Sinopsis U-Prince: The Handsome Cowboy Episode 1 - 2

Sinopsis U-Prince: The Handsome Cowboy Episode 1 - 2


Sibtis masih belum menyerah begitu saja. Bahkan kali ini dia mencari Prikkang dengan datang langsung ke gedung fakultas seni komunikasi.

Di sana, dia langsung disambut oleh beberapa fansnya yang minta foto bareng dan dia menuruti mereka dengan senang hati.


Prikkang saat itu sedang bersama kedua temannya sambil menggerutui Sibtis yang palsu banget. Bagaimana tidak? Di wawancara dia bilang single padahal dia sudah punya pacar yang cantik kebangetan.

Saat dia melihat Sibtis menghampirinya, dia langsung bangkit hendak melarikan diri. Tapi Sibtis menangkapnya dengan mudah dan merangkulnya kembali ke kursinya.

Dia memanggil Prikkang sebagai fangirl-nya dan memberitahu kedua teman Prikkang bahwa Prikkang ini fan cewek gila yang bahkan sampai mengintipnya ganti baju.

"Siapa sangka kalau universitas paling top IUCA, ternyata punya seorang mahasiswa yang akan melakukan perbuatan tak sopan seperti itu. Entah apakah dia mengambil fotoku. Kalau sampai fotoku beredar maka mungkin aku akan menuntutnya..."


Prikkang langsung cepat-cepat menutup mulut Sibtis lalu menyeretnya pergi dari sana, meninggalkan Chonly yang heboh sendiri. Begitu mereka sendirian, Prikkang langsung melabrak Sibtis dan menuntut apa sebenarnya yang Sibtis mau darinya.

"Siapa namamu?" itulah yang Sibtis mau.

"Apa sih masalahmu dengan masalah nama?"

"Aku yang seharusnya tanya apa masalahmu dengan masalah nama? Kan cuma nama, kenapa kau tidak mau memberitahukannya?"

Sambil memerangkap Prikkang ke tembok, Sibtis mengancam kalau sampai Prikkang tidak mau memberitahu namanya, maka dia akan menelepon ayahnya Prikkang dan memberitahunya tentang perbuatan putrinya yang dilakukannya di belakang ayahnya. Bagaimana putrinya diam-diam pergi ke klub malam dan memakai pakaian provokatif.


"Namamu?"

"Itu bukan sesuatu yang harus kukatakan. Kau sendirilah yang harus mengingatnya"

Frustasi dengan kekeraskepalaan Prikkang, Sibtis akhirnya meminta Prikkang untuk jadi teman kencannya dalam syuting acara U-Prince. Prikkang menolak...


Tapi kemudian, kita melihat Prikkang menemani Sibtis dalam syuting acara U-Prince. Dimana dalam acara itu, Sibtis pamer beberapa keahliannya seperti berkuda dan menembak.

Dia juga mengajari Prikkang menembak tapi Prikkang heboh sendiri dan langsung menyerah hanya dalam satu kali latihan.


Kita kemudian beralih ke adegan wawancara yang kita lihat di bagian opening. Wawancara kemudian diakhiri dengan Prince Sibtis menempatkan mahkota bunga di kepala princess-nya.

Saat inilah, mereka saling menatap dengan intens. Dan Sibtis akhirnya mulai teringat dulu saat dia kecil, dia pernah memberikan mahkota bunga di kepala Prikkang kecil.

Sibtis langsung membuka liontin kalungnya Prikkang dan di dalamnya ada sebuah potongan puzzle. Sibtis tercengang melihatnya dan saat itulah akhirnya Sibtis mengenalinya "Prikkang."


Malam harinya di rumah, Sibtis menatap puzzle yang terpajang di dinding rumahnya. Satu bagian puzzle tampak kosong. Sibtis tersenyum mengingat kenangan masa kecilnya bersama Prikkang.

Flashback,


Suatu hari, Prikkang dan Sibtis remaja menyusun puzzle. Mereka kira kalau mereka sudah berhasil menyelesaikan semua puzzle itu sampai Prikkang menyadari ada satu bagian yang kosong.

Mereka mencoba mencarinya tapi tak ada. Sibtis memutuskan untuk tak mempermasalahkannya lalu membawa puzzle itu pulang.


Setelah dia pergi, Prikkang pun hendak menyusulnya. Tapi saat itulah, Prikkang akhirnya menemukan potongan puzzle itu dan dia memutuskan untuk menyimpannya sendiri.

Kembali ke masa kini,


Prikkang membuka liontinnya dan tersenyum menatap potongan puzzle di dalamnya "Kenapa butuh waktu lama sekali bagimu untuk mengingatku, P'Sibtis?"


Keesokan harinya saat hendak menyiram tanaman, Prikkang mendapati seseorang asing di kebun bunga mawarnya. Dia langsung bersiap senjata selang air sambil menuntut siapa orang itu. Bukannya menjawab, orang itu malah tetap santai berjongkok disana berkutat dengan mawar-mawarnya Prikkang sambil bersiul riang.

Prikkang menuduh orang itu melakukan sesuatu pada bunga mawarnya tapi orang itu menyangkal dan berkata kalau dia sedang memperbaiki pipa airnya Prikkang.

Kesal, Prikkang menuntut orang itu untuk berbalik menghadapnya. Tapi orang itu mengacuhkannya, malah mengomentari kebunnya Prikkang yang terlalu lebat kayak hutan.

"Aku bilang berbalik, siapa kau?!"


Orang itu akhirnya berbalik. Dia adalah Sibtis yang baru saja memotong sebatang mawar lalu menyodorkannya pada Prikkang sambil menyuruh Prikkang "Panggil aku P'Sibtis. Panggil aku P'Sibtis. Ayo katakan, sayang."

"Tidak mau. Keluar dari sini! Bagaimana bisa kau ada di sini? Aku akan menyirami tanaman-tanaman ini, keluar!"

"Aku jalan kaki kesini. Pintunya terbuka jadi aku langsung masuk saja, semudah itu"

Prikkang terus menuntut Sibtis untuk keluar tapi Sibtis ngotot tidak mau. Kesal, Prikkang hendak menyiram Sibtis pakai selang.

Tapi Sibtis mencegahnya dan memberitahunya bahwa airnya tidak akan keluar karena pipa airnya rusak. Tak percaya, Prikkang berusaha menyalakan selang airnya. Tapi ternyata Sibtis tidak bohong.


Prikkang berusaha mengocok-ngocok selangnya untuk membuat airnya keluar tapi airnya tidak mau keluar. Tapi saat dia mengarahkan kepala selang ke wajahnya sendiri, airnya malah muncrat dengan deras sampai mengagetkannya. Dan air itu malah tak mau berhenti dan membuat Prikkang tambah heboh sendiri.


Sibtis berusaha membantunya dan alhasil, mereka malah jadi berangkulan kayak pasangan lagi asyik main air. Tak lama kemudian, air itu akhirnya berhasil dihentikan. Tapi mereka berdua sudah sangat basah kuyup karenanya.


Setelah ganti baju, Prikkang mendapati Sibtis sedang ngobrol dengan ayahnya. Dia hendak melarikan diri tapi ayahnya mencegahnya dan memperingatkannya untuk bersikap sopan.

Terpaksalah Prikkang akhirnya masuk ruang tamu dan duduk bersama mereka sambil mendengarkan omelan ayahnya atas sikap tak sopannya pada Sibtis.

Mengira Prikkang tak ingat Sibtis, Ayahpun mengingatkan Prikkang tentang Sibtis yang merupakan anak temannya, pemilik Perkebunan Wimarndin "Dia ini teman masa kecilmu. Aku ingat kalau dulu kita selalu pergi ke Peternakan Wimarndin setiap kali kau libur sekolah. Apa kau tidak ingat?"

"Tidak sama sekali" dusta Prikkang.

"Dulu saat kau masih gadis kecil, kau selalu menempel padanya. Lalu saat kau tahu kalau dia harus sekolah di luar negeri, kau menangis sangat keras."

"Iya, dia menangis seperti bayi. Wajahnya penuh air mata dan ingus"

"Dia sekolah di luar negeri lama sekali. Lihatlah dia sekarang, dia tumbuh jadi pria yang sangat tampan. Aku sampai pangling. Masa kau tidak ingat?"

Prikkang berkata kalau dia ingat dulu Sibtis itu sangat cute "Seharusnya dia tidak usah tumbuh saja" (hahaha!)

Ayah langsung marah dan memaksa Prikkang untuk minta maaf pada Sibtis. Prikkang menolak. Ayah makin marah dan langsung melempar tatapan membunuh pada Prikkang "Minta maaf! Sekarang!"


Terpaksa Prikkang akhirnya menurut dan meminta maaf dengan setengah hati. Setelah itu, Prikkang dengan terpaksa pula, mengantarkan Sibtis keluar.

Prikkang mengklaim kalau dia mengantarkan Sibtis keluar hanya karena perintah ayahnya. Tapi Sibtis tak percaya, dia yakin ada sesuatu yang ingin Prikkang katakan padanya. Jadi katakan saja.

Prikkang bertanya kenapa Sibtis melakukan semua ini. Membuatnya kesal, menanyakan namanya, memberikan nomor hape padanya, memaksanya untuk kencan dan sekarang Sibtis malah datang ke rumahnya. Memangnya apa yang sudah dia lakukan sampai Sibtis menganggunya terus menerus.

"Kau melakukan... banyak hal. Kau membuatku tertarik padamu"

Sibtis beralasan kalau dia menanyakan namanya karena dia ingin mengenal Prikkang. Dia memberi Prikkang nomor hape karena dia ingin ngobrol dengan Prikkang.

Dia mengajak Prikkang kencan karena dia ingin bergaul dengan Prikkang. Dan alasannya bertandang ke rumah Prikkang adalah agar dia bisa semakin dekat dengan Prikkang dan bertemu ayah Prikkang.

"Tapi aku kan sudah menolakmu berkali-kali. Kumohon, tinggalkan aku sendiri. Aku tak suka"


Sibtis tak percaya dan langsung menyudutkan Prikkang dan memerangkap Prikkang diantara dirinya dan mobil "Aku tahu kalau kau menyukaiku setiap kali kau menatapku. Aku bisa mengetahuinya dari pandangan matamu."

Prikkang bersikeras menyangkal dan menuduh Sibtis kepedean "Bisa tidak kau meninggalkan aku sendiri?"


"Tidak. Tidak sampai aku berhasil mendapatkanmu. Suatu hari, aku tahu kalau kau pasti akan menyerah padaku"

Sibtis mencondongkan wajahnya sangaaaaat dekat ke wajah Prikkang. Panik, Prikkang langsung menghindar dan melepaskan diri dari Sibtis.


Ujian akhir selesai juga dan para mahasiswa akhirnya bisa liburan. Prikkang dan teman-temannya ingin berpesta untuk merayakannya.

Tapi Prikkang ditelepon ayahnya saat itu juga dan memintanya untuk mengajak Sibtis makan malam bersama mereka. Prikkang langsung protes, tapi pada akhirnya dia menyerah.

Pada teman-temannya, Prikkang mengeluhkan sikap ayahnya yang sangat mem-favoritkan Sibtis. Tapi teman-temannya malah semakin menggodainya dan berkata kalau Prikkang pasti kangen banget sama Sibtis setelah menunggu Sibtis sekian lama, lagipula apa masalahnya cuma makan malam bersama.

"Telepon saja dia"

"Aku tidak punya nomornya"

"Kami punya"

"Tidak mau. Aku tidak mau pria macam dia ada didalam daftar kontakku."


Prikkang lalu pergi mencari Sibtis ke fakultas agrikultur. Dia mencari Sibtis sampai ke kebun. Di sana, dia melihat seorang pria yang sedang menunduk mengurusi tanaman.

Mengira dia Sibtis, Prikkang pun mendekatinya. Pria itu menengadah. Dia bukan Sibtis, tapi Prikkang tampak terpesona oleh kegantengan pria itu.

Mereka saling menatap, sama-sama terpesona pada satu sama lain... sebelum akhirnya pria itu tak sengaja menyemprot mata Prikkang dan merusak momen mereka.

Prikkang langsung protes, mengira pria itu menyemprot pestisida. Tapi pria itu meyakinkannya kalau itu cuma air biasa.

Saat pria itu bertanya apa yang Prikkang lakukan di sini, Prikkang hampir saja menjawab jujur sebelum akhirnya dia memutuskan untuk berbohong kalau dia datang cuma untuk melihat tanaman sambil nunjuk-nunjuk kaktus dan ujung-ujungnya malah kena tusuk duri kaktus.


Pria itu mengklaim kalau dia mau membantu membersihkan luka di jari Prikkang. Prikkang pun membiarkan pria itu merawat lukanya tapi hasilnya... jari Prikkang malah cuma dibungkus dengan sapu tangan.

Pria itu menjelaskan kalau dia sebenarnya tidak tahu bagaimana caranya merawat luka tusukan duri kaktus karena sebelumnya tak pernah ada orang ketusuk duri kaktus. Prikkang tertawa mendengarnya dan pria itu pun ikutan tertawa.


"Prikkang" Sibtis akhirnya muncul dan bertanya-tanya apa yang Prikkang lakukan di tempat ini "Jangan bilang kalau kau sangat merindukanku?"

Bukannya menyampaikan pesan ayahnya, Prikkang malah berbohong kalau dia datang untuk menemui temannya. Sibtis tak percaya dan menuntut siapa teman yang dimaksudnya itu.

"Dia" ujar Prikkang sambil menunjuk si pria cakep dan berusaha meminta pria itu untuk ngasih tahu namanya.

Mengerti maksudnya, pria itu diam-diam memberitahukan namanya adalah Key. Prikkang pun mengklaim kalau dia kemari untuk mengundang Key ke acara pesta perayaan libur sekolah di klub malam bersamanya.

"Apa kau bebas nanti malam?" tanya Prikkang pada Key.

"Iya" jawab Key.


Prikkang lalu pergi meninggalkan Sibtis yang langsung menatap Key dengan kesal.


Malam harinya di klub, Prikkang dan kedua temannya sedang bersenang-senang. Tapi Chonly melihat Sibtis datang bersama pacarnya, Pitta. Temannya Prikkang penasaran apakah Sibtis dan Pitta beneran pacaran.

"Yang cowok bilang tidak, yang cewek bilang iya. Lalu siapa yang musti kita percayai?" kata Prikkang sinis.

Sibtis melihat Prikkang dan dengan sengaja duduk di tempat dimana Prikkang bisa melihatnya bermesraan dengan Pitta.

Dari percakapan mereka Sibtis berencana menghabiskan waktu liburnya di perkebunannya, Pitta mau ikut tapi Sibtis menolak dengan alasan dia di perkebunan untuk kerja dan bukannya untuk senang-senang.


Sibtis melihat Prikkang jingkrak-jingkrak mengikuti alunan musik sebelum akhirnya dia jatuh... ke pelukan Key. Wah! dia beneran datang memenuhi undangan Prikkang padahal Prikkang kan tidak sungguh-sungguh.

Cemburu, Sibtis langsung beranjak pergi meninggalkan Pitta untuk menjauhkan Key dari Prikkang lalu menarik Prikkang kedalam pelukannya sendiri dan mengkritiki bajunya Prikkang yang menurutnya terlalu terbuka.


Dia memperingatkan Key untuk tidak menyentuh Prikkang. Dan saat Key mempertanyakan status hubungan mereka, Sibtis menyatakan kalau Prikkang adalah adiknya makanya dia sangat posesif pada Prikkang.


"Siapa adikmu?"

"Kau. Kau pakai pakaian terbuka untuk memprovokasi pria. Seharusnya kau jaga perilaku dan bersikap sesuai umurmu"

"Aku bukan anak kecil lagi. Aku sudah dewasa"

"Kau itu masih bodoh dan manja. Kau menyelinap keluar rumah dan bersikap seperti cewek nakal. Kau bahkan tidak bisa minum"


Tak terima dan ingin membuktikan kalau Sibtis salah besar tentangnya, Prikkang langsung menenggak alkohol milik temannya. Kedua teman Prikkang langsung panik dan berusaha mencegahnya karena Prikkang memang sebenarnya tidak kuat minum.

Tapi Sibtis malah semakin mengomporinya. Terprovokasi, Prikkang malah tambah menggila dan menghabiskan bergelas-gelas alkohol.


Tak butuh waktu lama, Prikkang mabuk dan langsung menjerit-jerit heboh lalu berkeliling menyapa semua orang asing seolah mereka teman akrab.

Kedua temannya berusaha menariknya tapi Prikkang malah naik ke atas bar dan melakukan pole dance. Kedua teman Prikkang berusaha menyuruhnya turun tapi Prikkang tak mau dengar.


Tak tahan lagi, Sibtis langsung menarik dan menggendong Prikkang turun dari sana. Sibtis berusaha menyadarkan Prikkang tapi Prikkang ngotot kalau dia tidak mabuk lalu mengoceh mengomentari semua orang.

Key dia komentari sebagai pemeran cowok kedua yang tampan dan baik hati tapi tidak akan berakhir dengan siapapun. Dan dia mengomentari Sibtis sebagai cowok palyboy yang digilai cewek-cewek.

Key ingin mengantarkan Prikkang pulang tapi Sibtis langsung menarik Prikkang dari Key dan berkata kalau dia sendiri yang akan mengantarkan adiknya ini pulang.

Pitta muncul saat itu dan protes karena Sibtis mau pulang padahal mereka baru datang. Sibtis dengan nada acuh berkata pada Pitta bahwa dia harus membawa adiknya pulang dan Pitta boleh tetap di sini kalau dia mau.


Dia lalu menggendong Prikkang keluar. Prikkang masih saja ngelantur dalam mabuknya, mengklaim dirinya wanita dewasa dan Sibtis mendengarkan ocehannya dengan sabar.

Tapi kemudian dia mengeluh karena Sibtis tidak ingat padanya. Dia juga berubah jadi orang yang tidak baik sama sekali. Sibtis sekarang playboy, narsis dan sudah punya pacar.

"Kau tidak berkata seperti itu waktu kau masih kecil?"

"Kapan aku kecil? Kau jahat. Kau sudah membuatku jengkel. Aku tidak pernah melupakanmu tapi kau melupakanku."


"Maaf karena aku tak mengingatmu. Aku tidak akan pernah melupakanmu mulai sekarang. Aku akan menjagamu, Prikkang"

"Apa kau sungguh-sungguh?"

"Sungguh. Aku janji"


Suasana diantara mereka mulai berubah romantis, Sibtis mencondongkan wajahnya untuk menci~m Prikkang... tapi Prikkang tiba-tiba mual.


Sibtis cepat-cepat menurunkannya dan membiarkan Prikkang muntah-muntah sebelum akhirnya dia menggotong Prikkang pulang.


Prikkang bangun kesiangan keesokan harinya. Dan saat dia keluar kamar, Ayah langsung menyuruhnya duduk. Wajah Ayah tampak buruk sebelum akhirnya dia mengomeli Prikkang atas semua kesalahan Prikkang semalam.

Prikkang sudah berbohong, menyelinap keluar rumah dan pulang dalam keadaan mabuk berat. Ayah tidak mau terima alasan merayakan libur sekolah dan memutuskan kalau Prikkang harus dihukum dan didisiplinkan.

Prikkang tak percaya mendengarnya "Aku ini bukan anak kecil lagi"


"Pokoknya kau harus didisplinkan. Selama liburan ini, ayah akan mengirimmu untuk belajar disiplin di Perternakan Wimarndin. Dan orang yang bertanggung jawab untuk mengurusmu adalah..."

Lalu dari balik pintu, muncullah Sibtis dengan pakaian plus topi ala cowboy.

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

0 Comments