Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 2 - 1

 Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 2 - 1

Xiao Qi mendadak jadi linglung gara-gara mukanya bertubrukan dengan d~~a Leng. Bahkan saat Leng menuntutnya untuk mengatakan keberadaan Lie, Xiao Qi dengan senang hati memberikan kartu nama restoran itu, Lie ada di restoran ini.


Dan dia baru sadar setelah Leng pergi. Gawat! Dia berusaha mengejar Leng tapi terlambat. "Dia sudah mengambil alat komunikasiku dan berani merampok lelakiku."


Xiao Qi langsung berteleportasi ke restoran tempat Lie menunggu. Dia panik berusaha membuat Lie segera pergi, si pebisnis jahat itu akan datang. Tapi Lie santai meyakinkan Xiao Qi kalau Leng tidak mungkin mengetahui tempat ini. Xiao Qi tidak mungkin memberitahu Leng, kan?

"Tidak. Aku tidak ingin jadi pengkhianat tadi. Tapi..."

"Tidak ada tapi. Seluruh restoran ini berada di bawah kendaliku. Aku apasti akan mendapat peringatan kalau-kalau ada sesuatu."

Dia menjentikkan jarinya dan seketika itu pula beberapa pelayan datang menyajikan makanan dan wine untuk mereka. Lie bahkan sudah menyiapkan pertunjukkan untuk Xiao Qi. Lie mengaku bahwa dia sering kali, kurir yang mengantarkan makanan padanya, mengira dia adalah orang jahat.

"Kalau bukan karenamu, aku mungkin masih akan terkurung di ruangan kecil itu. Inilah caraku melakukan sesuatu, membalas budi kebaikan dan membalas dendam kejahatan."


Xiao Qi jadi penasaran, apakah makan adalah cara manusia membalas budi? Tergantung, Lie berkata bahwa mereka bisa jadi teman setelah makan ini.

"Lalu bagaimana dengan penyelamat hidup?"

"Maka kau bisa menyerahkan hidupmu pada penyelamat hidupmu."

Lie penasaran, memangnya siapa lagi yang Xiao Qi selamatkan selain dirinya? Xiao Qi menyangkal, tidak semua orang setampan Lie. Lie senang mendengarnya, ngomong-ngomong, Xiao Qi berasal dari mana?

"Sangat jauh dari sini. Bahkan lebih jauh dari bintang-bintang."

"Jadi kau alien?"


Lie cuma bercanda, tapi Xiao Qi mengira dia serius dan langsung panik. Bagaimana Lie bisa tahu? Dia harus membantunya merahasiakan ini. Mungkin mengira Xiao Qi juga cuma bercanda, Lie ngikut aja bercanda mengklaim dirinya juga alien.

Xiao Qi langsung antusias mendengarnya, dia sudah menduga. Orang secakep Lie, tidak mungkin manusia bumi. Dia dari Planet Cape Town, kalau Lie dari planet apa?

"Aku... dari Planet 625."

"Planet 625? Di mana itu? Kenapa aku tidak bisa mendeteksinya?"

"Itu... planet yang sangat kecil. Nanti kukasih tahu. Senang bertemu denganmu, temanku yang berasal dari planet yang ramah, kita bertemu di planet bumi."

Lie langsung menjulurkan jari telunjuknya ala E.T. Mengira dia serius, Xiao Qi langsung mengeluarkan kekuatannya hingga membuat kulitnya seputih tembok seolah terselimuti sarung tangan ajaib sebelum dia menjulurkan jarinya untuk menyentuh jarinya Lie.


Lie bingung melihat kulitnya. Ngapain Xiao Qi pakai sarung tangan? Xiao Qi menyangkal dan menjelaskan bahwa ini karena komposisi kulit makhluk di planetnya berbeda dengan makhluk di planet lain. Dia tidak boleh menyentuhnya secara langsung. Jika tidak, bisa terjadi sesuatu yang besar.

"Sesuatu yang besar seperti apa?" Tanya Lie.

"Sesuatu yang besar akan terjadi padamu," celetuk Leng yang mendadak muncul.


Lie sontak panik dan Xiao Qi langsung terpana pada d~~a Leng dan bau alat komunikasinya yang ada pada diri Leng. Dia santai saja menempelkan mukanya ke d~~a Leng... dan langsung didorong sama Leng.

"Sudah cukup, saatnya pulang sekarang."

"Apa maksudmu, aku di sini untuk cari inspirasi."

"Inspirasi? Bawa dia!"


Para pengawal sontak menyeret paksa Lie. Lie tidak terima, Leng membatasi kebebasannya! Leng mengingatkan kalau Lie punya kontrak dengan mereka, dan dia bakalan harus bayar denda sangat mahal kalau dia melanggar kontraknya.

Xiao Qi sontak menghentikan Leng dengan memeluknya, alasannya buat menyelamatkan Lie, padahal sebenarnya dia juga memanfaatkan kesempatan untuk meraba-raba d~~a Leng untuk mencari alat komunikasinya. Tapi di mana alat itu? Kok tidak ada sama dia?

Lie terharu, sungguh tak disangka kalau Xiao Qi ternyata teman yang sangat setia. Leng sontak mendorongnya menjauh, siapa wanita ini?

"Dia? Dia temanku."

"Kau sekarang berteman dengan orang semacam ini? Baiklah, kurung dia di rumahku mulai sekarang."


Ah! Xiao Qi curiga, jangan-jangan alat komunikasi itu ada di rumahnya Leng. Dia sontak ngesot memeluk kaki Leng sambil meratap lebay. "Bawa aku sekalian kalau kau membawanya! Dia temanku satu-satunya, kau tidak boleh menyakitinya!"

Melihat itu, Lie mendadak ikutan ngesot memeluk kaki Leng sambil meratap lebay. "Kak! Xiao Qi dan aku sehati. Kak, kalau kau tidak membawanya bersamaku, aku tidak bisa melukis apapun. Huaaaaa~~~"

Malu dilihatin banyak orang, Leng terpaksa ngalah.


Jadilah Xiao Qi dibawa ke rumah Leng yang megah dan serba berteknologi canggih. Nyalain lampu aja cukup dengan jentikan jari.

"Di sini cukup menyenangkan," komentar Xiao Qi.

"Bagiku tidak. Di sini orang jadi seperti mesin dengan bekerja dengan mesin tiap hari."

Leng menyela dan memerintahkan Lie untuk tidur di lantai dua, dan Xiao Qi disuruh tidur di kamar tamu.

"Nggak mau. Aku mau tidur bersama pangeranku!"

Leng sontak menatapnya setajam golok. Baiklah, Xiao Qi akan tidur di kamar tamu saja, tidak masalah. Lie dengan senang hati mengantarkannya ke kamar tamu.

Tepat saat itu juga, Leng ditelepon asistennya yang khawatir tentang Xiao Qi yang nggak jelas asal-usulnya itu. Leng santai, dia cuma cewek gila. Biarkan saja dia menginap semalam biar Lie senang.


Mumpung lagi di rumah itu, Xiao Qi langsung semedi dan mencoba memanggil alat komunikasinya. Aneh, kenapa dia tidak bisa merasakan alat itu sama sekali? Sepertinya harus dicari sendiri.

Maka Xiao Qi pun mencoba berkeliling dan memporak-porandakan rumah itu dengan menjadikan jarinya sebagai alat pendeteksi, tapi tetap saja dia tidak bisa menemukan alat itu di mana-mana. (Hmm, apa mungkin alat komunikasinya itu yang sekarang berubah jadi permata biru?)


Di tengah-tengah pencariannya, tiba-tiba dia merasakan sesuatu yang menarik perhatiannya. Dia langsung masuk ke sebuah kamar... dan melihat Leng sedang mandi. Pfft! Si alien cantik langsung mabuk kepayang ngintipin tubuh se~~i menggoda di hadapannya itu.

Saking terpesonanya, dia jadi tak sengaja menginjak sesuatu yang jelas saja langsung membuat Leng waspada. Siapa di sana?! Panik, Xiao Qi langsung berteleportasi keluar, merapikan semua barang yang diberantakinnya tadi dengan kekuatan supernya, lalu bergegas kembali ke kamarnya.

 

Leng turun tepat saat dia melihat sebuah buku yang bergerak dengan sendirinya kembali ke rak. Jelas saja dia bingung. Dia langsung mengecek kamar Lie tapi mendapati adiknya itu sudah tidur. Xiao Qi juga sudah siap pura-pura tidur, tapi untung saja Leng tidak masuk ke kamarnya.

Kembali ke kamarnya, Leng menatap sendu foto kenangan masa kecilnya dengan ibunya sebelum kemudian dia memutuskan tidur.


Berpikir kalau alat komunikasinya mungkin ada di kamarnya Leng, Xiao Qi langsung berteleportasi ke sana. Dia memastikan Leng sudah tidur lalu mulai mengecek meja belajarnya Leng. Tapi tetap saja dia tidak menemukan alat itu di mana-mana.


Ujung-ujungnya dia terpesona sama si empunya kamar yang lagi tidur. Tapi dia cepat-cepat menguasai diri dan berpikir mungkin alat itu dibawa sama Leng. Dia bahkan langsung memperingatkan tangannya sendiri untuk tidak naal, dia harus mencari alat komunikasi saja, jangan sentuh yang lain.


Xiao Qi pun mulai menggerakkan tangannya ke atas tubuh Leng... saat tiba-tiba saja Leng menangkap tangannya lalu menariknya ke kasur dan menindihnya.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

7 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam