Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 2 - 2

Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 2 -2

Leng tiba-tiba membuka mata dan mendorong Xiao Qi ke kasur dan mengunci gerakannya. "Katakan, apa yang kau curi?"

Bukannya jawab, kedekatan mereka malah membuat Xiao Qi jadi semakin terpesona. Waktu itu dia cuma memperhatikan tubuh Leng. Tapi sekarang, wajah Leng lah yang paling menarik perhatiannya.


Ternyata dia ganteng juga. Matanya bersinar seperti aurora di Planet Tajiki. Hidung mancungnya kayak gunung salju di Moholand. Bibirnya... kayak apa yah?

"Jawab aku!" Leng tiba-tiba mengeratkan cengkeramannya yang saja membuat Xiao Qi kesakitan.

"Kau menyakitiku!"

"Jangan main-main atau akan kupanggil polisi!"

"Aku tidak mencuri apapun. Aku ke sini mencari alat komunikasiku."

"Gunakan otakmu kalau mau bohong. Mana mungkin ada barangmu di sini?"

"Kau takkan mempercayaiku biarpun aku memberitahumu. Terus kau mau apa? Menggeledahku?" Xiao Qi langsung saja mau buka seeragamnya biar Leng bisa menggeledahnya.


Leng langsung panik melepaskan diri. Dasar wanita tidak tahu malu! Heran dia, bagaimana bisa Lie menyukai wanita semacam ini?

"Seharusnya itu yang kutanyakan, kenapa orang sebaik Fang Lie bisa punya kakak sepertimu?! Aku tak bisa tinggal di sini lebih lama lagi."

Xiao Qi mau pergi pakai kekuatan supernya, tapi Leng dengan cepat mencengkeram jidatnya dan seketika itu pula kekuatan supernya tak berfungsi. Aneh, kenapa kekuatannya selalu tak berfungsi setiap kali Leng menyentuhnya?

 

Parahnya lagi, Leng tiba-tiba memanggil sekuriti dan memerintahkan mereka untuk menyeret Xiao Qi keluar dari rumah itu. Para sekuriti itu tanya di mana rumahnya biar mereka bisa mengantarkannya pulang. Xiao Qi menolak, dia bisa pulang sendiri.

Dia langsung mengalihkan perhatian mereka dengan pura-pura memanggil Leng dan begitu mereka memalingkan pandangan mereka, Xiao Qi langsung menghilang tanpa jejak bagai hantu.
 

Keesokan paginya, Leng dengan santainya memberitahu Lie kalau Xiao Qi sudah pulang. Lie tak percaya, Xiao Qi takkan mungkin pergi selama dia ada di sini. Dia bahkan langsung pergi mengecek kamarnya Xiao Qi tapi malah benar-benar mendapati kamar itu kosong. Lie langsung kesal sama Leng, kasurnya jelas belum ditiduri, apa Leng mengusirnya semalam?

"Itu tidak penting. Yang penting adalah kau tidak boleh bersama dengan wanita semacam ini."

"Aku bisa mendengar kalimat itu dari siapapun tapi tidak darimu. Tabloid mana yang tidak menganggap gosip tentangmu sebagai candaan? Apa kau pikir ayah dan ibu akan melepaskan masalah perjodohan itu begitu saja?" (Ow, Leng mau dijodohin?)

"Itu masalahku. Yang perlu kau lakukan adalah memanfaatkan waktumu untuk mempersiapkan pameran seni. Kau bilang kau ingin kebebasan. Tapi jika kau tidak mampu untuk itu, bagaimana mungkin kau bisa mendapatkannya?"

Lie ngotot ingin tahu apa yang Leng lakukan pada Qiao Yi, tapi Leng tetap menolak mengatakan apapun dan hanya mengklaim kalau Lie pasti takkan mau tahu apa yang sebenarnya terjadi di antara dia dan Qiao Yi.


Ibu tirinya Leng memanggil Manajer Kang yang sekaligus adiknya untuk membicarakan tentang Leng. Ah! Ternyata Lie itu adik tirinya Leng. Ibu Tiri kesal sama Leng karena mengira Leng mempengaruhi Lie untuk tidak masuk perusahaan. Malah Lie sekarang cuma ingin melakukan pameran.

Ibu Tiri cemas kalau masalah ini dibiarkan begitu saja, Lie akan gagal masuk perusahaan. Dia tidak terima kalau Leng menguasai segalanya. Dia bahkan dengar ada orang di perusahaan yang merekomendasikan Leng untuk menduduki kursi presdir.

Manajer Kang meyakinkan Ibu Tiri untuk tidak cemas. Selama dia ada di perusahaan, dia akan memastikan itu takkan pernah terjadi. Dia punya ide lalu menyerahkan sebuah laporan investigasi tentang Leng. Dari hasil investigasinya, dia mendapati Leng itu amnesia terhadap perempuan.


Sementara itu, seorang wanita muda cantik nan kaya raya bernama Jiang Xue baru saja mendarat kembali ke Cina lalu nge-chat Lie. "Aku kembali."


Nyonya Chai membangunkan Xiao Qi yang sekarang tinggal di rumahnya dan memperingatkan Xiao Qi untuk tidak memecahkan apapun atau dia harus bayar ganti rugi.

Masalah pekerjaan, Nyonya Chai lagi senang banget karena kemarin dia berhasil mendapat untung besar dari Leng. Untuk menjadi kaya, memang harus punya seorang klien besar.

Pria ganteng yang kemarin itu ternyata Fang Leng, CEO-nya F Group. Kalau Xiao Qi bisa 'memeluk kaki' Leng, maka semua hutangnya Xiao Qi bisa lunas. Xiao Qi dengan polosnya mengaku kalau dia sudah pernah memeluk kaki Leng semalam.

"Kau sudah melakukannya? Ya Tuhan! Kau jenius!"

Nyonya Chai langsung antusias menunjukkan sebuah surat kontrak dan menyuruh Xiao Qi untuk membuat Leng menandatanganinya. Jika Leng bersedia membiarkan para karyawannya makan di restorannya, dia akan kasih diskon 30%.


Tapi Xiao Qi tidak bisa. Pekerjaannya hari ini kan banyak, dia harus melakukan delivery dan juga mencari alat komunikasinya.

"Alat komunikasi apa? Di sini kan ada WIFI."

Xiao Qi menjelaskan kalau alat itu seperti kunci rumahnya dan kemungkinan alat itu ada pada Leng. Dia ke rumahnya Leng kemarin tapi tetap saja dia tidak menemukan alat itu di mana-mana.

Nyonya Chai kaget. "Kau sudah ke rumahnya?"

"Tapi aku diusir. Kurasa aku harus ke sana lagi."

Nyonya Chai sontak menyemangatinya untuk pergi ke sana, pergi saja. Mencari sesuatu yang dipegang pria tuh gampang. Xiao Qi coba saja cari di saku jasnya, atau saku clananya, sepatunya atau kaos kakinya.

"Benar juga. Kau pintar! Aku harus coba cari!" Xiao Qi langsung beranjak pergi dengan penuh semangat sampai Nyonya Chai harus meneriakinya untuk membawa surat kontraknya. Ingat baik-baik, Xiao Qi harus mendahulukan masalah pekerjaan dibanding masalah pribadinya.


Dan tempat pertama yang Xiao Qi tuju adalah perusahaannya Leng. Karena tak bisa masuk dengan cara normal, dia langsung saja berteleportasi saat tak ada orang yang sedang melihat.

Leng sendiri baru tiba dan membiarkan para pegawainya naik lift duluan. Dan tepat saat pintu lift hendak menutup, tiba-tiba saja dia mendapati waktu berhenti sama persis seperti kejadian terakhir kali waktu itu.

Mengira dia berhalusinasi lagi, Leng langsung saja memijit kepalanya... tepat saat Xiao Qi melompat-lompat riang masuk ke dalam lift tanpa menyadari kalau Leng tidak ikutan membeku.


Seketika itu pula waktu kembali berputar dan pintu lift menutup. Semua orang melanjutkan aktivitas masing-masing seolah tak pernah terjadi apapun dan sekretarisnya Leng melapor bahwa hari ini pak presdir mau memperkenalkan Leng pada seorang gadis.

Hanya Leng satu-satunya yang masih tercengang dan kebingungan. "Apa kau barusan melihat kurir barusan masuk ke sana?"

Para pegawai bingung. Mereka yakin tidak ada orang luar masuk kok.


Karena para pegawai dipanggil untuk rapat, Xiao Qi jadi punya kesempatan untuk masuk ke kantornya Leng. Pertama-tama, dia menyelipkan surat kontrak itu di dokumennya Leng lalu mulai menggeledah kantor itu dan mencari alat komunikasinya.

Tapi belum juga menemukannya, dia malah melihat Leng datang. Xiao Qi buru-buru bersembunyi dan memakai kekuatannya untuk mengembalikan semua barang seperti semula.

 

Sayangnya, dia tidak merapikan bukunya Leng dengan sempurna. Dan Leng dengan cepat memperhatikan satu buku terletak secara terbalik... sama persis seperti saat dia melihat sebuah buku melayang kembali rak dalam keadaan terbalik semalam.

Seketika itu pula dia langsung tahu ada penyusup nakal di kantornya. "Kau mau keluar sendiri atau aku yang akan memaksamu keluar."


Menyadari dirinya sudah ketahuan, Xiao Qi langsung saja menggunakan sabuknya untuk menyergap dan mengikat tangan Leng.

"Kau lagi. Apa maumu?"

"Aku datang demi 3 perkara. Pertama-tama, kembalikan alat komunikasiku."

"Alat komunikasi lagi. Benda apa itu sebenarnya?"

"Dalam bahasa manusia, itu semacam chip kelap-kelip."

"Aku tidak pernah melihat benda semacam itu."

"Mana mungkin! Coba kau pikirkan lagi."

Leng jadi geli mendengarnya, ada cara lain yang lebih baik untuk mendekati pria. Duh! Xiao Qi kesal, dia serius! Tidak seharusnya dia menyelamatkan Leng dari kecelakaan mobil waktu itu. Sekarang dia jadi tidak bisa pulang. Dia menyelamatkan orang yang tidak tahu terima kasih.

Hah? Leng kaget. Xiao Qi bilang apa? "Kau yang menyelamatkanku waktu itu?"

"Tentu saja aku yang menyelamatkanmu. Jika tidak, kau mungkin sudah mati sekarang. Tapi, kau tidak perlu menyerahkan dirimu padaku. Aku sudah naksir sama orang lain."

Tapi Leng malah tak percaya karena dia yakin tak ada siapapun di sekitar TKP waktu itu. Jika Xiao Qi beneran menyelamatkannya waktu itu, berarti dia superhero dong.

"Aku memang superwoman."

"Kalau begitu aku akan memanggil departemen penelitian sekarang untuk menangkapmu jadi percobaan genetik. Mungkin aku bisa dapat hadiah Nobel nantinya."

Xiao Qi kontan panik mengklaim dirinya cuma bercanda kok. Dia cuma manusia bumi yang sangat biasa. Duh! Bumi ternyata menakutkan, sepertinya dia harus merahasiakan jati dirinya.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam