Sinopsis Le Coup de Foudre Episode 16 - 1

Sinopsis Le Coup de Foudre Episode 16 - 1

Yan Mo kaget melihat Qiao Yi duduk di mejanya, tampak jelas dia mabuk. Bagaimana caranya Qiao Yi bisa masuk kemari? Qiao Yi santai aja nunjuk jendela lalu naik ke ranjangnya Yan Mo sambil membuka kotak yang dibawanya.


Kotak itu berisi beberapa wadah minuman kosong. Dia ternyata masih menyimpan kaleng cola kosong pemberian Yan Mo dulu, dia bahkan menyimpan botol air mineralnya Yan Mo yang dia curi dari mejanya Yan Mo.

Dia juga masih menyimpan tiket film Cars yang pernah tonton bersama dulu, juga laporan penelitiannya yang dapat nilai 70, dan penghapus punyanya Yan Mo yang dia curi juga.

Wu Yi bilang bahwa kalau kita memiliki barangnya si juara satu, maka itu bisa membantu mereka lulus ujian, maka dia curi penghapusnya Yan Mo ini. Terus dia bagi dua buat Wu Yi. Ternyata berhasil di dia, tapi Wu Yi gagal. Jadi Wu Yi nyolong penghapusnya Guan Chao. Sekarang semua itu dia kembalikan ke Yan Mo.


"Apa sebenarnya yang kau lakukan di sini?"

"Tolong pikirkanlah saat-saat kebersamaan kita dan pergilah ke stasiun TV demi aku. Jika tidak, aku akan kehilangan pekerjaan yang kudapatkan dengan susah payah ini."

"Ini demi pekerjaanmu?"

"He-eh."

Kecewa, Yan Mo mengembalikan semua barangnya dan mengusir qiao Yi. Pergi atau dia panggil polisi. Qiao Yi menolak pergi kecuali Yan Mo setuju untuk pergi ke stasiun TV.

"Keluar!"

"Nggak mau!" Qiao Yi tiba-tiba saja mendorong Yan Mo. Suasana di antara mereka mulai berubah, Qiao Yi pun mencondongkan dirinya ke Yan Mo... lalu mual-mual. Wkwkwk! Yan Mo panik mendorongnya ke samping tepat saat Qiao Yi muntah.


Guan Chao masih playboy seperti dulu. Dia lagi bersenang-senang dengan para cewek-cewek cantik di bar saat dia mendapat telepon dari nomornya Qiao Yi tapi yang bicara malah Yan Mo.

Cemas mengira adiknya diapa-apain Yan Mo, Guan Chao bergegas pergi ke sana dan menggedor pintu rumahnya Yan Mo dengan kesal. Bahkan begitu Yan Mo membuka pintu, dia langsung mencengkeram bajunya Yan Mo sambil melabraknya... tapi ujung-ujungnya malah bingung sendiri melihat rambutnya Yan Mo dikuncir. Wkwkwk! Yan Mo santai saja minggir biar Guan Chao melihat adiknya yang sedang menggila di sofa.

"Yan Mo, aku adalah sandwich kesukaanmu. Cepat makan aku!"

"Kau punya waktu satu menit untuk membawanya."

"Satu detik cukup!"

Guan Chao secepat kilat menggotong Qiao Yi dan berjanji akan mengganti kerusakan apapun yang disebabkan adiknya. Tapi Yan Mo cuma mengembalikan ikat rambut itu ke tangan Guan Chao dan mengusirnya.


Keesokan harinya, Qiao Yi terbangun dalam keadaan tak ingat sedikitpun tentang kelakukannya semalam. Tapi setibanya di kantor dan seorang rekan kerjanya menawarinya sandwich, saat itulah Qiao Yi baru ingat saat dia menawarkan dirinya jadi sandwich untuk Yan Mo makan semalam. Qiao Yi sampai terduduk lemas saking shocknya.


Tiba-tiba Direktur Hu datang dan menuntut apa yang Qiao Yi katakan pada Yan Mo semalam?

"Saya... tidak ingat."

"Dia setuju untuk syuting ulang. Dia datang sendiri kemari. Tapi dia minta satu syarat. Dia minta pembawa acaranya diganti."

"Dia datang?"

"Barusan pergi."


Qiao Yi langsung melesat keluar mencari Yan Mo dan menemukannya masih ada di bawah. Qiao Yi meminta maaf atas kejadian semalam, tapi Yan Mo hanya menjawabnya dengan memberikan sebuah kertas berisi daftar biaya kompensasi yang harus Qiao Yi bayar atas kerusakan dan kekotoran yang Qiao Yi akibatkan semalam.

Canggung, Qiao Yi mengaku kalau dia tidak bawa dompet sekarang. Bagaimana kalau dia kasih uangnya sepulang kerja? Yan Mo menolak, nanti dia kasih aja nomor rekeningnya ke Qiao Yi lewat pesan.

Qiao Yi sedih mendengarnya bicara dengan sangat dingin seperti itu. Tapi bagaimanapun, Qiao Yi berterima kasih karena Yan Mo bersedia untuk syuting ulang.

"Jangan khawatir, aku akan memenuhi janjiku padamu untuk tidak menyukaimu. Aku pria yang tak pernah melanggar janjinya." Ketus Yan Mo.


Tepat saat itu juga, si MC kembali. Dia langsung menyapa Yan Mo dan membahas acaara wawancara mereka hari kamis nanti. Tapi Yan Mo minta dipercepat karena dia harus terbang malam harinya.

Tidak masalah, si MC yang sepertinya mulai tertarik pada Yan Mo itu, dengan senang hati menawarkan diri untuk mengantarkan Yan Mo ke bandara nanti. Kalau dia ada waktu sekarang, bagaimana kalau mereka makan bersama? Yan Mo setuju, sementara Qiao Yi hanya bisa tertunduk sedih.


Berkat novelnya yang terkenal banget, fans-nya Wu Yi sampai antri mengular demi mendapatkan tanda tangannya. Wu Yi melayani mereka dengan senang hati dan ramah. Bahkan saat para fans minta peluk, dia menuruti keinginan mereka tak peduli biarpun editornya ketus dan tidak sabaran.

Dan baru setelah semua orang pergi, Wu Yi mengeluh capek. Tapi begitu menyadari sekarang sudah sore, dia buru-buru pergi. Editor berusaha mencegahnya karena pihak toko buku ingin mengundangnya makan malam, tapi Wu Yi menolak, dia sudah ada janji lain.


Wu Yi ternyata ada janji sama Qiao Yi yang sudah menunggunya di restoran. Tapi dia mengajak Qiao Yi ketemuan karena ada lagi ada maunya. Jadi begini, ibunya belakangan ini menyuruhnya untuk melakukan kencan buta. Duh, Wu Yi sebel banget. Jadi... dia ingin Qiao Yi membantunya menggantikannya kencan buta hari ini.

Qiao Yi menolak. Tapi Wu Yi dengan santainya berkata kalau dia sudah mengirim fotonya Qiao Yi ke orang itu. Pfft! Qiao Yi jelas kesal. Wu Yi sendiri yang bercita-cita mau menikah sebelum lulus dan punya dua bayi sebelum menginjak usia 24 tahun!

Wu Yi beralasan kalau dia mau menikah dengan orang yang tepat. Dia nggak mau jika suatu hari nanti anaknya tanya kenapa dia menikahi ayahnya, Wu Yi malah hanya bisa beralasan bahwa sudah waktunya menikah.

Tepat saat itu juga, Wu Yi mendapat notifikasi kedatangan kencan butanya. Wu Yi langsung pergi meninggalkan Qiao Yi yang terpaksa harus menghadapi pria itu dengan pura-pura jadi Wu Yi.


Awalnya dia berusaha menanggapi setiap pertanyaan pria itu, tapi lama-lama dia bosan banget. Tapi pria itu nggak ngeh dan terus aja nyerocos antusias tentang segala macam hal yang dia inginkan jika dia menikah nanti. Tiba-tiba pria itu tanya, suami seperti apa yang Qiao Yi inginkan.

Pandangan Qiao Yi mulai mengabur saking bosannya dan menjawab pertanyaan pria itu dalam keadaan setengah sadar. Dia menyebutkan berbagai kriteria pria idamannya... yang tak lain adalah Yan Mo.

"Lahir pada bulan Januari, golongan darah A, di kulkasnya hanya ada sandwich dan air mineral, semua bajunya berwarna putih."

Masih dalam keadaan setengah sadar, tiba-tiba dia melihat Yan Mo sedang memakai baju hitam. Qiao Yi bingung kenapa bajunya Yan Mo sekarang jadi gelap-gelap? Dia mengira kalau yang dia lihat itu cuma bayangan... sebelum kemudian dia sadar kalau Yan Mo benar-benar ada di sana bersama si MC dan langsung panik berusaha menutupi mukanya.

 

Dia datang untuk makan siang bersama Si MC. Tapi pemandangan itu membuatnya jadi kesal dan langsung memutuskan untuk pindah ke lantai bawah. Tapi dia benar-benar gelisah memikirkan kencannya Qiao Yi... hingga akhirnya dia tidak tahan lagi dan langsung pergi meninggalkan  si MC.

Dia seenaknya aja mengganggu acara kencannya Qiao Yi lalu duduk di tengah-tengah mereka yang jelas saja membuat pria itu heran. Apa 'Wu Yi' mengenal pria ini?

Yan Mo kaget, "Hao Wu Yi?"

"Aku Hao Wu Yi."

Yan Mo mengerti dan langsung menampilkan senyum manisnya yang menakutkan lalu menginterogasi mereka. Mereka lagi ngobrolin apa aja?

"Gosip, Zodiak, dan lain sebagainya. Kurasa kau tidak akan tertarik. Bisakah kau pergi?"

"Ini kencan buta!" Kesal pria itu.

"Oh, kencan buta. Selamat, kapan kalian akan menikah?" Nyinyir Yan Mo.

"Menikah? Kami belum mencapai tahap itu. Ini pertama kalinya kami bertemu, kami akan lebih saling mengenal nantinya."


Yan Mo dengan sengaja memberitahu pria itu bahwa Qiao Yi ini pernah muncul di sebuah acara TV dalam keadaan hamil 7 bulan dan disiksa suaminya. Panik, Qiao Yi menjelaskan kalau dia adalah seorang editor merangkap sutradara di TV itu. Jelas saja pria itu jadi tambah bingung, katanya tadi dia seorang penulis?

"Oh, dia seorang penulis?" Nyinyir Yan Mo.

"Hao Wu Yi itu seorang penulis!"

"Tapi kau bukan Hao Wu Yi."

Pria itu jelas kaget dan marah karenanya, dan langsung beranjak pergi dengan kesal. Puas merusak acara kencannya Qiao Yi, Yan Mo pun pergi.


Qiao Yi tidak terima Yan Mo merusak acara kencannya dan langsung melabraknya. Yan Mo santai saja mengingatkan Qiao Yi bahwa itu sebenarnya adalah acara kencannya Wu Yi.

"Jangan bicara denganku. Aku tidak mau bicara denganmu."

"Aku juga nggak mau! Aku babi kalau sampai bicara denganmu lagi!"

"Kau sendiri yang bilang."

"Itu janjiku."

"Babi!" Rutuk Yan Mo lalu pergi.

"Kau yang babi!"

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments