Sinopsis Rookie Historian Goo Hae Ryung Episode 8 - 1

Sinopsis Rookie Historian Goo Hae Ryung Episode 8 - 1

Rim lalu membawa Hae Ryung keluar dan seenaknya menyuruh-nyuruh Hae Ryung membersihkan setiap sudut kediamannya, bahkan menyuruh Hae Ryung menggotong ini dan itu.


Hae Ryung jelas kesal dan dengan cerdiknya selalu cari-cari kesempatan untuk balas dendam dengan mengibaskan lap kotor ke muka Rim, membanting kotak yang berat sampai isinya berhamburan, bahkan pura-pura tak sengaja menimpuk Rim dengan sapu saat Rim ketiduran di meja.

"Oh maaf, tidak sengaja, tanganku lemas karena kecapekan."

Rim jelas tak percaya. "Sapu itu jatuh di wajahku."


Hae Ryung mengalihkan topik dengan muka tanpa dosa, dia sudah membersihkan area ini, terus apa lagi yang harus dia lakukan?

"Hari ini kau boleh pergi."

"Hari ini?"

Iyalah, apa Hae Ryung pikir kalau dia bakalan dimaafkan hanya dalam waktu sehari setelah melawan perintah kerajaan? Dia masih harus kembali besok, lusa, dan hari-hari selanjutnya. Dia harus datang setiap hari sampai Pangeran Dowon memaafkannya.

Hae Ryung tak terpedaya begitu saja, perintah kerajaan dan Pangeran itu pasti hanya alasan biar Rim bisa memanfaatkan situasi untuk balas dendam padanya. Rim santai menyangkal, kalau Hae Ryung tak percaya, dia akan panggil Pangeran Dowon.

 

Kesal, Hae Ryung sontak menginjak kaki Rim dan menekannya kuat-kuat sampai Rim kesakitan. Jelas saja Rim kesal, apa kali ini tidak sengaja lagi?

"Tidak kali ini sengaja untuk memberitahumu cukup sampai di sini. Beri tahu Yang Mulia bahwa aku minta maaf dan sudah menebusnya. Sampai jumpa."


Tapi Hae Ryung ternyata belum puas mengolok Rim, dia mengklaim kalau dia juga meminta maaf karena mengkritik novelnya Rim. Dia melakukan itu tanpa mengetahui penderitaan Rim. Waktu itu dia heran kenapa pria tampan seperti Rim menyia-nyiakan kerja denan menulis novel romansa bodoh.

Tapi sekarang dia mengerti. Rim pasti ingin merasakan cinta melalui novelnya... karena dia tidak memiliki 'hal paling penting' yang seharusnya dimiliki pria. Wkwkwk! Dia langsung pergi dengan muka tanpa dosa dan kontan membuat Rim heboh berusaha membela dirinya.


Puas bisa mengalahkan Rim, Hae Ryung pulang dengan hati senang dan menggila kayak orang mau tanding tinju. Seol Geum heran melihat tingkah anehnya, dia sedang apa? Sudah gila?

"Tidak. Aku hanya bertemu orang yang menarik di istana."

"Pria atau wanita?"

"Dia pria, kurasa."

Seol Geum mendadak heboh. Apa pria itu tampan? Bagaimana gayanya? Apa kulitnya putih bersih seperti pria rupawan? Atau dia kekar kayak pelayan pria mereka? Setinggi apa dia? Dari keluarga mana? Pangkatnya? Lahirnya jam berapa? Bagaimana kalau mencari tahu kecocokan mereka?

Hae Ryung bingung, apa maksudnya? Kenapa juga dia mau sama pria itu? Pria itu... pria yang tidak bisa mencintai wanita. Seol Geum ngakak mendengarnya, pria itu pasti cuma malu-malu, pria zaman sekarang kan seperti itu.


Beneran kok. Pria itu tidak bisa bersama wanita... karena dia tidak memiliki bagian paling penting sebagai pria. Seol Geum mendadak speechless, tidak ada sedikitpun? Kalau begitu dia pergi saja, dia malas membicarakan pria yang tidak bisa disebut pria.

"Hei! Aku juga tidak menganggapnya sebagai pria! Kau tahu, kami bisa cekcok dan dia agak menyebalkan, tapi kurasa aku bisa berteman."

"Yah, terserah. Aku tidak peduli jika Nona berteman dengannya atau mandi bersamanya. Aku tidak tertarik!"


Di hutan, seorang ninja wanita baru tiba di gubuk tempat percetakan Kisah Ho Dam, tapi malah shock mendapati rekan-rekannya tergeletak bernyawa. Tapi tak disangka, ternyata masih ada satu orang yang masih hidup walaupun keadaannya sekarat. Si ninja langsung mengobati lukanya dengan cara menjahitnya.


Kasim Heo antusias banget menyambut kedatangan istrinya... yang ternyata si ninja wanita tadi. Kasim Heo benar-benar manis dan perhatian, tapi wanita itu malah hanya menanggapinya dengan dingin.


Hmm, tapi sepertinya Kasim Heo tidak tahu kalau wanita itu terlibat dalam konspirasi buku Kisah Ho Dam. Saat wanita itu masuk gudang, dia membuka peti yang isinya ternyata nisannya Ho Dam, yang pernah Rim temukan dan mendadak menghilang tanpa jejak waktu itu.


Empat sejarawan bekerja sama mengajari para wanita itu tentang badan organisasi kantor mereka ini biar mereka tahu hierarki kantor mereka ini. Dimulai dari Petugas Yang yang merupakan pemimpin Kantor Titah Kerajaan, lalu disusul U Won, Petugas Son, Petugas Hyeon... lalu disusul oleh keempat pejabat itu dengan urutan Petugas Hwang, Petugas Seong, Petugas An, dan terakhir Petugas Kim.

Magang Heo penasaran, memangnya ada Hierarki biarpun jabatannya di peringkat yang sama? Petugas Hwang membenarkan. Contohnya mereka berempat yang sama-sama pejabat peringkat sembilan, tapi mereka mulai bekerja di waktu yang berbeda-beda dan usia mereka juga berbeda-beda.


"Aku boleh mengumpat pada mereka bertiga, tapi mereka tidak boleh melakukan itu padaku. Petugas Seong boleh mengumpat pada Petugas An dan Petugas Kim, Petugas An boleh mengumpat pada Petugas Kim. Petugas Kim..."

Petugas Kim langsung antusias mengisyaratkan bahwa dirinya boleh mengumpat pada keempat gadis itu, tapi Petugas Hwang malah berkata, "tak bisa melampiaskan. Dia harus menerimanya."

Pfft! Petugas Kim jelas tidak terima, dia kan seniornya para gadis ini. Memang, tapi Petugas Hwang mengingatkan bahwa Hae Ryung usianya jauh lebih tua dari Petugas Kim. Tetua harus didahulukan.


Petugas Hyeon tiba-tiba masuk sambil marah-marah lalu menyuruh keempat gadis itu untuk ikut dengannya. Yang tak disangka-sangka, U Won membawa keempat gadis itu ke dalam istana untuk ikut rapat kerajaan dan mulai belajar jadi sejarawan.

Terang saja keempat gadis itu senang bukan main. Tapi saat para pejabat datang dan melihat para gadis itu, sontak mereka langsung marah membentak-bentak U Won, tapi U Won tak sedikitpun mempedulikan mereka.

Dia bahkan tak gentar saat Ayahnya datang dan tampak jelas dia juga tak suka melihat situasi ini, tapi dia tidak mengatakan apapun. Rapat dimulai begitu Pangeran Jin datang dan tak keberatan sedikitpun dengan keberadaan para sejarawan wanita itu.


Para pelayannya Rim melapor kalau merek tidak bisa menjemput Hae Ryung karena dia ikut rapat kerajaan. Kasim Heo bisa langsung menduga kalau ini pasti ulahnya Min U Won yang cari masalah lagi. Rim langsung mengenali nama itu, dia kan teman belajarnya Jin.

"Bukan itu yang penting. Dia putranya konselor Kedua. Dia tampan dan sifatnya baik, dan dia sangat pandai."

Dia masuk Sungkyunkwan saat usia 15 tahun, masuk istana saat usia 18 tahun. Orang bekerja keras demi sukses, tapi dia mendapat semuanya dengan mudah. Orang-orang jaid iri, memfitnah dia, dan menyebarkan rumor tentangnya. Tapi, dia memiliki satu kelemahan fatal.

Dia keras kepala kayak batu, tidak fleksibel, berhati dingin, dan punya bakat membuat orang jadi gila. Yang artinya, jika Hae Ryung bekerja pada orang seperti dia itu, maka Hae Ryung harus mengucap selamat tinggal pada kehidupan menyenangkannya. Dia akan sangat menderita dan mendapat banyak kesulitan. Rim kontan ngakak sangat bahagia memikirkan musuhnya akan menderita di tangan orang lain.


Seorang petugas datang di tengah rapat kerajaan untuk menyerahkan laporan dari provinsi Gyeongsang mengabarkan bahwa banyak desa terendam banjir karena hujan yang terus turun tiada henti. Banyak penduduk yang tenggelam atau tertimbun tanah longsor.

Jin marah mendengarnya, memangnya apa yang dilakukan para petugas itu saat hujan deras? Kenapa mereka tidak mengevakuasi para warga?!

Si pejabat menjelaskan bahwa orang-orang yang mati itu sebenarnya orang-orang yang bersembunyi di Jirisan demi menghindari pajak militer.

Mendengar itu, Jin pun memerintahkan mereka untuk memerintahkan Kantor Penanggulangan mendistribusikan bantuan pangan untuk para penduduk. Dia bahkan memutuskan untuk meniadakan pajak untuk para korban bencana untuk sementara waktu.

Tapi para pejabat tak setuju, mereka tak peduli biarpun orang-orang itu sedang dilanda bencana karena pada dasarnya orang-orang itu kriminal yang menghindari tugas militer. Seharusnya orang-orang itu dihukum, mereka tidak boleh dikecualikan dari membayar pajak.


Jin tak percaya mendengarnya. "Lalu haruskah aku menagih pajak dari mereka yang kehilangan keluarga dan tempat tinggal?"

Para pejabat itu ngotot mengingatkan Jin untuk tidak terpengaruh oleh perasaan pribadi. Apa yang dialami orang-orang itu adalah karena salah mereka sendiri karena tinggal di pegunungan demi menghindari pajak.

Banyak orang yang melarikan diri dan itu menyebabkan masalah di setiap kantor pajak wilayah. Pajak militer adalah kewajiban terpenting warga negara ini. Mereka yang tidak taat, berarti mereka tidak setia pada negara. Jin harusnya menangakap mereka semua dan memperketat kedisiplinan kerajaan.

(Sinopsis drama ini enaknya dilanjut atau nggak yah, aku galauuuuuuu pemirsa 😩)

Bersambung ke part 2

Post a Comment

17 Comments

  1. jd penasaran dong klo nggak dilanjutin

    ReplyDelete
  2. Lanjut dong kak.... Aku selalu menunggu

    ReplyDelete
  3. Di teruskan saja karena aku suka ceritanya semangat ya teman

    ReplyDelete
  4. Lanjut min...selalu ngecek terus udah ada update an sinopsis selanjtnya apa belum

    ReplyDelete
  5. Lanjuutttt yaaa ..
    Semangat nulis nya

    ReplyDelete
  6. Lanjut donk kak....semangat....💪🍁

    ReplyDelete
  7. Lanjut min, drama favorit aku bgt ini, selalu ngecek up-date'annya terus tiap hari

    ReplyDelete
  8. Jangan berhenti di tengah jalan dong min

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam