Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 5 - 3
Xiao Qi terpesona mendengar semua ucapan Leng. Tuan Filner merasa semua alasan yang Leng kemukakan itu memang masuk akal, tapi Tuan Filner tetap akan kembali ke Perancis besok. Mungkin mereka bisa bekerja sama lagi lain kali.
Leng kecewa, tapi tak ada yang bisa dilakukannya selain menerima keputusan Tuan Filner. Saat mereka keluar tak lama kemudian, Tuan Filner sudah teler sampai mereka harus memapahnya ke dalam taksi.
Tapi begitu Tuan Filner pergi, Leng mendadak oleng dan nyerocos narsis mengklaim dirinya makhluk bumi paling hebat. Xiao Qi sampai harus kerepotan memapahnya sampai rumah.
Tapi saat dia hendak pergi setelah membaringkan Leng di kamarnya, Leng tiba-tiba menariknya dan menggumam sedih mengira Xiao Qi adalah ibunya. "Jangan tinggalkan aku. Bu, kumohon lihatlah aku untuk yang terakhir kalinya."
Xiao Qi berusaha meyakinkan kalau dia cuma mimpi buruk, tapi Leng tiba-tiba bergerak membaringkan dirinya di pangkuan Xiao Qi dan menggenggam erat tangannya.
Xiao Qi prihatin melihatnya seperti ini. ""Walaupun aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, tapi jangan khawatir. Aku akan selalu bersamamu."
Leng akhirnya tertidur dalam pangkuan Xiao Qi. Tapi keesokan harinya saat dia terbangun, dia sendirian dan bajunya juga sudah diganti.
Leng jadi canggung gara-gara itu. Mengira yang ada di kamar mandi adalah Xiao Qi, Leng dengan canggung tanya, semalam tidak terjadi apapun pada mereka berdua kan?
Tapi saat pintu kamar mandi terbuka, yang keluar malah Asisten Han. Pfft! Leng bingung, kok Asisten Han ada di sini? Asisten Han berkata kalau Leng semalam muntah, terus Xiao Qi memintanya untuk membantunya mengurus Leng. Dia bahkan memandikan Leng barusan.
"Lalu di mana Xiao Qi?"
Dan pertanyaannya terjawab saat Xiao Qi tiba-tiba berteriak. "Sarapan sudah siap! Turunlah!"
Xiao Qi benar-benar menyiapkan sarapan yang sangat banyak, baik sarapan versi Cina maupun versi barat. Asisten Han hampir saja kagum mengira Xiao Qi memasak semua ini sendiri. Tapi Xiao Qi dengan bangganya mengaku kalau semua ini dia pesan.
Tapi Xiao Qi heran melihat Leng diem terus. Apa dia sudah merasa baikan semalam? Kenapa dia masih terlihat pucat? Dia bahkan langsung mendekatkan wajahnya untuk mengecek Leng, tapi perbuatannya itu malah membuat Leng jadi gugup dan langsung menyodoknya menjauhnya lalu ngomel-ngomel memarahi Xiao Qi.
"Kenapa kau sangat sesat? Bermalam di rumah pria mabuk sangat berbahaya."
Xiao Qi bingung. "Berbahaya, yah?"
Asisten Han buru-buru menyela mengabarkan sebuah kabar baik, Tuan Filner akhiarnya mau mengubah jadwalnya dan akan kembali ke Perancis dua hari yang akan datang. Xiao Qi senang banget.
"Sekarang segalanya tergantung Fang Lie." Ujar Leng. Xiao Qi percaya pada Lie, Lie pasti bisa melakukannya.
Lie sedang sibuk melukis saat tiba-tiba ada yang mengetuk pintunya. Tak ada orang saat dia membuka pintu, tapi ada sebungkus makanan dan pesan penyemangat dari Xiao Qi.
Senang, Lie langsung keluar mengejar Xiao Qia dan berterima kasih padanya lalu mengajak Xiao Qi ke tepi laut. Xiao Qi senang banget, mengira dia orang pertama yang bakalan melihat hasil lukisan Leng.
Tapi saat membuka penutupnya, dia malah mendapati kanvas itu masih kosong. Xiao Qi bingung, mana lukisannya? Geli, Lie mengaku kalau dia cuma mencandai Xiao Qi saja, nyatanya dia belum menyelesaikan lukisannya. Sepertinya bakatnya kan akan segera berakhir bahkan sebelum dimulai.
Xiao Qi tidak setuju. Waktu pertama kali dia melihat Lie menyanyi malam itu, dia benar-benar sangat memesona bagai seorang pangeran.
"Semua itu cuma karena lampu sorot."
Bodo amat! Pokoknya Xiao Qi akan mempercayai Leng. Tapi menurut Lie, lebih baik Xiao Qi lebih mempercayai kakaknya saja. Jika bukan karena dorongan Leng, Lie pasti tidak akan terus maju.
"Kakakmu yah kakakmu, kau adalah kau. Kalian berdua tidak bisa dibandingkan."
Lie mengaku bahwa sebenarnya dia tak pernah menginginkan apapun. Melukis hanya hobi. Dia asal aja bilang ke Leng kalau dia mau mengadakan pameran, dia bahkan langsung melupakannya setelah itu.
Tapi siapa sangka kalau Leng malah menanggapi ucapannya dengan serius. Sebenarnya dia selalu ingin bilang pada Leng kalau dia ini sebenarnya tidak berguna.
Berusaha menyemangatinya, Xiao Qi meyakinkan Lie bahwa pada dasarnya semua manusia itu tidak berguna. Karena itulah kita harus selalu baik dan saling membantu satu sma lain.
Kalau Lie bersikeras mengklaim dirinya tidak berguna, berarti dia manusia tidak berguna yang paling ganten di seluruh planet bumi ini. Dan ucapannya sukses membuat Lie tertawa dan tiba-tiba saja dia punya ide mau melukis apa.
Leng baru saja mengakhiri rapatnya saat Jiang Xue datang dan menuntut Leng untuk mengucap terima kasih karena sekarang Tuan Filner bersedia mengundurkan jadwal kepulangannya ke Paris. Baiklah, nanti Leng akan jemput dia untuk makan malam.
Leng lalu menghubungi Asisten Han dan menyuruhnya untuk mengatur acara makan malam. Dia meminta diadakan di restoran paling dekat saja soalnya nanti malam dia masih harus melakukan video conference.
Dan restoran yang dipilih Asisten Han ternyata restorannya Xiao Qi. Nyonya Chai langsung cemas melihat Leng datang bersama wanita lain. Apalagi saat dia memanggil Xiao Qi, dia mendapati penampilan Xiao Qi berantakan. Duh! Xiao Qi, Xiao Qi! Dia tuh kan gadis muda, dandan dikit dong. Apa dia tidak punya kesadaran untuk berkompetisi.
Xiao Qi santai aja. Masa dia nggak cantik? "Haruskah aku mendadani diriku sendiri kayak bidadari?"
Tepat saat itu juga, Jiang Xue masuk, tampak begitu cantik dan bersinar sampai membuat Xiao Qi melongo. Jiang Xue mengenali restoran ini, ini kan restoran yang Leng lindungi waktu itu? Leng canggung membenarkan. Terus di mana tempat duduk mereka?
Xiao Qi dengan senang hati menyambut mereka. "Sialahkan ikut saya. Saya sudah menyiapkan meja khusus pasangan untuk anda."
Pfft! Leng sampai kaget, mungkin mengira Xiao Qi bakalan cemburu. Bahkan saat kedua orang mempermasalahkan pesanan, Xiao Qi dengan cepat menyela dan menyelesaikan permasalahan mereka dengan menyarankan menu khusus pasangan. Mereka pasti suka deh. Tapi Leng menolak.
Xiao Qi langsung sok manja memuji-muji Jiang Xue yang cantik jelita. Dia sungguh berharap mereka akan foto pasangan setelah makan demi restoran mereka ini. Senang mendengar pujiannya, Jiang Xue setuju mengambil menu pasangan itu.
Xiao Qi pun buru-buru ke dapur. Nyonya Chai sampai heran, bagaimana bisa Xiao Qi malah menempatkan mereka di tempat seromantis itu. Xiao Qi dengan lugunya berkata bahwa hanya tempat itu yang paling cocok untuk si cantik itu.
"Aku baru sadar bahwa jika orang benar-benar bodoh, bahkan bebek matang pun bisa terbang."
"Bebek? Oh, menu hari ini ada sup bebek?" (Pfft!)
Nyonya Chai stres, "mana obat darah tinggiku?!"
Usai makan, Jiang Xue memberikan hadiah untuk Leng, sebuah tumbler berisi milktea. Hmm, mungkin itu minuman kenangan mereka dan dia sedang berusaha membuat Leng ingat.
Tapi Xiao Qi tiba-tiba saja muncul menyela lagi dan membuat Jiang Xue kesal. Leng hanya menatap milktea itu dengan bingung lalu memutuskan kalau dia tidak suka dessert.
Jiang Xue berusaha mengusir Xiao Qi secara halus tapi Xiao Qi nggak ngeh dan bersikeras mempromosikan boneka pasangan limited edition yang dikeluarkan restoran mereka. Mereka isaa mendapatkan boneka ini dengan hanya nge-share foto pasangan mereka di medsos.
Leng menolak dan tak sengaja menumpahkan wine-nya ke boneka itu. Kesal, Xiao Qi sontak menendang kaki Leng. Boneka ini cuma ada dua, yang satu mau dia kasih ke seseorang.
Seseorang? Leng tiba-tiba saja membayangkan boneka itu dikasih ke Lie dan langsung cemburu. "Beraninya kau!"
Jiang Xue bingung, dia kenapa? Leng beralasan kalau bajunya kotor lalu buru-buru turun dan mendapati Nyonya Chai menyiapkan banyak boneka couple. Leng langsung memutuskan mau membeli semua boneka itu. (Pfft! Biar nggak ada yang bisa dikasih ke Lie yah?)
Xiao Qi heran, "katanya kau tidak suka boneka itu?"
Leng sontak menyudutkannya sampai Xiao Qi terjatuh ke sofa. "Kau pikir aku tidak tahu apa yang hendak kau lakukan? Kau mau memberikan boneka itu ke Fang Lie, kan? Dia sedang konsen melukis! Kalau kau mengganggunya dengan boneka itu, akan kupotong tanganmu!"
Xiao Qi jadi ikut terbawa emosi. "Tolong jelaskan apa sebenarnya yang terjadi? Kau sedang berkencan dengan si cantik itu. Bersikap tidak masuk akal begini bisa membuatnya takut, tahu nggak?!"
"Kau tidak perlu mempedulikan urusanku!"
Bersambung ke episode 6
2 Comments
Terima kasih sinopsisnya
ReplyDeleteDitunggu kelanjutannya 😁😁
Lanjut kak aku menunggu ......
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam