Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 12 - 3

Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 12 - 3

Leng berusaha menyetir secepatnya sambil berusaha menelepon Xiao Qi, tapi tiba-tiba saja dia kehilangan sinyal. Asisten Han menduga kalau itu pasti karena cuaca, tim teknisi mereka sedang berusaha memperbaikinya.


Sementara itu, Lie dan Xiao Qi sedang kebingungan di tempat antah berantah gara-gara Lie lupa lokasi tepatnya. Parahnya lagi, cuaca yang tadinya cerah, mendadak berangin kencang. Apa yang harus mereka lakukan, tidak mungkin mereka mencari ke semua tempat ini kan?

Begini saja, Xiao Qi berlindung di bawah pohon besar itu saja, Lie sendiri yang akan pergi mencari orang itu. Jadilah Xiao Qi ditinggalkan sendirian di sana dalam keadaan kedinginan dan ponselnya juga tidak ada sinyal.

Parahnya lagi, saat dia tengah berusaha menghangatkan dirinya dengan mengayun-ayunkan tangannya, dia malah tak sengaja melempar ponselnya entah ke mana.


Tepat saat itu juga, dia melihat Leng yang baru datang... dan langsung berlari padanya sambil memberikan jaketnya. Leng benar-benar cemas dan langsung berusaha menghangatkan tangan Xiao Qi.

Xiao Qi tercengang melihatnya. "Kenapa kau ada di sini? Tidak! Kenapa kau datang padaku? Di sini dingin dan terpencil."

"Karena aku sangat mengkhawatirkanmu. Kenapa kau tidak mengurus dirimu sendiri dengan baik? Aku harus menyerahkanmu padanya, kenapa kau tidak membuatku menyerah? kenapa kau selalu membuat kesalahan?! Kenapa aku harus selalu mengkhawatirkanmu setiap saat?! Kau itu seperti duri yang menusukku dan membuatku sakit. Dan aku bahkan tidak bisa bernapas."


Entah bagaimana, kecemasannya yang luar biasa itu tiba-tiba membuat Xiao Qi melihat sesuatu yang tak disangka-sangka, dari d~~a Leng mendadak muncul sinar biru. OMG! Alat komunikasinya ada di dalam jantungnya Leng.

"Kenapa alat komunikasinya...? Bukannya sudah hancur? Kenapa bisa ada di situ?"

Tapi Leng sama sekali tidak menyadari itu dan bingung sendiri dengan maksud ucapan Xiao Qi. Saking senangnya, Xiao Qi langsung saja memeluk Leng. Err... meluk alat komunikasinya maksudnya, tapi Leng pasti nggak ngeh dan langsung balas memeluk Xiao Qi erat-erat.


Xiao Qi jadi tak mau lepas dari Leng dan terus menempelinya bahkan sampai mereka tiba di rumah si pembuat parfum. Lie sampai heran melihatnya, bagaimana bisa Xiao Qi bersikap sangat memalukan seperti ini padahal Leng sudah mencampakkannya.

"Kau tidak mengerti. Seluruh tubuhnya bau Planet Cape Town!"

Dia bahkan tidak mau tidur di kamar lain dan ngotot mau sekamar dengan Leng. Hmm, Lie kayaknya tanda-tanda cemburu dan langsung ikutan menggelandoti Leng dan menyatakan kalau dia juga mau sekamar sama mereka.

 

Jadilah mereka menggelar 3 kasur di kamar yang sama. Xiao Qi antusias banget mengambil tempat di tengah, tapi Leng jelas tak suka dan langsung menendang Xiao Qi ke sebelah lalu menempatkan dirinya sendiri di tengah.

Xiao Qi langsung saja menempelkan kepalanya ke d~~a Leng, berniat mau mendengarkan alat komunikasinya lagi, tapi aneh, kenapa sekarang malah tidak kedengaran lagi?


Lie baru masuk kamar tak lama kemudian dan langsung gregetan melihat Xiao Qi menempeli Leng. Dia langsung menjauhkan Xiao Qi lalu menempatkan dirinya sendiri di tengah-tengah mereka yang sontak saja mendapat protes dari kedua orang itu. Kesal, Leng sontak menarik paksa Lie ke kasur sebelah.


Kedua pria sudah tidur, tapi Xiao Qi tidak bisa tidur dan dengan sengaja mendekat ke Leng yang sontak membuatnya terpesona mengagumi ketampanan Leng. Tunggu dulu! Sadar! Sadar! Dia harus bisa mengeluarkan alat komunikasi itu. Mungkin dia harus menyingkirkan bajunya Leng biar bisa merasakan alat itu lagi.

Maka Xiao Qi pun berusaha menarik kaosnya Leng. Lie terbangun saat itu dan berusaha menghentikan aksinya Xiao Qi secara diam-diam biar tidak membangunkan Leng.

Jadilah mereka otot-ototan... saat tiba-tiba saja Leng menyingkirkan tangan mereka lalu dengan sengaja menggunakan kakinya untuk menindih pergerakan Leng sambil terus pura-pura tidur.


Keesokan harinya saat sikat gigi bersama, Xiao Qi merecoki Leng tentang apakah di dalam jantungnya ada sesuatu yang spesial... sesuatu semacam chip kelap-kelip? Apa Leng pernah melihat benda itu?

"Nggak ada."

"Bagaimana mungkin? Jelas-jelas mendengarnya."

"Apa yang kau dengar?"

"Sinyal. Err... suara frekuensi gelombang rendah. Kau mungkin tidak mendengarnya. Tapi yang pasti benda itu ada di dalam tubuhmu."

"Karena itu kau mencoba melepas pakaianku semalam?"

Xiao Qi jadi malu, bagaimana Leng bisa tahu? Leng jadi salah paham mengira Xiao Qi cuma berinisiatif menggodanya duluan. Dia tidak akan menolak Xiao Qi, jadi dia tidak boleh kelewat batas. Xiao Qi mengiyakannya saja walaupun dia nggak nyambung maksud Leng.

 Bertekad mau mengulang apa yang terjadi kemarin, Xiao Qi memaksa Leng balik ke tempat pertemuan mereka kemarin. Leng males banget meladeninya, dia tidak mau memainkan game membosankan ini.

"Ini tidak membosankan. Ini adalah perasaan yang sudah kutunggu-tunggu. Apa kau tahu perasaan itu? Akhirnya aku mendapatkan sinyal yang kutunggu-tunggu dan kucari-cari. Kau tidak akan memahamiku. Rasanya seolah hidupku penuh harapan lagi."

Leng heran mendengarnya, dia menunggu saat ini sejak lama? Xiao Qi antusias membenarkan, Xiao Qi kira itu semacam perasaan lain, makanya dia berbohong pada Leng gara-gara itu dan membuat perusahaan dalam masalah.

Dia bahkan mengira kalau benda itu sudah menghilang. Biaarpun dia sebenarnya tidak bertanggung jawab akan hal itu, tapi tetap saja dia merasa berhutang sesuatu pada Leng.

"Aku malas berdebat tentang masa lalu. Aku hanya peduli pada masa sekarang."


"Baguslah. Jadi, bisakah kau bekerja sama denganku? Apa yang kau katakan di sini kemarin? Psti ada suatu kalimat yang membuat sinyalnya bekerja. Katakan sekali lagi."

"Xiao Qi. Beberapa kata adalah untuk diingat dan bukannya jadi candaan."

"Aku tidak bercanda. Aku sungguh tidak mendengar dengan jelas apa yang kau katakan kemarin."

Leng tak percaya mendengarnya. Xiao Qi benar-benar lupa? Lalu kenapa Xiao Qi memeluknya kemarin? Xiao Qi bingung, dia memeluk Leng cuma karena anginnya kuat dan dia kedinginan.

"Ayo katakan sekali lagi. Kau tidak akan mati biarpun kau mengucapkannya sekali lagi." Bujuk Xiao Qi tanpa menyadari kekecewaan Leng sama sekali.

"Aku akan (mati)!" Kesal Leng lalu berbalik pergi meninggalkannya.


Lie baru bangun saat itu dan langsung terkagum-kagum saat melihat-lihat berbagai koleks parfum buatan Tuan Chun. Tuan Chun bahkan dengan senang hati menawari Leng untuk mencoba parfumnya buat teman-temannya.

Lie mencoba membaui salah satu parfum dan langsung bisa menerka parfum itu berasal dari bunga apa. Tapi setelah dia mencoba membauinya untuk yang kedua kalinya, dia mulai bisa merasakan bau lain yang samar-samar pahit.

"Coba tebak apa yang kutambahkan di situ."

Lie mencoba sekali lagi dan seketika itu pula dia langsung tahu, ini bunga daisy. Tuan Chun tercengang, bagaimana Lie bisa tahu padahal dia menyamarkan baunya loh.

"Karena itu adalah aroma cinta." Ucap Lie sendu.


Allen menemui Jiang Xue untuk menunjukkan foto kemesraan Leng dengan Xiao Qi yang dia dapatkan dari meretes bank memorinya Leng. Jiang Xue senang, kalau begitu, sekarang dia bisa menyingkirkan Xiao Qi dengan mudah dengan cara menghapus memorinya Leng.

Tapi, Allen rasa Jiang Xue tidak akan bisa melakukannya sekarang karena Leng membuat perlindungan khusus terhadap memorinya tentang Xiao Qi. Dia rasa mereka harus menggunakan komputer yang ada di kantornya Leng untuk meretas bagian itu.

Kalau begitu akan sulit karena kantornya Leng sekarang hanya bisa dibuka melalui sidik jari. Apa tidak ada cara lain? Sayangnya tidak ada. Jiang Xue kesal, dia menghabiskan banyak uang tapi Allen cuma bisa memberinya duplikat? Apa Allen mempermainkannya?

"Kalau kau tidak puas, kau boleh menggantiku setiap saat." Santai Allen. Dan Jiang Xue seketika mengalah.


Leng yang sedang kesal, dengan sengaja ngebut sampai membuat Xiao Qi cemas. Masih juga belum ngeh dengan kekesalan Leng, Xiao Qi masih saja ngotot kalau dia tidak mendengar apa yang Leng ucapkan kemarin gara-gara anginnya sangat kuat.

Ah! Dia mendadak kepikiran kalau sinyal alat komunikasinya muncul mungkin karena angin. Maka dengan alasan kalau dia mabuk darat, dia meminta Leng untuk membuka jendela mobilnya. Leng menurutinya dan angin pun masuk, Xiao Qi langsung mendekat ke Leng untuk merasakan sinyal alat itu.

Bersambung ke episode 13

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam