Sinopsis My Girlfriend Episode 1 - 2

Sinopsis My Girlfriend Episode 1 - 2

Zhen Zheng heran mendengar Chi Xin mengambil acara itu, bagaimana bisa dia malah mengambil program yang ratingnya sangat jelek.


Tapi Chi Xin menjelaskan bahwa program ini tak ada iklan ataupun selebritisnya, jadi mereka bisa melakukan apapun yang mereka inginkan di program itu.

"Tapi bos..."

"Apa kau ingat bagaimana kita 8 tahun yang lalu?"

"8 tahun yang lalu, kita masih sangat kurus."

"Hari ini aku melihatnya."

8 tahun yang lalu... Chi Xin dan Zhen Zheng masihlah seorang pegawai junior yang terlibat dalam suatu program bersama-sama. Chi Xin mencoba membuat skrip untuk acara mereka. Tapi tentu saja mereka waktu itu masih dianggap remeh oleh para senior mereka.

Ingatan itu akhirnya membuat Zhen Zheng mengalah dan memutuskan untuk menuruti keinginan Chi Xin.


Tepat saat itu juga, Chi Xin mendapat telepon dari seorang wanita, mungkin mantannya, yang memberitahu Chi Xin kalau dia sudah mengepak barang-barangnya Chi Xin dan mengirimnya ke rumah barunya Chi Xin.

Chi Xin langsung menatap sedih ke seberang, di tempat di mana dia bisa melihat sesosok wanita yang tampak masih sibuk bekerja. Hmm, mungkin dialah mantannya Chi Xin.


Zhen Zheng kembali tak lama kemudian dengan membawakan beberapa informasi. Tapi dia malah ceroboh menyenggol segelas air. Dia langsung panik mengambil tisu untuk mengelap meja... termasuk mengelap gips tangannya Chi Xin yang ada informasi nomor teleponnya Xiao Rou.

Dan dia baru menyadari kesalahannya saat dia tak sengaja menghapus angka teakhir. Zhen Zheng buru-buru menulis ulang. Tapi dia salah tulis, harusnya 7, malah dia tulis 9.

Zhen Zheng jadi merasa bersalah atas kecerobohannya. Chi Xin tak nempermasalahkannya, dia mengerti kok kalau Zhen Zheng juga sangat sibuk tapi Zhen Zheng tetap setia bersamanya selama ini.

"Kau banyak mengajariku saat aku masih pegawai baru. Ke mana pun kau pergi, aku akan ikut."

Tapi dia penasaran, Chi Xin tiba-tiba mengembalikan mobil sebagus itu, apa ini karena Jiao Yun? Tapi Chi Xin cuma diam saja.


Dalam perjalanan pulang, Chi Xin melewati etalase sepatu itu dan membaca tulisannya Xiao Rou: Lebih kecil dari 10 dikali 365 jelas lebih besar dari dua ratus dibagi 365. Sangat sederhana... Salju.

Tulisan yang membuatnya jadi semakin bersemnagat untuk mengambil acara 'Badai Cinta' itu. "Aku akan menggila kali ini dan lihat saja bagaimana jadinya."

Dia berjalan pergi tanpa melihat Xiao Rou yang saat itu ketiduran di balik hiasan pohon salju. Xiao Rou baru terbangun saat itu dan bergegas pulang menyadari sudah tengah malam.


Setibanya di depan apartemennya, seorang satpam memberikan beberapa paket untuk Chi Xin. Dan karena kondisinya itu, Chi Xin terpaksa membawa semua paketan dengan hanya satu tangan.

Tanpa dia ketahui, ternyata Xiao Rou juga tinggal di gedung apartemen yang sama. Mereka hampir saja bertemu lagi di lift. Tapi sayang, liftnya sudah menutup sebelum Xiao Rou sempat masuk. Chi Xin baru pindahan, dia bahkan belum sempat menata barang-barangnya.


Xiao Rou mendapat pesan dari Dokter Nan yang memberinya informasi kontak korban yang ditabraknya, tapi Xiao Rou sengaja tidak meneleponnya. Tapi dia janji akan melakukannya kalau sudah punya uang nanti.


Chi Xin baru kepikiran untuk menelepon nomornya Xiao Rou. Tapi tentu saja dia salah nomor, yang menerima teleponnya malah seorang pria dan pria itu jelas tidak mengerti apa-apa tentang jaket yang Chi Xin maksud. Chi Xin jadi mengira kalau wanita yang mengambil jaketnya itu pasti seorang penipu.


Dia berniat mau tidur, tapi lantai atas malah lagi berisik banget. Itu karena Xiao Rou ternyata sedang menyalakan vacuum cleaner, sama sekali tidak sadar kalau suara mesinnya terdengar sampai lantai bawah.

Parahnya lagi, saat ibunya menelepon, dia malah tidak mematikan mesinnya yang jelas saja membuat Chi Xin merasa sangat terganggu. Dia bahkan hampir mau naik ke lantai atas, tapi tepat saat itu juga, Xiao Rou selesai bicara dengan ibunya dan akhirnya mematikan vacuum cleaner-nya.


Xiao Rou bisa langsung tidur dengan nyenyak. Tapi Chi Xin tidak bisa, hmm... sepertinya dia insomnia.


Keesokan paginya saat tengah duduk di halte bis, Xiao Rou melihat 3 orang wanita hamil berjalan tepat ke arahnya. Entah kenapa dia begitu panik melihat ketiga wanita hamil itu.

Ketiga wanita itu hamil itu berhenti tepat di hadapannya dan santai saja ngobrol ngalor-ngidul dengan seru, sama sekali tidak menyadari keberadaan mereka membuat Xiao Rou jadi sangat gelisah.

Hmm... mungkin ada hubungannya dengan masa lalunya. Dalam kilasan ingatannya, tampak ada seorang wanita hamil yang entah kenapa ngamuk-ngamuk pakai speaker.

 

Xiao Rou memang berhasil mempertahankan kesadarannya sampai ketiga bumil itu pergi. Tapi saat dia mencoba berdiri... tiba-tiba saja penyakitnya menyerngnya dan Xiao Rou pingsan... tepat di hadapan Chi Xin.

Chi Xin langsung mengenalinya. Tapi karena dia sendirian di sana, tidak ada CCTV juga, dan takut disangka melakukan hal yang tidak-tidak, akhirnya dia berinisiatif merekam situasi ini untuk menunjukkan kalau dia tidak macam-macam dengan Xiao Rou dan hanya membantu mendudukkan Xiao Rou di bangku.

Dia lalu menulis informasi kontaknya di gips lehernya Xiao Rou, sama persis seperti yang dilakukan Xiao Rou padanya waktu itu. Dia lalu berniat pergi setelah itu. Tapi dia tidak tega juga meninggalkan Xiao Rou sendirian dan akhirnya menelepon ambulance.


Lagi-lagi, Xiao Rou terbangun dan mendapati Dokter Nan Sasa ada di sisinya. Dan karena Xiao Rou sudah boleh elepas gips-nya, Sasa santai saja melepas gips itu tanpa menyadari ada tulisannya.

Xiao Rou tidak enak pada Sasa, dia sudah sering merepotkan Sasa. Tidak masalah, Sasa sudah terbiasa kok. Tapi setelah ini dia tidak ada waktu untuk menemani Xiao Rou soalnya dia ada acara, acara pertemuan orang-orang yang tidak bisa berkencan untuk sementara waktu.

"Ngapain juga aku bilang-bilang. Kau tidak akan mau pergi juga."

Siapa bilang Xiao Rou tidak mau ikut, tentu saja dia mau ikut. Eh tapi siapa yang menelepon ambulance tadi? Sasa juga tidak tahu. Tapi yang pasti, orang itu pastilah orang baik karena orang itu tidak meninggalkan nomor kontaknya. Pfft! Padahal ada di gips yang sekarang teronggok di tong sampah.


Sasa lalu mengajak Xiao Rou ke tempat itu, sebuah cafe bernama Can't Love Cafe. Orang-orang yang berpartisipasi di dalamnya adalah orang-orang yang memiliki beragai permasalahan cinta.

Member pertama bercerita sambil nangis heboh bahwa dia sering dibuli biarpun dia cantik jelita. Dia kira dia sudah menemukan seseorang yang bisa dia andalkan, tapi ternyata dia malah disiksa.

Member kedua bercerita kalau dia tidak bisa melupakan 'Yi Fan' yang sangat baik padanya biarpun Yi Fan telah tiada selama satu setengah tahun. Dia bahkan tidak bisa kencan buta dengan siapapun karena dia selalu saja membayangkan wajah Yi Fan. Hiks! Tapi siapa Yi Fan? Mantannya kah?

Si pemilik cafe memberitahu semua orang bahwa Yi Fan itu anjing poodle-nya. Pfft! Xiao Rou dengan bijak menasehati mereka untuk jangan terlalu pesimis. Dia merasa kalau mereka masih punya kesempatan untuk mendapatkan cinta lain asalkan mereka mau.


Mereka beda darinya. Dia satu-satunya orang yang tidak akan bisa memiliki sebuah hubungan cinta, karena dulu waktu dia berusia 15 tahun, dia dikutuk oleh seorang wanita hamil yang mengira kalau dia adalah pelakor.

"Dia mengutuk agar tak ada seorang pun yang akan mencintaiku. Sejak saat itu, semua pernyataan cintaku tak pernah ada satu pun yang berhasil."

Semua wanita pasti menginginkan hubungan cinta. Karena itulah Xiao Rou menolak menyerah pada kutukannya. Biarpun dia tahu kalau dia tidak akan bisa punya kesempatah untuk jatuh cinta seumur hidupnya, tapi kemarin dia sudah berhasil menyatakan cinta untuk yang ke-30 kalinya. (Wow? Dan semuanya gagal)


Tapi setelah acara itu selesai, Xiao Rou merasa curhat semacam ini tak ada gunanya untuknya. Sasa menegskan bahwa kutukan itu tidak ada, masalahnya Xiao Rou itu ada dalam hatinya dan itulah yang harus Xiao Rou atasi.

Ada banyak sekali orang yang patah hati, tapi apakah mereka menganggap itu sebagai kutukan? Sasa mendadak punya ide. Dia membawa Sasa masuk kembali ke cafe. Berhubung Xiao Rou sudah gagal selama 30 kali, jadi tidak masalah dong kalau dia gagal sekali lagi.


Tepat saat itu juga, Sasa melihat bo~~ng seorang pria yang tampak mont~k, sem~k, s~~si nan sempurna. Nih cowok pasti punya visual yang bagus dan otak encer juga. Ayo!

Sasa langsung saja menyeret Xiao Rou mendekati pria itu, menepuk bo~~ng sem~knya, lalu melarikan diri sementara Xiao Rou malah cuma berdiam diri di sana. Pria itu berbalik dan ternyata dia adalah Chi Xin.

Epilog:


Sebenarnya Chi Xin ada di cafe itu sejak awal dengan niatan untuk mencari peserta untuk acaranya. Dia juga mendengarkan curhatan Xiao Rou tentang kutukan cintanya.

Xiao Rou bahkan berkata. "Siapapun yang menolak pernyataan cintaku, biasanya akan menemukan cinta sejatinya dalam waktu 3 hari."

Dan seketika itu pula Chi Xin langsung membatin antusias. "Menarik. Akhirnya kutemukan dia."

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam