Sinopsis Before We Get Married Episode 7 - 4

Sinopsis Before We Get Married Episode 7 - 4

Wei Wei dengan sinisnya berterima kasih Ke Huan karena berkat Bai Yang yang menemui Hao Yi dan meminta Hao Yi untuk memeganginya erat-erat, sekarang mereka memutuskan untuk mempercepat pernikahan mereka dua bulan yang akan datang.


Jadi apapun niat kedatangan Ke Huan ke perusahaannya ini, dia tidak akan berhasil... "Karena aku akan segera menikah. Apa kau tidak akan mengucap selamat untukku?"

"Baiklah. Selamat untukmu. Tapi kau tidak perlu menjelaskan sebanyak itu padaku. Pernikahanmu sama sekali ukan urusanku. Lagipula, kau tidak butuh persetujuanku untuk menikah."

"Aku tidak menjelaskan apapun padamu. Aku hanya ingin memperjelas segalanya denganmu. Itu saja."

"Kalau begitu, biarkan aku mengingatkanmu. Kita adalah partner kerja. Jadi apapun yang kulakukan untuk partner kerjaku juga berlaku untukmu. Baik itu dukungan, penghargaan, dan hukuman. Jadi kuharap kau tidak akan berpikir berlebihan dan bersikap biasa saja. Aku yakin kita akan memiliki kolaborasi yang sangat menyenangkan, partner."


Wei Wei ngotot kalau mereka bukan partner, mereka cuma tak sengaja mulai bekerja bersama. "Dan aku akan menjauh, sejauh mungkin darimu!"

Maka untuk membuktikan ucapannya, Ke Huan dengan sengaja memanggil Wei Wei sebagai 'Manager Zhou' dan meminta Wei Wei untuk memberikannya laporan data analisis pelanggan sebelum Wei Wei pulang kerja nanti.

"Baik, CEO Chu."

"Dan aku, Chu Ke Huan, akan memenuhi janjiku."

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti."

"Tidak masalah, yang penting aku mengerti."


Begitu kembali ke perusahaan modal ventura, Ke Huan langsung menyidang Bai Yang. Bai Yang beralasan kalau dia melakukan itu demi kebaikan Ke Huan dan Zi Yuan.

"Entah kau melakukannya demi kami berdua atau tidak, faktanya adalah kau tidak mempercayaiku."

"Aku mempercayaimu."

"Lalu kenapa kau tidak mempercayai pilihanku? Kenapa kau tidak percaya bahwa pilihanku ini adalah pilihan terbaik untukku dan Zi Yuan?"

Tapi sudahlah, nasi sudah jadi bubur. Karena itulah, dalam istilah investasi, sekarang saatnya me-review hasil.


"Yang Bai Yang, aku tahu kau sudah lama bekerja padaku, tapi sepertinya kau tidak pernah sejalan denganku. Kau pekerja keras dan tidak buruk sama sekali, tapi aku yakin bekerja pada bos yang tepat akan lebih baik untuk masa depanmu. Kembalilah Kembalilah ke perusahaan sekuritas. Kau masih perlu belajar banyak hal."  

Ke Huan sudah bicara dengan Shu Ming. Ke Huan yakin Shu Ming akan bisa akan mengurus Bai Yang dengan baik. Dia tidak perlu datang lagi ke kantor mulai besok. (Bye-bye Bai Yang!)


Malu mengakui dirinya tidak punya kartu kredit lagi, Zi Yuan meminta Zi Ting untuk membayari makan siang mereka hari ini dengan alasan kalau dia cuma ingin merasakan bagaimana rasanya tanggung jawab sebagai orang dewasa.

Tapi Zi Ting tanpa ragu menampik harga dirinya Zi Yuan dan melemparkan kata-katanya Zi Yuan itu kembali ke Zi Yuan. Kartu kreditnya Zi Yuan sudah dihancurkan, kan?

"Gao Zi Ting, mas akau bahkan tidak mau menyelamatkan sedikit harga diriku?"

"Bukannya aku mau mempermalukanmu. Aku hanya ingin kau berani menghadapi kenyataan. Apa kau sungguh tidak akan jadi apa-apa tanpa Chu Ke Huan? Carilah pekerjaan. Kau bisa menghidupi dirimu sendiri."

Keluarkanlah semua potensi yang Zi Yuan miliki dan ringankannya beban Ke Huan. Biarkan dia melihat kebaikan Zi Yuan. Mungkin dengan begitu, Zi Yuan akan memiliki kesempatan terakhir.

Berkat saran Zi Ting itulah Zi Yuan akhirnya memutuskan untuk melamar kerja ke sebuah toko bridal dan menjalani wawancara dengan sangat baik.


Wei Wei tak sengaja bertubrukan dengan Ke Huan sampai membuat dokumen-dokumennya terjatuh. Bahkan saat mereka hendak memunguti kertas-kertas itu, lagi-lagi jidat mereka tak sengaja saling berbenturan. Wei Wei kesal dan langsung menyingkirkan tangan Ke Huan dari dokumen-dokumennya.

Selama beberapa hari berikutnya, semua orang bekerja keras demi proyek itu. Dan selama itu pula, Wei Wei selalu bersikap dingin dan kasar pada Ke Huan sampai membuat para staf terheran-heran melihat sikap anehnya.


Suatu malam usai lembur, Ke Huan akhirnya mengakhiri rapat lalu mengajak mereka semua makan bersama, dia yang traktir. Wei Wei langsung beranjak bangkit dan mau pergi duluan, tapi Ke Fei dengan cepat mencegahnya dengan mendesis kesal memperingatkan Wei Wei untuk menghentikan sikapnya ini atau dia akan membuat semua orang jadi semakin curiga padanya.


Terpaksalah Wei Wei akhirnya ikut. Mei Ling tiba-tiba mengajak mereka semua untuk bersulang untuk sang calon pengantin sambil mengomentari betapa cintanya Hao Yi pada Wei Wei. Wei Wei pasti akan hidup bahagia. Duh, Mei Ling iri. Dia juga ingin bertemu dengan orang seperti Hao Yi (natap Ke Huan dengan penuh arti).

Ke Fei mendadak gila nempel-nempel ke Ke Huan. Dia juga pengen kayak begitu, menemukan seseorang dan mengucap selamat tinggal pada kehidupan jomblonya ini... tidak masalah biarpun cuma satu hari saja. Dia bahkan langsung memaksa Ke Huan untuk bersulang dengannya sambil bersilangan tangan.


Ke Huan sudah mulai mabuk saat dia juga ikutan bersulang untuk Wei Wei sembari meminta agar Wei Wei untuk berhenti komplain atau menentangnya. "Aku, Chu Ke Huan, mengucap selamat untukmu."

Tapi tiba-tiba dia juga menuntut Wei Wei untuk berhenti minum karena Wei Wei harus mengantarkannya pulang. Jangan khawatir, dia tidak mungkin memakan Wei Wei kok. Dia sudah mabuk begini, apa yang bisa dia lakukan?

Kesal, Wei Wei beranjak pergi sat itu juga, tapi Ke Huan dengan cepat mencegahnya dan terus menuntut Wei Wei untuk mengantarkannya pulang. Balik ke kursinya! Duduk! Yang lain juga mendadak mendukung Ke Huan dan meminta Wei Wei mengantarkannya pulang. Terpaksalah Wei Wei harus duduk kembali.


Tapi sepanjang perjalanan pulang, Ke Huan yanag sudah mabuk berat, malah menggila nempel-nempel ke Wei Wei sambil terus-menerus mengucap terima kasih karena Wei Wei sudah mengantarkannya pulang. Parahnya lagi, dia bahkan langsung memeluk Wei Wei yang jelas saja membuat Wei Wei kesal bukan main.

Bahkan sesampainya di depan apartemennya Ke Huan, Wei Wei masih harus terus mengurusinya gara-gara pak supir menolak membantu.


Dia ingin langsung meninggalkannya setelah selesai mengantarkan ke Huan ke depan pintu apartemennya. Tapi pada akhirnya dia tidak tega melihat Ke Huan yang bahkan tidak bisa berdiri sendiri.

Dia tanya di mana kunci apartemennya Ke Huan, tapi Ke Huan malah nunjuk saku celananya. Duh, stres deh! Terpaksalah Wei Wei harus merogoh sakunya untuk mendapatkan kunci itu lalu berusaha keras menyeret Ke Huan yang berat banget.


Bahkan menaikkan Ke Huan ke sofa saja butuh usaha yang luar biasa dan ujung-ujungnya membuat Wei Wei terjepit. Parahnya lagi, saat dia berusaha memindahkan kakinya Ke Huan, tiba-tiba saja Ke Huan menariknya lalu memeluknya bagai meluk guling.

Baru saja dia sukses menarik kepala Ke Huan ke bantal dengan susah payah, Ke Huan tiba-tiba menarik kepalanya dan menci~mnya paksanya... sebelum kemudian ngorok.

Wei Wei kontan kesal menabokinya pakai bantal. "Dasar c~~~l! Siapa yang memberimu izin untuk menci~mku?! Mulutmu bau! Kau bahkan langsung ngorok setelah menci~mku!" Puas menaboki Ke Huan, Wei Wei pun pergi meninggalkannya.

Bersambung ke episode 8

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam