ikut juga?

"Karena kau adalah istriku! Errr... maksudku, orang-orang mengenalmu sebagai istriku. Kalau kau tidak ikut, orang akan curiga. Selain itu, Aff juga akan ada di sana dan kami baru saja jadi bahan berita. Jadi lebih baik kita pergi bersama."

Kot nyinyir, ternyata Ki cuma memanfaatkannya sebagai tameng. Terserah apapun Kot menyebutnya, pokoknya mereka harus pergi bersama. Kot tidak mau!

"Aku mempekerjakanmu, kau harus melakukan apa yang kukatakan."

"Aku nggak mau pergi!"

"Akan kubayar kau 2.000 baht."

"Kasih aku 10 menit untuk bersiap-siap." (Wkwkwk!)


Tak lama kemudian, mereka pamit pada Bibi dan menitipkan Moji padanya. Tapi Bibi mengaku kalau ia sendiri ada urusan di luar. Kalau begitu... semua orang sontak berpaling menatap Ji.

Jia kan bilang kalau dia datang karena kangen sama Moji dan ingin main dengannya, jadi dia tinggal saja di sini dan jaga Moji. Kot setuju, Ji kan pernah bilang kalau dia ingin mengurus keponakannya. Jangan lupa kasih Moji makan dan mandikan dia. Jaga Moji dengan baik, jangan buat dia menangis loh.


Aff sudah senang saja bakalan bertemu lagi dengan Ki hari ini. Tapi senyum manisnya mendadak berubah masam saat melihat Ki malah datang bersama Kot. To the point ke topik utama pertemuan mereka, Aff berkata bahwa pertemuan kali ini cuma untuk mendiskusikan persiapan dasar dengan staf. Sebentar lagi orangnya datang.

Si staf akhirnya datang tak lama kemudian, yang tak lain tak bukan adalah Wanchot... cinta pertamanya Kot dulu. Terang saja kedua orang itu langsung berpegangan tangan saking senangnya bisa bertemu lagi.

"Aku tak menyangka akan bertemu denganmu di sini, aku sangat merindukanmu." Ujar Chot antusias.

Kot memberitahu yang lain kalau dia dan Chot dulu tetanggaaan. Chot membenarkan, mereka dulu sangat dekat seperti kakak-adik. Kot sungguh tak menyangka akan bertemu Chot di sini, sudah 10 tahun lamanya.

"Benar. Aku tak pernah membayangkan bisa bertemu lagi denganmu dan kau juga sudah menikah sekarang. Dulu kau bilang kau mau menikah denganku."


Ki sontak melotot cemburu mendengarnya. Chot buru-buru menjelaskan kalau itu cuma karena dia dan Kot sangat dekat seperti keluarga sendiri. Dia lalu harus pergi karena dapat beasiswa studi ke luar negeri.

Tapi saat dia kembali, Kot sudah pindah. Kot mengaku kalau dia terpaksa harus pindah karena neneknya meninggal dunia waktu itu.

"Aku sangat sedih waktu tidak bisa menemukanmu. Aku mencarimu ke mana-mana."

"Siapa suruh kau kuliah ke luar negeri?"

"Aku melakukannya agar aku bisa menjagamu setelah aku kembali."

Ki jelas cemburu melihat kedua orang itu ngobrol berdua terus seolah dunia milik mereka berdua. Dia langsung menyela obrolan mereka dan menuntut mereka untuk membahas masalah acaranya saja.


Sementara itu, Ji sedang kesulitan membujuk Moji untuk mau makan, tapi ujung-ujungnya malah membuat Moji jadi nangis. Wkwkwk! Ji jadi ikutan mewek, kapan kedua orang itu akan pulang?!


Mulai fokus ke pekerjaan, Aff menyerahkan skripnya pada mereka. Chot memberitahu mereka bahwa acara pertamanya adalah mereka berdua memasak bersama untuk menunjukkan keharmonisan mereka sebagai pasutri.

Mereka akan syuting selama 2 hari. Hari pertama mereka akan fokus pada pekerjaannya Ki. Jadi bisakah mereka menggunakan kantornya Ki atau salah satu properti milik perusahaannya sebagai lokasi syuting?

Ki usul agar menu makanannya diganti dessert saja, Kot tahu apa yang dia suka. Oke, Chot setuju. Setelah masak dessert, mereka bisa berbincang tentang karir dan kehidupan kerja Ki. Mereka akan menunjukkan seperti apa kehidupan pengantin baru.

Ki mendadak sok romantis menyuapi Kot. Tapi Aff mendadak usul agar mereka syuting di rumah Ki juga. Ki tidak setuju, dia tidak suka mengungkap kehidupan pribadinya terlalu banyak. Kot juga tahu itu, jadi mereka pakai kantornya saja. Chot setuju saja.

"Lalu kapan kita akan syuting? Aku harus bersiap-siap dulu."

"Hari rabu. Apa kalian setuju?" Tanya Chot.

"Aku dan ISTRIKU (diucap dengan penuh penekanan) setuju. Kami siap menyambut kalian." Ujar Ki sebelum kemudian melanjutkan acara suap-suapan sok romantisnya pada Kot.


Tak lama kemudian, Aff pamit duluan. Chot ingin mengajak Kot ngobar soalnya mereka kan sudah lama tidak bertemu, dia kangen banget sama Kot. Kot setuju dengan senang hati, tapi Ki dengan cepat menyela menolak usul itu.

"Kita meninggalkan anak kita dengan om-nya. Kita harus segera pulang."

Chot kaget, Kot punya anak? Bukankah dulu Kot bilang kalau dia tidak suka dan tidak menginginkan anak? Kot bingung bagaimana harus menjelaskannya, ceritanya panjang. Yah udah deh, Chot pamit duluan.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam