Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 5 - 2

Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 5 - 2

Xiao Qi memutuskan yang satria hitam adalah Leng lalu menelepon Leng. Dia ingin bertemu, soalnya dia punya hadiah untuk Leng, dia sudah ada di dekat kantornya leng sekarang.


Leng awalnya jual mahal dan menolak, tapi tiba-tiba Xiao Qi berteriak entah karena apa lalu sambungan mereka terputus.


Terang saja Leng jadi cemas dan langsung putar arah untuk mencari Xiao Qi. Tapi Xiao Qi sepertinya baik-baik saja setibanya dia di sana. Ternyata tadi dia hampir tertabrak sepeda, tapi kenapa Leng bisa ada di sini?

"Kau bilang kau ada di dekat kantornya lalu aku mendengar ribut di ponselmu terjatuh. Kukira terjadi sesuatu padamu. Kenapa tiak menjawab teleponku. Apa yang terjadi?"

"Ponselku cuma terjatuh. Tapi tak kusangka ternyata kau peduli padaku. Teman sejati!"

 

Xiao Qi lalu memberikan hadiah boneka kesatrianya. Leng sok banget ngatain tuh boneka jelek banget, tapi saat Xiao Qi mau mengambilnya kembali, leng menolak mengembalikannya.

"(Boneka) ini siapa?"

"Kau tidak perlu tahu siapa! kembalikan! Aku tidak akan memberikannya padamu. Kembalikan" Kesal Xiao Qi sambil berusaha merebut kembali boneka itu, tapi Leng langsung memasukkannya ke jasnya.


Dan tepat saat itu juga, Leng ditelepon Asisten Han yang mengabarkan kabar buruk. Tuan Filner ternyata datang lebih cepat dan sekarang dia sedang ngobrol dengan Ibu Tiri.


Ibu Tiri dengan liciknya mengklaim kalau Leng tidak akan datang dan putranya sebenarnya tidak ingin mengadakan pameran ini. Semua ini cuma suruhan Leng saja. Karena itulah dia memaksa Tuan Filner untuk mundur dari acara ini.

Dia bahkan menyogok Tuan Filner dengan selembar cek lalu pergi. Tuan Filner jelas merasa tersinggung. Dia bahkan menolak mendengarkan apapun penjelasan Asisten Han.

Xiao Qi jadi merasa bersalah, gara-gara dialah Leng jadi telat menemui Tuan Filner. Apa akan terjadi sesuatu pada pamerannya Leng?

"Aku tidak menyalahkanmu. Ini salahku sendiri. Kau pulanglah sendiri. Sampai jumpa."


Leng langsung pergi menemui Jiang Xue. Jiang Xue mencoba menghubungi Tuan Filner, tapi akhirnya dia hanya bisa bicara dengan asistennya Tuan Filner yang mempertanyakan apakah Lie sungguh-sungguh tidak ingin menyelenggarakan pameran ini.

Jiang Xue mencoba menawarkan mencari jalan keluar lain, tapi Leng menolak dan hanya berterima kasih atas bantuan Jiang Xue.

"Sudah cukup lama untuk mendengarmu memanggil namaku seperti ini. Kalau kau sungguh-sungguh berterima kasih padaku, jangan pura-pura tak mengenalku di depan orang lain."

"Percayalah, aku benar-benar ingin mengingatmu lebih daripada yang kau kira."

Jiang Xue ingin mengatakan sesuatu, tapi Leng dengan cepat menyela dan pamit. Dia janji akan berterima kasih secara pribadi lain kali.

"Sebenarnya aku sudah lama mengetahui rahasiamu." Itulah yang sebenarnya ingin dikatakan Jiang Xue.


Leng benar-benar tidak tahu harus bagaimana sekarang. Dulu dia selalu berpikir bahwa dia bisa melakukan apapun demi Lie asalkan itu bagus untuk Lie. Tak peduli biarpun dia harus melawan kehendak Lie.

Tapi hari ini dia benar-benar dibingungkan oleh pertanyaan Tuan Filner tentang apa sebenarnya yang diinginkan Lie.

"Apa manurutmu, manusia bisa dipaksa untuk melakukan sesuatu?" Tanya Leng.

Orang biasa mungkin bisa. Tapi menurut Asisten Han, Lie itu perkecualian. Leng akhirnya memutuskan untuk tidak langsung ke kantor, melainkan pergi menemui Lie dulu.
 

Begitu bertemu Lie, dia to the point tanya apakah Lie benar-benar mau mengadakan pameran ini? Lie bingung mendengar pertanyaannya. Leng aneh banget, sebelumnya Leng menyuruhnya untuk mengikuti perintah Leng. Tapi kenapa sekarang tiba-tiba Leng tertarik mendengar pemikirannya.

"Tuan Filner membatalkan kontraknya. Hanya kau satu-satunya yang bisa mengubah pikirannya sekarang."

Leng sadar kalau Lie pasti capek diatur-atur terus sama dia. Makanya kali ini dia memberi Lie kesempatan untuk memilih. Jika Lie ingin menyerah, maka dia tidak akan mengganggu Lie lagi.

Lie galau. Tapi kemudian dia tanya, "bagaimana kalau aku tidak ingin menyerah?"

Sejak dia kecil sampai sekarang, Leng selalu lebih unggul dalam banyak hal daripada dia. Karena itulah rasanya aneh melihat Leng menyerah kali ini. Lie ingin menjadi pemenangnya kali ini.

Leng senang mendengarnya. Dia kasih waktu 3 hari bagi Lie untuk menyelesaikan satu lukisannya. Setelah itu, dia akan membawa Lie menemui Tuan Filner.


Xiao Qi ternyata masih menunggu di lobi saat Leng kembali ke kantor. Dia penasaran, ada masalah apa? Leng pun memberitahunya kalau pamerannya mungkin akan batal.

Xiao Qi jadi merasa bersalah. Dialah yang membuat Leng terlambat. Dia bahkan mau langsung pergi, berniat mau membantu Leng menjelaskan pada Tuan Filner tentang keterlambatan Leng.

Tapi Leng dengan cepat mencegahnya dan menegaskan bahwa masalah ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Xiao Qi. "Ini salahku sendiri."

"Kau selalu saja seperti ini. Berjuang seorang diri. Saat kau sedang sakit maupun dalam masalah pekerjaan. Tidak bisakah kau mempercayai orang lain sekali saja?"

Leng sinis mendengarnya. "Mempercayaimu?"

Iya. Xiao Qi yakin kalau dia bakalan bisa meyakinkan Tuan Filner. Leng geli mendengarnya, baiklah, dia akan mempercayai Xiao Qi. Xiao Qi senang.


Maka kemudian, Leng membawa Xiao Qi pergi ke restoran Jepang tempat Tuan Filner makan malam. Asisten Han memberitahu kalau Tuan Filner akan kembali ke Paris besok.

"Tidak ada waktu lagi, aku akan menangkapnya!"

Xiao Qi sudah semangat aja, tapi Leng masih saja ragu. Pepatah mengatakan, bahkan sekalipun kau bisa membuatnya tetap tinggal, tapi belum tentu kau bisa mendapatkan hatinya.

"Hubungan bisa dipererat nanti, yang penting membuatnya tetap tinggal dulu."

Asisten Han memberitahu bahwa tidak sembarang orang bisa masuk ke private room restoran ini. Jadi dia juga tak yakin kalau mereka bakalan bisa bertemu Tuan Filner.

Itu sih bukan masalah bagi Xiao Qi. "Aku punya ide."


Maka begitu mereka masuk restoran, Xiao Qi menghentikan waktu dan menyuruh Leng cepat-cepat masuk ke ruang private Tuan Filner. Dan begitu Leng masuk, Xiao Qi kembali menjalankan waktu. Terang saja Tuan Filner marah melihat mereka menerobos masuk kemari dan langsung mengusir mereka.

Xiao Qi dengan cepat menggunakan program keahlian bahasanya untuk nyerocos dalam bahasa Perancis dan balas menuduh Tuan Filner lah yang tidak sopan karena dia sudah janji untuk bertemu dengan Leng sebelumnya tapi Tuan Filner malah tak menepati janjinya. Seperti inikah cara Tuan Filner memperlakukan seorang tamu?

Tuan Filner kaget dilabrak seperti itu. Bahkan Leng pun kaget mendengar Xiao Qi bicara bahasa Perancis dengan fasih. Yang tak mereka sangka, Tuan Filner juga fasih bahasa Cina dan menuntut siapa Xiao Qi?

"Saya temannya Tuan Fang Leng. Bahkan sekalipun anda ingin mengusir kami, tolong berilah dia kesempatan untuk bicara. Jika tidak... aku akan terus mengganggu anda."


Tuan Filner meminta maaf karena tidak menepati janjinya, tapi dia benar-benar tidak bisa menghadiri pameran itu. Leng menyangkal, kedatangannya kemari bukan untuak membujuk Tuan Filner untuk menghadiri pameran itu, melainkan untuk mengucap selamat tinggal.

Hah? Xiao Qi bingung. Kenapa sekarang malah berubah jadi mengucap selamat tinggal? Tapi memang itulah rencana Leng, dia mengklaim bahwa tidak masalah walaupun hubungan bisnis mereka putus, yang penting mereka tetap teman. Makanya dia datang untuk mengucap selamat tinggal dan bukan membicarakan pekerjaan.


Dan rencananya sukses membuat Filner menerima mereka dan mengajak mereka duduk bersamanya. Tapi baru minum seteguk arak saja sudah membuat sistem elektromagnetik dalam diri Xiao Qi hampir eror.

Leng tanya apa alasan Tuan Filner menolak menghadiri pameran mereka? Tuan Filner mengaku bahwa dia sebenarnya suka dengan visi misi Leng, tapi pameran ini bukan keinginan Lie sendiri kan? Dia tidak boleh memaksa Lie. Leng jujur membenarkannya.


"Aku selalu berpikir kalau kau adalah orang yang menghargai seniman. Tapi jika kau menggunakan seniman sebagai alat yang bisa kau kontrol, aku tidak suka itu."

"Jika saya memperlakukannya sebagai alat, maka saya punya tujuan."

Walaupun seni bisa digunakan sebagai alat untuk membuat uang, tapi pasar Cina memiliki resiko yang tinggi. Jika dia berinvestasi seperti ini, uang yang akan dia hasilkan tidak akan lebih dari yang dia keluarkan.

Jika dia melakukannya hanya demi ketenaran, maka dia bisa saja membuat event amal. Kenapa juga dia repot-repot berusaha keras demi membantu adiknya? Dia menyelenggarakan pameran ini benar-benar demi adiknya.

"Aku berharap bisa membantunya mewujudkan impiannya."

Bersambung ke part 3

Post a Comment

4 Comments

  1. Ka mau nulis sinpsis cina Where the lost ones go? Sinopsisnya udah ada tpi ga nyampe tamat pdahal ceritanya menurut aku bagus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak, nggak pernah nonton drama itu. Lagian banyak drama baru yang mau tayang

      Delete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam