Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 10 - 2

Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 10 - 2


Lie akhirnya memutuskan untuk menuruti keinginan ibunya, tapi ada syaratnya. Ibu Tiri tidak boleh lagi ikut campur tentang segala sesuatu terkait Leng, jangan menargetnya ataupun orang-orang yang dekat dengannya.


Ibu Tiri kesal mendengarnya. "Kau mengancam Ibu?"

"Lagian sekarang aku sudah tidak punya apapun. Jika segalanya semakin memburuk, Ibu bakar lagi saja."

"Bagaimana bisa kau bicara begitu padaku. Aku ibumu."

"Justru karena Ibu adalah ibuku, makanya aku menutupi perbuatan Ibu. Apapun yang Ibu lakukan, aku bisa memaafkan Ibu. Tapi aku tidak akan mengizinkan Ibu menyakiti seseorang yang kusayangi. Kumohon, Bu."

Kesal, terpaksalah Ibu Tiri akhirnya menyetujui permintaannya.


Lie pun datang ke kantor keesokan harinya dengan disambut oleh Manajer Kang. Sekarang Lie menjabat sebagai direktur pengembangan proyek baru, lebih tepatnya pengembangan proyek dalam pasar wanita. Jadi Lie bisa memanfaatkan bakatnya dalam posisi barunya ini.

Tapi Lie sama sekali tidak tertarik sedikitpun, Manajer Kang urus sendiri saja. Dia mau menemui kakaknya.


Xiao Qi benar-benar datang untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya. Tapi Leng dengan liciknya menolak surat itu dengan alasan bahwa saat Xiao Qi bekerja di perusahaan ini, dia menandatangani kontrak selama 5 tahun dan segala perjanjian lain dengan Leng.

Jadi jika Xiao Qi ingin mengundurkan diri, maka Xiao Qi harus membayar ganti rugi yang jumlahnya tidak sedikit. Dia bahkan akan digugat secara hukum. Apa Xiao Qi masih ingin mengundurkan diri?

Xiao Qi tak percaya, kapan dia pernah tanda tangan kontrak? Dan Leng dengan santainya menjawabnya dengan menunjukkan sebuah surat kontrak.

"Aku bisa ganti rugi. Aku tidak punya apapun selain nyawaku. Bunuh saja aku."

Tapi Leng dengar dari Nona Chai kalau Nona Chai sekarang menjadikan Xiao Qi sebagai wakilnya di restoran. Karena sekarang Xiao Qi punya bagian di restoran itu, bagaimana Xiao Qi membayar hutangnya dengan restoran itu?

"Kau jahat sekali. Kalau kau punya masalah, target aku saja, kenapa malah menarget Nona Chai?! Jangan coba-coba memikirkan Nona Chai dan restorannya!"

Kalau begitu, Leng beri dia waktu 24 jam untuk membuat pilihan. Xiao Qi mau tetap bekerja di sini atau dia dan restorannya akan menghadapi pengadilan. Kesal, Xiao Qi akhirnya tidak mendebatnya lebih lanjut lalu keluar.
 

Dia tidak tahu kalau Leng sebenarnya memang sedang membohonginya. Kontrak itu juga sebenarnya palsu. Dan dia sengaja melakukannya untuk membuat Xiao Qi tetap bekerja di sini. Dan dia sangat yakin kalau Xiao Qi pasti akan datang lagi besok.


Di luar, Xiao Qi bertemu dengan Lie dan moodnya seketika jadi membaik. Lie ngapain di sini dan berpakaian seperti itu?

"Biarkan aku memperkenalkan diriku. Aku adalah direktur proyek yang baru, Fang Lie."

"Kau bekerja di sini?"

"Bagaimana? Apa aku terlihat seperti kakakku? Apa aku kelihatan seperti elite bisnis?"

"Elite apaan? Dia itu monster dalam wujud manusia."

Lie merasa kalau mereka benar-benar berjodoh. Buktinya, orang pertama yang dia temui saat pertama kali datang ke perushaan adalah Xiao Qi. Iya, Xiao Qi juga tidak menyangka kalau Lie sekarang jadi rekan kerja. Eh bukan... mantan rekan kerja.

"Apa maksudmu?"


Xiao Qi mengaku kalau dia sudah mengundurkan diri. Lie kaget, kenapa? Apa Xiao Qi ada masalah sama kakaknya? Lebih daripada itu, dia dan Leng sudah putus.

Wah! Lie sudah menduganya. Semua wanita yang pernah bersama kakaknya, biasanya selalu berakhir dengan buruk dan dicampakkan oleh Leng. Dia sungguh tak menyangka kalau Leng juga akan begitu pada Xiao Qi.

"Tapi seperti itu juga sih. Dia tidak membiarkanku mengundurkan diri atau aku harus membayar ganti rugi."

Lie tak percaya mendengarnya, mereka sudah putus tapi Leng malah memeras Xiao Qi? Keterlaluan! Xiao Qi bingung harus bagaimana? Jika dia tetap di sini, dia tidak mau melihat Leng lagi. Tapi kalau dia pergi, dia tidak punya uang untuk membayar ganti rugi pada Leng.


"Sebenarnya kakakku tidak seburuk itu. Dia cuma... agak keras kepala. Kalau dia ingin melakukan sesuatu, bahkan Dewa pun tidak akan bisa mencegahnya. Aku sering menyaksikan dia mencampakkan puluhan mantannya."

"Hah? Dia tidak akan memperlakukan seperti itu juga, kan?"

Lie ada ide. Sebaiknya Xiao Qi jangan mengundurkan diri, dia akan berusaha untuk membuat Xiao Qi ditransfer ke departemennya. Hmm... Xiao Qi pikir-pikir dulu deh.

"Aku tak percaya kalau aku, sang penyihir jagat raya, tidak bisa mengalahkannya."


Xiao Qi akhirnya datang lagi ke kantor keesokan harinya. Tapi dia galau di depan pintu masuk, bingung antara mau masuk atau nggak. Masuk-nggak, masuk-nggak? Tapi saat dia memutuskan mau pergi, dia malah berhadapan dengan Leng baru datang dan langsung pasang badan mencegahnya pergi.

Dia bahkan mengancam akan membuat semua orang di perusahaan melihat mereka gandengan tangan kalau Xiao Qi tidak mau masuk. Dan dia benar-benar melakukan ancamannya saat Xiao Qi ngotot mau pergi. Terang saja Xiao Qi panik melepaskan tangannya dan akhirnya menyerah.


Asisten Han melapor bahwa kemarin Lie mau menemui Leng. Tapi karena Leng sedang sibuk, jadi dia menyuruh Lie pergi. Leng sendiri menolak bertemu Lie. Mulai sekarang, dia tidak akan lagi ikut campur dalam hidup Lie.

Karena Lie sendiri yang memutuskan untuk memilih jalan ini, maka mulai sekarang, Lie harus belajar untuk bergantung pada kekuatannya sendiri. Bilang saja pada Lie untuk bekerja keras. Dia akan mengawasi Lie sebagai bosnya.


Bertekad untuk membuat Leng memecatnya, Xiao Qi sengaja bersikap kasar dan tak sopan pada Leng. Dengan sengaja dia membanting dokumennya di hadapan Leng dan menyuruh Leng memecatnya saja kalau Leng tak suka.

Tapi yang tak disangkanya, Leng malah mengklaim kalau dia suka dengan sikap pegawai seperti Xiao Qi. Dia bahkan sengaja memberi perintah ini-itu pada Xiao Qi. Menyuruh Xiao Qi untuk menyerahkan dokumen ke lantai 60, menyuruh Xiao Qi mengembalikan pulpen yang dia pinjam dari satpam, bahkan menyuruh Xiao Qi membuatkannya teh.

Kesal, Xiao Qi langsung membanting tehnya sampai airnya terciprat ke celananya Leng. Dan Leng langsung balas dendam dengan menyuruh Xiao Qi untuk mengelap celananya lalu menyuruh Xiao Qi untuk pergi ke rumahnya untuk mengambilkannya setelan jas baru buat ganti.


"Kau sengaja memerasku, yah?!" Kesal Xiao Qi.

"Kalau kau ingin melawanku, maka seharusnya kau memikirkan konsekuensinya. Kalau kau ingin mati, aku akan membuatmu mustahil untuk mati. Kalau kau ingin melarikan diri, akan kubuat kau terlalu sibuk untuk melarikan diri. Kalau kau ingin bersikap kasar padaku, maka hidupmu lebih susah daripada hidupku."

"Dasar jahat!"

"Hapalkan dasar-dasar perusahaan 10 kali biar kau tahu apa artinya mematuhi atasan."

"Dasar tidak tahu malu!"

"Setelah selesai, mobilku akan menununggumu di bawah. Kau harus pergi bersamaku ke dokter. Jika kau masih mau melawanku, maka akan kubuat kau bekerja sampai tengah malam. Coba saja."

Berusaha keras menahan kesal, Xiao Qi akhirnya berjalan pergi sambil ngedumel kesal merutukinya. "Dasar psiko. Pantas saja kau butuh ke dokter."

"Kau bilang apa?"

"Aku bilang beristirahatlah dengan baik."


Leng sudah menunggu di mobil saat Xiao Qi turun tak lama kemudian. Tapi dia bingung, untuk apa sebenarnya Leng membawanya ke dokter? Apa ini rencana lain Leng untuk memerasnya?

"Kau mengingat masalah orang lain dengan sangat baik tapi malah lupa tentang masalah di antara kita. Sebelumnya kau pura-pura sakit di hadapan ayahku, jadi kita harus meneruskan akting kita. Apa kau ingin ketahuan oleh keluargaku?"

"Aku mengerti. Kau mau menemui dokter atas namaku. Jangan khawatir, setidaknya aku masih punya moral. Aku akan membantumu menipu keluargamu."

"Ah, aku lupa. Menipu kan keahlianmu." Nyinyir Leng.

"Kau!... Aku tidak akan adu argumen dengan seorang pasien."


Asisten Han yang sedari tadi cemas mendengarkan perdebataan mereka, dengan sengaja memutar mobilnya mendadak hingga membuat Xiao Qi oleng tepat ke pangkuan Leng dan Leng dengan senang hati merangkulnya.

Xiao Qi jadi gugup. "A-aku tidak sengaja."

"Kalau kau tidak ingin dekat-dekat denganku, maka seharusnya kau jaga jarak dariku dan jangan buat aku salah paham padamu. Jika lain kali terjadi lagi, akan kuanggap itu keinginanmu sendiri."

"Kau pikir semua orang menyukaimu? Dasar pria jahat."

Asisten Han buru-buru menyela lagi, mengingatkan mereka bahwa mereka hampir sampai di rumah sakit. Maka Leng mengingatkan Xiao Qi untuk bersikap romantis padanya bak sepasang kekasih betulan begitu mereka turun dari mobil nanti.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

0 Comments