Sinopsis About is Love Episode 29 - 2
Nyonya He tercengang mendengarnya. Tak menyangka kalau Wei Qing ternyata juga sama sepertinya selama bertahun-tahun ini. Selama ini dia selalu memperlakukan Wei Qing seperti ini karena dia membenci Wei Qing.
"Aku benci karena kau mengambilnya dariku, kau mengambilnya dariku sebelum dia mati. Sebenarnya sebelum ayahmu pergi, dia didiagnosis menderita kanker."
"Kanker?"
"Dulu dokter menyuruhnya untuk berobat, tapi dia menolak. Dia bilang kalau dia harus pergi ke Amerika untuk urusan bisnis. Tapi aku tahu kalau dia melakukan itu untukmu."
Karena waktu itu Wei Qing tidak mau pulang karena Wei Qing selalu berpikir kalau Ayah terlalu keras padanya. Wei qing juga pasti berpikir kalau Ayah lebih mencintai Ning Fei daripada dirinya. Tapi pada saat-saat terakhir hidupnya, Ayah tetap lebih memilih Wei Qing.
Ayah bahkan mengabaikan permohonan Nyonya He karena di dalam hati Ayah, Wei Qing jauh lebih penting daripada dia. Dan begitu bagaimana kemudian Ayah pergi... dan tak pernah kembali lagi.
Nyonya He benar-benar membenci dirinya sendiri. Seharusnya waktu itu dia lebih memaksa Ayah untuk tetap bersamanya saja atau ikut Ayah ke Amerika. Tapi pada akhirnya dia lebih membenci Wei Qing. Jika bukan karena Wei Qing, Ayah tidak akan mungkin mati di negara lain.
"Tapi aku tak pernah menyangka, kalau dia akan mewariskan Yun Ma padamu. Dia masih saja tidak percaya kalau aku bisa mengurus Yun Ma dengana baik. Kau bukan cuma mengambilnya, tapi juga mengambil Yun Ma kami. Dengan semua itu, kau pikir aku tidak akan membencimu?"
Karena itulah Nyonya He selalu melawan Wei Qing dalam segala hal. Dia ingin membuktikan pada Ayah kalau Ayah sudah membuat keputusan yang salah. Seharusnya Ayah memilihnya, dialah orang paling penting dalam hidup Ayah.
"Benar-benar konyol. Kalian berdua keluargaku. Yang satunya adalah suamiku dan yang satunya adalah anakku, tapi aku memperlakukanmu sebagai musuhku. Pada akhirnya, aku kehilangan suamiku dan anakku."
Wei Qing tak kuasa menahan air matanya mendengar semua itu. Dia langsung menggenggam tangan Nyonya Hea tak peduli biarpun itu membuat kulitnya penuh ruam. Tapi Nyonya He kontan cemas melihat tangannya, apa Wei Qing jadi seperti ini sejak ayahnya meninggal dunia?
Selama bertahun-tahun ini, Nyonya He pikir kalau Wei Qing mendedikasikan seluruh hidupmu hanya untuk membuat uang, dia pikir Wei Qing aadlah orang yang terobsesi oleh uang.
"Tak pernah kusangka kalau selama bertahun-tahun ini, kau juga sama menderita sepertiku. Jika kau ingin mengetahui kebenaran tentang kematian ayahmu, pikirkanlah sebuah cara. Aku... sungguh tidak ingin mengingat itu. Dan tolong jangan menyalahkanku atas apa yang kulakukan padamu selama ini."
Nyonya He memeluknya sebelum akhirnya pergi. Zhou Shi yang sedari tadi menyaksikan segalanya dari kejauhan, langsung memeluk Wei Qing dan menangis bersamanya.
Ning Fei baru bangun malam harinya dan mengeluhkan kakinya yang sakit. Tapi... terima kasih karena Fei Fei tadi menggendongnya. Ternyata dia ingat berada dalam gendongan Fei Fei saat dia ngelantur.
"Punggungmu sangat nyaman."
Fei Fei langsung cerewet mengeluhkan Ning Fei. Tapi Ning Fei dengan cept membungkamnya dengan ci~man mesra. Fei Fei kaget awalnya, tapi pada akhirnya dia mulai membalas ci~man Ning Fei.
Suara mereka terdengar sampai sebelah. Penasaran, Zhou Shi pun langsung membuka tirainya tapi malah kaget mendapati pemandangan mencengangkan itu. Kesal, Wei Qing langsung menutup tirainya... lalu menci~m Zhou Shi.
Keesokan harinya, mereka mengemasi barang-barang mereka dan bersiap pulang. Zhou Shi sunggung tak menyangka kalau Ning Fei dan Fei Fei akan berakhir bersama padahal selama ini kedua orang itu selalu bertengkar. Mungkin inilah yang kata pepatah, mengomeli karena cinta dan memukul karena sayang.
"Kedua orang itu, yang satu pendiam dan yang satunya cerewet. Mereka cocok satu sama lain."
"Kak Ming Cheng dan Qiu Jing mau menikah, Xiao Fei sekarang pacaran sama Fei Fei. Kenapa semua orang dikaruniahi cinta dalam liburan ini, sementara aku malah dikasih virus penyakit?"
Mendengar itu, Wei Qing langsung mendekat dan menangkup wajah Zhou Shi. "Kau juga bisa, kan ada aku di sini."
"Katanya kau akan memberiku waktu untuk mempertimbangkanya?"
"Aku tidak akan mendesakmu. Aku akan pergi menyiapkan mobil dulu."
Tapi saat Zou Shi melewai lobi, Zhang Shuai muncul lagi dan mengaku kalau dia menunggu Zhou Shi untuk minta maaf. Tapi Zhou Shi lagi kesal padanya dan menyuruh Zhang Shuai untuk minta maaf saja pada Ning Fei.
Zhang Shuai janji akan melakukannya dan berusaha meyakinkan Zhou Shi bahwa apa yang dilakukannya kemarin benar-benar kebodohannya. Dia sungguh tak pernah menyangka kalau Ning Fei akan terluka parah.
"Xiao Fei bilang kalau dia memaafkanmu, seharusnya kau merasa bersyukur karena Xiao Fei itu orang baik. Dan seharusnya kau malu karena telah menyakiti orang baik."
"Aku tahu, aku tidak pantas mendapatkan maafmu. Tapi aku melakukan semua ini supaya kau membenci Wei Qing dan kau tidak akan bersma dengannya."
"Kenapa?"
"Dia... dia kan menderita penyakit menular."
Zhou Shi geli mendengarnya, Zhang Shuai dikasih tahu sama Ran Yu yah? Itu memang slahnya Wei Qing sih, tidak seharusnya dia menakut-nakuti Ran Yu. Yah, Wei Qing memang sakit, tapi penyakitnya tidak menular.
"Terus dia sakit apa?"
"Aku tidak bisa memberitahumu."
Zhang Shuai sungguh heran, Zhou Shi sudah tahu Wei Qing punya penyakt tapi Zhou Shi masih bersamanya? Kenapa? Memangnya apa bagusnya Wei Qing itu?
"Itu... aku tidak bisa memberitahumu. Tapi aku tidak bisa meninggalkannya karena dia sakit itu, alasan yang membosankan. Sudahlah, aku sudah mengatakan semuanya, aku pergi."
Tapi Zhang Shuai mendadak jadi agresif melarang Zhou Shi bersama Wei Qing karena Wei Qing hanya akan membohonginya. Untung saja Wei Qing datang saat itu dan langsung menjauhkan Zhou Shi dari Zhang Shuai.
"Kau mau apa?"
Zhang Shuai akhirnya memutuskan mengonfrontasi Wei Qing atas mantan pacarnya yang direbut sama Wei Qing lalu dicampakkan begitu saja sama Wei Qing. Gara-gara itu, mantannya ini sampai mencoba bunuh diri. Zhou Shi kaget.
"Jangan dengarkan omong kosongnya. Ayo pergi."
Zhang Shuai nyinyir. "Lihatlah, kau tidak berani menjelaskannya, kan? Dia merasa bersalah."
"Apa? Kau mempercayainya?"
Tentu saja tidak. Zhou Shi cuma penasaran. Baiklah, hanya karena Zhou Shi penasaran, Wei Qing pun memutuskan untuk membeberkan kebenaran tentang cewek itu. Dia dan cewek itu sama sekali tidak punya hubungan apapun.
Mereka bertemu di sebuah event di Yun Ma. Lalu cewek itu mencarinya sampai ke belakang panggung dan memberinya kartu kunci kamarnya. Tapi Wei Qing mengembalikannya.
Lalu setelah itu, cewek itu bilang kalau dia punya seorang adik yang sakit-sakitan dan belajar seni dan dia beralasan kalau dia melakukan ini demi mendapatkan uang untuk menyembuhkan kondisi adiknya.
"Dari foto yang ditunjukkan padaku, sepertinya kaulah yang dia maksud sebagai adiknya."
Terus Wei Qing kasih aja sejumlah uang untuk cewek itu dan mengusirnya. Tapi tak lama setelah itu, cewek itu datang lagi mencarinya dan berkata kalau dialah yang menyebabkan cewek itu dan pacarnya putus. Cewek itu bahkan mengancam akan bunuh diri kalu dia tidak mau bersamanya. Wei Qing sampai harus berusaha keras untuk menyingkirkan cewek itu.
Zhang Shuai ngotot tak mempercayainya, bersikeras meyakini mantannya bukan orang semacam itu. Wei Qing-lah yang membuat mantannya berakhir seperti itu.
"Aku sudah memberitahumu segalanya, terserah kau mau percaya atau tidak. Oh yah, kalau kau tetap tidak percaya, kau tanya saja pada Zhang Ran Yu. Mereka kan berada di kelas sosial yang sama, dia pasti tahu keseluruhan kisahnya." Ujar Wei Qing lalu menggenggam tangan Zhou Shi dan membawa Zhou Shi pergi bersamanya.
Wei Qing akhirnya memberanikan diri untuk melakukan hipnotisnya demi mengembalikan ingatannya yang hilang dan mencari tahu kebenaran di balik kematian ayahnya.
Dokter Chen agak khawatir sebenarnya. Dia memperingatkan Wei Qing bahwa otaknya mengunci ingatan itu karena ingatan itu pastilah membuat Wei Qing teramat sangat kesakitan. Dia yakin mau membuka kembali ingatannya?
Zhou Shi langsung menggenggam tangan Wei Qing, menyalurkan kekuatannya untuk menyemangati Wei Qing. Wei Qing pun dengan penuh keyakinan menjawab Dokter Chen, dia pasti bisa melakukannya.
Maka Dokter Chen pun mulai menghipnotis Wei Qing... hingga Wei Qing tertidur dan kembali ke malam insiden maut itu.
Bersambung ke part 3
1 Comments
Lanjut.....Semangat!!!
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam