Sinopsis Le Coup de Foudre Episode 17 - 1

Sinopsis Le Coup de Foudre Episode 17 - 1

Yan Mo sinis memberitahu Qiao Yi bahwa 6 tahun yang lalu, dia menunggu Qiao Yi di restoran ini. Dia duduk tepat di sini sembari terus menatap pintu, berharap Qiao Yi akan datang. Tapi bahkan sampai pelayan memberitahunya kalau restoran ini mau tutup, Qiao Yi tidak pernah datang.


"Aku hanya ingin mendengarmu berkata kalau kau membutuhkanku. Tapi kau bahkan tidak berani datang."

Tapi Qiao Yi tetap tidak mau memberitahu Yan Mo kalau dia sebenarnya datang waktu itu, dan akhirnya dia hanya meminta maaf. Yan Mo sinis menyatakan kalau ini adalah terakhir kalinya dia bertemu Qiao Yi lalu pergi.
 

Qiao Yi pulang dengan sedih dan langsung masuk kamar begitu saja sampai membuat Ayah cemas. Maka ia langsung berusaha menanyai Qiao Yi tentang masalahnya dan mensehatinya untuk curhat saja padanya, jangan memendam semuanya di dalam hati saja. Bukankah mereka pernah berjanji untuk tidak merahasiakan apapun.

Qiao Yi akhirnya mengaku kalau Yan Mo sudah kembali, tapi dia akan segera pergi lagi. Mendengar itu, Ayah menyuruhnya untuk mengejar Yan Mo saja. Tapi Qiao Yi langsung terdiam lagi.

Ayah mengerti kalau Qiao Yi mengkhawatirkan keluarganya, kan? Tapi Ayah meyakinkan bahwa mereka sudah baik-baik saja sekarang, keadaan Ayah juga sudah membaik. Lagipula Ayah masih punya Ibu di sini.

Qiao Yi tidak perlu keras kepala. Dia tidak perlu meneruskan garis keturunan keluarga, biar Guan Chao saja yang melakukan. Qiao Yi lakukan saja apapun yang dia inginkan.

"Temukan seseorang yang bisa bersamamu selamanya, biar aku dan ibumu bisa menikmati waktu berdua kami. Cinta sejati tidak akan datang dengan menunggu, kau harus mengejarnya. Apa kau mau menunggu 6 tahun lagi? Apa kau menikmati penyesalanmu?"


Masih di tengah keraguannya, Qiao Yi tiba-tiba melihat kaleng cola bekas pemberian Yan Mo. Seketika itu pula Qiao Yi akhirnya keluar kamar. Ayah senang dan langsung menyemangati Qiao Yi untuk mengejar Yan Mo.

Dia berusaha menelepon Yan Mo, tapi sayang, nomornya sudah tidak bisa dihubungi lagi dan pesawatnya sudah berangkat Beijing.


Da Chuan bahagia banget karena Yan Mo akhirnya mau datang. Mereka langsung menemui Bos Cheng, mantan bosnya Da Chuan, untuk mempresentasikan chip teknologi gelang pintar mereka.

Tapi Yan Mo cemas, apa Bos Cheng bakalan mau berinvestasi pada mereka. Da Chuan meyakinkan kalau Bos Cheng itu sangat tertarik dengan teknologi baru, tapi putranya tuh bego banget.

Da Chuan yakin kalau Bos Cheng pasti mau bekerja sama dengan mereka daripada membiarkan putranya mengacaukannya. Tapi Da Chuan penasaran, kenapa Yan Mo setuju untuk memulai bisnis dengannya di Beijing?

"Kau keluargaku. Keluarga harus saling membantu," ujar Yan Mo lalu pergi. Da Chuan terharu mendengarnya.


Da Chuan lalu membawanya melihat gedung yang akan mereka jadikan kantor mereka dan menyuruh Yan Mo untuk menamai perusahaan baru mereka pakai nama Inggris. Kebetulan Yan Mo melihat Da Chuan pakai gantungan kunci boneka Panda, dan Yan Mo langsung saja menamai perusahaan baru mereka sebagai Panda, biar gampang diinget.

Tiba-tiba Cheng Ye datang dengan agaya sok keren sambil nyinyir menyindir perusahaan barunya Da Chuan - dia anaknya Bos Cheng yang waktu itu mengancam akan memecat Da Chuan.

Dengan gaya arogan dan soknya dia nyinyirin Yan Mo karena lebih memilih bekerja sama dengan Da Chuan alih-alih bekerja sama langsung dengan perusahaannya. Dia bego apa?


Tapi Yan Mo cuma bengong menatapnya lalu tanya serius pada Da Chuan, siapa dia? (Pfft!) Da Chuan menjelaskan kalau dia Cheng Ye, tuan muda Group Hexin. Yan Mo tetap nggak nyambung, siapa?

"Si bego yang menemuimu di Inggris."

"Oh," Yan Mo cuek lalu mengalihkan perhatiannya lagi ke gedung kantor barunya.

Wah! Cheng Ye tidak terima. Dia tuh cowok hebat dan Yan Mo nggak kenal dia? Cheng Ye yakin kalau Yan Mo pasti sengaja pura-pura nggak kenal.

Biar dia kasih tahu mereka, dia datang kemari untuk memberitahu mereka bahwa dia juga akan membuat gelang pintar. Tak peduli pabrik mana saja yang mereka pilih untuk memproduksi produk mereka, Cheng Ye akan membelinya dengan harga yang jauh lebih tinggi. Intinya, tujuannya adalah menghancurkan mereka.


Yan Mo cuma menatapnya dengan heran lalu tanya ke Da Chuan. "Kenapa dia pakai jaket bulu buluk itu?"

"Karena dia bego."
Mereka langsung mengacuhkannya lagi setelah itu, sama sekali tak peduli biarpun Cheng Ye tersinggung sampai terpaksa dia pergi dengan gaya soknya. Yan Mo lalu mengajak Da Chuan untuk pergi beli furniture buat kantor mereka.
 

Guan Chao mengepak barang-barangnya dan bersiap untuk kembali ke Beijing. Qiao Yi keluar dari kamarnya tak lama kemudian sambil membawa boneka Molly, ini pemberian Wu Yi.

Guan Chao berkata kalau dia akan mencari tempat tinggal baru begitu kembali ke Beijing nanti dan mengingatkan Qiao Yi untuk menjaga kedua orang tua mereka dengan baik. Qiao Yi galau, tampak ingin mengatakan sesuatu, tapi pada akhirnya dia mengurungkan niatannya lalu masuk kembali ke kamarnya.


Wu Yi baru saja menyelesaikan tulisannya saat agennya menelepon dan memberitahu kalau Weibo ingin mewawancarai Wu Yi. Tapi Wu Yi males banget, dia capek habis begadang dan sekarang mau tidur lalu menutup teleponnya sebelum si Editor selesai bicara.

Tapi saat Wu Yi mengecek internet, dia malah mendapati ada berbagai komentar buruk tentangnya. Bahkan beberapa komentar benar-benar sangat keji, mengatainya sebagai penulis murahan.


Seorang agen real estate membawa Guan Chao untuk melihat sebuah apartemen. Si agen memberitahu bahwa sewa apartemen ini murah karena gedung ini agak kacau. Yang tinggal di sini kebanyakan aktris atau model baru dan kurang terkenal. Wah! Kesempatan banget nih bisa tetanggaan sama cewek-cewek cantik. Jelas Guan Chao langsung setuju tanpa ragu untuk menyewa apartemen itu.

Bahkan begitu resmi menempati apartemen itu, Guan Chao langsung menyapa beberapa tetangganya yang cantik-cantik itu sambil bawa hadiah sambil melancarkan rayuan gombalnya lalu mengundang mereka ke acara pesta rumah barunya hari sabtu nanti.

Tapi salah satu wanita itu agak ragu. Kalau mereka mengadakan pesta, si wanita gila yang tinggal di kamar 711 pasti akan menggila. Tuh cewek selalu tertawa dan menangis di malam hari. Bahkan setiap kali mereka ribut, dia selalu menggedor pintu mereka dan mengancam akan memanggil polisi.

"Tidak masalah. Aku dokter, aku mau lihat seberapa gila dia."


Hari ini, Qiao Yi akhirnya memutuskan untuk memberikan surat pengunduran dirinya dari stasiun TV. Tapi Direktur Hu tidak mau menerimanya dan tidak mau menyetujuinya.

Bagaimana bisa Qiao Yi ingin pergi semudah ini padahal dia sudah bekerja keras demi lulus. Direktur Hu bahkan sangat memfavoritkan Qiao Yi dan berencana memberikan tanggung jawab penuh pada Qiao Yi untuk mengelola kolom. Dan sekarang dia malah mau mengundurkan diri? Dia mau pergi ke mana?

"Beijing."

"Beijing? Kau tidak puas tinggal di tempat ini?!"

Mendengar itu, Qiao Yi memutuskan untuk membacakan surat pengunduran dirinya, yang mana dia terang-terangan mengaku bahwa alasannya mengundurkan diri adalah demi mengejar pria yang dicintainya sejak dia SMA. Tak lupa dia berterima kasih atas segala kebaikan dan pengajaran Direktur Hu padanya selama ini.

Direktur Hu tak percaya mendengarnya. Dia melepaskan pekerjaan dan impiannya hanya demi seorang pria. Memangnya Qiao Yi bakalan mati tanpa pria itu?

"Tidak. Tapi aku akan menyesalinya. Ini pertama kalinya bagiku, aku harus berusaha yang terbaik untuk menghargai seorang pria."

Kecewa, Direktur Hu akhirnya mengusir Qiao Yi. Tapi... jika Qiao Yi nanti menyesalinya, dia boleh kembali. (Heee, Direktur Hu so sweet)


Perusahaan barunya Yan Mo dan Da Chuan, Panda Technology, akhirnya resmi dibuka. Da Chuan membuka acara dengan menyapa ramah para pegawai baru mereka, dan memperkenalkan dirinya sebagai Boss Fei dan Yan Mo sebagai Direktur Yan.

Tapi saat Yan Mo disuruh bicara dan memberi sambutan, dia malah cuma berkata. "Senang bertemu kalian, Aku Yan Mo."

Sudah, itu saja. Wkwkwk! Da Chuan sampai tak enak sendiri sama para pegawai mereka dan berusaha mendesak Yan Mo untuk ngomong lebih banyak lagi.

"Kalau kalian ada masalah, cari saja dia (Da Chuan)." Pungkas Yan Mo.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments