Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 7 - 1
Leng tiba-tiba muncul di restoran dengan gaya romantis sambil bawa buket bunga besar untuk Xiao Qi. Tapi Xiao Qi-nya malah nggak nyambung maksudnya. Gregetan, Leng langsung saja melempar bunga itu ke Xiao Qi dan tanya apa Xiao Qi ada waktu hari ini.
"Nggak ada. Memangnya kenapa?"
"Tidak ada." Leng tetap nyengir nahan sabar lalu pergi dengan gaya sok cool.
Nyonya Chai penasaran kenapa Leng pergi? Apa yang mereka bicarakan barusan? Xiao Qi juga bingung, Leng tidak bicara apa-apa dan langsung pergi begitu saja. Apa dia lagi sakit?
Asisten Han bingung melihat Leng balik cepet banget. Leng kesal dan menyuruh Asisten Han untuk membatalkan semuanya. Tapi Asisten Han masih penasran, apa Leng sudah buat janji temu lain dengan Xiao Qi? Apa dia sidah ngobrol dengan Xiao Qi? Menunjukkan perhatiannya, dsb?
Leng malah bingung. "Ngobrol dengannya?"
"Iya. Jika tidak, bagaimana bisa kalian akan jatuh cinta?"
Tapi saat leng mau balik lagi ke restoran, Asisten Han malah menghentikannya. Maksudnya tuh lain kali saja. Leng kan sudah memikirkannya sepanjang malam. Masa dia tidak memikirkan cara lain? Leng menegaskan kalau dia ingin Xiao Qi sendiri yang datang padanya.
Jiang Xue datang lagi ke kantornya Leng dan langsung saja masuk tak peduli biarpun orangnya belum datang. Dan di meja, dia melihat dua buah tiket planetarium. Jiang Xue langsung tersenyum senang, mungkin mengira Leng akan mengajaknya.
Leng baru datang saat itu untuk memberikan jadwal pameran seninya Lie. Mereka berbasa-basi tentang pembayaran yang sudah Leng bayarkan dengan sangat cepat padanya, sebelum kemudian Jiang Xue mengalihkan topik dan mencoba mengisyaratkan kalau besok dia sedang tidak ada janji apapun.
Tapi yang tak disangkanya, Leng dengan santainya memberitahu kalau dia ada janji besok. Jiang Xue jelas kecewa dan jadi penasaran dengan tiket pasangan planetarium itu. Apalagi saat dia beranjak pergi tak lama kemudian, dia melihat Leng mesam-mesem bahagia menatap kedua tiket itu.
Di restoran, Xiao Qi lagi bahagia menghirup keharuman bunga pemberin Leng. Tapi tidak! Dia tidak boleh lemah terhadap Leng! Xiao Qi pun membuang buket bunga itu ke tong sampah. Tapi... sayang juga sih, bunganya kan nggak salah.
Xiao Qi sudah hampir mengambil bunga itu kembali saat tiba-tiba saja Lie datang dengan membawa peralatan lukisnya. Dia punya ide untuk membantu Xiao Qi mencuri errr... maksudnya mengambil apapun yang ada di departemen penelitian itu.
Xiao Qi menolak. Lagian benda itu sudah hilang, dia sudah tidak bisa lagi merasakan energinya, mungkin yang kemarin itu cuma halusinasinya saja.
"Jangan menyerah semudah itu."
Lie punya ide untuk melukis lukisan yang akan dia kasih judul 'Lost and Found'. Dia akan melukis benda yang Xiao Qi cari-cari itu lalu memamerkannya di pameran seninya. Mka seluruh dunia akan mengetahui apa yang sedang dia cari. Mereka pasti bisa menemukannya.
Ide bagus. Maka saat Lie mempersiapkan peralatan lukisnya, Xiao Qi pun nyerocos panjang lebar menjabarnya benda yang dicari-carinya itu.
Sementara itu di kantor, Leng tiba-tiba memerintahkan Asisten Han untuk memesan di restorannya Xiao Qi. Asisten Han heran, apakah ini yang Leng maksud membuat Xiao Qi datang sendiri kepadanya?
"Kau tidak mengerti? Jika kau ingin menyentuh hati wanita, maka pertama, bantu dia saat dia butuh bantuan. Restorannya Xiao Qi kan sedang sepi, aku ingin membantunya meningkatkan penjualan. Dia harus datang untuk bilang terima kasih."
Lie akhirnya menyelesaikan lukisannya. Xiao Qi sudah antusias saja, tapi malah mendapati lukisannya cuma bentuk bulet warna biru doang. Wkwkwk! Errr, yah mirip lah sama alat komunikasinya.
"Tapi apa yang ingin kau lakukan dengan mencari alat ini?" Tanya Lie penasaran.
Belum sempat Xiao Qi menjawab, tiba-tiba dia mendapat notifikasi pesanan 1000 kopi. OMG! Gimana nih? Mana Nyonya Chai lagi keluar shopping lagi. Parahnya lagi, saat Xiao Qi berusaha menghubunginya, Nyonya Chai malah tak peduli dan bilang kalau dia baru akan pulang nanti sore.
Xiao Qi bingung harus bagaimana sekarang... Ah! Kan ada Lie. Lie lagi nganggur kan? Jadilah mereka sibuk bukan main membuat 1000 pesanan kopi itu berdua saja. Dan bahkan saat mereka baru menyelesaikan setengahnya, mereka sudah tepar kecapekan.
Lie nyesel sekarang, ngapain juga dia datang hari ini. Baru kali ini dia melihat kopi sebanyak ini.
"Aku juga. Kenapa aku tidak punya kekuatan super untuk membuat kopi? Tanganku mau patah rasanya."
Ini saja belum selesai, tapi mereka sudah kehabisan cup-nya. Xiao Qi mau ngomong ke si pelanggan aja. Tapi sata dia mengejek data si pelanggan, dia malah mendapati pesanan mereka berasal dari F Group, atau lebih tepatnya Fang Leng.
Waduh, gawat. Kalau sampai Leng tahu Lie membuat kopi di sini, dia pasti bakalan ngamuk-ngamuk. Lie tak peduli lagi dan langsung melarikan diri.
Terpaksalah akhirnya Xiao Qi seorang diri mengantarkan semua pesanan itu ke kantornya Leng. Tapi saat dia menitipkan kopinya Leng pada Asisten Han, Asisten Han mengklaim kalau kakinya lagi sakit, jadi Xiao Qi anterin sendiri saja yah.
Xiao Qi galau, tapi terpaksalah akhirnya dia masuk. Dia to the point mengantarkan kopinya dan berkata kalau dia akan mengembalikan sisa uangnya Leng karena dia tidak bis memenuhi semua pesanan Leng.
"Tidak perlu. Simpan saja sebagai tips. Sisanya bisa kupesan di toko lain."
"Kenapa juga aku harus menyimpan uangmu? Lagian ini kan pekerjaanku, jadi harus diperjelas."
"Kau sungguh berpikir kalau aku memesan kopi di tokomu hanya masalah kerja?"
"Memangnya bukan?"
"Aku kan sudah bilang, kuharap kau bisa merasakan ketulusnku."
Astaga, jadi Leng memesan kopi sebanyak itu hanya bisa dia mau jadi pacarnya Leng? Bukan begitu... ah, sudahlah. Pokoknya Leng cuma ingin Xiao Qi bahagia.
Xiao Qi menegaskan kalau dia tidak akan menyukai Leng. Dia tidak memiliki kasih sayang manusia, jadi dia tidak akan jatu cinta pada siapapun. Jadi sebaiknya Leng tiak usah buang-buang waktu.
Leng kecewa. "Maksudmu kau... tidak punya..."
"Bagaimana denganmu? Kau ingin aku jadi pacarmu, sebenarnya kau tidak menyukaiku. Bagimu rasa suka hanya sebuah permainan untuk melewatkan waktu. Iya kan? Tapi bagiku, aku menghargai keberadaanku setiap hari di sini. Setiap hari di sini sangat berharga bagiku."
Xiao Qi suka semua makanan di sini, orang-orang di sekitarnya, dan segala hal yang dia lihat dan dia rasakan. Suatu hari dia akan pergi dari sini. Tapi sebelum hari itu tiba, dia tidak mau menyia-nyiakan waktunya dengan bermain game sayang-sayangan bersma Leng.
Leng benar-benar patah hati mendengarnya. Jadi, sebenarnya Xiao Qi membencinya kan? Baiklah. Dia mengerti. Dia tidak akan mengganggu Xiao Qi lagi. Maaf.
Canggung, Xiao Qi pun buru-buru keluar. Xiao Qi jadi sedih juga sekarang. Sebenarnya dia tidak benci Leng. Hanya saja, dia tidak ingin Lenga terlalu baik padanya.
"Selamat tinggal, Fang Leng."
Leng menenangkan diri di kliniknya Dokter Zhang dan akhirnya memutuskan untuak membatalkan pengobatan yang Dokter Zhang sarankan waktu itu.
"Xiao Qi menolakmu?"
"Kau pernah bilang padaku bahwa ada metode pengobatan lainnya, bukan?"
Tapi itu cuma rencana cadangan. Obat-obatan justru akan mengakibatkan efek samping yang lebih besar pada manusia. Dia sungguh mau mengambil metode pengobatan medis?
"Iya. Mulai hari ini."
Tapi tetap saja Dokter Zhang menyuruhnya untuk berpikir ulang. Pikirkan efek sampingnya. Leng harus menjaga dirinya sendiri. Dokter Zhang lalu mengantarkan Leng keluar.
Tapi mereka sama sekali tidak menyadari keberadaan Manajer Kang yang sedang mengawasi mereka. Dia langsung melaporkan hasil pengamatannya itu pada Ibu Tiri.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam