Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 13 - 1

Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 13 - 1

Hmm, sepertinya idenya Xiao Qi berhasil. Saat dia mendekat, tiba-tiba dia bisa mendengar suara sinyal itu lagi. Tapi Leng dengan cepat mendorongnya, jangan bercanda.


"Aku tidak bercanda. Aku cuma ingin pulang. Aku benar-benar lelah dengan kebahagiaan palsu terus menerus."

"Ini bukan kebahagiaan palsu. Setelah badai topan selesai, aku akan mengantarkanmu pulang." Ujar Leng nggak nyambung. Xiao Qi kecewa.


Tuan Sun menamai sebotol parfum buatannya dan memberitahu Lie bahwa parfum itu seperti manusia yang punya nama masing-masing. Ah! Lie mengerti. Mengenali orang dari baunya.

Leng dan Xiao Qi kembali tak lama kemudian. Leng langsung to the point memerintahkan Lie untuk mengambil beberapa sample untuk dibawa ke kantor. Mereka harus segera kembali lebih cepat.

Tidak bisa, dia masih harus membuat sample lain lusa, Leng balik duluan saja. Jelas Leng tidak mau, apa Lie pikir dia bakalan meninggalkan Xiao Qi sendirian bersama Lie?

"Astaga! Apa yang kau pikirkan. Tuan Sun, kau bilang bau yang seharusnya dibuat oleh kakakku tuh bau cuka tua kan?" Canda Lie. (cuka artinya cemburu)


Tuan Sun meminta mereka untuk duduk dulu dan mencoba mengenali perasaan seseorang melalui baunya. Xiao Qi dengan senang hati mencobanya. Tapi Leng masih saja sok serius membicarakan masalah bisnis dengan menawari Tuan Sun untuk mempromosikan hasil tes ini sebagai produk baru perusahaan mereka.

"Kenapa kau masih saja membicarakan masalah pekerjaan di saat seperti ini? Merusak kesenangan saja." Gerutu Lie.

"Ini masalah yang kau buat sendiri. Kau mau segala kesenangan ditiadakan atau kau yang ditiadakan dari perusahaan?"


Lie ngalah deh. Tuan Sun memberikan beberapa sample lagi. Lie dan Xiao Qi memiliki selera parfum yang sama, Leng seorang yang paling beda pendapat dan tidak menyukai semua parfum yang mereka suka. Dia malah merasa parfum-parfum itu tidak inovatif, apa tidak ada yang lebih spesial?

Tuan Sun langsung memberikan satu botol parfum lain padanya. Leng langsung suka baunya bahkan meminta sample-nya, tapi Xiao Qi dan Lie merasa parfum kali ini baunya aneh, hampir tak ada baunya malah.


Tuan Sun mengaku bahwa parfum itu istimewa baginya. Parfum itu dia buat saat hujan sehingga menyebabkan sample parfum ini menjadi lembab dan beberapa bahannya sulit diperkirakan lagi.

Lie penasaran dengan hasil tes mengenali seseorang melalui bau ini. Tuan Sun menyimpulkan bahwa Xiao Qi dan Lie sama-sama penuh energi, murah hati, penuh kasih sayang, dan berbakat.


Leng cemburu. Lie santai saja merangkul Xiao Qi dan menyatakan kalau dia dan Xiao Qi memang sehati, kakaknya sama sekali tidak memiliki selera yang sama dengan mereka. Jadi bagaimana kalau Leng balik duluan saja? Mereka berdua akan pulang 2 har lagi dengan membawa produk baru. Xiao Qi jadi tak enak dengan situasi ini.

"Tanya saja pada Xiao Qi apakah dia mau tinggal di sini bersamamu."

Xiao Qi galau... tapi akhirnya dia malah memilih tinggal bersama Lie di sini. Leng kesal, katanya Xiao Qi mau pulang tadi. Belum sempat Xiao Qi menjelaskan apapun, Lie mendadak menyela dan menyatakan kalau Xiao Qi mau pulang karena ada Leng. Tapi kalau Xiao Qi sedang bersamanya, Xiao Qi nggak bakalan mau pulang saking bahagiannya.

Cemburu, Leng jelas tak mau meninggalkan mereka berduaan dan memutuskan untuk tetap tinggal di sini juga dengan menggunakan badai topan sebagai alasan. Jadi mereka bertiga bisa pulang bersama setelah badai nanti.

"Tidak bisa. Ayo pergi." Lie tiba-tiba menarik Xiao Qi pergi bersamanya.


Lie sengaja mau menggoda kakaknya, sekarang ini Leng pasti sedang gila melihat mereka pergi bersama. Tapi Xiao Qi khawatir, Leng pasti marah banget sama dia. Tapi masalahnya ada beberapa hal yang tidak bisa dia beritahukan ke Leng.

"Kau bisa beritahu aku. Aku bisa menerima apapun."

Xiao Qi mengaku bahwa selama ini dia mencari benda semacam medan magnet induksi. Lalu kemarin dia menemukan benda itu ternyata ada di dalam diri Leng.

Tapi Lie mengira kalau yang Xiao Qi maksud adalah perasaan cinta. Dia mengerti kok, kita semua mencintai orang lain dengan perasaan, tapi perasaan itu hanya sementara.

"Sementara? Tapi selama sesaat, rasanya itu sulit terlupakan."

Tiba-tiba Xiao Qi baru menyadari sesuatu. Saat Leng datang dengan penuh kekhawatiran kemarin, Leng berkata bahwa Xiao Qi seperti duri yang membuat jantungnya sakit dan sesak napas.


Dia baru ingat kalau kemarin detak jantung Leng berdentam sangat keras dan saat itulah Xiao Qi bisa melihat sinyal alat itu dari dalam jantung Leng. Xiao Qi akhirnya sadar kalau sinyal itu muncul karena detak jantungnya Leng berdebar kencang.

"Aku ingat. Waktu itu detak jantungnya berdebar sangat kencang. Dug-dug-dug-dug seolah jantungnya mau melompat keluar."

Apa mungkin karena angin topannya sangat kuat waktu itu? Bukan! Bukan! Atau mungkin karena waktu itu Lie meninggalkannya seorang diri makanya Leng marah?

Lie tak percaya. Kalau kakaknya marah padanya, detak jantungnya tidak akan berdebar kencang, Leng akan langsung saja menghajarnya. Xiao Qi jadi bingung, kalau begitu, apa kira-kira yang membuat jantung seseorang berdebar kencang?

"Aku tiba-tiba punya pikiran buruk."

"Apa?"

"Kakakku jatuh cinta padamu. Hanya saat seorang pria bertemu dengan gadis yang disukainya, detak jantungnya akan berdebar kencang."

Xiao Qi tak percaya, Leng selalu galak padanya, jadi mana mungkin Leng jatuh cinta padanya. Lie rasa itu mustahil juga sih, cewek semacam Xiao Qi tidak mungkin cocok dengan kakaknya.


Tak lama kemudian, mereka tiba di sebuah restoran. Lie langsung sok romantis menggandeng Xiao Qi sehingga pelayan restoran mengira mereka adalah sepasang kekasih. Xiao Qi menyangkal, tapi kemudian pelayan restoran memberitahu mereka bahwa hari ini ada promosi hadiah untuk pasangan dan juga dessert yang sangat lezat di seluruh dunia khusus untuk pasangan.

Mendengar kata makanan lezat sontak membuat Xiao Qi berbinar-binar ingin mencicipinya. Tapi ada syaratnya, pelayan menyuruh mereka untuk menulis nama mereka berdua lalu menempelkannya di dinding yang penuh dengan foto-foto para pasangan yang pernah datang ke restoran itu.

Demi makanan, Xiao Qi tanpa ragu menulis namanya dan Lie lalu menempelkannya di dinding itu. Tapi Lie rasa tidak bagus kalau cuma makan dessert. Begini saja, Lie akan pergi beli teh di tea shop terdekat, Xiao Qi tunggu saja di sini.


Tapi bahkan setelah Xiao Qi mendapatkan dessert-nya tak lama kemudian, Lie masih saja belum kembali. Saat Xiao Qi meneleponnya, Lie ternyata lama gara-gara menunggu antrian.

"Cepatlah kembali. Lagian aku tidak begitu suka milk tea."

"Kau tidak suka, tapi ada seseorang yang menyukainya. Kalau kakakku kembali hari ini, aku mau minta dia untuk mengantarkan milk tea ini pada seorang temanku."

"Teman? Siapa temanmu?" Xiao Qi santai saja berbalik... dan sontak kaget mendapati Leng mendadak sudah berdiri di hadapannya entah sejak kapan.

"Fang Lie meninggalkanmu lagi?"

Ketakutan, Xiao Qi berusaha menyangkal tapi ujung-ujungnya bingung sendiri harus jawab apa. Leng tiba-tiba mau masuk ke restoran, Xiao Qi berusaha mencegahnya, tapi tak sengaja posisi tangannya terlihat seperti sedang menggandeng Leng.


Sontak saja para pelayan restoran menyambut mereka dengan heboh sambil nyerocos tentang promosi mereka hari ini. Tapi si pelayan yang tadi mengenali Xiao Qi dan heran sendiri melihat Xiao Qi datang lagi dengan pria lain. Dia jadi salah paham menuduh Xiao Qi menipu mereka demi mendapatkan hadiah.

Ketakutan, Xiao Qi langsung merangkul Leng sok manja sambil menjelaskan pada para pelayan bahwa yang tadi itu salah paham, kekasihnya yang sebenarnya adalah yang ini.


Tapi Leng masih saja bermuka dingin sampai Xiao Qi jadi semakin gugup dibuatnya. Saat akhirnya Leng buka suara, dia langsung menunjuk kertas bertuliskan nama Xiao Qi dan Lie itu dan menuntut penjelasan Xiao Qi.

"Itu cuma... pelayan bilang kalau aku menulis itu, aku akan dikasih dessert yang lezat. Aku lagi gila waktu itu."

Pelayan datang membawakan hadiah untuk mereka. Tapi Leng menolak hadiahnya lalu mencabut kertas itu, berikan saja hadiah itu ke pasangan berikutnya. Baiklah, pelayan lalu meminta mereka untuk menulis nama mereka di kertas lain.


Tapi bahkan sebelum Xiao Qi sempat menulisnya, Leng langsung menaarik tangan Xiao Qi lalu menulis namanya sendiri di telapak tangan Xiao Qi seolah mencap Xiao Qi sebagai miliknya seorang.

"Ngapain kau menulisnya di tanganku?"

"Siapa tahu kau lupa dengan identitasnya. Lagipula kau sendiri yang setuju untuk jadi pacarku."

Xiao Qi langsung balas menulis namanya sendiri di telapak tangan Leng. "Sekarang kau adalah orangku. Tolong kau ingat identitasmu."

Tiba-tiba pelayan memotret mereka. Leng langsung saja menempelkan foto itu di dinding lalu meminta pelayan untuk mengingat wajah Xiao Qi. Lain kali kalau Xiao Qi datang lagi kemari bersama pria lain, tolong telepon dia, dia akan kasih hadiah untuk pelayan. Xiao Qi sampai malu dibuatnya.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam