Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 8 - 2
Leng bersikap seolah perhatiannya ke Xiao Qi ini sama sekali bukan sesuatu yang spesial dan mengklaim kalau dia hanya cemas sakitnya Xiao Qi akan berpengaruh pada acara besok.
"Memangnya besok ada acara apa? Duduklah dulu."
Leng menolak, biar besok Asisten Han saja yang memberitah Xiao Qi, dia mau pulang. Tapi tetap saja Xiao Qi mersa kurang nyaman dengan sikap Leng dan meminta Leng untuk tidak terlalu baik padanya.
"Kenapa?"
"Aku hanya takut akan jadi terbiasa."
Leng kecewa mendengarnya. "Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Dan juga, jangan buka pintu untuk pria manapun selain aku. Berbahaya."
Leng pun pergi. Xiao Qi jadi merasa tak enak, padahal dia kan sebenarnya bohong tentang masalah sakitnya, kenapa Leng peduli? Xiao Bu tak yakin, sungguh Xiao Qi cuma merasa tak enak? BTW, Xiao Qi barusan menelan obatnya manusia bumi loh. OMG! Xiao Qi sontak panik berusaha memuntahkannya.
"Dasar cowok jahat. Kau akan berakhir hanya karena pria." Gerutu Xiao Bu.
Keesokan harinya, Leng bukannya mendengarkan laporan kerja Asisten Han, malah sibuk menatap Xiao Qi yang tampak sedang galau berusaha menghindari para pria di sekitarnya lalu menyemprot-nyemprot udara di sekitarnya entah dengan cairan apa, tapi sepertinya cairan itu bisa membantunya dari efek hormon pria.
Asisten Han sampai heran melihat bosnya itu senyam-senyum gaje. Baru sadar, Leng buru-buru pasang wajah normalnya. Laporan dari departemen penelitian ini kurang jelas, cek lagi. Oh yah, sebaiknya serahkan tugas ini pada Xiao Qi soalnya dia suka dengan penelitian.
Asisten Han pun menyerahkan tugas itu pada Xiao Qi dan mengingatkan Xiao Qi untuk mengerjakan tugasnya dengan baik. Leng mengawasinya loh.
Wah! Kesempatan banget nih. Xiao Qi buru-buru keluar ke lorong sepi untuk mengecek isi dokumen itu. Tapi tidak ada satu kata pun tentang lat komunikasinya. Si pintar Xiao Bu yakin manusia tidak akan mungkin mengira itu adalah alat komunikasi, coba cari lebih teliti lagi.
Benar juga, Xiao Qi pun mulai meneliti laporan itu lagi dan akhirnya dia menemukan sebuah laporan tentang sebuah batu safir yang terbuat dari bahan yang bukan berasal dari bumi. Pasti ini yang Xiao Qi cari-cari.
Xiao Qi pun bergegas pergi ke departemen penelitian, dan kebetulan sekali tidak tampak ada seorang pun di sana saat dia masuk. Tapi lagi-lagi, dia langsung merasa pusing begitu masuk ke lab.
Xiao Qi berusaha melacak sinyalnya, dan langsung merasakannya dari sebuah wadah kecil. Dia mau mendekati itu, tapi Allen mendadak muncul dan langsung bertanya curiga, dia siapa dan bagaimana dia bisa masuk kemari.
"Aku... sekretarisnya Tuan Fang. Aku kemari untuk menyerahkan ini." Alasan Xiao Qi sambil menyerahkan laporannya. Dia mengklaim bahwa Leng juga menanyakan masalah safir, untung saja Allen percaya dan langsung menunjukkannya ke Xiao Qi.
Allen berkata bahwa ini adalah top secret di departemen mereka ini, makanya data-datanya mereka simpan secara terpisah. Saat Allan sedang sibuk mencari dokumennya di brangkas, Xiao Qi berusaha merusak kamera CCTV dengan kekuatan supernya, tapi gagal.
"Aneh. Medan magnet di sini beda dibanding tempat lain." Gumam Xiao Qi.
Allen santai saja membenarkan, ini adalah top secret departemen ini. Tapi tunggu dulu! Bukankah ini pertama kalinya Xiao Qi datang kemari, bagaimana dia bisa tahu tentang medan magnetnya?
Canggung, Xiao Qi beralasan kalau dia cuma merasa rada merinding di tempat ini. Dia cuma asal ngomong kok, cuma menduga. Agak bingung, tapi Allen akhirnya percaya-percaya saja lalu kembali mencari dokumennya.
Saat itulah Xiao Qi buru-buru mencuri benda itu dan memasukkannya ke dalam tas... tepat saat Leng tiba-tiba datang untuk menjemputnya ke acara pameran. Xiao Qi langsung saja menggandengnya keluar dengan gugup.
Dan saat itulah Allen baru sadar kalau batu safirnya hilang. Dia sontak panik berusaha mencarinya, dan saat dia tidak bisa menemukannya, dia mulai mencurigai Xiao Qi.
Xiao Qi benar-benar gugup dan berusaha menghindar dengan alasan maau menyelesaikan pekerjaannya saja. Leng heran melihat keanehan sikapnya, kenapa Xiao Qi begitu terburu-buru?
Xiao Qi beralasan kalau dia malu dengan pakaiannya, orang-orang berpakaian necis sedangkan pakaiannya terlalu casual untuk acara seperti ini. Tapi leng tak peduli, lagian Xiao Qi datang kemari sebagai sekretarisnya, jadi dia tidak perlu terlalu formal.
Belum menyerah juga, Xiao Qi berusaha menghindar dengan alasan mau ke toilet, dia merasa kurang nyaman. Tapi Leng sama sekali tak terpedaya dan langsung menyeret Xiao Qi masuk.
Jiang Xue sudah menunggu di depan pintu dan jelas heran melihat Leng menggandeng Xiao Qi. Xiao Qi sontak panik melepaskan tangan Leng dan berusaha melarikan diri saat Jiang Xue minta bicara dengan Leng berdua, tapi Leng langsung mendorongnya masuk.
"Kau tidak keberatan kan? Biarpun hubungan kita tidak berhasil, tapi kita masih bisa saling menyapa satu sama lain." Ujar Jiang Xue.
"Tentu saja. Terima kasih atas pameran ini. Masalah dananya..."
"Kau ini, selalu saja sangat serius. Aku seharusnya menghargai keterusteranganmu menolakku."
"Apa kau menyalahkanku?"
"Orang-orang biasanya mengucap kata-kata manis padaku, tapi hanya kau yang mengatakan kejujuran padaku. Bagaimana bisa aku menyalahkanmu."
Leng sungguh-sungguh berterima kasih atas pemikiran Jiang Xue itu. Jiang Xue harap mereka tetap bisa jadi teman. Mereka pun menyepakati pertemanan mereka dengan berjabat tangan.
Xiao Qi memutuskan menyembunyikan batu safir itu di saku jaketnya. Lie baru muncul saat itu, Xiao Qi jadi tidak enak karena dia datang terburu-buru dan tidak membawa apapun untuk Lie. Maaf, yah.
"Tidak masalah. Kau sekarang kakak iparku."
"Iya juga, kita keluarga sekarang. Selamat, yah."
Tapi, Lie penasaran. Apa segalanya baik-baik saja belakangan ini? Lie agak khawatir karena ada banyak orang yang memata-matai kakaknya. Jadi setiap kali bersama Leng, Xiao Qi harus melindungi dirinya sendiri... terutama dari keluarga mereka.
Leng baru masuk saat itu. Tapi tiba-tiba saja Allen masuk untuk melaporkan masalah hilangnya batu safir itu, dan orang yang paling dia curigai hanya Xiao Qi. Karena hanya Xiao Qi yang ada di lab saat batu safir itu hilang dan dia juga memanfaatkan nama Leng untuk menanyakan batu safir itu.
Xiao Qi jadi cemas dan kegugupannya itu sangat kentara jelas, apalagi dia langsung berusaha menghindar dengan alasan mau ke toilet.
Leng jadi curiga dengan keanehannya dan langsung mengonfrontasinya terang-terangan, apa Xiao Qi ada hubungannya dengan hilangnya batu safir itu? Kenapa dia sangat terburu-buru? Terang saja mereka langsung jadi tontonan semua orang yang ada di sana.
"Ini kesempatan terakhirmu. Apapun yang kau lakukan, aku janji akan memaafkanmu. Apa kau mencuri batu safir itu?"
Xiao Qi speechless, malah Leng yang tidak terima tuduhan Leng dan langsung melepaskan tangan Leng Xiao Qi. Tapi Leng terus menuntut jawaban Xiao Qi. Jiang Xue usul agar mereka mengecek Xiao Qi saja, Allan juga usul agar mereka mengecek tasnya Xiao Qi.
Tapi Leng menolak keras. Semua orang jadi semakin ribut kasak-kusuk menggosipkannya. Menghadapi tatapan mata semua orang yang penuh tuntutan itu, Xiao Qi dengan penuh percaya diri menyatakan kalau dia bersedia dicek.
Di langsung mendekat ke Leng, diam-diam memasukkan benda itu ke dalam saku jasnya Leng lalu membuka tasnya dan mengeluarkan isinya untuk membuktikan dirinya tidak bersalah.
Merasa bersalah, Leng buru-buru memungut semua barangnya Xiao Qi dan meminta maaf. Xiao Qi bergegas pergi seolah dia sakit hati, padahal dia kabur karena gugup. Untung saja tidak ketahuan, tapi dia tidak bisa membiarkan benda itu ada di Leng, bagaimana kalau Leng sampai tahu.
Bersambung ke part 3
2 Comments
Lanjut....
ReplyDeleteNext
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam