Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 3 - 2

Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 3 - 2

Lie meletakkan buah di atas kepala Xiao Qi buat dilukis. Xiao Qi heran melihatnya bersembunyi di sini, apa dia tidak takut ketahuan Leng.


"Tempat yang paling berbahaya adalah tempat yang paling aman."

"Benar juga. Kalau kau melarikan diri, lalu kenapa kau masih melukis?"

"Karena aku suka melukis dan kakakku sedang tidak memaksaku melukis. Apapun masalahku, sesedih apapun aku, akau akan merasa lebih baik saat melukis. Kuberitahu kau, aku tidak sembarangan melukis orang. Terakhir kali aku melukis orang adalah saat aku SMA."

"Siapa yang kau lukis?"

Tapi pertanyaan itu membuat Lie mendadak jadi sedih. "Cuma seorang teman." (Pasti Jiang Xue)


Pada saat yang bersamaan, orang yang ditemui Leng ternyata Jiang Xue. Dia langsung paham kalau Jiang Xue pasti memanfaatkan Filner untuk membuatnya datang kemari.

Dia dengar kalau Filner punya akses terhadap karya-karyanya Lie karena diperkenalkan oleh seorang kurator Cina. Apa Jiang Xue orangnya? Jiang Xue tanpa ragu mengakuinya.

"Kenapa kau membantu Fang Lie?"

"Tidak kenapa-kenapa. Jarang saja melihat seorang pelukis berbakat dari Cina.  Selama tinggal di luar negeri, tentu saja aku harus membantunya."

Tapi Leng dengar kalau Filner adalah orang yang berprinsip teguh. Dia ragu akan bisa membujuk Filner datang hanya dengan karya-karyanya Lie yang sekarang.

Jiang Xue akui kalau karya-karyanya Lie tidak sebagus dulu. Walaupun di hadapan publik Filner tidak setuju untuk datang, tapi mungkin dia mau datang jika mereka mendekatinya secara pribadi. Pasti ada sebuah cara untuk menyentuh hati seorang seniman dan mematahkan aturan-aturannya.

"Tak kusangka kalau kita punya pendapat yang sama. Kalau kau bisa membawanya kemari, aku akan sangat berterima kasih."

Tapi Jiang Xue menginginkan lebih daripada sekedar ucapan terima kasih. Jika dia berhasil, maka dia akan menginginkan apa yang seharusnya pantas dia dapatkan dari Leng.

Leng menatapnya dengan bingung, apa mereka pernah saling mengenal sebelumnya? Jiang Xue menyangkal. Dia bukan salah satu pacarnya Leng. Jika iya, maka pastilah dia yang akan berdiri di sisi Leng pada hari pernikahannya.


Lie akhirnya selesai melukis Xiao Qi. Apelnya sih mirip, tapi lukisan wajah Xiao Qi sendiri nggak ada mirip-miripnya sampai Xiao Qi heran sendiri. Ini lukisan dirinya?

Lie ngotot kalau ini mirip banget sama Xiao Qi. Tapi bibirnya kayaknya perlu sedikit dikasih sentuhan warna merah. Dia langsung menambahkan sentuhan warna merah di lukisan bagian bibirnya... lalu tiba-tiba saja di mendekati Xiao Qi dan memoles bibir Xiao Qi dengan cat merah itu dan membuat Xiao Qi tersipu malu.


Lie lalu pergi mendatangi ibunya, memijat kaki ibunya bak seorang anak berbakti, tapi jelas dia melakukan itu karena lagi ada maunya. Katakan saja dia mau apa?

"Bisakah Ibu membantuku mengaktifkan kartuku. Aku lagi miskin sampai-sampai aku cuma bisa makan tanah."

Ibu Tiri mau-mau saja mengaktifkan kartunya. Tapi ada syaratnya, hentikan proyek pameran itu dan masuk perusahaan. Lie nggak mau, itu bisnis antara dirinya dan Leng. Lagian kan ayah dan ibu sudah setuju untuk tidak ikut campur.

"Memangnya aku tidak boleh ikut campur? Kalau kau bersikap seperti ini terus, bisa-bisa perusahaan akan dikuasai Fang Leng."

"Bu, apa ibu kebanyakan nonton sinetron? Lagian, aku memang tidak ingin melakukan pameran itu. Aku dan kakak punya ideologi yang berbeda."

Ibu Tiri senang mendengarnya, benar-benar mengira kalau Lie setuju dengan permintaannya. Maka ia dengan senang hati setuju untuk mengaktifkan kartunya Lie besok.


Senang, Lie langsung beranjak pergi saat itu juga tanpa menyadari dompetnya terjatuh. Ibu Tiri memungutnya dan mencoba membukanya, tapi alangkah terkejutnya ia saat melihat foto di dalamnya, fotonya Lie bersama Jiang Xue yang tampak mesra.

Ibu Tiri langsung menelepon Manajer Kang untuk menanyakan tentang Jiang Xue dan diberitahu kalau wanita itu adalah kencan butanya Leng.

Dari ucapan Manajer Kang, sepertinya Leng dulu pernah bertemu Jiang Xue tapi sekarang Leng lupa. Ibu Tiri langsung menyuruh Manajer Kang untuk cari kesempatan mempertemukannya dengan Jiang Xue.


Asistennya Leng melapor kalau dia belum bisa menemukan keberadaan Lie. Tapi tepat saat itu juga, Leng menemukan lukisan wanita yang baru saja diunggah sama Lie itu.

Bahkan sekalipun lukisan wajahnya nggak ada mirip-miripnya, tapi Leng bisa langsung tahu kalau itu lukisannya Xiao Qi... soalnya Lie memang menyebut nama Xiao Qi di caption-nya.

Kalau begitu, Asisten menyarankan sebaiknya Leng bicara dengan Xiao Qi saja. Sepertinya Xiao Qi sangat peduli dengan Lie. Maka Leng memerintahkan Asisten untuk memesan makan siang di restorannya Nyonya Chai besok dan minta Xiao Qi yang mengantarkannya ke kantor.

"Aku yakin dia tidak mungkin ada waktu mendekati Fang Lie jika punya pesanan sebanyak itu."


Maka keesokan harinya, Nyonya Chai membantu Xiao Qi dengan pesanan besarnya itu. Yang tas besar untuk para pegawai dan yang kecil ini khusus untuk Leng.

Dia bukan cuma menyuruh Xiao Qi mengantarkan ini secara langsung pada Leng, tapi juga menyuruh Xiao Qi untuk mengawasi Leng menghabiskan makanan itu.

Xiao Qi mau pergi dengan jalan kaki seperti biasanya, tapi Nyonya Chai malah memaksanya pakai sepeda motor. Dia bahkan langsung mendudukkan Xiao Qi di sepeda motornya lalu menyalakan mesinnya padahal Xiao Qi bahkan tidak tahu cara mengendarainya... dan jadilah dia melaju di trotoar sambil berusaha keras menyeimbangkan sepeda motornya dan teriak-teriak heboh menyuruh siapapun minggir.

 

Tapi sialnya, tiba-tiba di depan ada lubang jalan. Xiao Qi panik dan akhirnya dia asal saja ngerem lalu menggunakan kekuatannya untuk menyelamatkan dirinya sendiri dan membuat tas-tas pesanannya terjatuh ke lubang got itu.


Leng lama-lama heran karena makan siang belum diantarkan sampai sekarang. Malah saat melihat peta, dia mendapati Xiao Qi masih stuck di satu tempat.

Bingung dan penasaran, akhirnya dia memutuskan pergi ke sana, dan mendapati sepeda motornya Xiao Qi tergeletak begitu saja di jalan, tapi Xiao Qi-nya sendiri tidak tampak di mana-mana.

Leng langsung memanggil-manggil Xiao Qi... dan seketika itu pula Xiao Qi muncul dari dalam got demi menyelamatkan pesanan-pesanannya dan membuat dirinya sendiri belepotan lumpur.

Leng tetap gentleman seperti biasanya dan langsung mengulurkan tangannya untuk membantu Xiao Qi naik, dia akan mengantarkan Xiao Qi ke rumah sakit. Xiao Qi kagum juga mendengarnya, ternyata pria ini tidak seburuk yang dia duga.

"Naiklah. Apa yang kau pikirkan di dalam pikiran anehmu itu."

"Aku tidak perlu ke rumah sakit, aku tidak terluka kok. Motor ini dan pesanannya yang terluka."


Xiao Qi mau naik sendiri, tapi malah kehilangan keseimbangan. Dia hampir saja terjatuh kalau saja Leng tidak sigap menangkap tangannya... dan menariknya hingga Xiao Qi lagi-lagi berakhir dalam pelukannya. Pfft!


Menyadari posisi mereka, sontak keduanya saling menjauhkan diri dan Leng ngomel-ngomel mengkritiki Xiao Qi yang kerjanya nggak becus.

"Bukan begitu. Ini kecelakaan. Aku janji ini tidak akan terjadi lagi lain kali."

"Tidak perlu. Aku akan membatalkan pesananm"

"Kenapa? Kan masih ada waktu 15 menit."

"Apa kau pikir kau bisa mengantarkan pesanan itu ke kantorku dalam waktu 15 menit?"

"Tentu saja bisa kalau saja bukan karena sepeda motor ini."


Dia mau langsung pergi. Tapi saat dia lewat, Leng mengendus baunya yang nggak enak dan langsung menyuruhnya untuk mandi dulu. Memalukan kalau dia mengantarkan pesanan dengan penampilannya yang seperti ini.

"Malu lebih baik daripada kehilangan pekerjaanku."

Xiao Qi berusaha mengangkat sepeda motornya tapi gagal, maka dia berniat mau pakai kekuatan supernya untuk mengangkat sepeda motor itu... tapi tiba-tiba saja Leng menyeretnya pergi dengan paksa.


Tanpa mempedulikan protesnya Xiao Qi, Leng membawa Xiao Qi ke toko baju di mall, memilihkan beberapa baju dan meminta para pegawai untuk meminjami Xiao Qi kamar mandi.

Maka para pegawai mengantaran mereka ke sebuah kamar khusus pegawai yang ada kamar mandinya. Dengan kekuatan supernya, Xiao Qi menggunakan mata tembus pandangnya untuk mengecek baju pilihan Leng itu... dan langsung meminta mereka untuk mengubah ukuran dan model beberapa baju, dan meminta mereka untuk meninggalkan baju yang warna putih saja.


Xiao Qi panik banget gara-gara waktu delivery-nya yang sudah semakin mepet. Dia berusaha melarikan diri dengan alasan mau membantu para pegawai itu, tapi Leng langsung menyeretnya paksa ke kamar mandi. Pokoknya Xiao Qi harus mandi sampai bersih!

Bersambung ke part 3

Post a Comment

3 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam